DISUSUN OLEH :
BAIHAQI A. KHATIM
(19/439661/TK/48391)
ASISTEN KELOMPOK:
EXVAN WIBOWO
ASISTEN ACARA:
KEVIN ARYA BRAMASTA
THEO RIFALDI SIREGAR
YOGYAKARTA
NOVEMBER
2021
A. Maksud dan Tujuan
• Maksud
- Mengetahui pengertian dan kegunaan metode geolistrik VES untuk bidang
hidrogeologi
- Mengetahui prinsip kerja, cara pengukuran, dan pengolahan data metode geolistrik
Schlumberger dan Wenner
• Tujuan
- Interpretasi jenis litologi penyusun bawah permukaan berdasarkan sifat-sifat
kelistrikan batuan
- Membedakan sifat batuan berdasarkan kemampuan menyimpan dan meloloskan air
tanah
- Mengkorelasikan hasil interpretasi litologi dan menentukan jenis akuifer
B. Dasar Teori
Metode geolistrik atau sering disebut sebagai metode tahanan jenis adalah salah satu
metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan bumi
berdasarkan sifat kelistrikan yang dimiliki batuan. Daya hantar listrik pada batuan
ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
• Kandugan mineral logam. Kandungan mineral logam akan meningkatkan daya hantar
listrik pada batuan dan menurunkan resistivitas.
• Kandungan mineral non logam. Mineral nonlogam akan menimbulkan respon yang
berkebalikan dengan mineral logam, yaitu menurunkan daya hantar listrik dan
meningkatkan resistivitas batuan.
• Kandungan elektrolit padat. Adanya elektrolit padat akan menurunkan resistivitas
batuan.
• Kandungan air. Batuan yang mengandung air akan menyebabkan resistivitas menurun.
• Tekstur, porositas, permeabilitas, dan temperatur batuan. Batuan yang porous dan
mengandung fluida akan menurunkan resistivitas pada batuan. Temperatur yang tinggi
akibat adanya hidrotermal akan menyebabkan batuan mengalami alterasi sehingga
resistivitas batuan berkurang. Batuan dengan permeabilitas tinggi akan mengakibatkan
resistivitas batuan berkurang karena batuan akan mudah mengalirkan fluida. Batuan
dengan tekstur kasar akan mengakibatkan tingginya resistivitas.
Terdapat 2 macam pengukuran dalam metode geolistrik, yaitu VES (Vertical Electric
Sounding) dan HP (Horizontal Profiling). VES dilakukan untuk mengetahui variasi
resistivitas batuan secara vertikal. Pada VES, stasiun dibuat tetap, namun jarak elektroda
arus dan elektroda potensial diubah. HP dilakukan untuk mengetahui variasi tahanan jenis
secara horizontal pada kedalaman tertentu. Pada HP, stasiun akan dipindahkan secara
lateral, sedangkan jarak antar elektroda dibuat tetap.
Macam rangkaian pada survei geolistrik:
• Metode Schlumberger
Metode ini merupakan salah satu metode prospeksi tahanan jenis batuan yang
menempatkan keempat elektrodanya, yaitu 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial
pada jarak tertentu (a dan b).
Kelebihan dari metode ini yaitu mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk
mendeteksi adanya heterogenitas lapisan batuan dekat dekat permukaan. Sedangkan
untuk kelemahannya, pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil
terutama ketika jarak AB yang relatif jauh.
• Metode Wenner
Metode ini merupakan salah satu metode prospeksi tahanan jenis batuan yang
menempatkan keempat elektrodanya, yaitu 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial,
dengan jarak antar elektrodanya yang sama.
Keunggulan dari metode ini adalah pembacaan tegangan pada elektroda MN yang
lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat
dengan elektroda AB. Sedangkan kelemahannya adalah kurang mampu mendeteksi
heterogenitas lapisan batuan di dekat permukaan.
C. Interpretasi Geologi
• Latihan 1
Gambar 3. Penampang bawah permukaan pada latihan 1
Dari peta geologi dan hasil interpretasi bawah permukaan dengan VES
diketahui adanya 3 litologi yang berbeda, yaitu batuan dasar berupa batuan beku
granit, breksi pasiran, dan endapan aluvial di bagian paling atasnya.
Breksi pasiran menumpang secara non-conformity di atas basement granit.
Kemudian di atasnya menumpang endapan aluvial secara selaras.
Dari penampang bawah permukaan, tidak dijumpai adanya struktur geologi.
• Latihan 2