Anda di halaman 1dari 13

Pengolahan Data Seismik Refraksi dengan Metode Intercept Time

Muhammad Agung Andika Oktafiansyah (F1D114017) 1

Abstract
Seismic refraction method is one of the geophysical methods used to determine the cross-section of the
subsurface structure, based on the nature of wave propagation is experiencing a certain critical angle of
refraction. The parameters measured were the characteristics of wave arrival time at each geophone. The data
have been obtained in the field do picking first break speed P, which then can be made from the data curve T
against X using excel, but it can be determined as time, speed and distance each wave either direct ray,
refracted ray and reflacted ray. So as to obtain the number of layers and the depth of a layer by using the
intercept calculation time.

Keywords : Seismic Refraction Method, Direct Ray, Refracted Ray, Reflacted Ray, Intercept Time

Sari
Metode seismik refraksi merupakan salah satu dari metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui
penampang struktur bawah permukaan, didasarkan pada sifat penjalaran gelombang yang mengalami refraksi
dengan sudut kritis tertentu. Parameter yang diamati adalah karakteristik waktu tiba gelombang pada masing-
masing geophone. Data yang sudah didapatkan dilapangan dilakukan picking first break kecepatan P, yang
kemudian dari data tersebut dapat dibuat kurva T terhadap X menggunakan excel, selain itu dapat ditentukan
waktu, kecepatan serta distance setiap gelombang baik direct ray, refracted ray dan reflacted ray. Sehingga
dapat diperoleh jumlah lapisan serta kedalaman dari suatu lapisan dengan menggunakan perhitungan intercept
time.

Kata kunci : Metode Seismik Refraksi, Direct Ray, Refracted Ray, Reflacted Ray, Intercept Time
1)
Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Jambi. Email: magungandikao.ma@gmail.com

I. PENDAHULUAN cenderung dangkal. Dengan menggunakan


Metode seismik refraksi merupakan metode seismic ini sangat berguna dalam
salah satu metode geofisika untuk eksplorasi panas bumi ataupun mineral
mengetahui penampang struktur bawah bijih, dengan metode seismik refraksi
permukaan, merupakan salah satu metode dapat menentukan cap rock dari sistem
geofisika untuk memberikan tambahan panas bumi tersebut serta mengidentfikasi
informasi dan keyakinan yang diharapkan litologi batuan di bawah permukaan. Inilah
dalam tahapan eksplorasi. Metode Seismik yang mendasari dilakukan praktikum
Refraksi digunakan untuk menentukan geofisika dengan menggunakan metode
kecepatan gelombang seismik yang seismik refraksi dan pengolahan datanya ,
menjalar di bawah permukaan. Metode dengan memahami metode ini akan sangat
seismik refraksi didasarkan pada sifat membantu seorang teknik pertambangan
penjalaran gelombang yang mengalami menentukan daerah yang akan dilakukan
refraksi dengan sudut kritis tertentu, yaitu pada tahap eksplorasi dan tahap
bila dalam perambatannya, gelombang berikutnya, yaitu tahap eksploitasi.
tersebut melalui bidang batas yang
memisahkan suatu lapisan dengan lapisan II. TEORI DASAR
yang di bawahnya yang mempunyai Eksplorasi dengan menggunakan
kecepatan gelombang lebih besar. metode seismic refraksi sangat popular
Parameter yang diamati adalah didunia industry perminyakan, rekayasa
karakteristik waktu tiba gelombang pada (geoteknik), dan kebumian. Didunia
masing-masing geophone. rekayasa (geoteknik) atau dalam dunia
Metode seismik refraksi ini cocok akademisi (universitas) banyak
digunakan untuk menganalisis daerah menggunakan metode seismic refraksi/bias
struktur bawah permukaan bumi yang dangkal untuk keperluan perencanaan
pendirian bangunan gedung, pabrik, 5. Pada bidang batas antar lapisan,
bendungan, jalan raya, juga untuk gelombang seismik merambat dengan
keperluan reaserch sebuah studi kasus kecepatan pada lapisan dibawahnya.
geofisika, geologi, maupun pertambangan. 6. Kecepatan gelombang bertambah
Gelombang seismik adalah dengan bertambahnya kedalaman.
gelombang elastik yang merambat dalam
bumi. Bumi sebagai medium gelombang Salah satu metode yang digunakan
terdiri dari beberapa lapisan batuan yang pada interpretasi dasar yaitu metode
antar satu lapisan dengan lapisan lainnya intercept time. Metode intercept time
mempunyai sifat fisis yang berbeda. cocok digunakan untuk sistem perlapisan
Ketidak-kontinuan sifat medium ini yang cukup homogen dan relative rata.
menyebabkan gelombang seismik yang Metode ini juga dapat memberikan hasil
merambatkan sebagian energinya dan akan yang memadai dengan kesalahan yang
dipantulkan serta sebagian energi lainnya relative kecil. Selain itu, metode ini juga
akan diteruskan ke medium di bawahnya dapat digunakan untuk memodelkan
[3]. struktur lapisan bawah permukaan bumi.
Metode seismik dikategorikan ke
dalam dua bagian yaitu seismik refraksi Untuk mencari nilai kedalaman lapisan
(seismik bias) dan seismik refleksi yang dialiri oleh gelombang, maka kita
(seismik pantul). Metode seismik refraksi dapat menggunakan persamaan intercept
merupakan salah satu metode geofisika time berikut ini [1]:
untuk mengetahui penampang struktur
bawah permukaan, merupakan salah satu
metode untuk memberikan tambahan
informasi yang diharapkan dapat
menunjang penelitian lainnya. Metode ini 1 v 2v2 v v
z 2= (T 32 z1 3 1 ) 23 2 2
mencoba menentukan kecepatan 2 v 3 v 1 v 3v 2
gelombang seismik yang menjalar di
bawah permukaan.
Keterbatasan metode ini adalah tidak Bentuk muka geolombang seismic
dapat dipergunakan pada daerah dengan untuk jarak yang jauh dari sumber dapat
kondisi geologi yang terlalu kompleks. dianggap datar. Dengan demikian
Metode ini telah dipergunakan untuk rambatan gelombang seismic dapat
mendeteksi perlapisan dangkal dan diperlakukan sebagai bagaikan sinar
hasilnya cukup memuaskan. Menurut seismic. Berkas sinar seismic di dalam
Sismanto (1999), asumsi dasar yang harus medium mematuhi pula hukum-hukum
dipenuhi untuk penelitian perlapisan fisika seperti berikut sebagai berikut [2] ;
dangkal adalah: 1. Azas Fermat
1. Medium bumi dianggap berlapis-lapis menyatakan bahwa sinar gelombang
dan setiap lapisan menjalarkan selalu akan melintas pada lintasan
gelombang seismik dengan kecepatan optic yang terpendek/tersingkat (garis
yang berbeda-beda. lurus).
2. Semakin bertambah kedalamannya, 2. Hukum Huygens
batuan lapisan akan semakin kompak. Setiap titikpada muka gelombang akan
3. Panjang gelombang seismik lebih menjadi sumber gelombang baru.
kecil daripada ketebalan lapisan bumi. 3. Hukum Snellius
4. Perambatan gelombang seismik dapat
a) Gelombang datang, gelombang
dipandang sebagai sinar, sehingga
pantul, dan gelombang bias
mematuhi hukum-hukum dasar
terletak pada satu bidang.
lintasan sinar.
b) Sudut pantul sama dengan sudut
dating.
c) Sinus sudut bias sama dengan
sinus sudut dating kali
perbandingan kecepatan medium
pembias terhadap kecepatan
medium yang dilalui gelombang
datang.
Metoda refraksi (bias) pada
dasarnya memanfaatkan fenomena/gejala
penjalaran gelombang yang terbiaskan
pada bidang batas. Rambatan gelombang Flowchart 1 posedur kerja interpretasi
yang terbiaskan pada kondisi kritis akan seismik refraksi
menjalar di sepanjang bidang batas. Setiap
titik pada bidang batas tersebut sesuai
dengan hukum Huygents. Gelombang baru IV. HASIL DAN PENGOLAHAN
yang merambat ke atas ini disebut sebagai
headwaves, seperti yang tergambarkan
pada gambar 1.

Gambar 2 Picking first break kecepatan P

Tabel 2 Hasil picking gambar 2

Gambar 1 Gelombang datang pada sudut


kritis gelombang
Tabel 1 Data kecepatan akan menimbulkan
primer gelombang bias
pada beberapa medium (headwaves).

Distance Geophone Time Time


(m) (ms) (s)
1 9 0,009
2 15 0,015
3 18 0,018
4 20 0,02
5 22 0,022
6 23 0,023
7 23 0,023
8 25 0,025
III. METODOLOGI 9 26 0,026
10 27 0,027
11 28 0,028 Xcro
12 30 0,03 ss2 6 m
Xcro
ss3 12 m
tcross
1 0,015 s
tcross
2 0,023 s
tcross
3 0,03 s

Grafik 1 T terhadap X hasil picking

Grafik 2 Interpretasi ray gambar 3

Tabel 3 Hasil interpretasi ray

128,2
V1 051 m/s
588,2
V2 353 m/s
769,2
V3 308 m/s
t1 0 s
0,013
t2 1 s
0,014
t3 3 s
Xcro
ss1 2 m
Grafik 3 Kurva T terhadap X dari forward 32
and reverse profile

Tabel 4 Hasil perhitungan kedalaman


berdasarkan intercept time

0,0065
T2/2 5 Gambar 3 Penampang bawah permukaan dari
75414, hasi perhitungan intercept time gambar 3
V1V2 78
16436,
V1^2 55
346020
V2^2 ,8
329584
V2^2-V1^2 ,2
574,09
Akar 42
131,36
V1V2/akar 31 Tabel 5 Data forward and reverse profile
0,8604
Z1 28
1,7208
2Z1 56
V3^2 591716
16436,
up down
V1^2 55
575279
V3^2-V1^2 ,4
758,47
akar V3^2-V1^2 18
98619,
V3V1 33
0,0076
akar/V3V1 91
0,0132
2Z1*akar/V3V1 35 Gambar 4 Arah up and down dari data
452488 forward and reverse profile
V3V2 ,7
346020
V2^2 ,8
245695
V3^2-V2^2 ,2
495,67
akar V3^2-V2^2 65
V3V2/akar(V3V2 912,87
)^2 09
Z2 0,4861
Tabel 6 Kecepatan direct wave dan dua arah pengukuran yaitu reverse and
kecepatan refracted wave dari forward and forward memiliki nilai V1 dan V2 yang
reverse profile berbeda antara kedua arah pengukuran.
Pengukuran forward dan reverse
merupakan pengukuran gelombang yang
memiliki arah berlawanan namun dalam
satu lintasan. Jika reverse dimulai dari sisi
IV. ANALISIS kanan lintasan maka forward melakukan
Pada praktikum Geofisika dengan pengukuran dimulai dari sisi kiri lintasan.
menggunakan Metode Seismik Refraksi Pada data forward nilai V1 dan V2
praktikan melakukan pengolahan data yang didapatkan yaitu 3.333,3 ft/s dan
seismik refraksi. Data yang diolah 14.285,71 ft/s. Pada data reverse nilai V1
merupakan data sekunder yang sudah dan V2 yang didapatkan yaitu 33.333,33
diperoleh, data yang diberikan tersebut ft/s dan 10.000 ft/s.
dilakukan picking dan kemudian dibuat Berdasarkan hasil yang telah
kurva T terhadap X, sehingga dapat di didapatkan, maka pada data forward dapat
intrepretasikan gelombang pada kurva teridentifikasi pada daerah pengukuran
tersebut. Pada intrepretasi ray tersebut tersebut hanya terdapat satu lapisan yang
dapat diperoleh direct ray, refracted ray berada dibawah permukaan, berdasarkan
dan refleksi ray. Dari intrepretasi tersebut dari nilai kecepatan gelombang direct yang
diperoleh nilai kecepatan masing-masing teridentifikasi bahwa kecepatan
gelombang tersebut serta waktu tempuh gelombang mendekati kecepatan
masing-masing gelombang. gelombang pada lapisan batuan granit,
Pada grafik T-X yang pertama sandstone dan shale ataupun limestone.
(Grafik 1) yaitu data pengukuran pada Sedangkan untuk nilai V2 yang terlalu
satu lintasan dengan pengukuran satu arah besar maka tidak dapat teridentifikasi di
memiliki nilai V1, V2 dan V3 yaitu daerah tersebut, karena mengandung
128,2051 m/s, 588,2353 m/s dan 769.2308 lapisan batuan jenis sedimen ataupun beku
m/s. Nilai V1 merupakan nilai kecepatan dibawah permukaannya.
gelombang direct yaitu gelombang yang Sedangkan pada data reverse juga
merambat dipermukaan bumi diantara mengindentifikasikan bahwa pada daerah
geophone, sedangkan V2 merupakan cepat tersebut hanya terdapat satu lapisan
rambat gelombang yang merambat pada dibawah permukaannya, namun
lapisan pertama dibawah permukaan berdasarkan nilai V1 dan V2 yang terlalu
dengan ketebalan Z1, dan V3 merupakan besar sehingga tidak dapat teridentifikasi
cepat rambat gelombang yang merambat jenis batuan yang terdapat di lapisan pada
pada lapisan kedua dibawah lapisan daerah tersebut.
pertama dengan tebal Z2. Dari data diatas terdapat beberapa
Berdasarkan teori pada Tabel 1, nilai perbedaan, dimana seharusnya pengukuran
cepat rambat V2 dengan kedalaman yang dilakukan baik pada profil forward
0.8604 m yang dapat diidentifikasikan dan reverse memiliki nilai yang sama
sebagai lapisan soil, alluvium, weathered untuk nilai kecepatannya karena
layer atau sand and gravel saturated pengukuran dilakukan pada lintasan yang
sedangkan pada lapisan kedua dengan sama hanya saja arah pengukuran yang
kecepatan V3 dengan kedalaman 0,4861 m berbeda. Perbedaan tersebut terdapat pada
merupakan lapisan weathered layered, nilai V1 sedangkan untuk nilai V2
alluvium, sand unsaturated dan sand and memiliki nilai yang hampir sama.
gravel unsaturated berdasarkan Tabel 1. Kecepatan gelombang seismik yang
Pada grafik T-X yang kedua yaitu menjalar di tubuh batuan berbeda-beda,
data pengukuran pada satu lintasan dengan perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa
sifat fisis yang dimiliki oleh batuan karena batuan yang didalam
tersebut. faktor yang menyebabkan nilai mengalami tekanan oleh batuan yang
kecepatan gelombang seismik itu berbeda diatasnya yang menyebabkan
adalah: porositasnya semakin rapat atau
1. Litologi batuan mengecil. Sehingga gelombang
Setiap lapisan batuan memiliki tingkat seismik akan bertambah seiring
kekerasan batuan yang berbeda. dengan bertambahnya kedalaman dan
Tingkat kekerasan dari setiap lapisan tekanan suatu batuan.
batuan inilah yag menyebabkan 5. Umur dan temperatur
perbedaan kemampuan suatu batuan Secara geologi batuan yang paling tua
untuk mengembalikan bentuk atau berada paing bawah dari batuan yang
ukuran seperti semula ketika diberikan muda, semakin tua batuan tersebut
suatu gaya, hal inilah yang semakin dalam pula letak atau posisi
menyebabkan gelombang seismik dari batuan tersebut sehingga dapat
yang merambat melalui lapisan batuan dihubungkan dengan kedalaman tadi
dengan kecepatan yang berbeda-beda. batuan yang memiliki umur yang lebih
Semakin keras lapisan tersebut tua memiliki kecepatan gelombang
semakin besar kecepatan gelombang yang lebih besar pula. sedangkan
seismik yang dihasilkan. untuk temperatur, semakin besar
2. Densitas temperatur suatu lapisan batuan
Densitas pada umunya bertambah menyebabkan pada lapisan tersebut
dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi pemuaian yang
karena dengan bertambahnya menyebabkan porositas dari batuan
kedalaman tekanan hidrostatik semakin besar dan densitasnya
semakin bertambah besar maka akan semakin kecil. Ini dapat dihubungkan
menyebabkan densitas batuan tersebut dengan kasus densitas dan porositas
juga semakin besar. Batuan yang diatas. dimana batuan yang memiliki
memiliki densitas yang besar inilah porositas yang besar dan densitas yang
yang dapat membuat kecepatan kecil kecepatan gelombang
gelombang seismik yang besar pula, seismiknya semakin kecil, sedingga
jadi semakin besar densitas batuan dapat disimpulkan semakin besar
maka kecepatan gelombangnya makin temperatur suatu lapisan batuan maka
besar pula. semakin kecil kecepatan gelombang
3. Porositas seismik pada lapisan batuan tersebut,
Semakin besar porositas suatu batuan begitu sebalikya. Tetapi semakin
maka semakin kecil nilai densitas dalam suatu batuan tersebut semakin
suatu batuan sehingga menyebabkan besar temperatur yang ada pada
gelombang seismik akan merambat batuan tersebut yang menyebabkan
dengan kecepatan yang lebih lambat kecepatannya semakin besar
juga. Suatu zat yang mengisi pori juga diakibatkan oleh kedalaman. Hal ini
dapat memberikan pengaruh terhadap terjadi karena berkurangnya kecepatan
cepat rambat gelombang seismik akibat bertambahnya temperatur jauh
tergantung densitas dari zat yang lebih kecil dibandingkan
mengisi pori tersebut. bertambahnya kecepatan akibat
4. Kedalaman dan tekanan bertambahnya densitas suatu lapisan
ini sebenarnya berhubungan dengan akibat tekanan dan sementasi.
densitas dan porositas dari batuan
yang dilalui oleh gelombang seismik. V. KESIMPULAN
Semakin dalam suatu batuan semakin
kecil porositasnya ini disebabkan
Adapun kesimpulan pada praktikum tersebut maka nilai cepat rambatnya
Geofiska mengenai Metoda Seismik akan semakin besar. Lapisan yang
Refraksi adalah : terdapat pada data 2 tidak dapat
1. Seismik refraksi dilakukan dengan cara diidentifikasi karena memiliki cepat
memberikan dentuman gelombang rambat yang tinggi.
berupa pukulan ataupun vibrasi. DAFTAR PUSTAKA
Gelombang akan merambat menuju 1. Hassanudin. 1992. http://digilib.itb.
bawah permukaan bumi dan dibiaskan ac.id/ files/ disk1/ 633/ jbptitbpp-gdl-
pada bidang batas antar lapisan yang hassanudin- 31604- 3- 1992ts- 2. pdf.
berbeda. Gelombang akan diterima Diakses pada tanggal 16 Maret 2017.
kembali ke source dan dicatat waktu
tempuh gelombang. 2. Satiawan Soni, 2017, Modul
2. Berdasarkan data yang digunakan pada Praktikum Geofisika Eksplorasi,
praktikum, data 1 memiliki penampang Program Studi Teknik
bawah permukaan yang terdiri dari dua Geofisika,Fakultas Sains dan
lapisan sedangkan data 2 hanya teknologi, Universitas Jambi.
memiliki satu lapisan.
3. Dari data 1, lapisan pertama dan lapisan 3. Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff,
kedua memiliki kecepatan rambat yang R.E, Keys,D.A., 1976, Applied
berbeda yaitu soil dan sand and gravel Geophysics, New York, Cambridge
saturated. Semakin dalam lapisan University Press.
LAMPIRAN

A. Lampiran Tugas 1

Gambar 1. Proses picking firs break kecepatan P

Gambar 2. Tabel hasil picking


Gamba 3. Kurva X-T hasil picking

Gambar 4. Kurva interpretasi ray

Gambar 5. Tabel hasil interpretasi ray


0,0065
T2/2 5
75414,
V1V2 78
16436,
V1^2 55
346020
V2^2 ,8
329584
V2^2-V1^2 ,2
574,09
Akar 42
131,36
V1V2/akar 31
0,8604
Z1 28
1,7208
2Z1 56
V3^2 591716
16436,
V1^2 55
575279
V3^2-V1^2 ,4
758,47
akar V3^2-V1^2 18
98619,
V3V1 33
0,0076
akar/V3V1 91
0,0132
2Z1*akar/V3V1 35
452488
V3V2 ,7
346020
V2^2 ,8
245695
V3^2-V2^2 ,2
495,67
akar V3^2-V2^2 65
V3V2/akar(V3V2 912,87
)^2 09
0,4861
Z2 32
Gambar 6. Tabel hasil perhitungan kedalaman berdasarkan intercept time
Gambar 7. Penampang bawah permukaan dari hasi perhitungan intercept time

B. Lampiran Tugas 2

Gambar 8. Tabel data forward and reverse profile


Gambar 9. Kurva X-T profil forward maupun reverse

Gambar 10. Kurva arah up dan down dari profil forward maupun reverse

Gambar 11. Tabel Kecepatan direct wave dan refracted wave dari profil forward dan reverse

Anda mungkin juga menyukai