Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH INDIFIDU

PERMEABILITAS TANAH
Dosen Pengampu: Roza Mildawati, ST. MT

Disusun Oleh

NAMA : IVAN IRAWAN

NPM : 193110195

KELAS : III A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERMEABILITAS TANAH”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibuk Roza
Mildawati, ST.MT. Pada mata kuliah “Mekanika Tanah 1”. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Permeabilitas tanah bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Roza Mildawati, ST. MT,selaku dosen mata
kuliah “Mekanika Tanah 1”. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan sarannya akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 14 Oktober 2020

IVAN IRAWAN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Permeabilitas.................................................................................................................................. 1
1.2 Uji Permeabilitas Di Lapangan ...................................................................................................... 2
1.2.1 Uji Permeabilitas Dengan Sumur Uji .................................................................................. 3
1.2.2 Uji Permeabilitas Pada Sumur Arteris ................................................................................. 4
1.2.3 Uji Permeabilitas Dengan Lubang Bor (Uji Langsung) ...................................................... 5
1.2.4 Uji Permeabilitas Menggunakan Lubang Bor Dengan Cara Energi Berubah ubah (Variable
Head) ................................................................................................................................................... 6
1.2.5 Uji Permeabilitas Dengan Kecepatan Rembesan ................................................................ 7

BAB II CONTOH SOAL...................................................................................................................... 11


2.1 Contoh Tanah pasir……………………………………………………...……………………………………..…………………..11
2.2 Valing Head Parameter ................................................................................................................ 12
2.3 Sumur Pompa ............................................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 16
3.1 kesimpulan ................................................................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Permeabilitas didefenisikan secara kuantitatif sebagai pengurangan gas-gas , cairan-


cairan atau penetrasi akar tanaman atau lawat melalui suatu massa tanah atau lapisan tanah.
Permeabilitas timbul karena adanya pori kapiler yang saling bersambungan satu dengan yang
lainnya. Secara kuantitatif permeabilitas dapat dinyatakan sebagai kecepatan bergeraknya suatu
cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable)
dimana air bebas mengalir melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-
butiran tanah. Tekanan pori diukur 4ntrinsi terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan
tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah atau
permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya
tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.

Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan
tekstur serta unsur 4ntrins lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah.
Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan
laju air larian.Permeabilitas ini merupakan suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media
poros. Secara kuantitatif permeabilitas diberi batasan dengan koefisien permeabilitas.

Banyak peneliti telah mengkaji problema permeabilitas dan mengembangkan beberapa


rumus. Permeabilitas 4ntrinsic suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan dan bahan
tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan larutan. Porositas efektif
ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan kekasaran masing-masing partikel dan
susunan gabungannya, tetapi karena sifat-sifat ini jarang seragam

Pengukuran permeabilitas tanah sangat penting untuk beberapa kepentingan di bidang


pertanian, misalnya masuknya air ke dalam tanah, gerak air ke akar tanaman,aliran air drainase,
evaporasi air pada permukaan tanah, kesemuanya itu dapat dipengaruhi oleh permeabilitas tanah
yang mana berkaitan pula dengan peranan kondektifitas Hidroliknya.

1
1.1 PERMEABILITAS

Permeabilitas adalah kemampuan bahan yang berpori untuk meloloskan aliran


(rembesan) dari fluida (air/minyak) melalui rongga atau pori-porinya. Karena semua pori di
dalam tanah saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga air dapat mengalir
dari titik yang berenersi tinggi ketitik yang berenersi rendah. Bentuk aliran fluida didalam tanah
dapat berbentuk aliran laminar atau berupa aliran turbulen, tergantung pada tahanan terhadap
aliran tersebut di dalam massa tanah. Tahanan terhadap aliran/rembesan di dalam tanah
dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :
- Ukuran butiran tanah
- Bentuk butiran tanah
- Rapat massa tanah
- Bentuk geometric rongga pori
- Temperatur di dalam tanah

Temperatur di dalam tanah, akan mempengaruhi viscosity (kekentalan) dan juga


mempengaruhi tegangan permukaan pada fluida yang mengalir

1.2 Uji Permeabilitas Di Lapangan

Uji Permeabilitas Lapangan Metode pengujian permeabilitas yang telah banyak


dikembangkan dan ada tiga metode yang lazim digunakan untuk keperluan perencanaan
pembangunan bendungan yaitu : metode pengujian legeon, metode sumur pengujian dan metode
pengujian pada lubang bor (Sosrodarsono, 1977). Metode pengujian menggunakan lubang bor
dalam keadaan dimana pondasi calon bendungan terdiri dari lapisan batuan. Nilai koefisien
permeabilitas yang dihasilkan dari pengujian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
pelaksanaan sementasi (grouting). Sedangkan metode pengujian pada lubang bor dilaksanakaan
apabila pada lubang yang akan diuji, permukaan air tanahnya tinggi. Metode sumur uji
merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam pelaksanaan uji permeabilitas
di lapangan pada pekerjaan pemadatan tanah, karena metode ini dapat digunakan pada lapisan
yang terletak di atas permukaan air tanah atau pada lapisan yang dangkal di dekat permukaan
tanah. Koefisien permeabilitas (k) dalam metode sumur uji dari lapisan yang diuji dapat
diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :
k = Koefisien permeabilitas (cm/detik) 2
Q = Bebit konstan, air yang dituangkan ke dalam sumur uji (cm3 /dt)
r = Radius / jari-jari sumur pengujian (cm)
H = Kedalaman air dalam sumur pengujian (cm)

1.2.1 Uji Permeabilitas Menggunakan Sumur Uji

Cara pemompaan dari air sumur uji dapat dipakai untuk menentukan koefisien
permeabilitas ( k ) di lapangan. Dalam cara ini, sebuah sumur digali dan airnya di
pompadengan debit air tertentu secara kontinu. Permukaan penurunan yang telah stabil
yaitu garis penurunan muka air tanah yang terendah.
Jari-jari R dalam teori hidrolika sumuran di sebut jari-jari pengaruh kerucut
penurunan(radius of influence of the depression cone). Aliran air ke dalam sumur
merupakan alirangravitasi, dimana muka air tanah mengalami tekanan atmosfer. Debit
pemompaan padakondisi aliran yang telah stabil dinyatakan oleh persamaan Darcy :

Dengan :
v = Kecepatan aliran (m/det)
A = Luas aliran (m 2 )
I = dy/dx = gradient hidrolik
dy = ordinat kurva penurunan
dx = absis kurva penurunan

Gambar 1.1 Sumur Uji Permeabilitas Tanah 3


1.2.2 Uji Permeabilitas Pada Sumur Artesis

Pada pengujian ini, sumur dibangun menembus lapisan tanah yang mudah
meloloskan air, di mana lapisan ini diapit oleh dua lapisan tanah yang kedap air di
sebelah atas bawahnya. Air yang mengalir dipengaruhi oleh tekanan artesis. Sumur dapat
digali sampai memebus dasar, di tengah, maupun pada batas atas lapisan lolos air (lihat
gambar berikut). Debit arah radial

Yang mana :
q = debit arah radial (m3/det)
A=2
T = tebal lapisan lolos air (m)
dy/dx = i = gradien hidrolik

Gambar 1.2 Uji Permeabilitas Pada Sumur Artesis

Aliran air ke sumur dengan pipa berlubang yqang tertutup pada bagian dasarnya, akan
berupa aliran radial:

4
1.2.3 Uji Permeabilitas Dengan Lubang Bor (Uji Langsung)
Pada waktu ini terdapat bebrapa cara untuk uji permeabilitas di lapangan,
misalnya pengujian dengan menggunakan lubang bor (USBR, 1961). Cara ini, air
diizinkan mengalir dengan tinggi yang tetap, ke dalam atau ke luar dari lapisan yang
diuji, lewat ujujng dari lubang pipa bor. Skema pengujian dapat dilihat pada gambar
berikut

Gambar 1.3 Uji permeabilitqas dengan lubang bor (USBR, 1961)

Ujung terbawah lubang bor harus lebih dari 5d, diukur dari lapisam atas dan
bawah, dengan d adalah diameter dalam lubang pipa. Ketinggian air di dalam lubang bor
dipelihara konstan, perbedaan tinggi antara ar di dalam pipa dan muka air tanah = h.
Debit q yang konstan untuk memelihara ketinggian air supaya konstan, diukur. Besar
koefsisien permeabilitas, dihitung dengan persamaan yang dikembangkan dari percobaan
analogi elektris sebagai berikut:

Yang mana :
d = diameter dalam pipa
h = beda tinggi air
q = debit untuk memelihara tinggi energi yang sama.

5
1.2.4 Uji Permeabilitas Menggunakan Lubang Bor Dengan Cara Energi Tinggi Berubah
Ubah (Variable Head)

Dalam pengujian dengan tinggi energi berubah-ubah (variable-head), debit yang


mengalir dari lapisan ke dalam lubang bor diukur dengan mencatat waktu (t) pada
ketinggian air relative di dalam lubang tinggi dari h1ke h2. Hvorslev memberikan rumus
untuk menentukan permeabilitas dalam sejumlah lubang bor, dua contohnya diberikan
dalam gambar di bawah ini

Gambar 1.4. Uji permeabilitas dengan lubang bor, (a) dan (b) (variable head)

Cara pertama, pipa bor dengan diameter dalam d, ditekan pada jarak yang tidak
terlalu dalam D (taklebih dari 1,5m) di bawah muka air pada lapisan yang dianggap
mempunyai tebal yak berhingga (Gambar-a). Aliran yang terjadi, lewat lubang di ujung
pipa bor. Koefisien permeabilitas untuk kondisi ini diberikan menurut persamaan :

Cara kedua, sebuah lubang bor dengan pipa (casing) yang dilubangi pada bagian
bawahnya sepanjang L (bias dengan pipa atau tanpa pipa), dimamna L > 4d, di dalam lapisan
yang dianggap berkedalaman tak berhingga (Gambar-b). Koefisien permeabilitas dalam kondisi
ini diberikan menurut persamaan :

6
1.2.5 Uji Permeabilitas Dengan Kecepatan Rembesan

Koefisien permeabilitas tanah berbutir kasar, dapat diperoleh dari pengujian


kecepatan rembesan di lapangan. Cara ini meliputi penggalian lubang tanpa pipa
(trial-pit) pada dua titik A dan B (lihat gambar berikut), dimana aliran rembesan
berjalan dari A ke B.

Gambar 1.5. Uji permeabilitas dengan pengukuran kecepatan rembesan

Gradien hidrolik (i), ditentukan dari perbedaan muka air yang tetap padalubang
bor A dan B, dibagi dengan jarak AB. Pada lubang A diimasukkan bahan warna. Waktu
perjalanan bahan warna dari A ke B dicatat. Kecepatan rembesan dihitung dari panjang
AB dibagi dengan waktu. Selanjutnya porositas tanah (n)dapat ditentukan dalam
percobaan laboratorium. Nilai koefisien permeabilitas dihitung dengan persamaan:

1.3 Hitungan Koefisien Permeabilitas Secara Teoritis

Telah disebutkan bahwa aliran yang menembus lapisan yang lebih halus dari kerikil kasar
adalah laminar. Hubungan antara pori-pori di dalam tanah, dapat dibayangkan sebagai sejumlah
pipa-piipa kapiler yang memungkinkan air lewat. Menurut Hagen dan Poiseulle, banyaknya
aliran air dalam satuan waktu (q) yang lewat pipa dengan jari-jari R , dapat dinyatakan dengan
persamaan:

7
Yang mana :

𝛾𝑤 = berat volume air

𝜇 = koefisien kekentalan absolute

a = luas penampang pipa

S = gradien hidrolik

Jari-jari hidrolik RH dari pipa kapiler dinyatakan olehh persamaan:

Dalam kenyataan, hubungan antara ruang pori dapat dianggap sebagai saluran yang berkelok-
kelok), S dapat dinyatakan sebagai ∆h /∆L1, Selanjutnyadidapat :

Gambar 1.6 Aliran air dalam tanah

Dengan e adalah angka pori persamaan ini merupakan hubungan persamaan Kozeny (1927) –
Carman (1956). Karena v = ki, maka :

8
Persamaan permeabilitas absolute dinyatakan oleh

Maka:

Persamaan Kozeny-Carman baik untuk tanah berbutir kasar, seperti pasir dan beberapa
tanah lanau. Ketidakcocokan yang serius terjadi bila persamaan ini digunakan untuk tanah
lempung. untuk tanah granuler, factor bentuk Cs mendekati 2,5 dan factor belokan T mendekati
nilai 2.

1.4 Hubungan Permeabilitas Dengan Angka Pori Tanah Pasir

Didasarkan pada Persamaan koefisien permeabilitas dapat didekati dengan persamaan:

Dimana k1 dan k2 adalah koefisien permeabilitas tanah pada kondisi e1 dan e2. Beberapa hubungan yang
lain dari persamaan koefisien permeabilitas dan angka pori telah disusulkan, antara lain:

Untuk pembanding ketepatan persamaan tersebut, beberapa hasil pengamatan uji laboratorium constant-
head, pada tanah pasir seragam dari Madison ditunjukkan dalam tabel berikut

Tabel 1.1. Koefisien permeabilitas pasir seragam Madison,dari uji constant-head; D10 = 0,2 mm.

9
A.Hasen (1911), mengusulkan persamaan empiris untuk koefisien permeabilitas sebagai
berikut :
k = 100.(D10)2

Dengan k dalam cm/detik dan D10 adalah ukuran diameter efektif butir tanah dalam cm.
Persamaan (3.112) diperoleh dari hasil pengujian Hasen, di mana ukuran efektif tanah bervariasi
dari 0,1 ke 3 mm dan koefisien keseragaman (Cu) untuk seluruh tanah yang kurang dari 5.
Koefisien 100 adalah nilai rata-ratanya.. Pengujian yang tersendiri memperlihatkan variasi
koefisien, dari 41 sampai 146. Walaupun persamaan Hazen hanya pendekatan, tapi
memperlihatkan kesamaan

Casagrande juga mengusulkan hubungan empiris untuk nilai k pada tanah pasir bersih,
sebagai berikut :

Yang mana k0,85 adalah koefisien permeabilitas pada e = 0,85

10
BAB II

CONTOH SOAL

1.Suatu contoh tanah pasir dengan luas = 35 cm2, panjang 20 cm, dipergunakanuntuk
pemeriksaan permeabilitas dengan constant head permeameter. Dalamkeadaan kering, contoh
tanah tersebut beratnya = 1105 gram, apabila head = 50 cmdan selama 5 menit banyaknya air
yang mengalir sebanyak = 105 cc, maka diminta:

a. Gambar/sketsa alat ukur permeabilitas (constant head permeameter).

b. Angka permeabilitas tanah asli/tanah yang diuji.

c. Kecepatan menurut Darcy dan kecepatan aliran tanah yang sebenarnyaterjadi (seepage
velocity) apabila diketahui G = 2,87.

Penyelesaian:

a.Gambar/sketsa alat ukur permeabilitas (constant head permeameter)

b.Permeabilitas tanah asli

11
c. Kecepatan menurut Darcy dan kecepatan aliran tanah yang sebenarnyaterjadi (seepage
velocity) apabila diketahui G = 2,87.

Kecepatan alir?al air dalam tanah yang sebenarnya terjadi (seepage velocity)

V = volume total tanah = 35 x 20 = 700 cm3

Berat tanah kering, Ws = 1105 gram

G = 2,67

2. Dengan saatu falling head permeameter diadakan tes terhadap contoh tanah pasirtidak
homogen/berlapis-lapis dengan panjang contoh tanah = 18 cm dan luas penampangnya = 22
cm2. Dari panjang contoh tanah 18 cm tersebut, 6 cm pertamamempunyai koefisien
permeabilitas = 3.10-4cm/detik, 6 cm kedua mempunyaikoefisien permeabilitas = 4.10-4
cm/detik, dan 6 cm berikutnya mempunyaikoefisien permeabilitas = 6.10-4 cm/detik. Berapa
waktu yang diperlukan untuk menurunkan muka air dalam pipa gelas darihead = 25 cm menjadi
l0 crn, apabilaluas penampang pipa gelas = 2 cm2?

12
Penyelesaian:

Jadi, waktu yang dipergunakan untuk menurunkan muka air dalam pipa dari head25 cm menjadi
10 cm adalah 62 menit 24,25 detik

13
3. Dibuat sumur pompa dengan debit 2 liter/detik menggunakan pipa diameter 10cm. Muka air
tanah semula terdapat pada kedalaman 3 meter dari muka tanahsetempat, sedangkan tanah
mempunyai k x = 1,8 . 10-3 dan k z = 0,45. 10-3 cm/detik.Setelah dipompa dikehendaki air di
bagian bawah dalam pipa masih setinggi 1,50meter. Hitunglah panjang pipa yang diperlukan
untuk membuat sumur tersebut

Hitunglah pula kedalaman air tanah dari muka tanah pada jarak 6 meter dari sumursetelah air
dipompa. (Catatan: tanah di bawah pipa rapat air)

Dari sketsa di atas tampak bahwa keadaannya adalah unconfined aquifer, maka rumus
yangdigunakan ialah:

14
Untuk menghitung jari-jari pengaruh (R), dipergunakan rumus Sichart:

Jadi, panjang pipa yang diperlukan untuk membuat sumur tersebut = 3 + (S + h) =3 + (22,8+ 1,5)
= 27,30 meter.

Menghitung kedalaman muka air tanah dari muka tanah pada jarak 6 meter darisumur, setelah air
dipompa:

Jadi, kedalaman muka air tanah pada jarak 6 m dari sumur setelah air dipompa =27,3 - 18,46 =
8,84 meter

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanah adalah suatu bahan yang tidak masif dan merupakan bahan yang poreus, sehingga
air dapat mengalir atau merembes ke dalam tanah melalui ruangkosong (pori-pori) yang terdapat
di antara butiran-butiran tanah. Koefisienrembesan untuk tanah berlapis ada dua jenis yaitu untuk
vertical dan untukhorizontal. Pengukuran koefisien rembesan ada yang untuk laboratorium dan
untuklapangan. Untuk lapangan ada dua yaitu constant head permeameter dan fallinghead
permeameter. Sedangkan untuk lapangan digunakan alat uji sumur.

3.2 Saran

Dengan terselesaikannya makalah ini, kami berharap pembaca maupun penulis dapat
memperoleh pelajaran tentang Permeabilitas Tanah. Penulis sangat berharap kepada para
pembaca untuk memberikan saran dan kritik yangmembangun kepada penulis supaya penulis
menjadi lebih baik lagi kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Surendro, Bambang. 2014. Mekanika Tanah Teori,Soal,dan Penyelesaian.Magelang : C.V ANDI


Yogyakar

Santosa, Budi, Heri Suprapto dan Suryadi HS. 1998. Mekanika Tanah Lanjutan. Jakarta :
Gunadarma

Panguriseng,Darwis.2018.Dasar Dasar Mekanika Tanah,Makassar:Universitas Muhamadiyah


Makassar

17

Anda mungkin juga menyukai