Anda di halaman 1dari 30

SISTEM

PENYANGGAAN
SQUARE SET
SQUARE SET TEAM
MUHAMMAD AGUNG ANDIKA O F1D114017
DIVIA LESTARI F1D114026
ARDI YULANDA F1D114029
WENI TRI WAHYUNI F1D114036

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016
SISTEM PENYANGGAAN SQUARE
SET
1. Pengertian Sistem Penyanggaan
2. Sejarah Penyanggaan
3. Macam Macam Penyanggaan
4. Kelas Keawetan Kayu
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Kayu
6. Pengertian Square Set
7. Sejarah Penggunaan Square Set Timbering Pada Underground Mining
8. Fungsi Square Set
9. Perhitungan Square Set
10. Jenis-Jenis Sambungan Kayu
11. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penyanggaan Square Set
Pengertian Sistem Penyanggaan
Penyanggaan adalah
kemampuan massa batuan
atau bahan (kayu,baja dan
beton) untuk dapat
menjaga kondisi lubang
bukaan dalam keadaan
aman, baik untuk pekerja
dan material. Filosofi
penyangga adalah kondisi
massa batuan dapat
menyangga dirinya
sendiri.
Penyanggaan
menggunakan kayu
Kegunaan penyangaan secara
umum di industri petambangan:
1. Menyangga batuan yang
potensial untuk runtuh
2. Menahan / menghentikan
perpindahan lubang bukaan
3. Mempertahankan luas dan
bentuk bidang penampang yang
cukup dan melindungi pekerja
dari resiko tertimpa reruntuhan Kombinasi penyanggaan baja dan
beton dengan dilapisi kawat agar
dapat menahan beban dan
menampung batuan yang runtuh
Maksud dari penggunaan sistem
penyangaan
1. Melindungi batuan yang tidak ditambang, seperti overbudden dan semua
batuan yang berada di atas pempat penggalian,
2. Melindungi tempat kerja penambangan supaya aman dari runtuhan,
3. Melindungi para pekerja dari reruntuhan batuan yang ada diatas atau di
sampingnya,
4. Melindungi para pekerja bila terjadi banjir atau hal-hal yang tidak diinginkan,
5. Tempat berpijak atau lantai para pekerja, terutama untuk stope yang sudah
tinggi,
6. Melindungi broken ore sebelum diangkut keluar tambang,
7. Memisahkan antara broken ore dan ore insitu terutama untu kendapan-
endapan yang bisa terkonsolidasi (kompaksi) kembali, misalnya untuk bijih-
bijih sulfida.
Penyanggaan kombinasi beton dan baja untuk
melindungi pekerja dari runtuhan batuan yang
berada di atas ataupun yang berada di samping.
Sejarah Penggunaan
Penyanggaan

Peyanggaan kayu merupakan salah satu


penyanggan tertua yang dipakai pada industri
pertambangan dan sipil
Klasifikasi Massa Batuan
Rock Load Classification
Stand Up Time Classification
Rock Quality Designation Classification
Rock Structure Rating Classification
Geomechanic Classification (RMR-system)
Q-Sistem
Macam Macam Penyanggaan
Penyangga Pasif

Penyangga kayu merupakan salah satu


penyangga pasif karena tidak langsung
bereaksi terhadap beban batuan yang
diterima
Penyangga Aktif

Peyangga beton merupakan jenis penyangga aktif yang


langsung bereaksi dengan massa batuan tersebut
Kelas Keawetan Kayu
Penggolongan Kayu berdasarkan Kelas Kekuatan

Berat Jenis Kering Kokoh lentur Kokoh tekan mutlak


Kelas Kuat
Udara mutlak (kg/cm2) (kg/cm2)

I 0,90 1100 650

II 0,90 - 0,60 1100 - 725 650 - 425

III 0,60 - 0,40 725 - 500 425 - 300

IV 0,40 - 0,30 500 - 360 300 - 215

V 0,30 360 215


Penggolongan Kayuberdasarkan Kelas Pemakaian

Ditetapkan dari
Kelas
Keterangan
Pemakaian Kelas Keawetan Kelas Kekuatan

I I I
Konstruksi berat, selalu terkena penga-
I II
ruh-pengaruh buruk, seperti: terus me-
II nerus berada dalam tanah, atau ter-
II II kena panas matahari, hujan dan angin.

Konstruksi berat yang terlindung


III III III berada di bawah atap dan tidak
berhubungan dengan tanah basah.

Konstruksi ringan yang terlindung


IV IV IV
berada di bawah atap.

Konstruksi yang bersifat tidak


V V V
permanen.
Penggolongan Kayu berdasarkan Mutu

Uraian Mutu A Mutu B

Kadar lengas Harus kering udara Kadar lengas 30%

Besarnya mata kayu Besarnya mata kayu

Mata kayu 1/6 lebar balok atau 1/4 lebar balok atau
3,5 cm 5 cm
Kandungan wanvlak Kandungan wanvlak (kayu
Kandungan
(kayu gubal), 1/10 gubal), 1/10 tinggi
wanvlak
tinggi balok. balok.
Kemiringan Kemiringan arah serat, Kemiringan arah serat,
arah serat tg e1 1/10 tg e1 1/7

Retak-retak arah radial Retak-retak arah radial


1/4 tebal kayu dan 1/3 tebal kayu dan
Retak-retak
terhdp ling-karan tumbuh terhdp ling-karan tumbuh
1/5 tebal kayu 1/4 tebal kayu
Tegangan Ijin Kayu (PKKI1961)Kayu Mutu A
Nilai Kayu Menurut Standar Nasional Indonesia

Kode Modulus Kuat Kuat Tarik Kuat Tekan Kuat Kuat Tekan
Mutu Elastisitas Lentur Sejajar Serat Sejajar Serat Geser TegakLurus
Lentur (Fb) (Ft) (Fc) (Fv) Serat
(Ew) (Fc )

E26 25000 66 60 46 6.6 24


E25 24000 62 58 45 6.5 23
E24 23000 59 56 45 6.4 22
E23 22000 56 53 43 6.2 21
E22 21000 54 50 41 6.1 20
E21 20000 50 47 40 5.9 19
E20 19000 47 44 39 5.8 18
E19 18000 44 42 37 5.6 17
E18 17000 42 39 35 5.4 16
E17 16000 38 36 34 5.4 15
E16 15000 35 33 33 5.2 14
E15 14000 32 31 31 5.1 13
E14 13000 30 28 30 4.9 12
E13 12000 27 25 28 4.8 11
E12 11000 23 22 27 4.6 11
E11 10000 20 19 25 4.5 10
E10 9000 18 17 24 4.3 9
Penggolongan Kayu berdasarkan Mutu SNI

Macam Cacat Mutu A Mutu B Mutu C
a. Mata Kayu
- Terletak di 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu 1/2 lebar kayu
muka lebar
- Terletak di 1/8 lebar kayu 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu
muka sempit

b. Retak 1/5 lebar kayu 1/6 lebar kayu 1/2 lebar kayu

c. Pingul 1/10 tebal atau lebar kayu 1/6 tebal atau 1/4 tebal atau
1 : 13 lebar kayu lebar kayu
d. Arah serat 1/5 tebal kayu 1:9 1:6
e. Saluran damar eksudasi tidak 2/5 tebal kayu tebal kayu
diperkenankan

Diperkenankan
f.Gubal Diperkenankan Diperkenankan
Diperkenankan asal terpencar dan
g.Lubang serangga ukuran dibatasi dan tidak ada Diperkenankan asal terpencar dan Diperkenankan asal terpencar
tanda- tanda serangga hidup ukuran dibatasi dan tidak ada tanda- dan ukuran dibatasi dan tidak ada
tanda serangga hidup tanda- tanda serangga hidup
Tidak diperkenankan Tidak diperkenankan
h.Cacat lain (lapuk,hati rapuh, Tidak diperkenankan
retak me- lintang)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketahanan Kayu
1. Biologis
2. Kemiringan Serat
3. Kandungan Mata Air
4. Mata Kayu
5. Suhu
Pengertian Square Set

Square set merupakan penyanggaan persegi yang umumnya digunakan


pada tambang bawah tanah dengan struktur batuan yang lemah. Square
set dapat digunakan di sepanjang long wall ataupun pada shaft. Dan
square set digunakan pada penambangan bijih yang bernilai tinggi (high
value). Square Set Stoping adalah metode penambangan bawah tanah yang
bergantung pada square set timbering. Metode ini digunakan saat
urat bijih dengan struktur lemah dan dinding terowongan
tidak cukup kuat untuk menyangga.
Square Set Timbering
Sejarah Penggunaan Square Set Timbering Pada
Underground Mining

Pada tahun 1852, seorang engineer


tambang muda (19 th) pergi ke tambang
emas California untuk bekerja beberapa
tahun termasuk ke Georgetown. Pada April
1860 dia dipekerjakan oleh W.F. Babcock,
pengawas tambang Ophir, bagian dari
Tambang besar Comstock bijih perak di
Nevada dan seorang yang paling dibutuhkan
Square Set Timbering
di tambang Comstock karena sifat kritisnya.
Model
Fungsi Square Set
1. Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh
2. Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh
3. Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang
baik atau jelas dilihat, misalkan mempunyai off shoot,
pocket, dll
4. Kemiringan endapan . 45o yang berbentuk urat bijih
5. Ukuran endapan minimum 3,5 m
6. Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi
Sketch of Square Set Timbering
Square Set in Shaft
Perhitungan Square Set

Ujung cap saling berhadapan Ujung tiang saling berhadapan


Jenis-Jenis Sambungan Kayu

Sambungan bibir lurus Koneksi kait lurus


Sambungan lurus miring Sambungan kait miring

Sambungan takikan mulut ikan


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penyanggaan
Square Set

Cara ini cocok untuk endapan yang bersifat :


1. Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.
2. Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh
3. Kemiringan endapan > 450 yg berbentuk urat bijih.
5. Ukuran endapan minimum 3,5 m.
6. Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.

Penambangan ore/bijih dengan menggunakan sistem penyanggaan


square set
Segi positif Penggunaan Sistem Penyanggaan Square Set
1. Dapat digunakan untuk menambang segala macam
ukuran dan bentuk endapan bijih, asal kemiringan > 45 0,
luwes dalam arti dapat menambang segala macam bentuk
endapan.
2. Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang
keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh.
3. Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan
mining recovery yg tinggi > 90% (high mining extraction) Pola penyanggaan square set untuk memudahkan
4. Ventilasi lebih mudah diatur. menambang ore/bijih dengan kemiringan > 450
5. Dapat memberi keamanan kerja yang tinggi.
Segi negatif Penggunaan Sistem Penyanggaan Square Set
1. Memakai banyak penyangga kayu sehingga menyebabkan
ongkos penambangan manjadi mahal, kemungkinan
bahaya kebakaran lebih besar, dan dapat terjadi
pembusukan sehingga akan terbentuk gas-gas beracun.
2. Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga
lebih kurang dari 30%, sedangkan volume kayu yang
dibutuhkan sekitar 6-15%.
3. Sulit diubah kesistem penambangan yang lain
Kelemahan sistem square set yang banyak menggunakan
penyangga kayu
!

Anda mungkin juga menyukai