Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI


UNIVERSITAS PERTAMINA

PRAKTIKUM GP 3204 INTERPRETASI SEISMIK

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2020/2021

VIONA GABRIELA SIMORANGKIR


101117027
TEKNIK GEOFISIKA

MODUL3
INTERPRETASI
HORIZON

TANGGAL PRAKTIKUM
SENIN, 16 MARET 2020

JAKARTA – INDONESIA
© 2020 – TEKNIK GEOFISIKA
LAPORAN PRAKTIKUM
Teknik Geofisika, Universitas Pertamina
Modul 3 Interpretasi Horizon
Mata Kuliah GP3204 Interpretasi Seisik Refleksi

Nama : Viona Gabriela Simorangkir


NIM : 101117027
Kelas : GP1
Shift : 1 – Senin, 13.00-15.00 WIB

I. PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini, adalah:
1.1.1. Dapat melakukan picking horizon pada data seismik.
1.1.2. Dapat melakukan picking fault pada data seismik.

1.2. BATASAN MASALAH


Pada praktikum modul 1 ini hanya akan dibatasi pada hal-hal berikut ini.
1.2.1. Interpretasi fault.
1.2.2. Interpretasi horizon.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengikatan Data Seismik dan Sumur (Well-SeismicTie)


Sukmono (2000) menerangkan bahwa untuk meletakkan horizon
seismic (skala waktu) pada posisi kedalaman sebenarnya dan agar
data seismic dapat dikoreksikan dengan data geologi lainnya yang
umumnya diplot pada skala kedalaman, maka perlu dilakukan well-
seismic tie. Terdapat banyak teknik pengikatan ini, tapi yang umum
dipakai adalah dengan memanfaatkan seismogram sintetik dari hasil
suvei kecepatan (well velocity survey).

B. Impedansi Akustik
Impedansi akustik adalah fungsi perkalian antara densitas
media rambat dengan kecepatan media rambat dan
dinyatakan dalam rumus:
IA = .V (1)
Kecepatan memiliki peran yang lebih penting dalam mengontrol
harga IA karena perubahan kecepatan lebih signifikan daripada
perubahan densitas secara lateral maupun vertikal. Perubahan nilai
Impedansi Akustik dapat menandakan perubahan karakteristik
batuan seperti litologi, porositas, kekerasan, dan kandungan fluida.
IA dapat dianalogikan berbanding lurus terhadap kekerasan batuan
dan berbanding terbalik dengan porositas.

C. Koefisien Refleksi
Koefisien refleksi merupakan cerminan dari bidang batas media
yang memiliki harga Impedanasi Akustik yang berbeda.
D. Identifikasi dan Picking Horizon
Salah satu cara yang dipakai dalam identifikasi horizon
adalah dengan membandingkan reflektor atau horizon
seismik satu section dengan section yang lain, berdasarkan
kumpulan ciri-ciri yang ada.
Ciri-ciri yang biasa digunakan adalah :
 Kedudukan horizon pada penampang seismik
 Komposisi frekuensi
 Kekuatan amplitudo
 Kontinyuitas horizon
Langkah selanjutnya adalah memilih (picking) horizon.
Faktor penimbang untuk memilih diantaranya adalah :
 Kontinyuitas refleksi
 Kontinyuitas karakter refleksi
III. METODOLOGI

3.1. DATA PENELITIAN

Data yang dilakukan pada praktikum ini, meliputi:

3.1.1. Data sumur MP-A, MP-B, MP-C


3.1.2. Data seismik
3.1.3. Data well to seismic tie.

3.2. DIAGRAM ALIR

START

Dibuka Software
Petrel

Well
Seismic Tie

Picking Fault

Picking Horizon

Data 3D Seismik yang


Telah dilakukan Picking
Fault & Horizon

STOP

Gambar 2. Diagram Alir Interpretasi Horizon


3.3. PENGOLAHAN DATA

Langkah-langkah interpretasi Horizon :

Picking Fault
 Dibuka software Petrel, dibuka project yang telah dikerjakan sebelumnya
 Klik New Folder, kemudian klik New Interpretation Folder

Gambar 1. New Folder

 Kemudian klik kanan pada Interpretation folder, dipilih setting, pada bagian
Settings for Interpretation folder 1 diubahb namanya menjadi picking fault,
klik OK.

Gambar 2. Settings for Interpretation Folder


 Klik kanan Picking fault, lalu dipilih New fault untuk melakukan picking pada
fault di Interpretation window

Gambar 3. Picking Fault

 Kemudian klik Seismic Interpretation, kemudian ditampilkan bagian Tool


Palette yang terdapat beberapa ikon, untuk melakukan picking fault diklik
ikon Fault Interpretation.

Gambar 4. Tool Palette

 Dipilih daerah yang memiliki fault atau sesar, kemudian dlakukan


picking fault dengan mengklik ikon Fault interpretation

Gambar 5. Fault Interpretation 1

 Diulangi langkah diatas untuk melakukan picking fault selanjutnya


 Untuk melihat kemenerusan sesar diklik players, kemudian dipilih
intersection players

Gambar 6. Players

 Klik 3D Window untuk melihat sesar pada penampang 3D

Gambar 7. Fault pada Penampang Seismik 3D

Picking Horizon
 Diklik File, Open Project, digunakanfile sebelumnya yaitu file yang
telah dilakukanPicking Fault.
 Diklik pada bagian menu bar, diklikHome, lalu dipilih Window,
pilih 2D Window, lalu diceklist pada data seismik dan data well pada
bagian window sebelah kiri.
Gambar 8. Tampilan 2D Window Data Sesmik dan Data Well

 KlikTool Palette, lalu Tool Groups, diceklist Seismic Interpretation,


lalu kliksimbol untuk menghubungkan kedua data well.

Gambar 9. Tampilan2D Window Setelah Membuat Arbitrary Line

 Diklik Window, kemudian klik interpretation windows, lalu


dilakukan picking horizon pada composite dahulu agar
mempermudah interpretasi dengan mengklik Interpretation window
4 [TWT]- Seismic time 2-Composite line 1. Pada menu input Seismic,
klik kanan Interpretation folder atau lakukan insert horizon sesuai
dengan top marker yang ada, klik New seismic horizon.
 Klik menu Seismic Interpretation, kemudian klik Seismic
Interpretation, lalu ditampilkan jendela Tool Palette, klik ikon
Manual interpretation.

Gambar 10. Tampilan Untuk Melakukan Picking Horizon

 Pada menu home, diklik Players, diceklist Intersection Player


dilakukan pada setiap data seismik (Inline dan Crossline yang
Realized) yang menggunakan Intersection Player.

Gambar 11. Tampilan 3D Seismic

 Diulangi langkah ke 4-7 pada setiap data seismik (Inline


danCrossline).
 Untuk menampilkan hasil picking horizon, diklik Window,lalu pilih
3D Window, sehingga ditampilkan hasil akhir seperti pada gambar
12.

(a)

(b)
Gambar 12 (a) & (b). Tampilan 3D Seismic Picking Horizon

 Selesai.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum tentang "Interpretasi Horizon" memiliki tujuan
yaitu melakukan interpretasi fault dan horizon. Dalam melakukan
interpretasi ini perlu diperhatikan karakter dari data seismik yang diolah
karena hal ini dapat mempengaruhi hasil interpretasi. Pada data ini
interpretasi atau picking horizon dilakukan pada bagian trough yang
ditunjukkan oleh data seismik yang berwarna merah. Trough dapat
mengindikasikan adanya amplitudo yang negatif atau rendah. Amplitudo
ini dapat merepresentasikan bagiamana akustik impedansi (IA) pada
lapisan batuan, dimana semakin kecil nilai amplitudonya maka semakin
kecil kontras akustik impedansi, begitu pula sebaliknya.
Akustik impedansi (IA) dapat menjadi indikator jenis litologi,
porositas, jenis hidrokarbon. Akustik impedansi dikontrol oleh besarnya
densitas dan kecepatan namun kecepatan lebih signifikan dibandingkan
besar densitas karena perubahan kecepatan sendiri lebih signifikan,
kecepatan berbanding lurus dengan amplitudo, ketika amplitudo rendah
maka kecepatan yang dihasilkan juga rendah. Pada data ini diindikasikan
nilai amplitudo yang rendah, dengan nilai yang rendah ini dapat
menyebabkan kecilnya refleksi yang dihasilkan. Kontras refleksi ini dapat
menunjukkan batas serta kemenerusan lapisan. Picking horizon dilakukan
pada bagian yang memiliki kenampakan refleksi serta yang memiliki
karakter seismik yang jelas, maka dari itu picking horizon pada zona yang
berwarna merah. Pada gambar 12 dapat terlihat bahwa terdapat 4 horizon
pada data seismik ini juga terdapat strukutur atau fault.

Pada data ini juga dilakukan picking fault yang dilakukan pada
zona yang memiliki kenampakan suatu struktur, ketidakmenerusan
horizon, dan adanya tebal lapisan yang berbeda.
V. PENUTUP

5.1. SIMPULAN

Simpulan yang dihasilkan dari praktikum ini, adalah:


5.1.1. Dalam melakukan picking horizon penting untuk diperhatikan
daerah horizon apakah terletak di peak atau trough, hal ini dapat
mempengaruhi hasil interpretasi karena peakatau terough
menggambarkan besar amplitudo dan dapat merepesentasikan akustik
impedansi pada lapisan batuan.
5.1.2. Picking fault dilakukan pada zona yang terlihat adanya
diskontinuitas suatu lapisan dan adanya perubahan ketebalan lapisan
dimana picking fault ini dapat membantu dalam menentukan horizon
pada suatu data seismik.

5.2. MANFAAT

Manfaat dari praktikum ini, adalah:


5.2.1. Mahasiswa mampu melakukan picking horizon dengan software
Petrel.
5.2.2. Mahasiswa mampu melakukan picking fault dengan software
Petrel.

REFERENSI

[1] Anonim. III Dasar Teori.Universitas Lampung.Tersedia di


http://digilib.unila.ac.id/6855/14/15_BAB%20III%20TEORI%20DASAR.pdf
. [21 Maret 2020].
[2] Anonim. IV Metodologi dan Penelitian. Univeristas Lampung. Tersedia di
http://digilib.unila.ac.id/6860/18/BAB%20IV.pdf. [21 Maret 2020].

Anda mungkin juga menyukai