Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PSDA

MAKALAH AIR TANAH

Disusun Oleh :

Nama : LILY AFIANNA

Nim : C.131.21.0079

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO


UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Air merupakan komponen yang paling utama untuk menopang


keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Manusia, tumbuhan dan hewan
tidak akan dapat bertahan hidup tanpa keberadaan air. Cara makhluk hidup
memanfaatkan air pun sangat beranekaragam, mulai dari menggunakan air untuk
membersihkan badan, minum, membuat makanan, mencuci, menyiram tanaman
dan lain sebagainya. Dengan begitu besarnya pasokan penggunaan air di muka
bumi menyebabkan air yang ada di permukaan bumi maupun di bawah
permukaan bumi akan diambil untuk digunakan terus menerus.

Air yang ada di bumi terus bergerak dan berulang baik dalam bentuk air,
uap air maupun es atau gletser. Proses pergerakan ini dinamakan siklus hidrologi,
yaitu siklus yang paling banyak memberikan sumbangan air di bumi. Air yang ada
di permukaan bumi seperti di laut, sungai, danau maupun pada tumbuhan akan
mengalami proses penguapan karena adanya penyinaran matahari. Penguapan
yang terjadi pada bada air secara langsung disebut evavorasi, penguapan pada
tumbuhan disebut transpirasi, penguapan pada tanaman bersamaan dengan air
permukaan dinamakan evavotranspirasi, serta penguapan air pada es di kutub
dinamakan sublemasi., Air yang menguap ini akan membentuk awal dan pada
akhirnya setelah melalui serangkaian proses akan jatuh kembali ke bumi dalam
bentuk air hujan maupun salju yang dinamakan presipitasi. Air yang jatuh ke
bumi sebagian ada yang menjadi air permukaan untuk dan sebagian lagi masuk ke
pori-pori tanah menjadi air tanah. Proses inilah yang terus berlangsung dan
terulang sampai saat ini.

Air tanah sendiri banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber air
bersih misalnya melalui proses pengeboran maupun diperoleh dalam bentuk
sumur yang dibuat secara alami. Air tanah sangat mendukung ketersediaan dan
penyimpanan air di bumi. Oleh sebab itu keberadaan air tanah ini harus tetap
dijaga agar tidak tercemar dan tetap dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika aliran
tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air (spring).Mata air yang keluar
dengan cara rembesan disebut seepage.

2. Rumusan Masalah

 Ruang lingkup air tanah


 Macam-macam air tanah
 Keberadaan air tanah
 Bagaimana memanfaatkan dan mempergunakan air tanah sebaik mungkin
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. PEMBAHASAN

A. AIR TANAH

Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan
dengan sumur sumur, atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliranyang
secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan.
Menurut Daryanto pengertian air tanah adalah air yang tersimpan dalam ruang
antar butir tanah yang dibatasi oleh formasi geologi dan struktur batuan. Air tanah
pada umumnya terdapat dalam lapisan tanah baik dari yang dekat dengan
permukaan tanah sampai dengan yang jauh dari permukaan tanah. Ait tanah ini
merupakan salah satu sumber air, ada saatnya air tanah ini bersih tetapi terkadang
keruh sampai kotor, tetapi pada umumnya terlihat jernih.

Air tanah yang jernih ini umumnya terdapat di daerah pegungungan dan jauh dari
daerah industri, sehingga biasanya penduduk dapat langsung mengkonsumsi air
ini, sedangkan air tanah yang terdapat di daerah industri sering kali tercemar, jika
pihak industri kurang peduli akan lingkungan, dan air tanah yang terdapat di
daerah perkotaan pada umumnya masih baik, tetapi tidak dapat langsung
dikonsumsi.

Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat
penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air
untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah
mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air
yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah
yang disebut air tanah.
B. PROSES TERBENTUKNYA AIR TANAH

Air laut karena panas matahari berubah menjadi uap air. Oleh angin uap air
tersebut ditiup ke atas daratan, pada tempat yang berelevasi tinggi uap tersebut
akan mengalami pemampatan, dan setelah titik jenuhnya terlampaui akan jatuh
kembali ke bumi sebagai air hujan. Air hujan sebagian besar akan mengalir di
permukaan sebagai air permukaan seperti sungai, danau, atau rawa. Sebagian kecil
akan meresap ke dalam tanah, yang bila meresap terus hingga zona jenuh akan
menjadi air tanah. Bagian yang meresap dekat permukaan akan diuapkan kembali
lewat tanaman yang kita kenal dengan evapotranspiration. Penguapan evaporation
terjadi langsung pada tubuh air yang terbuka.

Sedangkan aliran permukaan akan bermuara kembali ke laut, dan proses


hidrogeologi di atas akan berlangsung lagi, demikian seterusnya. Selain air sungai
dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama
dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan
rumah tangga maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah,
ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%.
Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang
mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan.

Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Air bawah tanah atau sering disangka
dengan air tanah, adalah air yang terdapat pada ruang antar butir batuan atau
celah-celah batuan. Letak air tanah dapat mencapai beberapa puluh bahkan
beberapa ratus meter di bawah permukaan bumi. Lapisan batuan ada yang lolos
air atau biasa disebut permeable dan ada pula yang tidak lolos atau kedap air yang
biasa disebut impermeable. Lapisan lolos air misalnya terdiri dari kerikil, pasir,
batuapung, dan batuan yang retak-retak, sedangkan lapisan kedap air antara lain
terdiri dari napal dan tanah liat atau tanah lempung. Sebetulnya tanah lempung
dapat menyerap air, namun setelah jenuh air, tanah jenis ini tidak dapat lagi
menyerap air.Keberadaan air tanah sangat tergantung besarnya curah hujan dan
besarnya air yang dapat meresap kedalam tanah. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah kondisi litologi (batuan) dan geologi setempat.
Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan
air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi
termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan
penutup, serta manusia yang berada di permiukaan. Air tanah dan air permukaan
saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi pemompaan, pencemaran terhadap
air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

C. MACAM MACAM AIR TANAH

Ada bermacam-macam jenis air tanah

1. Menurut letaknya :

a. Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas
lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di
sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.

b. Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/
batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis
ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu
contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.

2. Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi :

a. Air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan dikenal dengan
nama Meteoric Water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.

b. Air tanah yang berasal dari dalam perut bumi, seperti Air Tanah Turbir
(yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen).

c. Air Tanah Juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas2 yang
ada dilepaskankan melalui mata air panas.
D. WILAYAH AIR TANAH

Ada 4 wilayah air tanah yaitu:

1. Wilayah yang masih terpengaruh udara.

Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang
mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan
bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini
untuk menopang kelangsungan hidupnya.

2. Wilayah jenuh air.

Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman


wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.

3. Wilayah kapiler udara.

Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan


wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan
naik) dari wilayah jenuh air.

4. Wilayah air dalam.

Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus
air.
E. WADAH AIR TANAH

Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan


melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air – mata air
disebut aquifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang
dapat bertindak sebagai .

Semua aquifer mempunyai dua sifat yang mendasar yaitu :

 Kapasitas menyimpan air tanah


 Kapasitas mengalirkan air tanah.

Namun demikian sebagai hasil dari keragaman geologinya, sangat beragam dalam
sifat-sifat hidroliknya dan volume tandoannya. Berdasarkan sifat-sifat tersebut
aquifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan
sebaran yang luas hingga ribuan kilometer persegiatau sebaliknya.

Akifer dapat dibedakan sebagai berikut:

1). Akifer bebas,

yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut juga dengan unconfined aquifer. Akifer bebas terbentuk ketika tinggi
muka air tanah (water table) menjadi batas atas zona tanah jenuh. Tinggi muka air
tanah berfluktuasi tergantung pada jumlah dan kecepatan air hujan yang masuk ke
dalam tanah, pengambilan air tanah dan permeabilitas tanah.

2) Akifer terkekang,

yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut dengan confined aquifer. Akifer terkekang terbentuk ketika air tanah
dalam dibatasi oleh lapisan kedap air sehinngga tekanan di bawah lapisan kedap
air tersebut lebih besardari pada tekanan atmosfer. Pada gmbar a menunjukan
bahwa sumur atau pipa yang dibuat sampai kedalaman akifer terkekang, tinggi
permukaan air akan naik melebihi lapisan kedap air yang memisahkan kedua
akifer di atas. Apabila ujung atas sumur atau pip berada di bawah permukaan
pizometrik (pizometrik surface), yaitu permukaan abstrak dengan tingkat tekanan
hidrostatik sama dengan tekanaan hidrostatik di dalam akifer dan merupakan
merupakan perpanjangan dari tinggi muka air tanah terkekang, maka air tanah
akan keluar dari daru ujung atas sumur atau pipa tersebut. Sebaliknya, apabila
ujung atas pipa berada di atas permukaan pizometrik, maka air tanah tidak akan
keluar dari ujung sumur atau pipa melainkan berada pada ketinggian permukaan
pizometrik. Pada sumur dalam artesis tinggi muka air tanah menunjukkan tinggi
permukaan pizometrik pada daerah tersebut.

3) Akifer menggantung,

yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer ini sering
disebut dengan purched aquifer.

F. MANFAAT AIR TANAH

a. Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air
minum.

b. Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah
Indramayu, Jawa Barat.

c. Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri


tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit,
dan lain-lain

d. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi.

e. Merupakan penyedia air bersih secara alami.

f. Untuk meyediakan air bagi hewan dan tumbuhan.

Ketersediaan Air bagi Tanaman:

1. Air drainase, yaitu setelah hujan atau penggenangan, air masih mengalir ke
bawah
2. Kapasitas lapangan, yaitu air yang tidak mengalir ke bawah lagi tetapi diikat
oleh pori.

3. Titik layu, yaitu air yang tertinggal hanya dalam jumlah kecil dan terikat
kuat dalam pori-pori tanah sehingga akar sulit menyerapnya.

G. KERUSAKAN AIR TANAH

Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya
seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling
berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas
tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah
di kawasan sekitarnya. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya
permasalahan adalah:
1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan
pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air
tanah.
2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara
memperoleh sumber air.

H. PELESTARIAN AIR TANAH

Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan
hal-halberikutini.
1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai
kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya
menggunakan air permuakan(sungai/danau/waduk).
2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan
kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran
sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3. Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-
tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga
fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih
dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan
memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). .

5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam


tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang
biopori.

I. SISTEM PENGATURAN AIR TANAH

Menyadari dampak negatif yang akan ditimbulkan dari pemenuhan kebutuhan air
melalui pengambilan air bawah tanah secara berlebihan, misalnya meluasnya
intrusi air laut ke daratan dan kerusakan lingkungan lainnya, telah
dikeluarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi
Nomor:02.P/101/M.PE/1994 tentang Pengurusan Administrasi Air Bawah Tanah

Air bawah tanah yang dimaksud dalam peraturan ini adalah semua air yang
terdapat dalam lapisan mengandung air dibawah permukaan tanah, termasuk mata
air yang muncul secara alamiah diatas permukaan tanah. Dalam peraturan ini
disebutkan bahwa pengambilan air bawah tanah hanya dapat dilakukan setelah
memperoleh izin dan setiap pengambilan air bawah tanah dikenakan pungutan.
Izin pengeboran dan pengambilan air bawah tanah untuk usaha pertambangan dan
energi diatur tersendiri oleh menteri, sedang di luar usaha tersebut izin diberikan
oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat saran teknik dari
Direktur Jendral Geologi dan Sumberdaya Mineral.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang
mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang
disebut air tanah. Keberadaan dan kualitas air tanah sangat tergantung dari
aktivitas manusia di permukaan bumi. Oleh sebab itu manusia perlu
memperhatikan dampak-dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari
kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

Air tanah merupakan salah satu sumber air bersih yang banyak digunakan oleh
makhluk hidup di bumi terutama manusia. Untuk dapat memperoleh air tanah ini
maka perlu dilakukan proses pengeboran maupun penggalian sumur.
DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2007. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran


Sungai. Yogyakarta: UGM

http://laksmipuspita.blogspot.co.id/2013/11/makalah-air-tanah.html

https://sugengprijono.files.wordpress.com/2010/04/bab-6-air-tanah.pdf

Ir Maria Christine Sutandi., M.Sc. 2012. Air Tanah. Bandung. Universitas


Kristen Maranatha

https://sugengprijono.files.wordpress.com/2010/04/bab-6-air-tanah.pdf

Debby Khairunnisa Suryo dkk, 2016. Studi Sebaran Potensi Air Tanah Di
Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Samarinda Utara Berdasarkan Resistivitas
Batuan. Samarinda. Universitas Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai