Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1

METODE PERHITUNGAN TRAVEL TIME SEDERHANA


Ramadhan Susan Prayogo ( F1D315022 )
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi

ABSTRAK
Metode seismik refraksi (seismik bias) merupakan salah satu metode yang banyakdigunakan
untuk menentukan struktur geologi bawah permukaan. Gelombang seismik yang menjalar ke
bawah permukaan bumi memiliki sifat dan karakteristik yang memenuhi konsep fisika hukum
pembiasan dan pemantulan yakni : Asas Fermat, Hukum Snellius, dan Hukum Huygen.

ABSTRACT
Seismic refraction method (seismic refraction) is one method that banyakdigunakan to determine
the structure of the subsurface geology. Seismic waves radiating down the earth's surface has the
characteristics that meet the physics concept of the law of refraction and reflection namely:
Fermat's principle, Snell's law, and the Huygen principle.

PENDAHULUAN penghitungan waktu tempuh gelombang


Metode ini memanfaatkan antara sumber getaran (shot) dan penerima
perambatan gelombang seismik yang (geophone). Waktu yang diperlukan oleh
merambat kedalam bumi. Pada dasarnya gelombang seismik untuk merambat pada
dalam metoda ini diberikan suatu gangguan lapisan batuan bergantung pada besar
berupa gelombang seismik pada suatu kecepatan penjalaran gelombang pada
sistem kemudian gejala fisisnya diamati medium yang dilaluinya tersebut. metode
dengan menangkap gelombang tersebut seismik refraksi digunakan untuk
melalui geophone. Hal tersebut akan mengetahui kecepatan rambat serta densitas
menghasilkan gambaran tentang kecepatan tanah dan batu tempat tumpuan suatu
dan kedalaman lapisan berdasarkan bangunan.
TUJUAN PRAKTIKUM di bawah permukaan. Metode seismik
1. Dapat membuat ilustrasi penjalaran refraksi didasarkan pada sifat penjalaran
gelombang refraksi. gelombang yang mengalami refraksi dengan
2. Dapat menghitung travel time gelombang sudut kritis tertentu yaitu bila dalam
langsung ( direct wave ) dan gelombang perambatannya, gelombang tersebut melalui
refraksi ( refracted wave ) bidang batas yang memisahkan suatu lapisan
dengan lapisan yang di bawahnya yang
TEORI DASAR mempunyai kecepatan gelombang lebih
Metode seismik merupakan salah satu besar. Parameter yang diamati adalah
metode yang sangat penting dan banyak karakteristik waktu tiba gelombang pada
digunakan di dalam teknik geofisika. Hal ini masing-masing geophone.
disebabkan metode seismik mempunyai
ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam
memodelkan struktur geologi di bawah
permukaan bumi. Dalam menentukan
struktur geologi, metode seismik
dikategorikan ke dalam dua bagian yaitu
seismik bias dangkal ( head wave or
refrected seismic ) dan seismik refleksi (
reflected seismic ). Seismik refraksi efektif
digunakan untuk penentuan struktur geologi Gambar 1 : Prinsip penjalaran seismik
yang dangkal sedangkan seismik refleksi refraksi.
untuk struktur geologi yang dalam. Seismik refraksi dihitung berdasarkan
Metode seismik refraksi merupakan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
salah satu metode geofisika untuk untuk menjalar pada batuan dari posisi
mengetahui penampang struktur bawah sumber seismik (seismic source) menuju
permukaan, merupakan salah satu metode penerima (receiver) pada berbagai jarak
untuk memberikan tambahan informasi yang tertentu. Pada metode ini, gelombang yang
diharapkan dapat menunjang penelitian terjadi setelah usikan pertama (first break)
lainnya. Metode ini mencoba menentukan diabaikan, sehingga data yang dibutuhkan
kecepatan gelombang seismik yang menjalar hanya data first break saja. Gelombang yang
datang setelah first break diabaikan karena kecepatan rendah. Untuk lebih jelasnya
gelombang seismik refraksi merambat perhatikan gambar dibawah ini :
paling cepat dibandingkan dengan
gelombang lainnya kecuali pada jarak offset
yang relatif dekat sehingga yang dibutuhkan
adalah waktu pertama kali gelombang
diterima oleh setiap geophone.
Parameter jarak (offset) dan waktu
penjalaran gelombang dihubungkan dengan
cepat rambat gelombang dalam medium.
Besarnya kecepatan rambat gelombang
Gambar 2 : Ilustrasi penjalaran gelombang
tersebut dikontrol oleh sekelompok
pada prinsip fermat.
konstanta fisis yang ada dalam material yang
b. Prinsip Huygen
dikenal sebagai parameter elastisitas.
Prinsip Huygens menyatakan bahwa
Gelombang seismik yang menjalar ke
setiap titik-titik pengganggu yang berada
bawah permukaan bumi memiliki sifat dan
didepan muka gelombang utama akan
karakteristik yang memenuhi konsep fisika
menjadi sumber bagi terbentuknya deretan
hukum pembiasan dan pemantulan. Adapun
gelombang yang baru.
beberapa hal yang menjadi dasar pada
pemantulan dan pembiasan gelombang
seismik adalah :
a.Asas Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa jika
sebuah gelombang merambat dari satu titik
ke titik yang lain maka gelombang tersebut
akan memilih jejak yang tercepat. Dengan
demikian jika gelombang melewati sebuah
medium yang memiliki variasi kecepatan
Gambar 3 : Menunjukkan perambatan
gelombang seismik, maka gelombang
gelombang pada prinsip Huygens.
tersebut akan cenderung melalui zona-zona
Didalam eksplorasi seismik titik-titik
kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona
diatas dapat berupa patahan, rekahan,
pembajian, antiklin, dll. Sedangkan deretan
gelombang baru berupa gelombang difraksi.
Untuk menghilangkan efek ini dilakukanlah
proses migrasi. Bila jarak ke titik penerima adalah x,

c. Hukum Snellius dengan mengambil titik B sebagai titik asal

Pada bidang batas antara dua medium (referensi), maka diperoleh :

gelombang seismik akan dipantulkan dan


sebagian lagi dibiaskan, memenuhi
persamaan snellius sebagai berikut : dengan kedalaman lapisan pada titik A (hA)
dan pada titik B (hB).
Dalam persamaan sebelumnya, v1
dapat diperoleh dari kurva travel-time dari
gelombang langsung dekat titik tembak.
TAP, TBP, dan TAB diperoleh dengan cara
observasi. Tetapi cos i tidak dapat dicari,
karena v2 biasanya tidak diketahui. Jika
harga v2 dapat diketahui, kedalaman hp dan
titik penerima P dapat diperoleh dari :
Gambar 4 : Penjalaran gelombang pada
hokum snell
Hukum Snellius (Suswandi, 1997)
Dimana i adalah sudut datang, r adalah sudut Nilai dari T’AP atau T’BP yang
bias, V1 dan V2 adalah kecepatan berhubungan dengan TAP atau TBP dapat
gelombang pada medium 1 dan medium 2 dibaca dari ektensi (memperpanjang) kurva
Berdasarkan hukum Snellius bahwa T’AP atau T’BP. Jadi harga kadalaman hp
pada sudut kritis berlaku bila dinotasikan dapat dihitung dari persamaan berikut:
waktu perambatan gelombang bias dari titik
tembak A ke titik penerima P dengan TAP,
waktu perambatan dari B ke P dengan TBP
dan waktu perambatan dari A ke B dengan
TAB. T’AP ditunjukkan oleh persamaan:
PENGOLAHAN DATA 18 90 0,09 0,054 4,250
Geopho Shot Dire Refract Reflect 19 95 0,09 0,056 4,713
ne Distan ct ed ed 5
ce 20 100 0,1 0,058 5,200
1 5 0,00 0,020 0,213 21 105 0,10 0,060 5,713
5 5
2 10 0,01 0,022 0,250 22 110 0,11 0,062 6,250
3 15 0,01 0,024 0,313
5
4 20 0,02 0,026 0,400 23 115 0,11 0,064 6,813
5 25 0,02 0,028 0,513 5
5 24 120 0,12 0,066 7,400
6 30 0,03 0,030 0,650
7 35 0,03 0,032 0,813
5 ANALISIS
8 40 0,04 0,034 1,000 Pada praktikum kali ini akan yang
9 45 0,04 0,036 1,213 berjudul Metode Perhitungan Travel Time
5 Sederhana, pada praktikum kali ini praktikan
10 50 0,05 0,038 1,450 dituntut untuk dapat Dapat membuat
11 55 0,05 0,040 1,713 ilustrasi penjalaran gelombang refraksi serta
5 dapat menghitung travel time gelombang
12 60 0,06 0,042 2,000 langsung ( direct wave ) dan gelombang
13 65 0,06 0,044 2,313 refraksi ( refracted wave ). Percobaan
5 pertama praktikan akan mencari travel time

14 70 0,07 0,046 2,650 gelombang langsung, travel time gelombang

15 75 0,07 0,048 3,013 refraksi dan travel time gelombang reflrksi.

5 Untuk mendapatkan hasil data travel time

16 80 0,08 0,050 3,400 gelombang langsung (direct wave) dapat


𝑥
17 85 0,08 0,052 3,813 menggunakan persamaan berikut : T1= .
𝑣1

5 sedangkan untuk mencari travel time


gelombang refraksi dapat menggunakan
persamaan berikut : 2h
√𝑣2²−𝑣1²
+
𝑥
. Dan direct wave langsung menjalar diatas
𝑣1𝑣2 𝑣2
permukaan yang bergerak lurus menuju
untuk mendapatkan data travel time
geophone, dan direct wave tidak mengalami
gelombang refleksi dapat menggunakan
proses pemantulan atau pun pembiasan,
√(4ℎ𝑖)+𝑥𝑛²
persamaan berikut : . Untuk sedangkan untuk gelombang refraksi akan
𝑣1

mendapatkan data-data diatas percobaan ini menjalar dibawah permukaan, gelombang


dibantu dengan penggunaan software refraksi akan mengalami pembiasan dan
Microsoft Excel. Hasil data pada percobaan pemantulan sehingga gelombang refraksi
ini dapat dilihat pada lembar sebelumnya lebih lambat untuk mencapai geophone
tepatnya pada tabel pengolahan data. Dari dibandingkan dengan direct wave.
data tesebut dapat dibuat suatu grafik
hubungan antara waktu ( T ) dan kedalaman KESIMPULAN
( x ), sebagai berikut : Dari hasil praktikum yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa :
0.14 1. Penjalaran gelombang seismic di bawah
0.12 dari suatu titik ke titik lain akan memilih
0.1 jalan tercepat, kemudian apabila
0.08 gelombang tersebut melewati dua batas
Direct
0.06 medium yang berbeda akan dipantulkan
Refracted
0.04 serta dibisakan, dan setiap titik-titik

0.02 pengganggu yang berada didepan muka

0
gelombang utama akan menjadi sumber
0 100 200 bagi terbentuknya deretan gelombang

Gambar 5 : Kurva hubungan antara waktu yang baru.

dan kedalaman. 2. Untuk mengolah data travel time

Dari gtafik travel time ( TX ) diatas gelombang langsung dapat menggunakan


𝑥
dapat diliht bahwa direct wave menunjukan rumus berikut : T1= . Sedangkan
𝑣1
kurva yang naik konstan, hal ini untuk mencari travel time refraksi, dapat
menunjukkan bahwa direct wave lebih cepat menggunakan persamaan berikut :
mencapai geophone dibandingkan dengan √𝑣2²−𝑣1² 𝑥
+ 𝑣2 .
𝑣1𝑣2
gelombang refraksi, hal ini disebabkan
DAFTAR PUSTAKA
Sismanto. 1999. Gelombang. Jakarta: Aksara
Ilmu.
Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (dasar teori
dan akuisisi data). Medan : USU digital
library.
Zainir,Haviz.2013.MetodeSeismikRefraksi.http
://radargeofisika.blogspot.co.id/2014/09/seismi
k-refraksi.html. Diakses pada tanggal 18
Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai