Anda di halaman 1dari 10

MODUL PRAKTIKUM

SEISMIK REFRAKSI (TG-3121)


Semester 5 2018/2019

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2018
Dosen

Rizka, S.T., M.T


Reza Rizki, S.T., M.T
Mokhammad Puput Erlangga, S.Si, M.T

Asisten Praktikum

Gading Nur Rahmat Rifai 12112001


Gabrio Hikma Januarta 12115012
Putu Pradnya Andika 12115017
Elysia Levina 12115019
Rifa Salma Salsabila 12115032
Edlyn Yoadan Nathania 12115035
Nadya Agnesia Sinaga 12115037
Muhammad Latif B 12115048
FORMAT LAPORAN

MODUL 1
METODE PERHITUNGAN TRAVEL TIME SEDERHANA

Nama (NIM)
Program Studi Teknik ….. , Institut Teknologi Sumatera

ABSTRAK

Dalam proses eksplorasi contohnya minyak dan gas bumi, yang harus diketahui pertama
kali sebelum melakukan penembakan adalah mengetahui ketebalan lapian lapuk agar shot yang
akan dilakukan dapat menjangkau target. Untuk mengetahui ketebalan lapisan lapuk itu, maka
salah satu caranya adalah menggunakan seismik refraksi.

Kata Kunci : Seismik Refraksi, sudut kritis

ABSTRACT

Inside eksplorasiin example oil and gas, the first we must know is depth of the weak
layer. In order that shot that we will do could reach depth of our target. For that we either can
use refraction seismic method to know the weak layer.

Key Word : Refraction Seismic, critical angle

PENDAHULUAN
(*Berisi latar belakang)
TEORI DASAR
Beberapa metoda interpretasi yang
dilakukan terhadap data seismik refraksi, (*Teori dasar berisi teori dasar harus sesuai
antara lain : judul praktikum. Jika tidak berhubungan
1. Metoda Time Plus-Minus dengan judul praktikum dianggap salah)
2. Metoda Time Term
3. Metoda Hagiwara dan Masuda Beberapa Teori yang digunakan dalam
4. Metoda Spit _ Spread Johnson menganalisa seismik refraksi :

TUJUAN PRAKTIKUM 1. Prinsip Huygen


Prinsip Huygen mengemukakan
1. Dapat membuat ilustrasi penjalaran bahwa setiap titik pada suatu muka
gelombang refraksi gelombang merupakan sumber
2. Dapat menghitung trvavel time gelombang yang baru.
gelombang langsung ( direct wave) 2. Prinsip Fermat
dan gelombang refraksi (refracted Prinsip fermat mengemukakan
wave) bahwa jejak gelombang yang
Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 3
bergerak dari satu titik ke titik
lainnya akan menempuh lintasan
sedemikian rupa sehingga bila KESIMPULAN
dibandingkan dengan lintasan yan
glain akan membutuhkan waktu *Kesimpulan harus mengacu kepada tujuan.
tempuh terkecil. Jumlah point pada kesimpulan sama dengan
3. Hukum Snellius jumlah point kesimpulan.
Hukum snellius menyatakan
gelombang datang yang melewati DAFTAR PUSTAKA
lapisan batas suatu permukaan maka (*Pelajari cara membuat daftar pustaka yang
gelombang itu akan itransmisikan, benar)
bisa menjauhi garis normal atau
mendekati garis normal. Priyono, A. 2001, Diktat Kuliah Seismik
Eksplorasi, Dept. Geofisika dan
PENGOLAHAN DATA Meteorologi, ITB.

Pengolahan data seismik refraksi ini Priyono. A, Tim Asisten praktikum Metseis,
praktikan lakkan dengan 2 cara yaitu: Modul Praktikum Metoda Seismik I.
(*Buat diagram alir pengolahan data) Program Satudi Geofisika, ITB. 2007

Priyono, A. 2007, Diktat Kuliah Metoda


ANALISIS Seismik I, Program Studi Geofisika, ITB

Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 4


MODUL 1
METODE PERHITUNGAN TRAVEL TIME SEDERHANA

TUJUAN :
1. Dapat membuat ilustrasi penjalaran gelombang refraksi
2. Dapat menghitung trvavel time gelombang langsung (direct wave) dan gelombang
refraksi (refracted wave)

ALAT DAN BAHAN :


1. Pensil/pena
2. penggaris
3. kertas HVS
4. Laptop

TEORI DASAR :

A L

Gambar 1. Penjalaran Gelombang refraksi

Diasumsikan lapisan memiliki struktur dua lapis dengan bidang batas L, kedalaman h
dari permukaan, sejajar dengan bidang permukaan. Kecepatan perambatan gelombang pada
Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 1
lapisan atas adalah V1, dan kecepatan perambatan shoot gelombang pada lapisan bawah adalah
V2, dimana V2 > V1. Titik S di permukaan adalah titik dan titik C‟ D‟ dan E‟ adalah penerima
(geophone) yang diambil dari dua jenis trace (jejak) gelombang dari sumber gelombang S, yaitu
gelombang langsung yang merambat melalui lapisan atas (permukaan) disebut “direct wave”,
dan gelombang yang dibiaskan pada bidang batas L. Apabila jarak antar titik S dan C‟adalah X
dan waktu tempuh gelombang langsung yang datang pada titik C‟ adalah T1, maka berlaku
hubungan berikut :

……… (1)

Jika jejak gelombang biasnya adalah S-C-E-E‟ dan waktu tempuh gelombang sampai di E‟
adalah T2 maka dituliskan persamaan berikut :

……… (2)

Dimana :

……… (3)

Dengan mensubtitusikan persamaan 2 dan 3 diperoleh persamaan berikut :


……….(4)

Dimana menurut hukum snellius sin i =

Kurva waktu tempuh yang dilukiskan pada Gambar 1 menunjukkan kurva waktu tempuh
yang dinyatakan pada persamaan 2 dan 4. Apabila persamaan 1 dan 4 diturunkan terhadap x,
maka akan diperoleh :

Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 2


………… (5)

Sehingga kecepatan perambatan gelombang di lapisan pertama dan kedua adalah


kebalikan dari kemiringan kurva waktu tempuhnya.

Pada Gambar 1, waktu tiba gelombang langsung dan gelombang bias pada tiap receiver
dicirikan dengan bulatan putih dan bulatan hitam, dan terlihat dengan jelas bahwa gelombang
yang datang paling awal dititik C‟ adalah gelombang langsung (direct wave), sedangkan
gelombang yang paling awal datang di titik D‟ adalah gelombang refraksi. Diantara titik S dan
C‟ ada titik C, yaitu titik dimana kedua gelombang yaitu gelombang langsung dan gelombang
bias datang pada waktu bersamaan. Jarak dari titik shoot S ke C disebut dengan titik kritis yang
dinyatakan sebagai xc, berarti T1 = T2, Pada persamaan 1 dan 2, apabila x = xc. Sehingga
didapatkan persamaan berikut:

…………..(6)

Menurut persamaan di atas, kedalaman lapisan kedua atau ketebalan lapisan pertama,
yaitu h dapat dihitung dengan menentukan jarak kritis dari diagram waktu tempuh. Dalam
diagram waktu tempuh, titik perpotongan kurva waktu tempuh disebut „break point‟.

Apabila kurva waktu tempuh gelombang bias T2 diperpanjang menuju titik A, dan
memotong sumbu waktu (biasa disebut dengan „Intercept time’) disebut . Sehingga harga T2
jika x = 0.

……….(7)

Dengan demikian kedalaman lapisan kedua atau ketebalan lapisan pertama dapat juga
dihitung menggunakan intercept time yang diperoleh dari diagram waktu tempuh, melalui
hubungan berikut :

……….(8)

Pada Gambar 1, jika A‟ adalah suatu titik yang ditarik dari A dan tegak lurus terhadap
bidang batas L dan memotong L. Selanjutnya E adalah beda waktu yang dibutuhkan untuk
Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 3
merambat dari A ke C dengan kecepatan perambatan V1 dan untuk merambat dari A‟ ke C
dengan kecepatan perambatan V2, yaitu :


……..(9)

Jadi gelombang ini akan selalu datang lebih lambat dibandingkan jenis gelombang yang lain,
seperti terlihat pada Gambar 1.

Daftar Pustaka

Fauzi. U, Metoda Seismik Bias Dangkal

TUGAS/ LAPORAN
1. Terdapat 12 geophone dan 1 shot point sebagai sumber yang terletak pada bagian tengah
(middle offset). Jarak antar geophone 2 meter. Jika daerah pada akuisisi tersebut memiliki 2
lapis yang horizontal dengan V1 = 300 m/s, V2 = 800 m/s sedangkan kedalaman lapisan 1 =
5 meter. Hitung travel time gelombang langsung (direct wave), gelombang refraksi
(refracted wave) dan gelombang refleksi (reflected wave)!
2. Terdapat 12 geophone dan 1 shot point sebagai sumber yang terletak pada bagian ujung (far
offset). Jarak antar geophone 2 meter. Jika daerah pada akuisisi tersebut memiliki 2 lapis
yang horizontal dengan V1 = 300 m/s, V2 = 800 m/s sedangkan kedalaman lapisan 1 = 5
meter. Hitung travel time gelombang langsung (direct wave), gelombang refraksi (refracted
wave) dan gelombang refleksi (reflected wave)!
3. Diagram berikut menunjukkan lapisan lapuk (tebal 30 m) di atas bedrock. Gelombang
seismik bergerak dengan kecepatan VW = 1000 m / s dan VB = 3000 m/s masing-masing
pada lapisan ini. Garis putus-putus menunjukan gelombang langsung dari sumber (S) ke
geophone (G) tepat di bawah permukaan. Garis tebal menunjukan gelombang dibiaskan dari
S ke G. Gelombang ini menembus bedrock, menjalar tepat di bawah interface bedrock, dan
kemudian kembali ke permukaan. Sudut kritis (iC) memenuhi hubungan sin iC = VW / VB
a. Tunjukkan bahwa waktu perjalanan (travel time) dari gelombang langsung adalah 0.1s!
b. Tunjukkan bahwa sudut kritis iC adalah 19,47 derajat!
c. Tunjukkan bahwa waktu perjalanan dari gelombang dibiaskan adalah 0,09s!
d. Mana gelombang (langsung atau refraksi) yang tiba di geophone lebih dulu?

Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 4


4. Eksekusi script di bawah dengan Matlab. Script tersebut akan menampilkan kurva T-X yang
memiliki 2 lapisan.
a. Ubah lapisan 1 dengan kecepatan 3XX m/s, lapisan 2 dengan kecepatan 8XX m/s dan
ketebalan 5 m. Tampilkan gambar hasil kurva T-X!
b. Ubah lapisan 1 dengan kecepatan kecepatan 3XX m/s, lapisan 2 dengan kecepatan 6XX
m/s, ketebalan 5 m dan FIRST_ARRIVALS_ONLY bernilai 1. Tampilkan gambar hasil
kurva T-X!
c. Bagaimana kemiringan (slopes), waktu tempuh (travel times), dan crossover distance
dapat meningkatkan ketebalan lapisan? Jelaskan penyebabnya!
d. Bagaimana kemiringan (slopes), waktu tempuh (travel times), dan crossover distance
dapat meningkatkan kecepatan lapisan 1? Jelaskan penyebabnya!
e. Bagaimana kemiringan (slopes), waktu tempuh (travel times), dan crossover distance
dapat meningkatkan kecepatan lapisan 2? Jelaskan penyebabnya!
f. Mengapa crossover distance penting ketika merencanakan survei refraksi?
g. Apa yang dapat Anda ceritakan tentang batas-batas refraksi geofisika untuk menyelidiki
bawah permukaan?

Script Matlab
function refraction_2layers(v1, v2, z, FIRST_ARRIVALS_ONLY);

% refraction_2layers(v1, v2, z);


% Creates travel time plots for a two-layers system with layer velocities
% v1 and v2 and layer 1 thickness of z
% The FIRST_ARRIVALS_ONLY FLAG may be set to 1 to plot only the first arrivals. By
% default, all arrivals are plotted.

if nargin < 4
FIRST_ARRIVALS_ONLY = 0;
end
%% X-positions for geophones (m, relative to source)
x = [0:5:300];

%% Direct wave
%% Travels along ground surface (at velocity v1)
t1 = x./v1;

%% Head wave
%% Refracts along z1-z2 boundary
%% Travel time depends on velocities of both layers
%% and thickness of layer 1 only (thickness of layer 2 irrelevant)

t2 = (2*z*sqrt(v2^2-v1^2)/(v1*v2))+x./v2; %% Note slope should be 1/v2!

xcrit = 2*z*v1/(sqrt(v2^2-v1^2));

Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 5


if isreal(xcrit)
a = min(find(x>xcrit));
end

crossover = ((2*z*sqrt(v2^2-v1^2))/(v1*v2))/(1/v1-1/v2);

b = max(find(x<= crossover))

if FIRST_ARRIVALS_ONLY
plot(x(1:b),t1(1:b)*1000, '.--')
hold on
if isreal(t2)
plot(x(b:end), t2(b:end)*1000, 'r.--')
end
else
plot(x,t1*1000, '.--')
hold on
if isreal(t2)
plot(x(a:end), t2(a:end)*1000, 'r.--')
end
end

xlabel('GEOPHONE OFFSET (m)')


ylabel('TIME (ms)')
grid on
legend('DIRECT WAVE', 'HEAD WAVE')
title(['z1 = ', num2str(z), ' m; v1 = ', num2str(v1), ' m/s; v2 = ', num2str(v2),
' m/s'])
axis ([0 300 0 300])
hold off

Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera | Modul praktikum seismik refraksi 6

Anda mungkin juga menyukai