Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


MODUL 1 Tipe-tipe Gelombang
Mata Kuliah Seismik Refraksi

Nama : Viona Gabriela Simorangkir


NIM : 101117027
Kelas : GP1
Shift : 1 – Rabu, 17.00-19.00 WIB
Tanggal Praktikum : 6 Februari 2019

ABSTRAK
Pada praktikum yang berjudul tipe-tipe gelombang yang mana prinsip-prinsip penjalaran
gelombang didasarkan oleh hukum Snellius, prinsip Huygens, dan prinsip Fermat. Berdasarkan
data yang telah diperoleh terlihat bahwa Direct wave merupakan gelombang yang langsung
terekam ke geophone tanpa adanya delay time sedangkan untuk Refracted wave merupakan
gelombang yang menjalar terlebih dahulu dan terekam ke geophone disertai dengan adanya
delay time. Untuk Refracted DIP wave merupakan gelombang yang dapat menentukan
bagaimana karaterisktik dari lapisan tersebut apakah lapisan tersebut dipping layer atau hiden
layer yang mana berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa karakteristik lapisan tersebut
adalah dipping layer.

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagaimana jenis-jenis gelombang.
 Mahasiswa dapat membuat permodelan dari tipe-tipe gelombang dengan menggunakan
bahasa pemrograman seperti Octave.

II. DASAR TEORI


Metode seismik refraksi adalah suatu metode dalam geofisika yang dipergunakan untuk
mendeteksi struktur bawah permukaan. Metode ini termasuk metode geofisika aktif. Seismik
dibagi menjadi dua yaitu seismik refraksi (bias) dan seismik refleksi (pantul).

A. Seismik Refraksi
Metode seismik refraksi (seismik bias) merupakan salah satu metode yang banyak
digunakan untuk menentukan struktur geologi bawah permukaan. Metode seismik bias
menghasilkan data yang bila digunakan bersama-sama dengan data geologi dan
perhitungan dengan konsep fisika dapat menampilkan informasi tentang struktur bawah
permukaan dan distribusi tipe batuan. Metode seismic refraksi merupakan metode yang
umum digunakan dalam bidang geoteknik seperti perencanaan pendirian bangunan,
gedung, pabrik, bendungan, jalan raya, landasan bandaradan sebagaimya.
Masalah utama dalam pekerjaan geofisika adalah membuat atau melakukan
interpretasi hasil dari survei menjadi data bawah permukaan yang akurat. Data-data
waktu dan jarak darikurva travel time diterjemahkan menjadi suatu penampang geofisika,
dan akhirnya dijadikan menjadi penampang geologi. Secara umum metode interpretasi
seismik refraksi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu intercept time,
delay time method dan wave frontmethod (Tjetjep, 1995).

Gambar 1.1 Metode seismik refraksi

Konsep dasar gelombang seismik refraksi

Hukum Snellius

Perambatan gelombang seismik dari satu medium ke medium lain yang mempunyai sifat
fisik yang berbeda seperti kecepatan dan densitas akan mengalami perubahan arah ketika
melewati bidang batas antar medium. Suatu gelombang yang datang pada bidang batas dua
media yang sifat fisiknya berbeda 22 akan dibiaskan jika sudut datang lebih kecil atau sama
dengan sudut kritisnya dan akan dipantulkan jika sudut datang lebih besar dari sudut kritis. Sudut
kritis adalah sudut datang yang menyebabkan gelombang dibiaskan 900 . Jika suatu berkas
gelombang P yang datang mengenai permukaan bidang batas antara dua medium yang berbeda,
maka sebagian energi gelombang tersebut akan dipantulkan sebagai gelombang P dan
gelombang S, dan sebagian lagi akan dibiaskan sebagai gelombang P dan gelombang S, seperti
yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.2 Hukum Snellius

Lintasan gelombang tersebut mengikuti hukum Snell, yaitu :

𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑉𝑃1 = 𝑠𝑖𝑛𝜃1′ 𝑉𝑃1 = 𝑠𝑖𝑛𝜃2 𝑉𝑃2 = 𝑠𝑖𝑛𝜑1 𝑉𝑆1 = 𝑠𝑖𝑛𝜑2 𝑉𝑆2 = P
Prinsip Huygens
Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber gelombang
ke segala arah dengan bentuk bola. Prinsip Huygens mengatakan bahwa setiap titik-titik
penganggu yang berada didepan muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi
terbentuknya gelombang baru. Jumlah energi total dari gelombang baru tersebut sama dengan
energi utama. Pada eksplorasi seismik titiktitik di atas dapat berupa patahan, rekahan, pembajian,
antiklin, dll. Sedangkan gelombang baru tersebut disebut sebagai gelombang difraksi.

Gambar 1.3 Prisnsip Huygens

Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa gelombang yang menjalar dari satu titik ke titik yang
lain akan memilih lintasan dengan waktu tempuh tercepat. Prinsip Fermat dapat diaplikasikan
untuk menentukan lintasan sinar dari satu titik ke titik yang lainnya yaitu lintasan yang waktu
tempuhnya bernilai minimum. Dengan diketahuinya lintasan dengan waktu tempuh minimum
maka dapat dilakukan penelusuran jejak sinar yang telah merambat di dalam medium.
Penelusuran jejak sinar seismik ini akan sangat membantu dalam menentukan posisi reflektor di
bawah permukaan. Jejak sinar seismik yang tercepat ini tidaklah selalu berbentuk garis lurus.
Gambar 1.4 Prinsip Fermat

III. DATA DAN PENGOLAHAN


1. Direct Wave
Langkah-langkah
 Buka Octave
 Klik editor, kemudian klik file lalu buka folder Seisomaster
 Pilih show direct wave dan buka
 Klik new script untuk membuat fungsi-fungsi direct wave yang mana diinput
kecepatan sesuai dengan NIM
 Buka Shotgather pada file Seisomaster
 Buka Plotgather pada file Seisomaster
 Klik run, lalu klik change directory dan simpan editor yang berisi fungsi yang
telah dibuat
 Keluar output berupa grafik waktu dan jarak, kemudian di picking di semua titik
 Klik Command Window dan copy data xp dan yp, kemudian dipindahkan ke
Microsoft Excel
 Pada Microsoft Excel dibuat grafik berdasarkan data xp dan yp yang telah didapat

Sehingga akan keluar hasil output sebagai berikut :

Gambar 3.2.a Fungsi untuk menampilkan direct wave


Gambar 3.2.b Hasil Output Setelah di picking

Gambar 3.2.c Hasil Output berupa grafik kecepatan direct wave setelah diplot xp dan yp
pada Ms. Excel

2. Refracted Wave
Langkah-langkah
 Buka Octave
 Klik editor, kemudian klik file lalu buka folder Seisomaster
 Buka Show Refracted Wave, Show All Waves, shotgather, plotgather, dan
addgather dari folder Seisomaster
 Buka new script, kemudian tulis fungsi-fungsi (script) untuk mendapatkan
refracted wave yang mana untuk data kecepatan pertama sesuai degan yang
sudah diketahui sedangkan untuk data kecepatan kedua menggunakan
referensi.
 Klik run, lalu klik change directory dan simpan script yang telah dibuat
 Ditampilkan output berupa kurva t-x yang mana setelah itu di picking pada
garis refraksi
 Buka Command Window, kemudian terdapat data xp dan yp lalu di copy
 Buka Microsoft Excel dan pindahkan data xp dan yp dari command window
octave kemudian dibuat dalam bentuk grafik

Sehingga akan keluar hasil output sebagai berikut :

Gambar 3.2 a Fungsi untuk menampilkan Refracted Wave


Gambar 3.2 b Hasil Output berupa kurva T-X setelah di Picking

Gambar 3.2 c Hasil output berupa Grafik Refracted Wave setelah diplot xp dan yp
pada Ms. Excel

3. Refracted DIP Reverse


Langkah-langkah
 Buka Octave
 Klik editor, kemudian klik file lalu buka folder Seisomaster
 Pilih show Refracted DIP Reverse
 Klik new script untuk membuat fungsi-fungsi Refracted DIP Reverse
 Buka Shotgather pada file Seisomaster
 Buka Plotgather pada file Seisomaster
 Klik run, lalu klik change directory dan simpan editor yang berisi fungsi yang
telah dibuat
 Keluar output berupa grafik waktu dan jarak, kemudian di picking di semua titik
 Klik Command Window dan copy data xp dan yp, kemudian dipindahkan ke
Microsoft Excel
 Pada Microsoft Excel dibuat grafik berdasarkan data xp dan yp yang telah didapat

Sehingga akan keluar hasil output sebagai berikut :

Gambar 3.3 a Fungsi untuk menampilkan Refracted DIP Reversed


Gambar 3.3 b Hasil Output berupa kurva T-X setelah dipicking

Gambar 3.3 c Hasil output berupa Grafik Refracted DIP Reverse Wave setelah
diplot xp dan yp pada Ms. Excel
IV. ANALISIS

 Analisa 1 Direct Wave


Dari data dan pengolahan 1 (direct wave) dimana kecepatan gelombang
sebesar 2.700 m/s didapat hasil berupa kurva travel time yang dihasilkan dari
proses picking first break. Picking first break ini dilakukan diawal karena
memang pada saat awal disitulah terdapat energi terbesar. Dari picking ini didapat
waktu tiba gelombang pertama sampai pada setiap geophone seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.1 c yang mana dapat terlihat bahwa gelombang
langsung terekam oleh geophone.

 Analisa 2 Refracted Wave


Dari data dan pengolahan 2 (refracted wave) dimana kecepatan gelombang
pada lapisan pertama sebesar 600 m/s dan kecepatan lapisan kedua yaitu 1.200
m/s didapat hasil kurva travel time yang dihasilkan dari proses picking first break
yang mana didapat waktu tiba gelombang pertama sampai pada setiap geophone
seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2c dimana terlihat dari kurva adanya
cross-over dalam artian bahwa refracted wave mendahului direct wave sehingga
direct wave tidak terekam namun yang pertama kali terekam yaitu refracted wave.

 Analisa 3 Refracted DIP Reverse


Dari data dan pengolahan 3 (Refracted DIP Reverse) dimana kecepatan
gelombang pertama sebesar 600 m/s dan kecepatan gelombang keduanya 1.200
m/s didapat hasil kurva travel time yang dihasilkan dari proses picking pada
penjalaran gelombnag seismik. Seperti pada gambar 3.3 c dapat dilihat bahwa
kurva tersebut simetris yang mana menunjukkan lapisan batuan tersebut memiliki
Dipping Layer.

V. KESIMPULAN
 Melalui praktikum ini kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis gelombang seperti direct
wave,refracted wave, dan refracted DIP wave.
 Mahasiswa dapat membuat permodelan dari tipe-tipe gelombang dengan menggunakan
bahasa pemrograman seperti Octave yang mana disertai dengan data kecepatan
gelombang.

MANFAAT PRAKTIKUM
 Melalui praktikum modul 1 tentang tipe-tipe gelombang maka mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana penjalaran gelombang pada seismik refraksi.
 Mahasiswa juga lebih memahami konsep-konsep dalam penjalaran gelombang
 Melalui praktikum tentang tipe-tipe gelombangkita dapat membuat permodelan sintetik
untuk representasi strukutur dibawah permukaan dengan menggunakan bahasa
pemrograman pada Octave yang mana disertai dengan kecepatan gelombang lapisan.

REFERENSI
 Anonim.Metode Seismik
Refraksi.www.academia.edu/19546837/METODE_SEISMIK_REFRAKSI.Diakses pada
[2019/02/10]
 Anonim.Metode seismik refraksi. http://radargeofisika.blogspot.com/2014/09/seismik-
refraksi.html. Diakses pada [2019/02/10]

Anda mungkin juga menyukai