Geologi Rekayasa
TUGAS MAKALAH
AIR TANAH
GEOLOGI REKAYASA
DOSEN : Heri Sismoro, ST.,MT
DISUSUN OLEH : 1. Fahlan Budiana S ( 2112171127 )
2. Riri Nur Oktaviani ( 2112171028 )
3. Ossa Setiawan ( 2112171032 )
4. Alma Ovananda ( 2112171140 )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Air
Tanah”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Geologi
Rekayasa.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga
makalah yang kami buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca pada umumnya.
Dalam proses pembuatan makalah ini,tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran, untuk itu kami ucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kami
sampaikan :
Bapak Heri Sismoro, ST.,MT , selaku dosen mata kuliah” Geologi Rekayasa”
Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah. Secara
global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi lebih dari 97 % terdiri atas
air tanah. Tampak bahwa peranaan air tanah di bumi sangat penting. Air tanah dapat
dijumpai dihampir semua temmpat di bumi. Ia dapat ditemukan di bawah gurun pasir
yang paling kering sekalipun. Demikian juga di bawah tanah yang membeku karena
tertutup lapisasn salju atau es. Sumbangan terbesar air tanah berasal dari daerah arid dan
semi-arid serta daerah lain yang mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk
penampungan air tanah. Dengan semakin berkembangnya industry serta pemukiman
dengan segala fasilitasnya seprti lapangan golf, kolam renang, maka ketergantungan
manusian pada air tanah menjadi semakin terasakan. Namun demikian, patut disayangkan
bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanah yang semakin meningkat tersebut , cara
pengambilan air tanah seringkali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologiyang baik
sehingga seringkali menimbulkan dampak negative yang serius terhadap kelangsungan
dan kualitas sumber daya air tanah.Dampak negative pemanfaatan air tanah yang
berlebihan seperti pencemaran sumur-sumur penduduk, terutama yang berdekatan dengan
aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah pabrik.
Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari. Dalam hidrologi, penguapan
dari badan air secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam
tumbuhan disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan
penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi. Penguapan air dari dedaunan
dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah hidrologi disebut
presipitasi yakni tetes air dari awan yang jatuh kepermukaan tanah.
Bab II Pembahasan
Selain air sungai dan air hujan, air tanah mempunyai peranan yang sangat
penting, terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air
untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.
Kebanyakan orang menganggap air tanah sebagai sebuah danau atau sungai yang
mengalir di bawah tanah. Padahal, kondisi ini benar hanya pada kasus dimana
suatu daerah yang memiliki gua dibawah tanah.
Secara umum air tanah akan mengalir sangat perlahan melalui suatu celah yang
sangat kecil dan atau melalui butiran antar batuan. Batuan yang mampu
menyimpan dan mengalirkan air tanah ini kita sebut dengan akuifer (Rachmat F.
Lubis, 2006). Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
mendefinisikan air tanah sebagai air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
batuan di bawah permukaan tanah. Sedangkan menurut para ahli, air tanah
didefinisikan sebagai berikut :
1. Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah
permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi
kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan tersebut biasa
dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002).
2. Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat
dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan
pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan
tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry, 1979;
Kodoatie, 1996).
3. Air tanah adalah air yang tersimpan pada lajur jenuh, yang kemudian
bergerak sebagai aliran melalui batuan dan lapisan-lapisan tanah yang ada di
bumi sampai air tersebut keluar sebagai mata air, atau terkumpul masuk ke
kolam, danau, sungai, dan laut (Fetter, 1994). Batas atas lajur jenuh air disebut
dengan muka air tanah (water table).
4. Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan
geologi. Lapisan tanah yang terletak di bawah permukaan tanah dinamakan lajur
jenuh (saturated zone), dan lajur tidak jenuh terletak di atas lajur jenuh sampai ke
permukaan tanah, yang rongga-rongganya berisi air dan udara (Soemarto, 1989).
Air hujan sebagian besar akan mengalir di permukaan sebagai air permukaan
seperti sungai, danau, atau rawa. Sebagian kecil akan meresap ke dalam tanah,
yang bila meresap terus hingga zona jenuh akan menjadi air tanah. Bagian yang
meresap dekat permukaan akan diuapkan kembali lewat tanaman yang kita kenal
sebaliknya juga aliran air sungai merupakan sumber utama untuk imbuhan air
tanah. Pembentukan air tanah mengikuti siklus peredaran air di bumi yang
disebut daur hidrologi, yakni proses alamiah yang berlangsung pada air di alam,
yang mengalami perpindahan tempat secara berurutan dan terus menerus.
Air hujan yang meresap ke bawah permukaan tanah dalam bentuk penelusan
maupun peresapan, membawa unsur-unsur kimia. Komposisi zat terlarut dalam
air tanah dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok (Hadipurwo, 2006):
1. Unsur utama (major constituents), dengan kandungan 1,0-1000 mg/l,
yakni: natrium, kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, klorida, silika.
2. Unsur sekunder (secondary constituents), dengan kandungan 0,01-10
mg/l, yakni besi, strountium, kalium, kabornat, nitrat, florida, boron.
3. Unsur minor (minor constituents), dengan kandungan 0,0001-0,1 mg/l,
yakni atimon, aluminium, arsen, barium, brom, cadmium, krom, kobalt, tembaga,
germanium, jodium, timbal, litium, mangan, molibdiunum, nikel, fosfat,
rubidium, selenium, titanium, uranium, vanadium, seng.
4. Unsur langka (trace constituents), dengan kandungan biasanya kurang
dari 0,001 mg/l, yakni berilium, bismut, cerium, cesium, galium, emas, indium,
lanthanum, niobium, platina, radium, ruthenium, scandium, perak, thalium,
tharium, timah, tungsten, yttrium, zirkon.
Air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi yang berlangsung di alam,
serta terdapat dalam batuan yang berada di bawah permukaan tanah meliputi
keterdapatan, penyebaran dan pergerakan air tanah dengan penekanan pada
hubungannya terhadap kondisi geologi suatu daerah (Danaryanto,dkk,2005).
Berdasarkan atas sikap batuan terhadap air, dikenal adanya beberapa karakteristik
batuan yaitu : Akuifer (aquifer), Akuiklud (aquiclude), Akuitar (aquitard),
Akuifug (aquifuge).
Akuifer (aquifer) ; Akuifer adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan in
mempunyai susunan sedemikian rupa, sehingga dapat menyimpan dan
mengalirkan air dalam jumlah yang cukup berarti di bawah kondisi lapang.
Batuan dari akuifer ini bersifat permeabel, contoh batuan permeabel adalah pasir,
kerikil, batupasir yang retak-retak dan batu gamping yang berlubang-lubang.
Akuiklud (aquiclude) ; Akuiklud adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan
air, tetapi tidak dapat meloloskan air dalam jumlah yang berarti. Contoh :
lempung, shale, tuf halus, silt.
Akuitar (aquitard) ; Akuitar adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat
menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas.
Akuifug (aquifuge) ; Akuifug adalah lapisan atau formasi batuan yang tidak
dapat menyimpan dan meloloskan air. Contoh : granit dan batuan yang kompak
dan padat.
Juvenil merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi
magma. Air tanah juvenil ditemukan dalam bentuk air panas (geyser). Air Konat
merupakan air tanah yang terjebak pada lapisan batuan purba.
Kualitas air tanah biasanya ditentukan sifat fisik dan sifat kimianya. Sifat fisik
antara lain warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan, dan suhu (Hadipurwo, 2006).
Warna air tanah disebabkan oleh zat yang terkandung di dalamnya, baik berupa
suspensi maupun terlarut. Bau air tanah dapat disebabkan oleh zat atau gas yang
mempunyai aroma yang terkandung dalam air.
Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang terkandung dalam
air tersebut, baik yang tersuspensi maupun yang terlarut. Kekentalan air
dipengaruhi oleh partikel yang terkandung di dalamnya. Semakin banyak yang
dikandung akan semakin kental. Di samping itu apabila suhunya semakin tinggi
maka kekentalannya akan semakin kecil (encer).
Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang dikandung.
Sebagai contoh adalah adanya partikel lempung, lanau, juga zat organik ataupun
mikroorganisme. Suhu air juga merupakan sifat fisik dari air. Suhu ini
dipengaruhi oleh keadaan sekeliling, seperti musim, cuaca, siang-malam, tempat
ataupun lokasinya.
Sedangkan yang termasuk dalam sifat kimia air tanah adalah Kesadahan, Zat
Padat Terlarut (Total Disolve Solid /TDS), Daya hantar listrik (electric
conductance atau DHL), Keasaman, dan Kandungan ion. Penjelasan sifat kimia
air tanah adalah sebagai berikut :
Kesadahan atau kekerasan (total hardness) Air tanah pada umumnya terjadi
karena adanya kandungan unsur Ca dan Mg dalam air tanah. Air tanah pada
umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca dan Fe.
Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi
disebut air sadah (Philip Kristanto, 2004:72).
Kesadahan (hardnes) adalah gambaran kation logam divalen (valen dua).
Kation-kation ini dapat bereaksi dengan (soap) membentuk endapan (presipitasi)
maupun dengan anion-anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau
karat pada peralatan logam. Pada air tawar, kation divalen yang paling berlimpah
adalah kalsium dan magnesium, sehingga kesadahan pada dasarnya ditentukan
oleh jumlah kalsium dan magnesium. Kalsium dan magnesium berikatan dengan
anion penyusun alkalinitas, yaitu bikarbonat dan karbonat (Hefni Effendi,
2003:106-107).
Zat Padat Terlarut (Total Disolve Solid /TDS)
Zat padat terlarut adalah jumlah zat padat yang terlarut dalam air/ semua zat yang
tertinggal setelah diuapkan pada suhu 103–105 C (Saeni, 1989). Padatan terlarut
meliputi garam garam anorganik dan sejumlah kecil zat organik serta gas.
Berdasarkan kriteria baku mutu air kelas I, yaitu air yang dapat digunakan
sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga,
batas maksimum yang diperbolehkan adalah 1000 mg/l.
Daya Hantar Listrik (Electric Conductance/DHL)
Daya hantar listrik (DHL) menunjukkan kemampuan air untuk menghantarkan
listrik. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL tinggi.
Konduktivitas air tergantung dari konsentrasi ion klorida, suhu air dan zat padat
terlarut. Oleh karena itu kenaikan padatan terlarut akan mempengaruhi kenaikan
DHL. Semakin tinggi temperatur dan ion klorida maka nilai DHLnya juga
semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah nilai DHL maka suhu maupun ion
klorida akan rendah pula.
Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai dari 1-14. Air
yang mempunyai pH 7 adalah netral, sedangkan yang mempunyai pH lebih
besar/kecil dari 7 disebut bersifat basa/asam. Jadi air yang mengandung garam
kalsium karbonat atau magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8), sedangkan
yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat asam. Keasaman air pada
umumnya disebabkan karena adanya gas karbon dioksida (CO2) yang larut dalam
air dan menjadi asam karbonat H2CO3. Syarat pH untuk keperluan air minum 6,0
- 9,0.
Kandungan Ion
Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung di dalam air
diukur biasanya dalam satuan part per million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang
diperiksa antara lain Na, K, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO4, CO2, CO3,
HCO3, H2SF, NH4, NO3, NO2, KMnO4, SiO2, boron, ion-ion logam yang
biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat sebagai racun antara lain As, Pb, Sn,
Cr, Cd, Hg, Co (Hadipurwo, 2006).
Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk
menjaga keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan
memiliki suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat
divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Dalam Undang-undang
Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT)
yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan
pelepasan air tanah berlangsung.
Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT di Indonesia secara umum dibedakan
menjadi dua buah yaitu CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan
(confined aquifer). CAT ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total
besarnya potensi masing-masing CAT adalah :
CAT Bebas : Potensi 1.165.971 juta m³/tahun
CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m³/tahun
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi
seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan.
Sirkulasi
Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar
air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat
merupakan penghantar yang baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah
tertentu, lava dan batu gampil.
Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu
berlangsung akibat curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah,
bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan
meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan
ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang
kosong dalam bahan tanah atau batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen.
bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air disebut lulus. Kelulusan tanah atau
batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air. Pasir
misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan
antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil, tetapi dalam
kerikil lebih besar.
Banyak manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup. Bukan hanya
manusia yang memanfaatkan air tanah, tetapi juga tumbuhan dan hewan. Bagi
manusia air tanah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari,
misalnya untuk mandi, air minum, dan sebagainya. Air tanah merupakan sumber
air minum utama bagi masyarakat Indonesia. Tumbuhan juga sangat memerlukan
air tanah, karena air tinggal di dalam tanah, dan tumbuhan sangat bergantung
pada air tanah.
Hewan tertentu juga tergantung pada air tanah. Tak sedikit hewan yang hidup
dalam tanah, yang kelangsungan hidupnya tak lepas dari peran air tanah.
Berkurangnya air tanah menyebabkan banyak tanah kekeringan, sehingga
tanaman tidak dapat tumbuh, dan banyak hewan yang hidup di dalam tanah akan
mati. Selain itu manusia juga kesulitan mencari air untuk kebutuhan hidupnya,
terutama untuk minum memasak, mandi, dan mencuci. Oleh karena itu kita harus
menjaga air tanah agar tetap lestari dan tidak tercemar oleh bahan-bahan kimia
seperti minyak, bensin, oli, dan lain sebagainya. Manfaat air tanah antara lain
sebagai berikut :
- Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air
minum.
Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bordi daerah
Indramayu, Jawa Barat.
- Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri,misalnya
industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk
membersihkan kulit, dan lain-lain.
Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi, menyediakan
kebutuhatan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan merupakan persediaan
air bersih secara alami.
Di salah satu pedukuhan kecil kawasan karst Gombong Selatan, sungai bawah
tanah digunakan sebagai sumber pembangkit listrik dengan distribusi pembagian
jumlah daya yang mereka kelola sendiri. Meskipun di Kecamatannya sendiri
belum teraliri listrik dari PLN.
Sebagai laboratorium alam, sungai bawah tanah memiliki biota, sistem
hidrologi dan unsur lain yang spesifik. Berbagai ilmu yang menyangkut biota,
gua beserta lingkungannya, genesa gua dan lain sebagainya terdapat satu
unifikasi ilmu yaitu speleologi.
Untuk wisata umum, di Kalimantan Selatan ada dua buah gua yang dapat
dilayari yang mulai dikembangkan sebagai objek wisata.
Wisata minat khusus, untuk penggemar kegiatanalam bebas (caving, cave
diving, black water rafting). Berbagai macam kondisi yang multi komplek cukup
KESIMPULAN
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah
Di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan
kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah
atau biasa di sebut cekungan air tanah ( CAT )
Air tanah banyak mempunyai manfaat untuk manusia dan ekosistim alam
Air tanah mempunyai kualitas kelayakannya sesuai dengan karakteristik akuifer
lapisan tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM
http://www.geologinesia.com/2016/03/pengertian-jenis-manfaat-dan-pencemaran-air-
tanah.html