Oleh
HAERUL AZWAR
G1B021004
LATAR BELAKANG
Pulau Lombok secara geografis terletak pada
AIR TANAH 8°25'41.8 LS - 8°45'00.7 LU dan 115°47'59.1 -
116°45'41.4 BT. Menurut BPS NTB (2020)
luas Pulau Lombok sekitar 5.435 km2.
Topografi pulau Lombok berupa dataran
rendah di utara, selatan, barat, dan timur
dengan elevasi 0 sampai 166 m di atas
permukaan laut (MDPL). Lereng bukit dengan
topografi landai berada di bagian tengah
dengan elevasi 166-1500 MDPL sedangkan
topografi bergunung ada di bagian timur
dengan elevasi lebih dari 1500 MDPL (Wahid,
dkk,2020)
GEOFISIKA
AIR TANAH
Geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika diperlukan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan
bumi melibatkan pendataan di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki
oleh batuan di dalam bumi. Dari pendataan ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di
bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. Sedangkan geologi mempelajari
lapisan batuan dari kulit bumi (atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya (Bahri dan
madlazim,2012).
LATAR BELAKANG
GEOLISTRIK
AIR TANAH
Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika dengan uji tidak merusak (non-
destructive test) sifat fisik asli tanah atau batuan. Penginjeksian arus listrik pada permukaan tanah
merupakan ciri dari metode ini, yang kemudian diikuti dengan pembacaan beda potensial melalui
sepasang elektroda lainnya). Kelebihan dari metode ini adalah efisiensi pada akuisisi data dan tanpa
pengeboran yang cenderung akan merusak sifat asli tanah dan batuan. Akusisi data dilakukan pada
tiga tempat yang berbeda untuk dianalisis jenis tanah dan batuan dari penampang resistivitas yang
diperoleh . Adapun metode geolistrik yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode geolistrik
dengan konfigurasi wenner dan dipole-pole(Syamsudin,dkk, 2019).
LATAR BELAKANG
KONFIGURASI
AIR TANAH WENNER SCHLUMBER DAN DIPOLE-DIPOLE