Anda di halaman 1dari 26

Geofisika Teknik dan Lingkungan

HYDROGEOLOGICAL AND GEOPHYSICAL STUDY


FOR DEEPER GROUNDWATER RESOURCE IN QU
ARTZITIC HARD ROCK RIDGE REGION FROM 2D
RESISTIVITY DATA
PRESENTED BY : KELOMPOK 10
Aulia Rizki Lubis (101117025)
Viona Gabriela Simorangkir (101117027)
Amril Dearsil (101117033)
Meidiana Dzikirislamia P (101117039)
Rafif Rajendra Widya D (101117041)
Dewasish Kumar, V. Ananda Rao, dan V S Sarma
M. Syahid Nur Alam (101117042)
Outline
01 Brief Introduction

02 Problem Statement

03 Objective

04
Methodology

05 Workflow

06
Results

07 Conclusions
BRIEF INTRODUCTION
INTRODUCTION
• Metode resistivitas listrik merupakan metode yang paling baik dan ekonomis untuk pencarian air tanah
• Perlu diketahui struktur geologi bawah permukaan untuk menentukan tempat pembangunan penampungan air hujan.
• Pada penelitian ini digunakan metode resistivitas listrik arus searah (DC) untuk menggambarkan struktur geolistrik bawah
permukaan, metode vertical electrical sounding (VES) dikarenakan asumsi model bumi 1D yang tidak terjadi pada seluruh
bawah permukaan dan metode Electrical Profiling (EP) hanya memberikan satu informasi tingkat kedalaman,serta Electrical
resistivity tomography (2D ERT) menghasilkan perubahan nilai porositas dan permeabilitas sehingga dapat diinterpretasikan
kondisi hidrogeologi, fitur struktural, formasi resistif dan konduktif.
• Sebelum dilakukan penelitian telah dilakukan study analisis sensitivitas dataset resistivitas 2D dan study penyelidikan
resistivitasbaik pencitraan 2D konvensional maupun multielektroda
Your Picture Here

STUDI GEOLOGI

Gambar 1. Location map of the study area showing 2D- Gambar 2. Detailed geological map showing
ERT, VES and recommended borewell sites major lithotectonic units of the study area
PROBLEM STATEMENT

Kekurangan Air Tanah yang Akut


Pada Universitas Jamia Hamdard,
New Delhi
Kekuran
gan
Pasokan
Air Tana
h
Tren Pe
nurunan
Air Tana Tren penurunan air tanah dari selang pipa yang ada
h
di Universitas Jamia Hamdard, New Delhi
OBJECTIVE
OBJECTIVE

Untuk memenuhi kebutuhan air yang semakin


01 meningkat di Universitas Jamia Hamdard, New
Delhi.

Membangun struktur penampungan air hujan


untuk mengisi kembali permukaan bawah
02 tanah guna meningkatkan kondisi muka air
tanah pada sistem akuifer batuan kuarsit.
METHODOLOGY

VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES)


• Pengukuran menggunakan metode Vertical Electrical Sounding (VES). Pengukuran dilakukan
pada bulan Juli 2001 bertujuan untuk mengetahui kuantitatif air tawar yang mengandung
akuifer dan ketebalannya dalam formasi batuan kuartsit lapuk. Lalu juga untuk menemukan
titik sumur bor di Universitas Hamdard.
• Pengukuran VES dilakukan di Universitas Hamdard, di 3 lokasi yang berbeda dengan jarak
antar elektroda bervariasi dari 300 m hingga 500 m.
METHODOLOGY

Electrical Resistivity Tomography (ERT)


• Electrical Resistivity Tomography (ERT) digunakan dalam eksplorasi seperti eksplorasi air tanah,
teknik, lingkungan, masalah hidrologi dan investigasi sumber daya panasbumi.
• Data yang diproses dan difilter menggunakan pendekatan metode least squares inverse.
• Investigasi ERT dilakukan di empat lokasi.
• Daerah-1 dan 2, ERT dilakukan menggunakan konfigurasi pole-dipole menggunakan 96
elektroda dengan jarak elektroda 2m.
• Daerah-3 dan 4 menggunakan konfigurasi pole-dipole dan pole-pole kabel listrik dapat dipasang
dengan jarak 3m.  
FLOWCHART

Gambar 3. Diagram Alir Keseluruhan


RESULT & DISCUSSION
VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING
Your Picture Here

VES-1

Pada pengukuran pertama, diketahui bahwa


VES-1 adalah kombinasi dari tipe H dan tipe
A.

Gambar 4. VES di Lokasi 1


Your Picture Here

VES-2

Pada pengukuran pertama, diketahui bahwa


VES-2 adalah tipe kurva H.

Gambar 5. VES di Lokasi 2


Your Picture Here
VES-3

Pada pengukuran pertama, diketahui bahwa VES-3


adalah tipe kurva A.

Dalam hal potensi dan ketersediaan air tanah, VES-


1 lebih potensial dibanding VES-2 dan VES-3

Gambar 6. VES di Lokasi 3


Potensi akuifer berada pada resistivitas 30-60 Ohm.m. dan zona
akuifer terletak pada kedalaman antara 38-72 m.
Interpretasi VES
Tabel 1. Nilai Resistivitas Pada Lapisan Batuan

Nilai Resistivitas (Ohm.m) Jenis Batuan

0-15 Ohm meter Clayey

15-40 Ohm meter Saturated Fracture Quartzite

40-100 Ohm meter Fine Sand

120-200 Ohm meter Weathered Quartzite


PENAMPANG RESISTIVAS 2D POLE-DI
POLE & POLE-POLE
LOKASI 1 & LOKASI 2

Gambar 7. Penampang 2D Resistivitas Konfigurasi Pole-Dipole Lokasi -1

Gambar 8. Penampang 2D Resistivitas Konfigurasi Pole-Dipole Lokasi -2


LOKASI 3

Gambar 9. Penampang 2D Resistivitas Konfigurasi Pole-Dipole Lokasi -3

Gambar 10. Penampang 2D Resistivitas Konfigurasi Pole-Pole Lokasi -3


LOKASI 4

Gambar 11. Penampang 2D Resistivitas Konfigurasi Pole-Dipole Lokasi -4

Gambar 12. Penampang 2D Resistivitas Konfigurasi Pole-Pole Lokasi -4


PSEUDOSECTIONS LOKASI 3

Gambar 13. Penampang Pseudosections Lokasi-3


DISCUSSION
Tabel 2. Karakteristik Resistivitas, Formasi geologi, dan Prospek Air Tanah

Your Picture Here Hasil data VES menunjukkan persebaran nilai


resistivitas dari setiap lapisan batuan,

Berdasarkan studi ini bahwa, yang merupakan akuifer utama


yaitu clayey sand, sand, weathered, semi-weathered, dan highly
fractured quarzite yang tersaturasi dengan air.

Studi ini mendeliniasi zona


hasil kontak litologi seperti pada batuan yang lapuk serta
terekah dan tersaturasi sebagai sumber potensi air tanah
Conclusion
Berdasarkan interpretasi hidrogeologis dari data resistivitas 2D ada kemungkinan untuk
perpanjangan akuifer masih lebih dalam ∼200 m yang bisa dimanfaatkan untuk sumber daya
air tanah di masa depan untuk keberlanjutan jangka panjang .

Metode ERT menghasilkan model 2D inverted resistivity menggambarkan


dan menyelesaikan total kedalaman akuifer yang berada pada kedalaman
maksimum 88 m, yang berpotensi sebagai cadangan air tanah Universitas
Jamia Hamdard, New Delhi.
Kumar, D, et al. April 2014. Hydrogeological and Geophysical Study for deeper
groundwater Resource in Quarzitic Hard RockRidge RegionFrom 2D Resistivity
Data

REFERENCES
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai