Anda di halaman 1dari 25

HIDROLOGI TANAH

Disusun oleh:

1. Riyan Bagus K (21410103813)


2. Tulus Catur Cahyono (21410103814)
3. Achamad Yassar Alwi (21410103828)
4. Feyza Zahara Taochid (21410103836)
5. Soleh Nur Alim AM (21410103838)
6. Aldi Yuliansah (21410103846)
7. Wakhyu Akhriyah R (21410103863)
8. Rezky Banu Rahma P (21410103870)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat, petunjuk dan kekuatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan makalah
ini. Terselesaikannya makalah ini dengan judul “HIDROLOGI TANAH”
merupakan hasil kerja keras yang tidak terlepas dari dukungan, doa, semangat
maupun sumbangan-sumbangan ide dari semua pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Ary Sismiani S.T., M.Eng. selaku dosen mata kuliah Pengantar
Mekanika Tanah , yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi untuk
membuat makalah ini. Serta semua pihak yang tak bisa saya sebutkan yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat
menambahkan ilmu pengetahuan baru bagi kita semua.

Purwokerto, 6 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................... 5
1.3 TUJUAN ..................................................................................... 5
1.4 MANFAAT PENULISAN ......................................................... 5
BAB 2 PERMEABILITAS DAN REMBESAN ....................................... 6
2.1 PENGERTIAN PERMEABILITAS DAN REMBESAN ......... 6
2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...................................... 7
2.3 FAKTOR YANG DIPENGARUHI ............................................ 8
2.4 ALIRAN AIR DALAM TANAH ............................................... 9
2.5 GRADIEN HIDROLIK .............................................................. 10
2.6 HUBUNGAN EMPIRIS ............................................................. 11
BAB 3 REMBESAN MELALUI BEBERAPA LAPISAN TANAH ....... 14
3.1 REMBESAN EKIUVALEN TANAH BERLAPIS ................... 14
3.2 UJI REMBESAN DI LAPANGAN ........................................... 14
3.3 PERSAMAAN KONTIUNITAS ............................................... 15
3.4 GRADIEN DI TEMPAT KELUAR DAN FAKTOR ................ 15
BAB 4 GAYA REMBESAN ..................................................................... 16
4.1 GAYA UPLIFT AIR .................................................................. 16
4.2 GAYA BERAT AIR ................................................................... 19
4.3 GAYA TEKAN LUMPUR ......................................................... 19
4.4 GAYA GEMPA .......................................................................... 20
4.5 CONTOH SOAL ........................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 25

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir
melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah.
Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan
tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah
atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh
walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air.
Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam
menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi
menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
Tinggi muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat
juga berubah karena pengaruh dari adanya kegiatan konstruksi. Di tempat itu
dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangkan
kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya
dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi berdasarkan tinggi muka air
tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh lapisan rapat
air.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah.
Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan
makin rendah koefisien permeabilitasnya. Koefisien permeabilitas terutama

4
tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran
partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran
partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien .
Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan
dan bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan
larutan. Porositas efektif ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan
kekasaran masing-masing partikel dan susunan gabungannya, tetapi karena sifat-
sifat ini jarang seragam, konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkembang
dibatasi oleh permeabilitas lapisan-lapisan atau masing-maisng zone, dan
mungkin bervariasi cukup besar tergantung pada arah gerakan air.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana pengertian permeabilitas ?
2. Bagaimana hal yang mempengaruhi permeabilitas ?
3. Bagaimana hal yag dipengaruhi permeabilitas ?

1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari permeabilitas.
2. Agar mahasiswa mengetahui hal yang mempengaruhi permeabilitas.
3. Agar mahasiswa mengetahui hal yang dipengaruhi permeabilitas.

1.4. Manfaat penulisan


1. Untuk memberikan gambaran tentang permeabilitas tanah.
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam
pemahaman tentang tanah.

5
BAB 1I
PERMEABILITAS DAN REMBESAN

2.1. Pengertian permeabilitas


Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
bermanfaat sebagai permudahan dalam pengolahan tanah.(Dede rohmat, 2009).
Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara
lambat sampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam-1).( N.Suharta dan B. H
Prasetyo.2008). Beberapa pendapat tentang permeabilitas tanah adalah sebagai
berikut :
1. Permeabilitas tanah adalah kemudahan media sarang mengalirkan air
atau fluida lainya melalaui pori – pori tanah. ( Anonymous,2010)
2. Permeabilitas tanah adalah tingkat kesarangan tanah yang dilalui aliran
massa air atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah. (
Hanafiah, 2005 )
3. Permeabilitas tanah adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada
media berpori dalam keadaan jenuh. ( Anonymous, 2010 )
4. Permeabilitas tanah adalah kemampuan untuk mentransfer air atau
udara. Biasanya diukur dengan istilah jumlah air yang mengalir melalui
tanah dalam waktu yang tertentu dan ditetapkan sebagai inci/jam. (
wanihadi utomo, 1985 )

Hukum Darcy
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada rongga-
rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua asumsi
utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi pertama
menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar. Sedangkan
asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.

6
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas

1. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan antara pasir, liat, dan debu yang
menyusun suatu tanah. Tekstur sangat berppengaruh pada permeabilitas.
Apabila teksturnya pasir maka permeabilitas tinggi, karena pasir
mempunyai pori-pori makro. Sehingga pergerakan air dan zat-zat tertentu
bergerak dengan cepat.
2. Struktur tanah
Struktur tanah adalah agregasi butiran primer menjadi butiran sekunder
yang dipisahkan oleh bidang belah alami. Tanah yang mempunyai struktur
mantap maka permeabilitasnya rendah, karena mempunyai pori-pori yang
kecil. Sedangkan tanah yang berstruktur lemah, mempunyai pori besar
sehingga permeabilitanya tinggi.(Semakin kekanan semakin rendah).
3. Porositas
Permeabilitas tergantung pada ukuran pori-pori yang dipengaruhi oleh
ukuran partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran
partikel, maka semakin rendah permeabilitas.
4. Viskositas cairan
Viskositas merupakan kekentalandari suatu cairan. Semakin tinggi
viskositas, maka koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
5. Gravitas
Gaya gravitasi berpengaruh pada kemampuan tanah untuk mengikat air.
Semakin kuat gaya gravitasinya, maka semakin tinggi permeabilitanya.
6. BI dan BJ
Jika BI tinggi, maka kepadatan tanah juga tinggi, sehingga permeabilitasnya
lambat atau rendah.

7
2.3. Faktor-faktor yang di pengaruhi permeabilitas

1. Infiltrasi
Infiltrasi kemampuan tanah menghantar partikel. Jika permeabilitas
tinggi maka infiltrasi tinggi.
2. Erosi
Erosi perpindahan massa tanah,jika permeabilitas tinggi maka erosi
rendah.
3. Drainase
Drainase adalah proses menghilangnya air yang berkelebihan secepat
mungkin dari profil tanah. Mudah atau tidaknya r hilang dari tanah
menentukan kelas drainase tersebut. Air dapat menghilang dari
permukaan tanah melalui peresapan ke dalam tanah. Pada tanah yang
berpori makro proses kehilangann airnya cepat, karena air dapat bergerak
dengan lancer. Dengan demikian, apabila drainase tinggi, maka
permeabilitas juga tinggi.
4. Konduktifitas
Konduktifitas ias didapat saat kita menghitung kejenuhan tanah dalam air
(satuan nilai), untuk membuktikan permeabilitas itu cepata atau tidak.
Konduktifitas tinggi maka permeabilitas tinggi.
5. Run off
Run off merupakan air yang mengalir di atas permukaan tanah. Sehingga,
apabila run off tinggi maka permeabilitas rendah.
6. Perkolasi
Perkolasi merupakan pergerakan air di dalam tanah. Pada tanah yang
kandungan litany tinggi, maka perkolasi rendah. Sehingga, apabila
perkolasi rendah maka permeabilitasnya pun rendah.

8
2.4. Aliran Air Dalam Tanah
1. Salah satu sumber utama air ini adalah air hujan yang meresap ke dalam
tanah lewat ruang pori diantara butiran tanahnya.
2. Air biasanya sangat berpengaruh pada sifat-sifat teknis tanah, khususnya
tanah berbutir halus.
Demikian juga, air merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah-
masalah teknis yang berhubungan dengan tanah seperti :
a. Penurunan
b. Stabilitas pondas
c. Stabilitas lereng
Terdapat 3 zone penting di lapisan tanah yang dekat dengan permukaan
bumi yaitu :
a. Zone Jenuh Air
b. Zone Kapiler
c. Zone Jenuh Sebagian
Pada Zone Jenuh Air, atau zone di bawah muka air tanah, air mengisi
seluruh rongga-rongga tanah.
1) Pada zone ini tanah dianggap dalam kedudukan jenuh sempurna.
2) Batas atas dari zone jenuh adalah permukaan air tanah (water table)
atau permukaan freatis.
3) Pada permukaan air tanah, tekanan hidrostatis adalah nol.
4) Zone Kapiler terletak di atas zone jenuh. Ketebalan zone ini
tergantung dari jenis tanahnya.
5) Akibat tekanan kapiler, air terhisap ke atas mengisi ruangan diantara
butiran tanah. Pada keadaan ini, air mengalami tekanan negatif.
6) Zone tak jenuh atau zone jenuh sebagian, berkedudukan paling atas,
adalah zone di dekat permukaan tanah, dimana air dipengaruhi oleh
penguapan dan akar tumbuh-tumbuhan.

9
2.5 Gradien Hidrolik

Menurut persamaan Bernaoulli, tinggi energi total pada suatu titik didalam
air yang mengalir dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekanan,
tinggi kecepatan, dan tinggi elevasi, atau
+ +
tinggi tinggi tinggi
tekanan kecepatan elevasi
dimana:
h = tinggi energi total
p = tekanan
v = kecepatan
g = percepatan disebabkan oleh gravitasi
= berat volume air
Apabila persamaan Bernaulli di atas dipakai untuk air yang mengalir
melalui pori-pori tanah, bagian dari persamaan yang mengandung tinggi
kecepatan dapat diabaikan. Hal ini disebabkan karena kecepatan rembesan air
didalam tanah adalah sangat kecil. Maka dari itu, tinggi energi total pada suatu
titik dapat dinyatakan sebagai berikut:
Kehilangan energi antara dua titik, dapat dituliskan dengan persamaan
dibawah ini:
Kehilangan energi ∆h, tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
tanpa dimensi seperti dibawah ini:

Dimana:
i = gradien hidrolik
L= jarak antara titik A dan B, yaitu panjang aliran air dimana
kehilangan tekanan terjadi.

10
Hukum Darcy
Pada tahun 1856, Darcy memperkenalkan suatu persamaan sederhana yang
digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air yang mengalir dalam tanah
yang jenuh, dinyatakan sebagai berikut:
v = ki
Dimana:
v = kecepatan aliran
k = koefisien rembesan
Koefisien rembesan mempunyai sstuan yang sama dengan kecepatan.
Istilah koefisien rembesan sebagi besar digunakan oleh para ahli teknik tanah,
para ahli meyebutkan sebagai konduktifitas hidrolik. Bilamana satuan Inggris
digunakan, koefisien rembesan dinyatakan dalam ft/menit atau ft/hari, dan total
volume dalam ft3. Dalam satuan SI, koefisien rembesan dinyatakan dalam
cm/detik, dan total volume dalam koefisien rembesan tanah adalah tergantung
pada beberapa faktor, yaitu: kekentalan cairan, distribusi ukuran pori, distribusi
ukuran butir, angka pori, kekasaran permukaan butiran tanah, dan drajat
kejenuhan tanah. Pada tanah berlempung, struktur tanah konsentrasi ion dan
ketebalan lapisan air yang menempel pada butiran lempung menentukan koefisien
rembesan.
Harga koefisien rembesan untuk tiap-tiap tanah adalah berbeda-beda.
Beberapa harga koefisien rembesan diberikan pada tabel dibawah ini:
Jenis tanah k
(cm/detik) (ft/menit)
Kerikil bersih 1,1-100 2,0-200
Pasir kasar 1,0-0,01 2,0-0,02
Pasir halus 0,01-0,001 0,02-0,002
Lanau 0,001-0,00001 0,002-0,00002
lempung Kurang dari 0,000001 Kurang dari 0,000002
Koefisien rembesan tanah yang tidak jenuh air adalah rendah, harga
tersebut akan bertambah secara cepat dengan bertambahnya drajat kejenuhan
tanah yang bersangkutan.

11
Koefisien rembesan juga dapat dihubungkan dengan sifat-sifat dari cairan
yang mengalir melalui tanah yang bersangkutan dengan persamaan sebagai
berikut:

Dimana:
= berat volume air
= kekentalan air
= rembesan absolut
Rembesan absoulut, mempunyai satuan L2 (yaitu cm2, ft2, dan lain-lain)

Pengaruh Temperatur Air Terhadap Harga k


Koefisien rembesan merupakan fungsi dari berat volume dan kekentalan air,
yang berarti pula merupakan fungsi dari temperatur selama percobaan dilakukan,
maka dapat dituliskan:

Dimana:
kT1 , kT2 = koefisien rembesan pada temperatur T1 dan T2
ηT1 , ηT2 = kekentalan air pada temperatur T1 dan T2
(T1) , (T2) = berat volume air pada temperatur T1 dan T2

2.6 Hubungan Empiris untuk Koefisien Rembesan


Beberapa persamaan empiris untuk memperkirakan harga koefisien
rembesan tanah telah diperkenalkan dimasa lalu.
Untuk tanah pasir dengan ukuran butir yang merata , hazen
memperkenalkan suatu hubungan empiris untuk koefisien rembesan dalam bentuk
sebagai berikut:
k (cm/detik) = cD210
dimana:
c = suatu konstanta yang bervariasi dari 1,0 sampai 1,5
D10= ukuran efektif, dalam satuan milimeter.

12
Persamaan diatas didasarkan pada hasil penyelidikan ynag dilakukan oleh
Hazen pada tanah pasir bersih yang lepas.

13
BAB III
REMBESAN MELALUI BEBERAPA LAPISAN ENDAPAN TANAH

3.1. Rembesan Ekivalen pada Tanah Berlapis-lapis


Koefisian rembesan suatu tanah mungkin bervariasi menurut arah aliran
yang tergantung pada perilaku tanah dilapangan. Untuk tanah yang berlapis-lapis
dimana koefisien rembesan alirannya dalam suatu arah tertentu akan berubah dari
lapis ke lapis, kiranya perlu ditentukan harga rembesan ekivalen untuk
menyederhanakan perhitungan. Sehingga didapat persamaan sebagai berikut:

3.2. Uji Rembesan di Lapangan dengan Cara Pemompaan dari Sumur


Dilapangan, koefisien rembesan rata-rata yang searah dengan arah aliran
dari suatu lapisan tanah dapat ditentukan dengan cara mengadakan uji
pemompaan dari sumur. Koefisien rembesan yang searah dengan aliran dapat
dituliskan sebagi berikut:
1. Koefisien Rembesan dari Lubang Auger
Koefisien rembesan dilapangan dapat juga diestimasi dengan cara
membuat lubang auger. Tipe uji ini biasa disebut sebagai slug test. Lubang dibuat
dilapangan sampai dengan kedalaman L di bawah permukaan air tanah. Pertama-
tama air ditimbang keluar dari lubang. Keadaan ini akan menyebabkan adanya
aliran air tanah ke dalam lubang melalu keliling dan dasar lubang. Penambahan
tinggi air didalam lubang auger dan waktunya dicatat. Koefisien rembesan dapat
ditentukan dari data tersebut.

Dimana:
r = jari-jari lubang auger
y = harga rata-rata dari jarak antara tinggi air dalam lubang auger dengan
muka air tanah selama interval waktu ∆t (menit).
Penentuan koefisien rembesan dari lubang auger biasanya tidak dapat
memberikan hasil yang teliti, tetapi ia dapat memberikan harga pangkat dari k.

14
3.3. Persamaan Kontinuitas
Dalam keadaan sebenarnya, air mengalir di dalam tanah tidak hanya dalam
satu arah dan juga tidak seragam untuk seluruh luasan yang tegak lurus dengan
arah aliran. Untuk permasalahan-permasalahan seperti itu, perhitungan aliran air
tanah pada umumnya dibuat dengan menggunakan grafik-grafik yang dinamakan
jaringan aliran. Konsep jaringan aliran ini didasarkan pada persamaan Kontinuitas
Laplace yang menjelaskan mengenai keadaan aliran tunak untuk suatu titik
didalam massa tanah. Persamaan kontinuitas untuk aliran dalam dua dimensi
diatas dapat disederhanakan menjadi:
1. Jaringan Air
Kombinasi dari beberapa garis aliran dan garis ekipotensial dinamakan
jaringan aliran. Jaringan aliran dibuat untuk menghitung aliran air tanah, dalam
pembuatan jaringan aliran. Garis-garis aliran dan ekipotensial m digambar
sedemikian rupa sehingga:
a. Garis ekipotensial memotong tegak lurus garis aliran
b. Elemen-elemen aliran dibuat kira-kira mendekati bentuk bujur
sangkar.

3.4. Gradien di Tempat Keluar dan Faktor Keamanan Terhadap Boiling


Apabila rembesan dibawah bangunan air tidak dikontrol secara sempurna,
maka keadaan tersebut akan menghasilkan gradien hidrolik yang cukup besar
ditempat keluar dekat konstruksi. Gradien yang tinggi di tempat keluar tersebut,
berati juga bahwa gaya rembes adalah besar, akan menyebabkan menggelembung
keatas atau menyebabkan tanah kehilangan kekuatan. keadaan ini akan
mempengaruhi kestabilan bangunan air yang bersangkutan

15
BAB IV
GAYA REMBESAN

4.1. Gaya Uplift Air


Dalam hal mendesain struktur bagunan air sangatlah perlu untuk
memperhitungkan rembesan (seepage) yang terjadi dibawah struktur bangunan itu
sendiri, karena apabila hal tersebut tidak dipertimbangkan maka seluruh struktur
dapat mengalami kegagalan akibat gaya tekan keatas dari air (uplift), maupun
erosi bawah tanah yang mampu membuat terjadinya penurunan pondasi (Asl dkk.,
2015).
Seepage yang melalui bagian bawah bendung terjadi karena perbedaan
tinggi muka air antara hulu dan hilir, sehingga hal itu menyebabkan terjadinya
gaya uplift pada bagian pondasi bendung, Gaya uplift ini menyebabkan
perlawanan gaya antara pondasi dengan tubuh bendung itu sendiri. Sebagai
tambahan, proses ini dapat memberikan tekanan maupun tegangan pada tubuh
bendung yang dapat menurunkan nilai dari faktor aman terhadap geser maupun
guling (Shahrbanozadeh dkk., 2015).
Gaya tekan ke atas (uplift) menyebabkan berkurangnya berat efektif
bangunan diatasnya. Gaya ini terdistribusi secara linier dibawah pondasi bendung
(Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2013). Berikut diberikan Gambar 2.1
untuk gaya angkat air dan untuk persamaan gaya tekan ke atas suatu bangunan
dapat dilihat pada Persamaan 2.1 berikut ini.

𝑊𝑢 = 𝐶. 𝜏𝑤⦋ℎ₂ + 12 𝜉(ℎ₁ − ℎ₂)⦌A.....................................................................(2.1)

dimana:
c = proporsi luas dimana tekanan
hidrostatik bekerja (C = 1)
𝛾𝑤 = berat jenis air (kN/m3)
ℎ₂ = kedalaman air hilir (m) 𝑊𝑢 = gaya tekan ke arah (
ℎ₁ = kedalaman air hulu (m)

16
A = luas dasar (m3)
𝜉 = proporsi tekanan

Gaya angkat ke atas pada pondasi dapat ditentukan dengan membuat


jaringan aliran (flownet) atau dengan asumsi yang digunakan oleh Lane untuk
teori angka rembesan (weighted creep theory). Untuk membuat suatu jaringan
aliran dapat dilakukan dengan melakukan plot dengan manual, analog listrik,
maupun menggunakan metode numeris pada komputer (Direktorat Jenderal
SumberDaya Air, 2013). Berikut diberikan Gambar 2.2 untuk jaringan aliran di
bawah bendung.

Pada teori angka rembesan Lane, dimisalkan bahwa suatu bidang horizontal
memiliki daya tahan terhadap aliran (rembesan) 3 kali lebih lemah dibanding
dengan bidang vertikal (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2013). Berikut
diberikan Gambar 2.3 untuk gaya angkat pada pondasi bendung.

17
Dalam bentuk persamaan maka gaya angkat pada titik x di sepanjang dasar
bendung dapat dirumuskan dalam Persamaan 2.2 berikut.

𝑃𝑥 = 𝐻𝑥 – 𝐿𝑥 ∆𝐻..............................................................................................(2.2)
dimana:
𝑃𝑥 = gaya angkat pada x (kg/m2)
𝐿 = panjang total bidang kontak bendung dan tanah bawah (m)
𝐿𝑥 = jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai x (m)
∆𝐻 = beda tinggi energi (m)
𝐻𝑥 = tinggi energi di hulu bendung (m)

Selain teori angka rembesan Lane, gaya uplift dapat pula ditentukan dengan
menentukan debit aliran menggunakan Hukum Darcy dari suatu jaringan aliran
(flow net), yang mana hukum ini menyatakan bahwa jumlah air yang mengalir
persatuan waktu adalah: 𝑘. 𝑖.A. Jadi persamaan dapat dituliskan lagi sebagai
berikut :

∆𝑞=𝑘(𝐻𝑁𝑑)......................................................................................................(2.3)

18
dimana:
∆𝑞=debitaliran(m3/detik/m)
k = koefisien permeabilitas tanah (m/detik)
H = perbedaaan tinggi muka air hulu dan hilir (m)
Nd= banyaknya bidang bagi kehilangan energi potensial

4.2. Gaya Berat Air


Gaya berat air disebabkan karena adanya air yang menggenangi tubuh
bendung, sehingga menimbulkan gaya tekan dengan arah horizontal maupun
vertikal ke bawah. Gaya berat air diperhitungan dengan cara mengalikan rapat
massa air dengan volume air yang menggenangi tubuh bendung (Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, 2013).
.
4.3. Gaya Tekan Lumpur
Tekanan lumpur yang bekerja pada muka hulu bendung maupun terhadap
pintu dapat dihitung dengan Persamaan 2.4 berikut.

𝑃𝑆 = 𝜏𝑆.ℎ2
2 (1−𝑠𝑖𝑛∅
1+𝑠𝑖𝑛∅).........................................................................................(2.4)

dimana:
𝑃𝑠 = gaya horizontal yang terletak 2/3 kedalaman dari atas lumpur (kN)
𝜏𝑆 = berat lumpur (kN)
ℎ = kedalaman lumpur (m)
∅ = sudut gesekan dalam

19
4.4. Gaya Gempa
Gaya gempa memiliki suatu harga-harga yang didasarkan pada peta
indonesia yang menunjukkan daerah dan resiko. Faktor minimum adalah 0,1
percepatang gravitasi yang dipertimbangkan untuk mengalikan dengan massa
bangunan sebagai gaya horizontal menuju ke arah yang paling tidak aman yakni
arah hilir (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2013).

20
21
22
23
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
bermanfaat sebagai permudahan dalam pengolahan tanah.(Dede rohmat, 2009).
Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara
lambat sampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam-1). Hal – hal yag
mempengaruhii oleh permeabilitas adalah tekstur tanah, struktur tanah, porositas,
viskositas cairan,gravitas, dan BI dan BJ , serta hal-hal yang dipengruhi
permeabilitas adalah infiltrasi, erosi, drainase, konduktifitas,run off dan perkolasi.

5.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca atau makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga makalah dapat
tersusun dengan baik dan sempurna.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://fakultasteknik-diddyt.blogspot.com/2011/08/permeabilitas-dan-
rembesan.html?m=1
https://puspitanorma.files.wordpress.com/2017/05/permeabilitas-dan-
rembesan.pdf
https://rahdathidayat12.blogspot.com/2017/05/makalah-permeabilitas-tanah.html

25

Anda mungkin juga menyukai