Anda di halaman 1dari 9

Air Tanah

Pengertian Air Tanah

Selain air sungai dan air hujan, air tanah mempunyai peranan yang sangat penting, terutama dalam
menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik)
maupun untuk kepentingan industri. Kebanyakan orang menganggap air tanah sebagai sebuah danau
atau sungai yang mengalir di bawah tanah. Padahal, kondisi ini benar hanya pada kasus dimana suatu
daerah yang memiliki gua dibawah tanah.

Secara umum air tanah akan mengalir sangat perlahan melalui suatu celah yang sangat kecil dan atau
melalui butiran antar batuan. Batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan air tanah ini kita sebut
dengan akuifer (Rachmat F. Lubis, 2006). Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
mendefinisikan air tanah sebagai air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah. Sedangkan menurut para ahli, air tanah didefinisikan sebagai berikut :

1. Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah permukaan tanah sebagai
akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air
bawah permukaan tersebut biasa dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002).
2. Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-
sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran
yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978;
Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996).
3. Air tanah adalah air yang tersimpan pada lajur jenuh, yang kemudian bergerak sebagai aliran
melalui batuan dan lapisan-lapisan tanah yang ada di bumi sampai air tersebut keluar sebagai
mata air, atau terkumpul masuk ke kolam, danau, sungai, dan laut (Fetter, 1994). Batas atas lajur
jenuh air disebut dengan muka air tanah (water table).
4. Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi. Lapisan tanah yang
terletak di bawah permukaan tanah dinamakan lajur jenuh (saturated zone), dan lajur tidak jenuh
terletak di atas lajur jenuh sampai ke permukaan tanah, yang rongga-rongganya berisi air dan
udara (Soemarto, 1989).

Proses Terbentuknya Air Tanah

Air hujan sebagian besar akan mengalir di permukaan sebagai air permukaan seperti sungai, danau, atau
rawa. Sebagian kecil akan meresap ke dalam tanah, yang bila meresap terus hingga zona jenuh akan
menjadi air tanah. Bagian yang meresap dekat permukaan akan diuapkan kembali lewat tanaman yang
kita kenal dengan evapotranspiration. Penguapan evaporation terjadi langsung pada tubuh air yang
terbuka.

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
Air tanah mempunyai peranan yang sangat penting untuk kepentingan rumah tangga maupun untuk
kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah
mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan
kumpulan air yang ada di permukaan.

Letak air tanah dapat mencapai beberapa puluh bahkan beberapa ratus meter di bawah permukaan
bumi. Lapisan batuan ada yang lolos air atau biasa disebut permeable dan ada pula yang tidak lolos atau
kedap air yang biasa disebut impermeable. Lapisan lolos air misalnya terdiri dari kerikil, pasir,
batuapung, dan batuan yang retak-retak, sedangkan lapisan kedap air antara lain terdiri dari napal dan
tanah liat atau tanah lempung. Sebetulnya tanah lempung dapat menyerap air, namun setelah jenuh air,
tanah jenis ini tidak dapat lagi menyerap air.

Air hujan dan air permukan akan meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration)
dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.
Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari
urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer.

Dari daur hidrologi dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta
komponen-komponen lain yang terlibat seperti bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan
lahan, tumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permukaan. Air tanah dan air permukaan
saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi pemompaan, pencemaran terhadap air tanah akan
memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

Sumber Air Tanah

Berdasarkan Perkiraan Jumlah Air di Bumi (UNESCO, 1978 dalam Chow et al, 1988) dijelaskan bahwa
sebenarnya jumlah air tanah yang ada di bumi ini jauh lebih besar dibanding jumlah air permukaan. 98%
dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-
bahan butiran. Ada dua sumber air tanah yaitu:

a. Air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau retakan dalam formasi batuan dan
akhirnya mencapai muka air tanah.
b. Air dari aliran air permukaan seperti sungai, danau, dan reservoir yang meresap melalui tanah ke
dalam lajur jenuh.

Air tanah dan air permukaan merupakan sumber air yang mempunyai ketergantungan satu sama lain.
Air tanah adalah sumber persediaan air yang sangat penting, terutama di daerah-daerah di mana musim
kemarau atau kekeringan yang panjang menyebabkan berhentinya aliran sungai. Banyak sungai di
permukaan tanah yang sebagian besar alirannya berasal dari air tanah, sebaliknya juga aliran air sungai
merupakan sumber utama untuk imbuhan air tanah. Pembentukan air tanah mengikuti siklus peredaran
air di bumi yang disebut daur hidrologi, yakni proses alamiah yang berlangsung pada air di alam, yang
mengalami perpindahan tempat secara berurutan dan terus menerus.

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
Kandungan Unsur Air Tanah

Air hujan yang meresap ke bawah permukaan tanah dalam bentuk penelusan maupun peresapan,
membawa unsur-unsur kimia. Komposisi zat terlarut dalam air tanah dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok (Hadipurwo, 2006):

1. Unsur utama (major constituents), dengan kandungan 1,0-1000 mg/l, yakni: natrium, kalsium,
magnesium, bikarbonat, sulfat, klorida, silika.
2. Unsur sekunder (secondary constituents), dengan kandungan 0,01-10 mg/l, yakni besi,
strountium, kalium, kabornat, nitrat, florida, boron.
3. Unsur minor (minor constituents), dengan kandungan 0,0001-0,1 mg/l, yakni atimon,
aluminium, arsen, barium, brom, cadmium, krom, kobalt, tembaga, germanium, jodium, timbal,
litium, mangan, molibdiunum, nikel, fosfat, rubidium, selenium, titanium, uranium, vanadium,
seng.
4. Unsur langka (trace constituents), dengan kandungan biasanya kurang dari 0,001 mg/l, yakni
berilium, bismut, cerium, cesium, galium, emas, indium, lanthanum, niobium, platina, radium,
ruthenium, scandium, perak, thalium, tharium, timah, tungsten, yttrium, zirkon.

Karakteristik Akuifer Air Tanah

Air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi yang berlangsung di alam, serta terdapat dalam batuan
yang berada di bawah permukaan tanah meliputi keterdapatan, penyebaran dan pergerakan air tanah
dengan penekanan pada hubungannya terhadap kondisi geologi suatu daerah (Danaryanto,dkk,2005).
Berdasarkan atas sikap batuan terhadap air, dikenal adanya beberapa karakteristik batuan yaitu :
Akuifer (aquifer), Akuiklud (aquiclude), Akuitar (aquitard), Akuifug (aquifuge).

Akuifer (aquifer) ; Akuifer adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan in mempunyai susunan
sedemikian rupa, sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang cukup berarti di
bawah kondisi lapang. Batuan dari akuifer ini bersifat permeabel, contoh batuan permeabel adalah
pasir, kerikil, batupasir yang retak-retak dan batu gamping yang berlubang-lubang.

Akuiklud (aquiclude) ; Akuiklud adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat
meloloskan air dalam jumlah yang berarti. Contoh : lempung, shale, tuf halus, silt.

Akuitar (aquitard) ; Akuitar adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya
dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas.

Akuifug (aquifuge) ; Akuifug adalah lapisan atau formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan
meloloskan air. Contoh : granit dan batuan yang kompak dan padat.

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, cekungan air tanah adalah suatu
wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung. Tipe akuifer digolongkan menjadi tiga
(Kodoatie, 2012), yaitu : Akuifer bebas (unconfined aquifer), Akuifer tertekan (confined aquifer), dan
Akuifer semi tertekan (leaky aquifer).

Akuifer bebas (unconfined aquifer) ; merupakan akuifer jenuh air dimana lapisan pembatasnya hanya
pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas di lapisan atasnya (batas di lapisan atas berupa muka air
tanah).

Akuifer tertekan (confined aquifer) ; adalah akuifer yang batas lapisan atas dan lapisan bawah adalah
formasi tidak tembus air, muka air akan muncul diatas formasi tertekan bawah. Akuifer ini terisi penuh
oleh air tanah sehingga pengeboran yang menembus akuifer ini akan menyebabkan naiknya muka air
tanah di dalam sumur bor yang melebihi kedudukan semula.

Akuifer semi tertekan (leaky aquifer) ; merupakan akuifer jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas
berupa akuitard dan lapisan bawahnya merupakan akuiklud. Akuifer semi-tertekan atau aquifer bocor
adalah akuifer jenuh yang sempurna, pada bagian atas dibatasi oleh lapisan semi-lulus air dan bagian
bawah merupakan lapisan lulus air ataupun semi-lulus air.

Jenis Air Tanah

Air tanah dapat dikelompokan berdasarkan letaknya pada permukaan tanah dan berdasarkan asalnya.
Berdasarkan letaknya, air tanah dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Air Tanah Freatik dan Air Tanah
Dalam (Artesis).

Air Tanah Freatik merupakan air tanah dangkal yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta
berada di atas lapisan kedap air/impermeable. Contohnya air sumur yang terletak di antara air
permukaan dan lapisan kedap air (impermeable). Air Tanah Dalam (Artesis) meruapakan air tanah dalam
yang terletak di antara lapisan akuifer dengan lapisan batuan kedap air (akuifer terkekang).

Sedangkan berdasarkan asalnya, air tanah dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu Air Tanah Meteorit (Vados),
Air Tanah Baru (Juvenil), dan Air Konat. Air Tanah Meteorit (Vados) merupakan air tanah yang berasal
dari proses presipitasi (hujan) dari awan yang mengalami kondensasi bercampur debu meteorit. Air
Tanah Juvenil merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi magma. Air tanah
juvenil ditemukan dalam bentuk air panas (geyser). Air Konat merupakan air tanah yang terjebak pada
lapisan batuan purba.

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
Gambar siklus dan profil air tanah.

Sifat Fisik dan Kimia Penentu Kualitas Air Tanah

Kualitas air tanah biasanya ditentukan sifat fisik dan sifat kimianya. Sifat fisik antara lain warna, bau,
rasa, kekentalan, kekeruhan, dan suhu (Hadipurwo, 2006). Warna air tanah disebabkan oleh zat yang
terkandung di dalamnya, baik berupa suspensi maupun terlarut. Bau air tanah dapat disebabkan oleh zat
atau gas yang mempunyai aroma yang terkandung dalam air.

Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang terkandung dalam air tersebut, baik yang
tersuspensi maupun yang terlarut. Kekentalan air dipengaruhi oleh partikel yang terkandung di
dalamnya. Semakin banyak yang dikandung akan semakin kental. Di samping itu apabila suhunya
semakin tinggi maka kekentalannya akan semakin kecil (encer).

Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang dikandung. Sebagai contoh adalah
adanya partikel lempung, lanau, juga zat organik ataupun mikroorganisme. Suhu air juga merupakan
sifat fisik dari air. Suhu ini dipengaruhi oleh keadaan sekeliling, seperti musim, cuaca, siang-malam,
tempat ataupun lokasinya.

Sedangkan yang termasuk dalam sifat kimia air tanah adalah Kesadahan, Zat Padat Terlarut (Total
Disolve Solid /TDS), Daya hantar listrik (electric conductance atau DHL), Keasaman, dan Kandungan ion.
Penjelasan sifat kimia air tanah adalah sebagai berikut :

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
Kesadahan Air

Kesadahan atau kekerasan (total hardness) Air tanah pada umumnya terjadi karena adanya kandungan
unsur Ca dan Mg dalam air tanah. Air tanah pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut,
seperti Na, Mg, Ca dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi
disebut air sadah (Philip Kristanto, 2004:72).

Kesadahan (hardnes) adalah gambaran kation logam divalen (valen dua). Kation-kation ini dapat
bereaksi dengan (soap) membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan anion-anion yang terdapat di
dalam air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam. Pada air tawar, kation divalen yang
paling berlimpah adalah kalsium dan magnesium, sehingga kesadahan pada dasarnya ditentukan oleh
jumlah kalsium dan magnesium. Kalsium dan magnesium berikatan dengan anion penyusun alkalinitas,
yaitu bikarbonat dan karbonat (Hefni Effendi, 2003:106-107).

Zat Padat Terlarut (Total Disolve Solid /TDS)

Zat padat terlarut adalah jumlah zat padat yang terlarut dalam air/ semua zat yang tertinggal setelah
diuapkan pada suhu 103–105 C (Saeni, 1989). Padatan terlarut meliputi garam garam anorganik dan
sejumlah kecil zat organik serta gas. Berdasarkan kriteria baku mutu air kelas I, yaitu air yang dapat
digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga, batas
maksimum yang diperbolehkan adalah 1000 mg/l.

Daya Hantar Listrik (Electric Conductance/DHL)

Daya hantar listrik (DHL) menunjukkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Air yang banyak
mengandung garam akan mempunyai DHL tinggi. Konduktivitas air tergantung dari konsentrasi ion
klorida, suhu air dan zat padat terlarut. Oleh karena itu kenaikan padatan terlarut akan mempengaruhi
kenaikan DHL. Semakin tinggi temperatur dan ion klorida maka nilai DHLnya juga semakin tinggi dan
sebaliknya semakin rendah nilai DHL maka suhu maupun ion klorida akan rendah pula.

Keasaman Air (PH)

Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai dari 1-14. Air yang mempunyai pH 7
adalah netral, sedangkan yang mempunyai pH lebih besar/kecil dari 7 disebut bersifat basa/asam. Jadi
air yang mengandung garam kalsium karbonat atau magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8),
sedangkan yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat asam. Keasaman air pada umumnya
disebabkan karena adanya gas karbon dioksida (CO2) yang larut dalam air dan menjadi asam karbonat
H2CO3. Syarat pH untuk keperluan air minum 6,0 - 9,0.

Kandungan Ion

Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung di dalam air diukur biasanya dalam satuan
part per million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl,
SO4, CO2, CO3, HCO3, H2SF, NH4, NO3, NO2, KMnO4, SiO2, boron, ion-ion logam yang biasanya jarang
akan tetapi ion ini bersifat sebagai racun antara lain As, Pb, Sn, Cr, Cd, Hg, Co (Hadipurwo, 2006).
MAKALAH AIR TANAH
KELOMPOK 7
Cekungan Air Tanah (CAT)

Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk menjaga
keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan memiliki suatu sistem
monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Dalam
Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT) yang
didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian
hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung.

Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT di Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua buah yaitu
CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer). CAT ini tersebar di seluruh wilayah
Indonesia dengan total besarnya potensi masing-masing CAT adalah :

CAT Bebas : Potensi 1.165.971 juta m³/tahun

CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m³/tahun

Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan merupakan
kebalikan dari air permukaan.

Sirkulasi

Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan
pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat merupakan penghantar yang baik yaitu
lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu gampil.

Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat curah hujan,
yang sebagian meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu
daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan
ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah
atau batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen. bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air
disebut lulus. Kelulusan tanah atau batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air.
Pasir misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan antara 10 dan 100
sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil, tetapi dalam kerikil lebih besar.

Manfaat Air Tanah

Banyak manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup. Bukan hanya manusia yang memanfaatkan air
tanah, tetapi juga tumbuhan dan hewan. Bagi manusia air tanah biasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari, misalnya untuk mandi, air minum, dan sebagainya. Air tanah merupakan sumber
air minum utama bagi masyarakat Indonesia. Tumbuhan juga sangat memerlukan air tanah, karena air
tinggal di dalam tanah, dan tumbuhan sangat bergantung pada air tanah.

Hewan tertentu juga tergantung pada air tanah. Tak sedikit hewan yang hidup dalam tanah, yang
kelangsungan hidupnya tak lepas dari peran air tanah. Berkurangnya air tanah menyebabkan banyak

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
tanah kekeringan, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh, dan banyak hewan yang hidup di dalam tanah
akan mati. Selain itu manusia juga kesulitan mencari air untuk kebutuhan hidupnya, terutama untuk
minum memasak, mandi, dan mencuci. Oleh karena itu kita harus menjaga air tanah agar tetap lestari
dan tidak tercemar oleh bahan-bahan kimia seperti minyak, bensin, oli, dan lain sebagainya. Manfaat air
tanah antara lain sebagai berikut :

- Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bordi daerah Indramayu, Jawa Barat.
- Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri,misalnya industri tekstil
dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.

Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi, menyediakan kebutuhatan air bagi hewan dan
tumbuh-tumbuhan, dan merupakan persediaan air bersih secara alami.

Di salah satu pedukuhan kecil kawasan karst Gombong Selatan, sungai bawah tanah digunakan sebagai
sumber pembangkit listrik dengan distribusi pembagian jumlah daya yang mereka kelola sendiri.
Meskipun di Kecamatannya sendiri belum teraliri listrik dari PLN.

Sebagai laboratorium alam, sungai bawah tanah memiliki biota, sistem hidrologi dan unsur lain yang
spesifik. Berbagai ilmu yang menyangkut biota, gua beserta lingkungannya, genesa gua dan lain
sebagainya terdapat satu unifikasi ilmu yaitu speleologi.

Untuk wisata umum, di Kalimantan Selatan ada dua buah gua yang dapat dilayari yang mulai
dikembangkan sebagai objek wisata.

Wisata minat khusus, untuk penggemar kegiatanalam bebas (caving, cave diving, black water rafting).
Berbagai macam kondisi yang multi komplek cukup menantang untuk penggemar kegiatan alam bebas.
Saat ini perkembangan kegiatan caving dan kegiatan alam lain yang berhubungan banyak dilakukan di
Indonesia maupun di luar negeri.

Pencemaran Air Tanah

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang
menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukaannya. Pencemaran air banyak diakibatkan
oleh masuknya bahan pencemar berupa gas, bahan terlarut, maupun partikulat yang menyebabkan air
menjadi tidak lagi sesuai dengan kondisi alamiahnya. Bahan pencemar yang memasuki badan perairan
bisa masuk dengan berbagai cara antara lain melalui tanah, atmosfer, limbah domestik, limbah industri
dan lain sebagainya (Effendi, 2003).

Pencemaran bisa terjadi pada air permukaan (surface water) dan air tanah (groundwater). Kebanyakan
pencemaran air tanah disebabkan oleh bahan pencemar yang bersifat cairan misalnya limbah industri.
Ketepatan pengecekan kualitas air untuk menentukan tercemar atau tidaknya dapat dilakukan dengan
cara pemeriksaan secara laboratorium .

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7
Untuk mengetahui apakah suatu air terpolusi atau tidak, diperlukan pengujian untuk menentukan sifat-
sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan-batasan polusi air. Sifat-
sifat air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat polusi air misalnya : nilai pH,
keasaman dan alkalinitas, suhu, warna, bau dan rasa, jumlah padatan, nilai BOD/COD, pencemaran
mikroorganisme patogen, kandungan minyak, dan kandungan logam berat (Purwanto, 2003).

MAKALAH AIR TANAH


KELOMPOK 7

Anda mungkin juga menyukai