Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No.

2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

ANALISIS RESPON SPEKTRA KOTA MANADO

Lanny Dian Kusuma Manaroinsong


Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

H. Manalip, Sjachrul Balamba


Dosen Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Kota Manado merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan kejadian gempa yang tinggi,
sehingga aspek kegempaan perlu diperhitungkan secara seksama dalam pembangunan sarana dan
prasarananya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, analisis probabilitas resiko gempa atau lebih
dikenal dengan PSHA (Probability Seismic Hazard Analysis) menggunakan teori probabilitas total
dilakukan dengan bantuan piranti lunak EZFRISK 7.52 agar diperoleh respon spektra permukaan
untuk perioda panjang (1,0 detik) pada kondisi tanah keras, sedang dan lunak dengan probabilitas
terlampaui 2 % dalam masa layan bangunan 50 tahun atau yang mewakili level hazard (potensi
bahaya) gempa 2500 tahun. Sumber-sumber gempa yang berkontribusi terhadap Kota Manado
dibatasi dalam radius 500 Km dari Kota Manado dengan Magnitudo • 5 pada kedalaman ” 200
Km, dan kejadian gempa dari tahun 1905-2012.
Kata kunci: analisis probabilitas resiko gempa, PSHA, respon spektra.

Abstract
Manado city is one of the regions in Indonesia with a high incidence of earthquakes, so the seismic
aspects need to be considered carefully in the construction of facilities and infrastructure. Based on
these considerations, analysis of seismic hazard probability or better known as PSHA (Probability
Seismic Hazard Analysis) using total probability theory done with the help of software EZ-FRISK
7.52 in order to obtain the surface response spectra for a long period (1.0 sec) in hard, moderate and
soft soil conditions with probability exceeded 2% in the building service life of 50 years or which
represent level of hazard (potential hazard) earthquake of 2500 years. Seismic sources that contribute
to the city of Manado is limited in radius of 500 km from the city of 0DQDGR ZLWK PDJQLWXGH • DW
GHSWKV ” NP DQG VHLVPLF HYHQWV RI WKH \HDUV -2012.
Keywords: analysis of seismic hazard probability , PSHA, response spectra.

PENDAHULUAN LU pada kedalaman 0-200 km dengan


magnituda lebih besar atau sama dengan 5.0.
Kota Manado sebagai ibukota Propinsi Data gempa tersebut dapat dilihat pada
Sulawesi Utara terletak pada 124°50' BT Gambar 1.
dan 1°29' LU. Data-data kejadian gempa Tingginya aktivitas gempa tersebut
yang diperoleh dari katalog gempa National disebabkan letak Kota Manado yang berada
Earthquake Information Centre-United States pada zona subduksi (Gambar 2). Perhitungan
Geological Survey (NEIC-USGS), maupun prediksi waktu, tempat, dan
International Seismological Centre (ISC) dan magnitude gempa hingga saat ini belum bisa
Engdahl van der Hilst and Bulland 1998 dilakukan secara baik sehingga peran
(EHB), Advanced National Seismic System geoteknik kegempaan menjadi sangat
(ANSS) untuk periode 1905-2012 terdapat penting untuk memberikan prediksi
6039 kejadian gempa yang meliputi 500 km pergerakan tanah dalam perencanaan
dari pusat lingkaran 124°50' BT dan 1°29' infrastruktur tahan gempa.

84
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Gambar 1. Gempa yang terjadi sepanjang tahun 1905-2012 di Kota Manado


dengan radius 500 Km dan kedalaman gempa 0-200 Km

Gambar 2. Zona sumber gempa di wilayah Indonesia


(Sumber: Irsyam, 2004)

85
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

METODE PENELITIAN model Maximum Likelihood (Aki,


1965). Magnituda maksimum diambil
Analisis respon spektra dilakukan dari hasil perhitungan yang telah
menggunakan metodologi sebagai berikut: dilakukan oleh beberapa peneliti
1. Pengumpulan data gempa dari berbagai sebelumnya.
sumber yang akan dipakai dalam analisis 5. Fungsi Atenuasi
respon spektra Kota Manado yakni data Ketidak-tersediaan data menurunkan
gempa dari Januari 1905 sampai dengan suatu fungsi atenuasi di wilayah
Desember 2012 yang dibatasi dengan Indonesia, maka digunakan fungsi
magnituda (Mw) • NHGDODPDQ ” atenuasi yang diturunkan dari wilayah
NP GDQ UDGLXV ” NP GDUL NRWD lain. Pemilihan fungsi atenuasi ini
Manado. didasarkan pada kesamaan kondisi
2. Pengolahan data gempa yakni konversi geologi dan tektonik dari wilayah
magnitudo, kelengkapan data gempa dimana fungsi atenuasi itu dibuat.
dengan metode Stepp, pemisahan gempa Fungsi atenuasi yang digunakan
utama dan gempa ikutan yang dalam umumnya sudah menggunakan Next
proses pemisahannya dilakukan dengan Generation Attenuation (NGA), dimana
bantuan software Zmap (Wiemar, 2001) atenuasi ini dalam pembuatannya
dan Matlab sebagai interfacenya. menggunakan data gempa global
3. Pemodelan sumber gempa. Berdasarkan (worldwide data). Dalam analisis studi
kondisi tektonik di sekitar lokasi studi, ini, rumus atenuasi yang digunakan
zona sumber gempa yang mempenga- untuk masing-masing pemodelan
ruhi kota Manado dibagi menjadi tiga sumber gempa sebagai berikut:
model sumber gempa yakni fault a. Pemodelan sumber gempa fault
(patahan) hingga kedalaman 15 km, (1) Boore-Atkinson (2008) NGA
subduksi (zona Megathrust/Interface) (2) Campbell-Bozorgnia(2008) NGA
hingga kedalaman 50 km, dan sumber (3) Chiou dan Youngs (2008) NGA
gempa dengan kedalaman di atas 50 km b. Pemodelan sumber gempa subduksi
dimodelkan sebagai sumber gempa interface (Megathrust)
intraslab/benioff. Parameter-parameter (1) Youngs et al (1997) Subduction
kegempaan seperti slip rate, dip, USGS 2008
geometri dan magnituda maksimum (2). Atkinson dan Boore (2003)
yang digunakan dalam analisis ini Interface USGS 2002
didasarkan pada hasil-hasil penelitian (3) Zhao et al (2006) USGS 2008
yang pernah dilakukan sebelumnya c. Pemodelan sumber gempa Benioff
(Tabel 1). Sumber gempa fault terjadi (intraslab):
pada patahan-patahan yang telah (1) Atkinson-Boore (2003) Cascadia
terdefinisi dengan baik yakni Palu- Intraslab USGS 2002
Koro, Gorontalo, Sulu thrust, West (2) Youngs et al., (1997) Intraslab
Molucca sea dan East Molucca sea yang Rock USGS 2002
berkontribusi pada Kota Manado. (3) Atkinson-Boore (2003)
Demikian pula untuk zona subduksi Worldwide Intraslab USGS 2002
yang mempengaruhi sekitar lokasi studi 6. Logic Tree
diambil megathrust Sulawesi yang Pembuatan logic tree memungkinkan
telah diteliti sebelumnya (Tabel 2). untuk penggunaan beberapa alternatif
4. Perhitungan nilai a dan b (a and b metode atau model dengan menentukan
value) untuk sumber-sumber gempa faktor bobot yang menggambarkan
dilakukan dengan cara mengambil data- persentase kemungkinan keakuratan
data gempa historis yang ada, kemudian relatif suatu model terhadap model
dilakukan analisis statistik dengan lainnya. Penjumlahan probabilitas dari

86
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

semua cabang yang dihubungkan dengan untuk analisis PSHA yang digunakan
satu nodal tertentu nilainya harus sama dalam studi ini adalah EZ-Frisk 7.52
dengan 1 (satu). Model logic tree yang (Risk Engineering, 2009).
dipakai disesuaikan dengan model 8. Melakukan deagregasi untuk mendapat-
sumber gempa yang digunakan seperti kan magnituda dan jarak yang dapat
tampak pada gambar 4,5, dan 6. mewakili ketiga model sumber gempa
7. Melakukan analisis probabilitas resiko untuk periode panjang T=1,0 detik.
gempa (PSHA) untuk mendapatkan 9. Mencari data riwayat waktu percepatan
percepatan maksimum dan repon spektra dari gempa asli yang memiliki
di batuan dasar untuk suatu periode mekanisme, magnituda, dan jarak yang
ulang gempa 500 dan 2500 tahun. paling mendekati hasil deagregasi untuk
Dalam perhitungan ini menggunakan pembuatan ground motion sintetik.
Teori Probabilitas Total. Teori ini 10. Melakukan spectral matching, yaitu
mengasumsikan magnituda gempa M memodifikasi data riwayat waktu dari
dan jarak R sebagai variabel acak tahap 9 agar spektranya mendekati
independen yang menerus. Bentuk spektra hasil analisis resiko gempa yang
umum teori probabilitas total ini dapat diperoleh pada tahap 7. Hasil akhir
dinyatakan sebagai berikut: adalah riwayat waktu yang didapatkan
kembali dari transformasi spektrum yang
+ D YL œœ 3>$ ! DÈP U@ ¦0L P ¦5LÈMi(r,m) drdm telah diskalakan atau disebut dengan
riwayat waktu sintetik.
dimana vi adalah annual rate (dengan 11. Melakukan analisis respon spektra Kota
magnituda lebih tinggi dari nilai batas Manado atau Site Response Study, yaitu
Moi SDGD VXPEHU JHPSD , ¦0L P GDQ memilih data tanah yang ada sesuai
¦5LÈMi(r,m) berturut-turut adalah kondisi tanah secara umum (keras,
fungsi kepadatan probabilitas magnituda sedang, dan lunak) dari karakteristik
dan jarak. P[A > aÈm, r] adalah ASCE 7-2010 serta memasukkan hasil
probabilitas sebuah gempa dengan spectral matching pada tahap 10 untuk
magnituda m pada jarak r yang mendapatkan respon spektra Kota
memberikan percepatan maksimum A di Manado.
lokasi lebih tinggi dari a. Piranti lunak

Tabel 1. Data dan parameter sumber gempa fault untuk Sulawesi


dan sekitarnya

(sumber: Laporan Tim Gempa Indonesia 2010)

87
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Gambar 3. Model segmentasi dan parameter sumber gempa subduksi


Megathrust wilayah Indonesia
(sumber: Laporan Tim Gempa Indonesia 2010)

Gambar 4. Model logic Tree untuk sumber gempa Fault

Gambar 5. Model logic Tree untuk sumber gempa Interface

Gambar 6. Model logic Tree untuk sumber gempa Intraslab

HASIL DAN PEMBAHASAN untuk periode ulang 500, 1000 dan 2500
tahun, grafik untuk masing-masing fungsi
Analisis probabilitas resiko gempa (PSHA) atenuasi dan deagregasi untuk T=1,0, serta
Kota Manado berdasarkan nilai a-b grafik deterministik spektra. Keseluruhan
parameter, magnituda maksimum dari hasil tersebut dapat dilihat pada tabel
masing-masing sumber gempa dan logic maupun gambar berikut ini.
tree, diperoleh nilai PGA dan grafik UHS

88
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Tabel 2. Nilai PGA Kota Manado untuk Berbagai Periode Ulang


500 Tahun 1000 Tahun 2500 Tahun
0,4893 g 0,5929 g 0,7531 g

Gambar 7. UHS untuk periode ulang 500, 1000 dan 2500 tahun

Gambar 8. UHS 2500 tahun untuk fungsi atenuasi

Gambar 9. Total Hazard Kota Manado

89
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Tabel 3. Deagregasi yang mempengaruhi Kota Manado


Waktu (detik) Hazard Magnitudo Jarak (Km)
1,0 0,0092 7,09 74,08

Gambar 10. Deagreasi yang mempengaruhi Kota Manado di T=1,0

Gambar 11. Respon spektra hasil deagregasi pada T=1,0

Riwayat waktu berdasarkan deagregasi waktu gempa Imperial Valley 1940-5-19


yang diperoleh melalui pencarian time pada stasiun El Centro USGS 117. Hasil
histories pada database Pacific Earthquake analisis menunjukkan time history El Centro
Engineering Research Center merekomen- lebih mendekati target spektra kota Manado
dasikan penggunaan riwayat waktu gempa sehingga dijadikan input pada analisis respon
Hector Mine 1999-10-16 pada stasiun USGS spektra kota Manado. Hasil analisis berupa
3075 Forest Falls yang mendekati kondisi digitasi riwayat waktu sintetik dan target
kota Manado sesuai hasil deagregasi. spektra nampak pada Gambar 12, 13, 14 dan
Sebagai pembanding digunakan pula riwayat 15.

90
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Gambar 12. Riwayat waktu Hector Mine dan sintetiknya.

Gambar 13. Riwayat waktu Imperial Valley dan sintetiknya.

Gambar 14. Target spektra dengan time histories Hector Mine

91
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Gambar 15. Target spektra dengan time histories Imperial Valley

Gambar 16. Respon Spektra Kota Manado

Analisis Respon Spektra Kota Manado - Untuk tanah keras (SC) = 0,13464 g,
- Untuk tanah sedang (SD) = 0, 19064 g
Hasil analisis respon spektra Kota - Untuk tanah lunak (SE) = 0,2054 g
Manado didasarkan pada target spektra untuk
periode ulang 2500 tahun di T=1,0 detik
sebagaimana yang disyaratkan oleh ASCE 7 DAFTAR PUSTAKA
2010 dengan metode spectral matching dan
input time histories Imperial Valley 19 Mei American Society of Civil Engineers
1040 stasiun El Centro nampak pada Gambar (ASCE) 7 Edition 2010, Chapters 20-22.
16.
Atkinson, G.M., Boore, D.M. 2003.
Empirical Ground-Motion Relations
KESIMPULAN forSubduction-Zone Earthquakes and
Their Application to Cascadia and
Hasil analisis memberikan nilai respon Other Regions. Bulletin of the
spektra pada permukaan tanah sebagai Seismological Society of America, Vol.
berikut : 93, No. 4.

92
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (84-93)

Boore, D.M., and Atkinson G. M. 2006. Analysis For Engineering Design And
Boore-Atkinson provisional NGA Earthquake Loss Estimation.
empirical ground-motion model for the
average horizontal component of PGA, National Academy Press. 1988. Probabilistic
PGV and SA at spektral periods of 0.05, Seismic Hazard Analysis.Washington
0.1, 0.2, 0.3, 0.5, 1, 2, 3, 4, and 5 DC.
seconds.
http://peer.berkeley.edu/products/Boore- NEHRP, Consultants Joint Venture A
Atkinson-NGA_11-13 06.html. partnership of the Applied Technology
Council and the Consortium of
Campbell, K.W., Bozorgnia, Y. 2006. Universities for Research in Earthquake
Campbell-Bozorgnia NGA Empirical Engineering. Selecting and Scaling
Ground Motion Model for the Average Earthquake Ground Motions for
Horizontal Component of PGA, PGV, Performing Response-History Analyses.
PGD and SA at Selected Spektral
Periods Ranging from 0.01±10.Seconds Risk Engineering, 2011. Software for
Version 1.1. Eartquake groundmotion estimation,
user manual, background and theories,
Chiou, B S.-J.; Youngs, R.R. 2006. Chiou attenuation function. USGS.
and Youngs PEER-NGA Empirical
Ground Motion Model for the Average Robin K. McGuire. Bulletin of the
Horizontal Component of Peak Seismological Society of America, Vol.
Acceleration and Pseudo-Spektral 85, No. 5, October 1995. Seismic
Acceleration for Spektral Periods of Hazard Analysis and Design
0.01 to 10 Seconds. Interim Report for Earthquakes: Closing the Loop.
USGS Review.
Scordilis, E.M. Journal of Seismology.2006.
Irsyam, Masyhur. 2004. Pengantar 10: 225±236 DOI: 10.1007/s10950-006-
Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa. 9012-4. Empirical global relations
Catatan Kuliah SI-7122, Program Pasca converting MS and mb to moment
Sarjana Teknik Sipil, Bidang magnitude.
Pengutamaan Rekayasa Geoteknik ,
ITB, Bandung, Indonesia. SNI-1726-2002, Standar Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur
,UV\DP 0DV\KXU ³Pengantar Bangunan Gedung, Departemen
Dinamika Struktur dan Rekayasa Pekerjaan Umum.
Gempa´ &DWDWDQ .XOLDK 6,-5211,
Program Pasca Sarjana Teknik Sipil, Tim Revisi Peta Gempa Indonesia. 2010.
Bidang Pengutamaan Rekayasa Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta
Geoteknik , ITB, Bandung, Indonesia. Gempa Indonesia.

Ishihara Kenji. 1996. Soil Behaviour in Uniform Building Code. 1997.


Earthquake Geotechnics. Oxford
University Press. Youngs, R.R., Chiou, S.-J., Silva, W.J.,
Humphrey, J.R. 1997. Strong Ground
Julian J. Bommer. Congreso Chileno de Motion Attenuation Relationships for
Sismología e Ingeniería Antisísmica IX Subduction Zone Earthquakes.
Jornadas, 16-19 de Noviembre de 2005, Seismological Research Letters, vol. 68,
Concepción ± Chile. Seismic Hazard no. 1.

93

Anda mungkin juga menyukai