Anda di halaman 1dari 7

PENGOLAHAN DATA AWAL METODE GAYA BERAT

Oleh : Melsya Putri anum (F1D114024)

Abstrack
Seismic refraction method is a geophysical method that has been
developed for shallow subsurface investigation. It provides 2-dimensional
profiles including depth and distance that simplified the characterization
of relatively large volumes of the subsurface. Interpretation of seismic
refraction data using seismic tomography involves continuous velocity
gradient across a subsurface which is more effective for site
characterization compared to conventional seismic refraction.
Keyword : seismic refraction, subsurface, tomography
Sari
Metode seismik refraksi adalah metode geofisika yang telah
dikembangkan untuk penyelidikan bawah permukaan dangkal. Seismik
refraksi terdapat 2-dimensi profil, termasuk kedalaman dan jarak yang
disederhanakan sebagai karakterisasi volume yang relatif besar dari
bawah permukaan. Interpretasi data seismik refraksi menggunakan
tomografi seismik melibatkan gradien kecepatan terus menerus di sebuah
bawah permukaan yang lebih efektif untuk karakterisasi situs
dibandingkan dengan refraksi seismik konvensional.
Kata kunci : seismik refraksi, bawah permukaan, tomografi

1)
Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Jambi. Email :
mpanum48@gmail.com

I. PENDAHULUAN agar hasil yang didapat lebih akurat dan


sempurna. Metode yang paling banyak
Dalam bidang ilmu geofisika, kita
digunakan dan paling teliti dalam
mengenal banyak metode yang digunakan
pengukuran dan pengambilan data salah
dalam proses operasi survey lapangan, ada
satunya adalah Metode Seismik. Metode
yang dipakai secara tunggal, ada yang
seismik merupakan salah satu metode yang
dikombinasikan dengan metode yang lain
sangat penting dan banyak dipakai di gelombang badan dibagi menjadi dua yaitu
dalam bidang eksplorasi geofisika karena gelombang primer (P) dan gelombang
metode ini mempunyai ketepatan serta sekunder (S). Gelombang P merupakan
resolusi yang tinggi di dalam memodelkan gelombang longitudinal atau gelombang
struktur geologi di bawah permukaan kompresional, yaitu gerakan partikel yang
bumi. Secara garis besar, metode seismik sejajar dengan arah perambatannya.
dibagi menjadi 2, yaitu seismik refraksi Gelombang kompresional disebut
(seismik bias) dan seismik refleksi gelombang primer (P) karena
(seismik pantul). Seismik Refleksi lebih kecepatannya paling tinggi antara
efektif digunakan untuk memodelkan gelombang lain dan tiba pertama
struktur geologi yang dalam yaitu mencari kaligelombang atau getaran yang
hidrokarbon yang terperangkap sedangkan merambat di tubuh bumi dengan kecepatan
Seismik Refraksi dipergunakan untuk antara 7-14 km/detik. gelombang sekunder
mendeteksi batuan atau lapisan yang (S) merupakan gelombang transversal atau
letaknya cukup dangkal dan untuk gelombang shear, gerakan partikel terletak
mengetahui lapisan tanah penutup pada suatu bidang yang tegak lurus dengan
(overburden). arah penjalarannya. Seperti gelombang
primer dengan kecepatan yang sudah
Metode seismik refraksi bertujuan
berkurang,yakni 4-7 km/detik dan tiba
untuk mengukur gelombang datang yang
setelah gelombang P Gelombang sekunder
dipantulkan sepanjang formasi geologi di
tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi
Gelombang S memiliki lebar amplitude yg
umumnya terjadi pada muka air tanah dan
besar sehingga gelombang ini akan
bagian paling atas formasi bantalan batuan.
memilki kekuatan yg sangat besar dalam
Waktu sampai gelombang pertama
merontokkan bangunan, juga
(gelombang primer) seismik pada masing-
mengakibatkan longsoran tebing-tebing
masing geophone memberikan informasi
yang curam.
mengenai kedalaman dan lokasi dari
lapisan permukaan geologi serta kecepatan Hal-hal yang menjadi dasar pembiasan
batuan yang ada pada lapisan tersebut. gelombang adalah sebagai berikut :
a. Asas Fermat
Asas Fermat mengatakan bahwa
II. DASAR TEORI Gelombang menjalar dari satu titik ke titik
lain melalui jalan tersingkat waktu
Gelombang seismik adalah adalah
penjalarannya dan selalu melintas pada
gelombang elastik yang merambat dalam
lintasan optik terpenden (garis lurus).
bumi. Perambatan gelombang ini
bergantung pada sifat elastisitas batuan. b. Prinsip Huygens
Gelombang seismik ada yang merambat
Huygens mengatakan Setiap titik pada
melalui medium bumi yang disebut body
muka gelombang akan menjadi sumber
wave (gelombang badan) dan ada juga
baru. Front gelombang yang menjalar
yang merambat melalui permukaan bumi
menjauhi sumber adalah superposisi front
yang disebut surface wave (gelombang
gelombang-front gelombang yang
permukaan). Berdasarkan arah getarnya,
dihasilkan oleh sumber gelombang baru Tahapan akhir dalam metode seismik
tersebut. refraksi adalah membuat atau melakukan
interpretasi hasil dari survei menjadi data
c. Hukum Snellius
bawah permukaan yang akurat. Data-data
Gelombang akan dipantulkan atau waktu dan jarak dari kurva travel time
dibiaskan pada bidang batas antara dua diterjemahkan menjadi suatu penampang
medium. seismik, dan akhirnya dijadikan menjadi
Menurut persamaan : penampang geologi. Survey geofisika
dengan metode seismik refraksi adalah
bertujuan untuk mendeteksi struktur
Dimana :
geologi di bawah permukaan dangkal,
I = Sudut datang misalnya patahan. Untuk menentukan
r = Sudut bias kedalaman di bawah sumber pada medium
dua lapis atau lebih yang horizontal
V1 = Kecepatan gelombang pada medium 1 maupun miring serta menentukan jenis
batuan berdasarkan kecepatan gelombang
V2 = Kecepatan gelombang pada medium 2
yang merambat dalam batuan tersebut.
Selain itu Snellius menyatakan :
III. METODOLOGI
1. Gelombang datang, gelombang pantul Adapun metodologi yang di
dan gelombang bias berada pada bidang laksanakan pada praktikum
yang sama. metode seismik refraksi adalah
2. Sudut dating = sudut pantul. sebagai berikut :
3. Sinus sudut bias = sinus sudut dating
dikali perbandingan kecepatan medium Mulai Akuisisi data lapangan
yang dilalui gelombang terhadap
medium pembias.
4. Sudut sudut kritis sinus sudut dating Pengolahan daya dengan Ms Exel
sama dengan perbandingan kecepatan
medium yang dilalui gelombang
terhadap kecepatan medium bias. Proses Picking
Pembuatan Grafik

Interpretasi Hasil

Selesai

IV.HASILGambar 2.
DAN PENGOLAHANSkematis
DATA
pengolahan data seismik

Gambar 1. Metode Seismik


Refraksi
Gambar 3. Picking data
Gambar 6. Grafik Interpretasi Ray

V1 128,2051 m/s
V2 588,2353 m/s
V3 769,2308 m/s
T2 0,0131 s
T3 0,0143 s
Xcross1 2m
Xcross2 6m
Xcross3 12 m
Tcross1 0,015 s
Tcross2 0,023 s
Tcross3 0,03 s
Z1 0,860428 m
Gambar 4. Tabel hasil picking data Z2 0,486132 m
Gambar 7. Tabel hasil perhitungan
grafik interpretasi ray

Gambar 5. Grafik perbandingan


Jarak dan waktu hasil picking
Gambar 8. Hasil picking pada
data ke 2
sekunder dan praktikan tidak
melakukan akuisisi data langsung
di lapangan. Metode seismik
merupakan metode geofisika
yang merupakan salah satu metode
yang sangat penting dan banyak dipakai di
dalam bidang eksplorasi geofisika karena
metode ini mempunyai ketepatan serta
resolusi yang tinggi di dalam memodelkan
struktur geologi di bawah permukaan
Gambar 9. Grafik perbandingan bumi. Secara garis besar, metode seismik
dibagi menjadi 2, yaitu seismik refraksi
Jarak dan waktu hasil picking (seismik bias) dan seismik refleksi
pada data ke -2 (seismik pantul) dan pada praktikum kali
ini kita menggunakan metode seismik
refraksi.
Dari nominal hasil yang diperoleh
praktikan dapat juga di identifikasi
keterdapatan batuan berdasarkan tabel
data kecepatan gelombang
primer berikut ini :

Gambar 10. Grafik Interpretasi


Ray X terhadap T pada data ke 2

Gambar 11. Nilai V1 dan V2 pada


Setelah data di peroleh,
data pertama sekali yang di lakukan
ke - 2 adalah proses picking dan
kemudian dibuat kurva T terhadap
V. ANALISIS
X, sehingga dapat di
Pada praktikum kali ini yang intrepretasikan gelombang pada
mana merupakan pengolahan krva tersebut dimana pada
data menggunakan azas intrepretasi ray tersebut dapat
pengolahan data metode seismik diperoleh direct ray, refracted ray
dimana data yang di perolah
dan refleksi ray. Dari intrepretasi
praktikan merupakan data
tersebut diperoleh nilai kecepatan pengukuran dimulai dari sisi kiri
masing-masing gelombang lintasan. Reverse dan forward
tersebut serta waktu tempuh memiliki nilai V1 dan V2 yang
masing-masing gelombang. berbeda. Pengukuran forward dan
reverse merupakan pengukuran
Pada grafik perbandingan gelombang yang memiliki arah
Jarak dan waktu hasil picking (T-X) berlawanan namun dalam 1
yang pertama yaitu data lintasan. Pada data forward nilai
pengukuran pada 1 lintasan V1 sebesar 3.333,3 ft/s dan V2
dengan pengukuran 1 arah sebesar 14.285,71 ft/s. Pada data
memiliki nilai V1 sebesar reverse nilai V1 sebesar
128,2051 m/s, V2 sebesar 33.333,33 ft/s dan V2 sebesar
588,2353 m/s serta besar nilai V3 10.000 ft/s. Dari nominal hasil V1
sebesar 769.2308 m/s. Yang mana yang di dapat tersebut dapat kita
nilai V1 tidak lain merupakan nilai perkirakan batuan-batuan yang
kecepatan gelombang direct yaitu terdapat di bawah permukaan
gelombang yang merambat di berdasarkan kepada kecepatan
atas permukaan bumi diantara rambat gelombang yang sesuai.
geophone sedangkan V2 Untuk hasil data kedua
merupakan cepat rambat diperkirakan bahwa pada
gelombang yang merambat pada kecepatan rambat gelombang
lapisan pertama dibawah tersebut merupakan lapisan batu
permukaan dengan ketebalan Z1 granit, sandstone and shale atau
sebesar 0,860428 m dapat limestone.
diidentifikasikan sebagai lapisan
soil, alluvium, weathered layer Sedangkan pada data
atau sand and gravel saturated reverse juga mengindentifikasikan
sedangkan pada lapisan kedua bahwa pada daerah tersebut
dengan kecepatan V3 dan hanya terdapat 1 lapisan dibawah
kedalaman 0,4861 m merupakan permukaannya, namun
lapisan weathered layered, berdasarkan nilai V1 dan V2 yang
alluvium, sand unsaturated dan terlalu besar sehingga kita juga
sand and gravel unsaturated dan tidak dapat mengidentifikasi jenis
V3 merupakan cepat rambat batuan yang terdapat di lapisan
gelombang yang merambat pada pada daerah tersebut. Dari data
lapisan kedua dibawah lapisan diatas terdapat beberapa
pertama dengan tebal Z2 sebesar perbedaan, dimana seharusnya
0,486132 m. pengukuran yang dilakukan baik
pada profil forward dan reverse
Pada grafik perbandingan memiliki nilai yang sama untuk
Jarak dan waktu hasil picking (T-X) nilai kecepatannya karena
yang kedua yaitu data pengukuran dilakukan pada
pengukuran pada 1 lintasan lintasan yang sama hanya saja
dengan 2 arah pengukuran yaitu arah pengukuran yang berbeda.
reverse and forward. Jika reverse Perbedaan tersebut terdapat pada
dimulai dari sisi kanan lintasan nilai V1 sedangkan untuk nilai V2
maka forward melakukan
memiliki perbedaan nilai yang rambat yang berbeda yaitu soil
tidak terlalu signifikan. dan sand and gravel saturated.
Semakin dalam lapisan tersebut
maka nilai cepat rambatnya akan
VI. KESIMPULAN semakin besar. Lapisan yang
Dari pengolahan data yang terdapat pada data 2 tidak dapat
telah dilaksanakan dapat diidentifikasi karena memiliki
disimpulak bahwa Seismik refraksi cepat rambat yang tinggi.
dilakukan dengan cara
memberikan injeksi gelombang
berupa pukulan diatas permukaan
bumi. Gelombang akan merambat Daftar Pustaka
menuju bawah permukaan bumi
dan dibiaskan pada bidang batas Akyas, 2007. Pemodelan Gelombang
antar lapisan yang berbeda. Seismik Untuk Memvalidasi
Gelombang akan diterima kembali Interpretasi Data Seismik Refraksi,
ke source dan dicatat waktu Skripsi, Program Studi Teknik
tempuh gelombang. Geofisika Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan
Dan juga berdasarkan data Institut Teknologi Bandung.
yang digunakan pada praktikum, Satiawan Soni, 2017, Modul Praktikum
data 1 memiliki penampang Geofisika Eksplorasi, Program
bawah permukaan yang terdiri Studi Teknik Geofisika,Fakultas
dari 2 lapisan sedangkan data 2 Sains dan teknologi, Universitas
hanya memiliki 1 lapisan. Dari Jambi.
data 1, lapisan pertama dan
lapisan kedua memiliki kecepatan

Anda mungkin juga menyukai