Anda di halaman 1dari 8

PENGOLAHAN DATA GEMPA BUMI MENGGUNAKAN

SEISGRAM, HYPOELIPS, FOCAL DAN AZMTAK


Nurchaliza
Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Tamalanrea, Makassar 90245
Email : nurchenurchaliza@gmail.com

Abstrak
Dalam seismogram tercatat semua getaran yang timbul akibat gelombang seismik yang
berpropagasi. Rekaman ini dapat digunakan, antara lain untuk mengestimasi magnitudo gempa.
Setiap seismogram memberikan informasi penting tentang sumber seismik dan medium yang
dilalui oleh gelombang. Tujuan dari laporan praktikum yang berjudul "Pengolahan Data Gempa
Bumi dengan Menggunakan SeisGram dan Hypoellipse" adalah untuk menentukan waktu
kedatangan gelombang P dan S, perbedaan waktu tiba antara gelombang P dan S, serta
mengidentifikasi hiposenter dari data gempa tersebut. Hasil yang diharapkan adalah pembuatan
Diagram Wadati berdasarkan pemilihan menggunakan SeiGram2k, dan penentuan hiposenter
gempa dengan menggunakan Hypoellipse.
Kata Kunci: gempa bumi, seisgram, hiposenter, hypoellipse

Abstract
The seismogram records all the vibrations caused by the propagating seismic waves. These
records can be used, among other things, to estimate the magnitude of an earthquake. Each
seismogram provides important information about the seismic source and the medium through
which the waves travel. The purpose of the practicum report entitled "Earthquake Data
Processing Using SeisGram and Hypoellipse" is to determine the arrival time of P and S waves,
the difference in arrival time between P and S waves, and identify the hypocenter of the
earthquake data. The expected results are the creation of a Wadati Diagram based on selection
using SeiGram2k, and the determination of the earthquake hypocenter using Hypoellipse.
Keywords: earthquake, seisgram, hypocenter, hypoellipse

Pendahuluan menggunakan perangkat lunak


SeisGram dan Hypoellipse. SeisGram
Gempa bumi merupakan fenomena digunakan untuk memvisualisasikan
alam yang memiliki dampak yang dan menganalisis data seismik dalam
signifikan terhadap kehidupan dan bentuk seismogram, sementara
infrastruktur. Untuk memahami dan Hypoellipse digunakan untuk
mengantisipasi gempa bumi, menentukan parameter seismik seperti
pengolahan data gempa menjadi krusial. kedalaman hiposenter dan lokasi
Data seismik yang tercatat dalam gempa. Permasalahan yang akan
seismogram memberikan informasi dibahas meliputi penentuan waktu
berharga tentang sumber gempa, kedatangan gelombang P dan S,
karakteristik gelombang, dan struktur estimasi magnitudo gempa, dan
bumi. Dalam hal ini, penggunaan penentuan hiposenter gempa.
perangkat lunak seperti SeisGram dan
Hypoellipse telah menjadi alat yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
efektif untuk mengolah dan memahami proses pengolahan data
menganalisis data gempa bumi. gempa bumi menggunakan perangkat
lunak SeisGram dan Hypoellipse.
Praktikum ini akan membahas Penelitian ini bertujuan untuk
mengenai pengolahan data gempa bumi mengeksplorasi kemampuan dan
potensi dari kedua perangkat lunak Gelombang seismik merambat dalam
tersebut dalam analisis dan interpretasi lapisan bumi sesuai dengan prinsip
data seismik. Melalui penelitian ini, yang berlaku pada perambatan
diharapkan dapat memberikan wawasan gelombang cahaya: pembiasan dengan
yang lebih dalam tentang pengolahan koefisien bias, pemantulan dengan
data gempa bumi dan meningkatkan koefisien pantul, hukum-hukum
pemahaman kita tentang sifat dan Fermat, Huygens, Snellius dan lain-
karakteristik gempa. lain (Gunawan Ibrahim dan
Subardjo, 2004)
Penelitian ini memiliki manfaat yang
signifikan dalam bidang mitigasi Gelombang seismik terbagi atas
bencana dan perlindungan masyarakat. beberapa tipe, salah satunya adalah
Dengan memahami pengolahan data gelombang badan. Gelombang badan
gempa menggunakan perangkat lunak adalah gelombang yang menjalar dalam
SeisGram dan Hypoellipse, kita dapat media elastik dan arah perambatannya
mengidentifikasi dengan lebih baik ke seluruh bagian di dalam bumi.
sumber gempa, memodelkan struktur Berdasarkan gerak partikel pada media
bumi, dan memperoleh informasi dan arah penjalarannya, gelombang
tentang tingkat bahaya gempa. Manfaat dapat dibedakan atas gelombang P dan
lainnya adalah peningkatan kemampuan gelombang S. 1. Gelombang P
dalam memprediksi dan memitigasi (gelombang Primer). Gelombang P
dampak gempa bumi, sehingga dapat disebut juga gelombang kompressi,
meningkatkan keamanan dan gelombang longitudinal, gelombang
keberlanjutan masyarakat. dilatasi, atau gelombang irotasional.
Gelombang ini menginduksi gerakan
Dengan menggali lebih dalam partikel media dalam arah paralel
pengolahan data gempa bumi terhadap arah penjalaran gelombang.
menggunakan perangkat lunak Sehingga, didapat Bentuk persamaan
SeisGram dan Hypoellipse, penelitian kecepatan gelombang P adalah sebagai
ini diharapkan dapat memberikan berikut:


kontribusi yang berarti dalam λ+2 μ
memahami fenomena gempa bumi dan Vp=
ρ
meningkatkan kapabilitas dalam
mengelola risiko bencana. 2. Gelombang S (gelombang Sekunder).
Gelombang S disebut juga gelombang
Gelombang Seismic shear, gelombang transversal atau
Gelombang seismik adalah gelombang gelombang rotasi. Gelombang ini
elastik yang menjalar ke seluruh menyebabkan gerakan partikel media
bagian dalam bumi dan melalui dalam arah tangensial terhadap arah
permukaan bumi, akibat adanya perjalaran gelombang. Sehingga bentuk
lapisan batuan yang patah secara tiba- persamaan kecepatan gelombang S
tiba atau adanya suatu ledakan. adalah sebagai berikut (Susilawati,
Gelombang utama gempa bumi terdiri 2008) :
dari dua tipe yaitu gelombang
badan (Body Wave) dan gelombang
permukaan (Surface Wave) (Subardjo,
Vs=

μ
ρ

dkk. 2004). Lokasi Gempa Bumi


Sumber gempabumi atau epicenter dinyatakan dengan hari, tanggal bulan,
adalah titik di permukaan bumi jam, menit, detik dalam satuan UTC
yang merupakan refleksi tegak (Universal Time Coordinated).
lurus dari hypocenter atau fokus
gempabumi. Lokasi epicenter dibuat
dalam system koordinat kartesian bola
bumi atau sistem koordinat geografis
dan dinyatakan dalam lintang dan bujur.
Kedalaman sumber gempabumi
adalah jarak hypocenter dihitung tegak
lurus dari permukaan bumi dalam
satuan Km (Sunarjo, dkk, 2010).

Hypocenter atau fokus gempa adalah Gambar 1. Penampang 2D epicenter


pusat titik gempa yang ada didalam dan hypocenter (fokus) gempabumi
bumi. Hypocenter dapat diukur melalui
gelombang seismik. Tekanan yang ada Setiap kejadian gempa bumi akan
didalam bumi, akan menyebabkan menghasilkan informasi seismik berupa
lapisan bumi bergetar yang rekaman sinyal berbentuk gelombang.
menghasilkan hypocenter. Semakin Informasi seismik tersebut kemudian
dekat hypocenter, maka gempa diproses dan dianalisis sehingga
akan semakin terasa dan ditemukan parameter-parameter gempa
kerusakan yang ditimbulkan akan bumi seperti: waktu kejadian gempa,
semakin besar. Hypocenter yang berada lokasi episenter, kedalaman sumber
di bawah lautan jauh lebih berbahaya gempa, kekuatan gempa dan intensitas
karena dapat menciptakan tsunami. gempa bumi (Kiswiranti, 2019).
Gempabumi sendiri dibagi menjadi 3,
Metode Penelitian
berdasarkan kedalaman letak
hypocenter-nya yaitu gempabumi
Data Percobaan
dangkal jika kedalaman hypocenter
kurang dari 60 Km dari Data Percobaan Data percobaan yang
permukaan bumi, gempabumi sedang digunakan adalah data gelombang
jika kedalaman hypocenter diantara 60 gempa yang terekam pada tanggal 20
Km hingga 300 Km dari permukaan Agustus 2012 pada beberapa stasiun
bumi dan gempabumi dalam jika pengamatan gempa milik BMKG.
kedalaman hypocenter lebih dari 300
Km dari permukaan bumi (Sunarjo, Pada data gelombang gempa/wavefront
dkk, 2010). terdapat informasi arrival time
gelombang P (Tp) dan S (Ts). Adapun 6
Kedalaman, kedalaman gempa bumi stasiun yang merekam kejadian gempa
adalah jarak tegak lurus episenter ke ini diantaranya PCI, APSI, TTSI,
sumber gempa bumi. Gempa dangkal MRSI, TOLI2 dan MMSI.
(kedalaman < 33 km), gempa menengah
(33-90 km), gempa dalam (> 90 km). d. Pengolahan Data
Waktu kejadian gempa bumi (Origin Pengolahan data dapat dilakukan
Time) adalah waktu terlepasnya dengan picking data terlebih dahulu
akulumasi tegangan yang terbentuk
menggunakan aplikasi SeisGram2k
akibat penjalaran gelombang. Hal ini
untuk menentukan arrival time
gelombang primer (Tp) dan sekunder (Ts) serta interval keduanya dari 10

stasiun gempa. Informasi data tersebut kesalahan atau deviasi antara data
kemudian diolah untuk mendapatkan 𝑡0 seismik yang teramati dan data yang
atau origin time gempa dengan diprediksi. Selanjutnya Hasil yang
menggunakan diagram wadati. Setelah menjadi output dari software AZMTAK
itu, dilanjutkan dengan menggunakan berupa bola focal dan nilai stike (jurus
aplikasi Hypoellips untuk menentukan sesar), dip (sudut kemiringan), dan rake
lokasi hiposenter dari gempa tersebut. (besar sudut pergeseran) untuk setiap
Memperhatikan RMS untuk mengukur titik gempabumi atau data Centroid.

Gambar 2. Tampilan Seisgram

Gambar 3. Tampilan proses picking Gelombang P dan S pada stasiun MPSI


Gambar 4. RMS

Gambar 5. Depth

Hasil dan Pembahasan mendapatkan Tp + min, Ts + min, Ts-


Tp, Vp/Vs dan juga arrival time gempa
Diagram Wadati secara keseluruhan, sehingga diperoleh
tabel dan Diagram Wadati. Diagram
Setelah dilakukan picking pada wadati ini juga dapat digunakan untuk
gelombang P dan gelombang S pada 10 mengevaluasi hasil picking yang telah
stasiun, dapat dilihat pada Microsoft dilakukan.
Excel, dilakukan proses untuk
tp+minute
Stasiun tp ts s ts+minutes ts-tp
1 PCI 1 40,38 53,036 40,38 53,036 12,656
2 TTSI 1 58,29 103,43 58,29 103,43 45,14
3 APSI 1 66,82 118,45 66,82 118,45 51,63
4 SMSI 1 69,62 124,29 69,62 124,29 54,67
5 TOLI 1 47,99 168,46 47,99 168,46 120,47
6 MRSI 1 40,62 63,73 40,62 63,73 23,11

70
140307 04:2x:xx
60
50 f(x) = 0.780583251261733 x + 0.0123051611221143
40
ts - tp (s)

30
20
10
0
10 20 30 40tp (s) 50 60 70 80
Gambar 6. Diagram Wadati

Gambar 7. Beach Ball

Hiposenter gempa dengan Hypoellipse. Running


data gempa menggunaka hypoellipse
Setelah mendapatkan origin time
akan memberikan keluaran berupa file
dengan menggunakan Diagram Wadati,
log dengan format.out.
berikutnya ialah menentukan hiposenter
Kesimpulan tinggi, termasuk kedalaman dan lokasi
Melalui penelitian ini, kami telah gempa.
berhasil menjelajahi kemampuan dan
potensi yang dimiliki oleh kedua Hasil penelitian ini memberikan
perangkat lunak tersebut dalam analisis manfaat yang signifikan dalam mitigasi
dan interpretasi data seismik. Hasil bencana dan perlindungan masyarakat.
penelitian ini memberikan wawasan Peningkatan pemahaman tentang proses
yang lebih dalam tentang pengolahan pengolahan data gempa bumi dan
data gempa bumi, serta meningkatkan penerapan perangkat lunak SeisGram
pemahaman kita tentang sifat dan dan Hypoellipse akan membantu dalam
karakteristik gempa. mengidentifikasi dengan lebih baik
sumber gempa, memodelkan struktur
Dalam penggunaan SeisGram, kami bumi, dan mengurangi risiko dampak
dapat secara akurat menentukan waktu gempa. Dengan demikian, penelitian ini
kedatangan gelombang P dan S, yang memberikan kontribusi penting dalam
memberikan informasi penting tentang meningkatkan keamanan dan
sumber gempa. Kami juga dapat keberlanjutan masyarakat dalam
mengestimasi magnitudo gempa menghadapi gempa bumi.
berdasarkan analisis seismik yang Secara keseluruhan, penelitian ini
dilakukan pada seismogram. Sementara berhasil mencapai tujuannya dan
itu, dengan menggunakan Hypoellipse, memberikan pemahaman yang lebih
kami dapat menentukan hiposenter mendalam tentang pengolahan data
gempa dengan tingkat presisi yang gempa bumi menggunakan perangkat
lunak SeisGram dan Hypoellipse. Hasil-
hasil ini dapat digunakan sebagai dasar Seismologi. Jakarta: Badan
untuk penelitian dan pengembangan Meteorologi, Klimatologi dan
lebih lanjut dalam bidang analisis Geofisika.
gempa bumi serta upaya mitigasi
bencana. Kiswiranti, D. 2019. Dasar-dasar
Seismologi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Institut Sains dan
Ucapan Terima Kasih Teknologi APKRIND
Yogyakarta.
Ucapan terima kasih saya ucapkan
kepada dosen pengampu mata kuliah Sunarjo, M. Taufik Gunawan dan
seismologi yang telah mengajarkan Sugeng Pribadi. 2010. Gempa
kepada kami cara mengolah data Bumi Edisi Populer. Jakarta:
seismic menggunakan seisgram. Terima Badan Meteorologi Klimatologi
kasih juga saya ucapkan kepada teman- dan Geofisika.
teman yang telah membantu saya
selama mengerjakan pengolahan data Susilawati. 2008. Penerapan
seismic ini. Terima kasih juga kepada Penjalaran Gelombang Seismik
diri saya sendiri karena telah bertahan pada Penelaahan Struktur
sampai saaat ini. Bagian dalam Bumi. Sumatera
Utara: Universitas Sumatera
Daftar Pustaka Utara.
Ibrahim, Gunawan dan Subardjo.
2004. Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai