Oleh :
Ir. HERI SISMORO, MT
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kerak bumi (earthcrust); mulai
dari asal-usul, jenis, komposisi, dan penyebaran materialnya, hingga struktur dan proses
perubahan yang terjadi.
Ilmu dasar yang diperlukan: Ilmu pasti (cara pemikiran, metode); Fisika (energi); Kimia (zat);
dan Biologi (kehidupan).
Geologi Rekayasa adalah ilmu geologi terapan dalam bidang teknik sipil yang
mempelajari hubungan dan pengaruh geologi terhadap pekerjaan konstruksi (engineering
practice).
Geoteknik adalah cabang dari ilmu teknik sipil yang menerapkan geologi dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun OP pada pekerjaan konstruksi.
KAITAN ILMU GEOLOGI DENGAN ILMU SIPIL
Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk batu silikat. Unsur ini biasanya menjadi dasar dari berbagai
bentuk batuan mineral beku. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan dari 1,672 pengamtan berbagai jenis batu-batuan,
sehingga disimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 jenis oksida. Sedangkan unsur-unsur kimia lainnya hanya ada
dalam jumlah yang sedikit.
LAPISAN BUMI
Kerak Bumi
(Crush)
Selimut Bumi
(Mantel)
Lapisan Bumi
Inti Bumi Bagian Luar
(Outer Core)
Kerak bumi merupakan struktur lapisan bumi bagian paling luar dari
planet bumi.
Pada lapisan kerak bumi inilah manusia, hewan dan tumbuhan hidup.
Ketebalan lapisan kerak bumi antara 5 – 70 Km.
Lapisan dan struktur kerak bumi terdiri atas bebatuan beku, sedimen,
dan metamorf.
Terdapat banyak gas pembentuk bumi yang berada pada lapisan bumi
ini, diantaranya adalah gas oksigen sebanyak 46,6%.
Tidak hanya itu, pada lapisan bumi ini memiliki suhu yang
beranekaragam, mulai dari dibawah 0 ºC yang dapat kita jumpai pada
daerah kutub, sampai pada suhu 1.100 ºC yang menjadi perbatasan
antara kerak bumi dan lapisan mantel bumi.
Struktur Kimia Pembentuk Kerak Bumi (Crush)
• Silikon sebesar 27,7%
• Alumunium sebesar 8,1%
• Besi sebesar 5,0%
• Kalsium sebesar 3,6%
• Natrium sebesar 2,8%
• Kalium sebesar 2,6%
• Magnesium sebesar 2,1%
Kerak Benua
Kerak Bumi
(Berdasarkan
Ketebalan)
Kerak Samudera
1.A. Kerak Benua
Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km.
Batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat
batuan basalt.
Kerak benua atau kerak kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun daratan
atau benua.
Kerak benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan
rata-rata sekitar 35 km.
Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi.
Ketinggian permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan
laut, meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter.
Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik atau
yang bersifat asam.
Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan beku, batuan metamorf dan
batuan endapan.
Sedangkan secara keseluruhan batuan beku dan batuan metamorf menyusun
sekitar 95% , sisanya yang 5% merupakan batuan endapan.
1.B. Kerak Samudera
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0 – 5 km atau bersamaan dengan air
di atasnya sekitar 6 - 12 km.
Kerak samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak bumi yang menyusun lantai
dasar samudera.
Kerak ini menyusun sekitar 65% dari luas kerak bumi.
Kedalaman dai kerak oseanik ini rata-rata sekitar 4000 meter dari permukaan air
laut, meskipun pada beberapa palung laut kedalamannya ada yang mencapai lebih
dari 10 km.
Batuan yang menyusun kerak samudera adalh batuan yang bersifat basa atau
mafik.
Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 1,5 kn disusun oleh
batuan yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan bagian bawahnya disusun
oleh batuan metamorf dan batuan beku gabbro.
Permukaan kerak samudera ditutupi oleh endapan sedimen dengan
ketebalan rata-rata sekitar 500 meter.
Materi Penyusun Kerak Bumi (Crush)
Lapisan atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup
berkembang biak. Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa
makhluk hidup yang sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri
atas air serta pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan
tanah liat.
Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum
sempurna pembentukannya.
Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan padat sebagai
penyusunnya.
2. Selimut Bumi (Mantel)
Disamping itu, pada struktur lapisan bumi di lapisan luar inti bumi ini memiliki suhu mencapai
2.000ºC. Pada lapisan ini pula disebut oleh para peneliti sebagai pengarah kompas magnetik yang
disebabkan ketika bumi melakukan rotasi yang menghasilkan magnet bumi.
4. Inti Bumi Bagian Dalam
(Inner Core)
Para peneliti dan ahli geofisika berpendapat, bahwasanya inti bumi pada struktur lapisan bumi ini
memiliki material yang serupa dengan meteorit logam yang tersusun atas besi dan nikel.
Sehingga, para peneliti mengambil hipotesis bahwasanya inti bumi tersusun atas material yang
bersifat pejal atau keras dan ditutupi oleh struktur cairan kental dengan suhu yang sangat tinggi.
STRUKTUR LAPISAN BUMI
BERDASARKAN SIFAT MEKANIK (SIFAT DARI MATERIAL)
LITOSFER
STRUKTUR ASTENOSFER
LAPISAN BUMI
MESOSFER
LITOSFER
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan.
Lapisan litosfer tersusun dari lapisan mantel bagian atas dan kerak bumi yang bersifat kaku dan
keras.
Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1200 km.
Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun
dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 – 100 km.
Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antar mineral
sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat.
Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat
tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi.
Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan SiAl (ilisium dan aluminium) dan lapisan
SiMa (Silisium dan Magnesium).
LITOSFER
SiAl yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun dari logam Silisium dan Alumunium
(dalam bentuk senyawa SiO2 dan Al2O3). Batuan yang terdapat dalam lapisan
sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
SiMa yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun dari logam-logam Silisium dan
Magnesum (dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO). Berat jenis lapisan sima
lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena
lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
BATUAN PENYUSUN 1. Batuan Beku Dalam, merupakan batuan beku yang membeku
didalam kulit bumi dan berbentuk kristal yang besar seperti batu
LITOSFER
granit.
2. Batuan Beku Luar/Batu Leleran, merupakan batuan beku
yang membeku diluar kulit bumi dan berbentuk kristal yang
kecil-kecil. Diantara batuan beku luar antara lain batu apung.
3. Batuan Korok, merupakan batuan beku yang membeku di
BATUAN BEKU dalam gang-gang atau korok yang tempatnya dengan
permukaan. Dengan peroses pembekuan lebih cepat dari
batuan beku akan membentuk batuan seperti batu fosfir.
Basal Basal
Andesit Rhyolite
BATUAN SEDIMEN
Sedimen Klastis Sedimen Organis
Arkosik Coal
Konglomerat Lignit
BATUAN METAMORF
Gneiss Dolomit
Serpentine Schist
SIKLUS BATUAN
Awalnya terjadi pergeseran lempeng dipermukaan bumi, lalu
pergeseran ini menghasilkan Magma dan magma tersebut keluar
kepermukaan bumi menyelimuti tanah.