Anda di halaman 1dari 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Fadhil dkk (2014) dalam Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
Pemetaan Pola Aliran Air Tanah di Kawasan Sukajadi Pekanbaru menyatakan air
yang jatuh ke bumi sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah (groundwater)
dengan mengisi tanah atau bebatuan dekat permukaan bumi yang disebut akuifer
dangkal, dan sebagian lagi terus masuk ke dalam tanah untuk mengisi lapisan
akuifer yang lebih dalam. Proses ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama.
Lokasi pengisian (recharge area) dapat jauh sekali dari lokasi pengambilan airnya
(discharge area) yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang
lama ke permukaan tanah di daerah-daerah yang rendah (groundwater run off)
limpasan air tanah.

Air yang meresap kedalam tanah akan mengalir mengikuti gaya gravitasi bumi.
Akibat adanya gaya adhesi butiran tanah pada zona tidak jenuh air, menyebabkan
pori-pori tanah terisi air dan udara dalam jumlah yang berbeda-beda. Setelah
hujan, air bergerak kebawah melalui zona tidak jenuh air. Sejumlah air beredar
didalam tanah dan ditahan oleh gaya - gaya kapiler pada pori-pori yang kecil atau
tarikan molekuler di sekeliling partikel-partikel tanah. Bila kapasitas retensi dari
tanah telah habis, air akan bergerak kebawah kedalam daerah dimana pori-pori
tanah atau batuan terisi air. Air di dalam zona jenuh air ini disebut air tanah Air
tanah memerlukan energi untuk dapat bergerak mengalir melalui ruang antar butir.
Tenaga penggerak ini bersumber dari energi potensial. Energi potensial air tanah
dicerminkan dari tinggi muka airnya pada tempat yang bersangkutan. Air tanah
mengalir dari titik dengan energi potensial tinggi ke arah titik dengan energi
potensial rendah. Antara titik titik-titik dengan energi potensial sama tidak
terdapat pengaliran air tanah.
commit to user

4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

Garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang sama energi potensialnya


disebut garis kontur muka air tanah. Sepanjang garis kontur tersebut tidak terdapat
aliran air tanah, karena arah aliran air tanah tegak lurus dengan garis kontur. Arah
aliran air tanah untuk unconfined aquifer dapat ditentukan dengan metode tree
point problem. Untuk itu diperlukan pengukuran elevasi muka freatik dari tiga
sumur yang diketahui posisinya secara tepat. Arah aliran air tanah selalu tegak
lurus 90° kontur air tanahnya dan mengalir dari kontur tinggi ke rendah. Peta atau
gambar yang berisi kontur dan arah aliran air tanah sering dikenal sebagai
flownets

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Air

Air adalah zat atau mineral atau unsur penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak ada diplanet lain dalam Sistem Tata
Surya dan menutupi hampir 71% permukaan bumi. Wujudnya bisa berupa cairan,
es, uap dan gas. Dengan kata lain karena adanya air, maka bumi merupakan satu-
satunya planet dalam tata surya yang memiliki kehidupan. ( Paker, 2007 dalam
Kodoatie, 2012)

Menurut Soerjani (1987) jumlah air di bumi sekitar 1.360 juta km³, yang dapat
dikelompokan menjadi dua macam yaitu :
1. Air asin sekitar 1.322,6 juta km³ (97,25%)
2. Air tawar sekitar 37,4 juta km³ (2,75%)
Lebih dari 97% dari jumlah air di bumi merupakan air asin dan sisanya
merupakan air tawar. Jumlah air tawar yang hanya 2,75% dapat dipilahkan
menjadi empat macam yaitu :
1. Air atmosfer sekitar 12.000 km³ (0.035%)
2. commit to user
Air permukaan 373.000 km³ (1%)
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

3. Air tanah 8.963.000 km³ (23,965%)


4. Salju atau es 28.050.000 km³ (75%)
Air yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air terutama air tanah yang
jumlahnya hanya 23,965% dari jumlah air tawar di bumi.

2.2.2 Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah. Sejumlah air di bawah permukaan bumi dapat dikumpulkan
dengan sumur- sumur, terowongan, atau sistem drainase atau dengan pemompaan.
Dapat juga aliran secara alami mengalir kepermukaan melalui pancaran atau
rembesan. ( Kodoatie, 2012)

Air tanah digolongan menjadi empat tipe (Todd, 1956 dan Dam, 1966 dalam
Seyhan, 1990) yaitu :
1. Air Meteorik : Air yang berasal dari atmosfer dan mencapai mintakat
kejenuhan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan :
a. Secara langsung oleh infiltrasi pada permukaan tanah.
b. Secara tidak langsung oleh perembasan influen (dimana kemiringan muka
air tanah menyusup dibawah aras air permukaan kebalikan dari efluen)
dari danau, sungai, saluran buatan dan lautan.
2. Air Juvenil : Air ini merupakan air baru yang ditambahkan pada mintakat
kejenuhan dari kerak bumi dalam. Selanjutnya air ini dibagi lagi menurut
sumber spesifikasi ke dalam :
a. Air magmatik.
b. Air gunung api dan air kosmik (yang dibawa oleh meteor ).
3. Air Diremajakan : air yang untuk sementara waktu yang telah dikeluarkan dari
daur hidrologi oleh pelapukan, maupun oleh sebab-sebab lain, kembali ke daur
lagi dengan proses metamorfisme, pemadatan atau proses-proses yang serupa
(Dam,1966 dalam Seyhan, 1990).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

4. Air Konat : Air yang dijebak pada beberapa batuan sedimen atau gunung pada
saat asal mulanya. Air tersebut biasanya sangat mengalami minerlisasi dan
mempunyai salinitas yang lebih tinggi dari pada air laut.
Jumlah air yang meresap ke dalam tanah begantung pada selain ruang dan waktu,
juga dipengaruhi kecuraman lereng, kondisi material permukaan tanah dan jenis
serta banyaknya vegetasi dan curah hujan. Meskipun curah hujan besar , tetapi
lerengnya curam, ditutupi material impermiable, presentase air mengalir di
permukaan lebih banyak dari pada meresap ke bawah. Sedangkan pada curah
hujan sedang, pada lereng landai dan permukaan perimiabel, persentase air yang
meresap lebih banyak. Sebagian air yang meresap tidak bergerak jauh karena
tertahan oleh daya tarik molekuler sebagai lapisan pada butir – butiran tanah.
Kelebihan air tanah sebagai sumber air bersih dibandingkan air permukaan adalah
sebagai berikut :
1. Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga kebutuhan
bagunan pembawa / distribusi lebih sedikit.
2. Debit ( produksi ) sumur biasanya relative stabil.
3. Lebih bersih dari bahan cemaran ( polutan permukaan )
4. Kualitasnya seragam.
Bersih dari kekeruhan, bakteri , lumut atau tumbuhan dan binatang liar.

2.2.3 Akuifer

Akuifer merupakan tempat penyimpanan air tanah. Akuifer dapat dibedakan


menjadi dua yaitu akuifer bebas dan tertekan. Pada dasarnya, yang membedakan
antara air tanah bebas dan air tanah tertekan adalah variasi konduktivitas hidrolik
material geologinya. Definisi akuifer ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok
satuan formasi geologi yang permeabel baik yang terkonsolidasi maupun tidak
terkonsolidasi (pasir) dengan kondisi jenuh air sehingga dapat membawa air
dalam jumlah yang ekonomis (Kodoatie, 2012).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

Gambar 2.1. Skema ilustasi Akuifer Bebas dan Akuifer Tertekan


(Sumber : Todd,1995)

Bedasarkan kemampuan memuluskan air dari bahan pembatasnya, akuifer dapat


dibedakan menjadi :

2.2.3.1. Akuifer Bebas

Akuifer bebas adalah akuifer yang lapisan pembatasnya, yang merupakan akuitar,
hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatasnya akuitar dilapisan
atasnya, bagian atasnya berupa muka air tanah. Dengan kata lain merupakan
akuifer yang mempunyai muka air tanah ( Kodoatie, 2012 ).

Muka air tanah pada akuifer tidak tertekan bersifat bebas untuk naik turun
tergantung pada musim. Akuifer bebas terjadi ketika muka air tanah bertemu
pada bagian yang rendah, air akan mengalir ke samping kolam, rawa, danau,
pinggir laut dan rembesan air di atas mata air. Pada akuifer air tanah muncul di
bawah dan di atas muka laut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

2.2.3.2. Akuifer Tertekan

Akuifer ini disebut juga akuifer artesis atau akuifer tertekan dimana air tanah
terletak antara 2 strata yang relatif kedap air. Airnya ada dibawah tekanan dan
bagian atasnya dibatasi oleh permukaan piezometrik. Kawasan yang memasok air
ke akuifer tertekan disebut daerah pengisian (recharge area). Perhatikan bahwa
permukaan piezometrik merupakan suatu permukaan imajiner serupa dengan aras
tekanan hidrostatik air pada akuifer.

2.2.4 Neraca Air Tanah

Penafsiran kuantitaf dari daur hidrologi juga dicapai dengan suatu persamaan
umum yang disebut persamaan neraca air. Neraca air merupakan neraca masukan
dan keluaran air disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk
mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (suplus) dan kekurangan (defisit).
Kesetimbangan air dalam suatu sistem tanah, tanaman dapat digambarkan melalui
sejumlah proses aliran air yang kejadianya berlangsung dalam waktu yang
berbeda-beda.

Hujan atau irigrasi (tambahan aliran permukaan yang masuk) dan pembagiannya
menjadi infiltrasi dan limpasan permukaan (genangan dipermukaan) dalam skala
waktu detik sampai menit. Penguapan atau evaporasi di permukaan tanah dalam
skala waktu jam sampai hari. Penyerapan air oleh tanaman dalam skala waktu jam
sampai hari, tetapi sebagian besar terjadi pada siang hari ketika stomata terbuka.
Pemompaan juga mempengaruhi kesimbangan ketersediaan air tanah. Neraca
dapat digunakan untuk mengevaluasi penerapan pengelolaan air dalam rangka
meminimalkan kehilangan air dan memaksimalkan pemanfaatan air.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

Gambar 2.2 Neraca Air Tanah


(Sumber : Dam , 1997 )

Dimana :
CAT = Cadangan air tanah PR = Presipitasi
AAM = Aliran air tanah masuk RAP = Resapan air permukaan
PB = Pengisian buatan ET = Evapotraspirasi
AP = Aliran Permukaan AAKD = Aliran air tanah keluar
daerah
MA = Mata air PAT = Pemompaan air tanah
MT = Muka Tanah MATB = Muka air tanah bebas

2.2.5 Arah Aliran Air Tanah

2.2.5.1. Jaringan Aliran

Jaringan aliran air adalah garis-garis aliran air tanah yang arahnya ditentukan oleh
bentuk kontur muka air tanah suatu daerah. Garis aliran air tanah adalah garis-
garis yang mempunyai arah tegak lurus 90º dengan garis kontur air tanahnya dan
mengalir dari kontur tinggi ke kontur yang rendah. Gambar jaringan aliran air
tanah oleh Cadergren (Todd,1995) dapat dilihat pada gambar 2.3 :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

Gambar 2.3 Jaringan Aliran Air Tanah


(Sumber : Todd, 1995)

2.2.5.2. Kontur Air Tanah dan Arah Aliran Air Tanah

Karena tidak mengalir melewati batas yang imperamble, garis aliran akan sejajar.
Demikian pula jika aliran melewati permukaan akuifer bebas, arah aliram yang
sesuai dengan batas aliran permukaan. Karena itu, dalam kondisi sejajar, elevasi
pada setiap titik dipermukaan air. Dengan tiga elevasi air tanah dari sumur
penduduk bentuk garis kontur air tanah bebas dan arah aliran dapat ditentukan
seperti gambar 2.4 :

Gambar.2.4 Penentuan kontur muka air tanah dan arah aliran air tanah
bedasarkan elevasi permukaan commit
air tanahtodiuser
tiga sumur (Sumber : Todd,1995)
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

Peta kontur air tanah, dan dengan garis aliran berguna untuk dasar pembuatan
lokasi sumur baru. Garis aliran sebagai batas impermeable karena aliran dapat
melintasi garis aliran, jika akuifer tebal seragam seperti gambar 2.5 berikut :

Gambar 2.5 Peta kontur air tanah dengan garis aliran


(Sumber : Todd,1995)
q= 𝑊1 𝑉1 = 𝑊2 𝑉2
dimana v adalah kecepatan aliran air tanah dan w adalah lebar aliran air tanah.
Yang menunjukan untuk area aliran air tanah seragam dan area tersebut dengan
lebar jarak kontur yang memiliki tinggi konduktivitas hidraulik kemudian dengan
jarak yang sempit. Peta kontur muka air tanah terdapat kontur tertutup disekitar
sumur yang disebut total debit Q.

2.2.6 Arah Aliran Air Tanah Pada Sumur

Pada saat sumur dipompa, air diambil dari akuifer didekat sumur, dan muka air
tanah atau permukaan pizieometrik, tergantung dari penurunan tipe akuifer.
Surutan (drawdown) pada suatu titik tertentu adalah jarak penurunan muka air.
Kurva surutan menunjukan variasi surutan dengan jarak dari sumur. Dalam kurva
surutan tiga dimensi menggambarkan bentuk kerucut sama seperti kurva surutan.
Begitu juga batas luar kerucut surutan mendefinisikan pengaruh dari sumur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

2.2.6.1. Akuifer Bebas

Pada akuifer bebas, dari persamaan pada aliran radial stabil untuk sumur pada
akuifer bebas juga berasal dari bantuan Dupuit, benar- benar menembus akuifer ke
dasar horizontal dan batas konsentris konstan mengelilingi sumur-sumur.
Perasamaan ini gagal untuk menghasilkan kurva surutan yang akurat didekat
sumur, karena komponen arah vertical besar dan bertentangan dengan asumsi
Dupuit. Akan tetapi perkiraan nilai k untuk diberikan dalam praktek surutan akan
lebih kecil, dan kaitanya dengan ketebalan jenuh akuifer bebas.Kurva surutan
untuk aliran sumur disajikan sampai sekarang telah mengasumsi permukaan air
tanah awalnya horizontal.

Pada suatu praktis bahwa pemompaan sumur dari akuifer yang memiliki aliran
seragam. Jelas bahwa area melingkar berpengaruh terhadap pola aliran
lingkarangan menjadi terdistorsi, akan tetapi paling relatif datar. Dari persamaan
radial dapat diterapkan tanpa kesalahan yang cukup. Untuk pemompaan sumur-
sumur diarea dengan kemiringan gradient hidraulik ke konduktivitas hidraulik
dapat ditentukan dari gradient hidraulik. Untuk akuifer bebas dimana debit pompa
air tanah membagi batas pada area produksi aliran yang masuk ke sumur,
diperlihatkan untuk pemompaan sumur yang tidak terbatas, sehingga batasan akan
memperpanjang hingga akuifer.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

Gambar 2.6 Aliran ke sumur pada akuifer bebas.


(Sumber : Todd,1995)

2.2.6.2. Akuifer Tertekan

Pada akuifer tertekan penurunan persamaan radial untuk suumur menembus batas
akuifer. Asumsi dua dimensi untuk sumur berpusat pada lingkaran, pada akuifer
homogen dan isotropis. Karena aliran selalu horizontal, asumsi Dupuit
mengarahkan tanpa kesalahan. Penggunaan koordinat yang berhubungan dengan
sumur dan sumbernya. Arah aliran menuju sumur pada jari-jari harus sama
dengan debit sumur.

Yang menunjukan bahwa h meningkat tanpa batas dengan meningkatkan nilai r,


namun h maksimum adalah awal aliran seragam ℎ0 . Demikian dari aspek teori,
aliran radial stabil dalam akuifer luas tidak ada karena kerucut surutan harus
memperluas tanpa batas dengan waktu. Akan tetapi dari sudut pandang praktis, h
adalah tinggi muka air tanah diatas dasar akuifer dan ho dengan jarak dari sumur,
dan variasi surutan dengan logarithm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

a jarak dari sumur. Persamaan konduktivitas hidraulik sumur untuk batasan


akuifer ditentukan dari pemompaan sumur. Karena dua observasi definisi
logaritma kurva surutan, metode ini terdiri untuk mengukur surutan dari dua
observasi sumur- sumur pada jarak yang berbeda dari pemompaan sumur pada
laju tetap. Teori kedalaman muka air sampai lapisan impermeable dari
pemompaan air dapat menjadi salah satu titik pengukuran. Akan tetapi penyebab
kehilangan pada sumur oleh aliran luar sumur dan sebelah dalam sumur,
memasukan kesalahan sehingga kedalaman muka air tanah sampai impereamble
akan dihindari.

Gambar 2.7 Aliran ke sumur pada akuifer tertekan


(Sumber : Todd,1995)

2.2.6.3. Aliran Sumur Dekat Batas

Metode gambar dapat diterapkan kesejumlah besar masalah batas tanah. Batas-
batas yang sebenarnya diganti dengan setara sistem hidraulik, yng meliputi sumur
imajiner dan memungkinkan solusi yang akan diperoleh dari persamaan yang
berlaku hanya untuk akuifer luas. Tiga kondisi batas untuk menyarankan adaptasi
commit to user
dari metode seperti gambar 2.8, menunjukan baik mempompa dekat batas kedap.
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

Gambar pemaikaian yang baik, ditempatkan pemompompaan yang baik dengan


tingkat yang debitnya sama dan pada jarak yang sama dari batas. Oleh karena itu,
sepanjang batas yang baik diimbangi lain menyebabkan ada aliran dibatas, denhan
kondisi yang diinginkan.

Gambar 2.8 Persamaan sistem hidraulik di akuifer dari tingkat akuifer tak
terbatas
(Sumber : Todd,1995)

2.2.6.4. Sistem Sumur Banyak

Dimana kerucut depresi dua tumpang tindih mempompa dekatnya, satu sumur
dikatakan mengganggu yang lain karena peningkatan penarikan dan mucikan
angkat dibuat. Penjumlahan dari penarikan mungkin digambarkan dengan cara
yang sederhana dengan garis baik, seperti gambar 2.11, kuva surutan individu dan
komposit diberikan untuk Q1= Q2 = Q3. Jelas, jumlah sumur dan geometri bidang
baik busur penting dalam menetukan surutan. Solusi dapat didasarkan pada
kesimbangan atau ketidakseimbangan persamaan, persamaan debit baik untuk
pola tertentu juga telah dikembangkan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

Gambar 2.9 Aliran Pemakaian Air Bersih dan Benar – Benar baik dan Pengisian
Bercitra Baik
(Sumber : Todd,1995)

commit to user

Anda mungkin juga menyukai