“TEGANGAN EFEKTIF”
DISUSUN OLEH :
DEVI SYAHPUTRI
183110498
III B
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
0
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Total......................................................................................8
i
BAB IV STUDI KASUS
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................25
Daftar Pustaka...............................................................................26
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada tauladan kita Nabi
Besar Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh
alam.sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah mekanika
tanah dengan judul “TEGANGAN EFEKTIF” tepat pada waktunya.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada penulis membuka
seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun
sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga dari makalah ini bisa bermanfaat dan juga
besar keinginan penulis bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat topik
yang masih berhubungan dengan makalah ini.
iii
Devi Syahputri
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana pengaruh tegangan efektif pada kuat geser ?
3. Apa hubugan Tegangan Efektif Akibat Perubahan Tegangan Total?
4. Bagaimana rembesan yang terjadi pada tegangan efektif?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ini bukan berarti berat benda berkurang namun berat benda sebagaian
ditahan oleh timbangan dan sebagaian lain di tahan oleh tekanan air. Hal ini
sama yang terjadi ketika suatu lapisan tanah berada di bawah muka air tanah,
dimana beratnya sebagaian ditahan oleh partikel tanah dan sebagaian lagi
oleh air pori.
Di dalam bidang engineering jika kita berurusan dengan kompresi, distorsi
dan kekuatan bahan yang berhubungan dengan tanah, kita harus selalu
mempertimbangkan tegangan efektif serta perubahan tegangan efektif.
Kekuatan geser tanah tergantung terutama pada tekanan antar butiran, yakni
pada tegangan efektif. Demikian juga volume tanah tergantung pada
tegangan pada kerangka butiran tanah sendiri.
Menurut Hanggoro, 2007 bahwa ada tiga hal yang perlu dipahami
tentang tegangan efektif :Ditinjau kondisi tanah dalam keadaan jenuh air
mengalami tegangan. Tegangan ini merupakan tegangan total (σ v).
Tegangan total (σv) adalah tekanan overburden yang bekerja searah gravitasi
untuk suatu kedalaman (h) akibat berat sendiri tanah termasuk air yang
terkandung dalam massa tanah di tambah dengan beban yang bekerja di
permukaan tanah asli.
3
Perilaku 2 jenis tanah dengan struktur dan mineral penyusun yang
sama akan sama jika keduanya memiliki tegangan efektif yang sama. Jika
suatu tanah bebannya ditambah atau dikurangi tanpa ada perubahan volume
dan tanpa adanya distorsi, maka tidak akan ada perubahan tegangan efektif.
Volume tanah akan mengembang (dan melemah) atau terkompresi (dan
menguat) jika hanya besarnya tekanan air pori naik atau turun.
1.Tegangan normal total (σ) pada suatu bidang didalam massa tanah,
yaitu tegangan akibat berat tanah total termasuk air dalam ruang
poriper satuan luas yang arahnya tegak lurus
4
Gambar 2.1 Interprestasi tegangan efektif
2.Tekanan pori (u) , disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja
kesegala arah sama besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga
diantara butiran padat
σ = σ’+ u
dimana,
σ = Tegangan total [kN/m²]
5
antarpartikel dan sebagian tekanan oleh tekanan pada air pori. Gaya gaya
antarpartikel pada seluruh tanah, baik besar maupun arahnya, sangat tidak
beraturan (acak), tetapi pada tiap titik singgung dengan bidang yang
bergelombang dapat diuraikan menjadi komponen – komponen gaya yang
arahnya normal dan tangensial terhadap bidang XX yang sebenarnya.
Komponen normal dinyatakan dengan N’ dan komponen tangensial dengan
T. Tegangan Normal efektif diinterprestasikan sebagai jumlah seluruh
komponen N’ dengan luas A, dibagi dengan luas A, yaitu:
∑N'
σ’= A
P
σ= A
P = ∑N’ + Ua
atau
P ∑N'
A = A +u
Jadi,
σ = σ’+ u
Besarnya tekanan air pori sama pada semua arah dan bekerja pada
seluruh permukaan partikel tetapi volume partikel diasumsikan tidak berubah.
Juga, tekanan air pori tidak menyebabkan partikel partikel saling tertekan satu
sama lainnya. Kesalahan dalam mengasumsikan titik singgung antar partikel
6
dapat diabaikan dapat diabaikan, karena luas total bidang singgung antar
partikel hanya berkisar sekitar 1 dan 3% dari luas penampang melintang A,
perlu dimengerti bahwa σ’ tidak mewakili tegangan singgung yang
sesungguhnya antara dua partikel karena nilai N’/a, dimana a adalah luas
bidang singgung yang sesungguhnya antara dua partikel , jauh lebih besar
dan sangat tidak beraturan. Jika pada tanah terdapat partikel mineral
lempung, partikel tersebut tidak bersinggungan secara langsung di antara
mereka karena dihalangi oleh air yang terserap pada tiap partikel, tetapi
dalam hal ini berlaku asumsi bahwa gaya antar partikel dapat dijalarkan
melalui air terserap yang sangat kental.
P =∑P’ + (A-Ac) u
Tegangan vertical total (σv), yaitu tegangan normal pada bidang horizontal
pada kedalaman z sama dengan berat seluruh material (padat + air) per
satuan luas :
σ v = γ sat Z
dengan z adalah kedalaman yang ditinjau dan g sat adalah berat volume tenah
jenuh. Tekanan air pori pada sebarang kedalaman akan berupa takanan
hidrostatis, karena ruang pori diantara butiran saling berhubungan. Karena
itu, pada kedalaman z, tekanan air pori (u) adalah :
u = γ w z
7
menurut persamaan diatas, tegangan vertical efektif (σ v’) pada kedalaman z
adalah
σ v’= σ v – u
Dengan γ’ adalah berat volume apung tanah ( berat volume efektif atau
berat volume tanah terendam).
Mula mula diasumsikan bahwa tekanan air pori konstan pada suatu
nilai yang sesuai dengan posisi muka air tanah. Nilai awal ini disebut tekanan
air pori statik. Apabila tegangan total bertambah besar, partikel – partikel
padat segera mencoba membentuk posisi barunya yang saling berdekatan
satu sama lain. Akan tetapi, bila air bersifat tidak komposibel dan tanah
ditekan secara lateral, tidak akan terjadi susunan seperti diatas , dan
besarnya gaya gaya antarpartikel tidak bertambah, kecuali bila ada air yang
keluar. Karena air pori menahan perubahan posisi partikel, tekanan pori air
akan lebih besar dari pada tekanan statik segera setelah tegangan total
bekerja. Kenaikan tekanan air pori akan sama dengan kenaikan tegangan
vertical, artinya kenaikan tegangan total ditahan seluruhnya oleh air pori.
Kenaikan tekanan air pori ini menimbulkan gradient tekanan pada air
pori, yang mengakibatkan aliran transien air menuju batas aliran bebas pada
lapisan tanah. Aliran atau drainasi ini akan berlanjut sampai tekanan pori air
8
sama dengan suatu nilai yang dipengaruhi oleh posisi muka air tanah yang
tunak. Nilai akhir ini disebut tekanan air pori kondisi tunak. Pada umumnya,
nilai tekanan air pori stastik dan tunak sama, tetapi mungkin posisi muka air
tanahnya berubah. Kenaikan tekanan air pori diatas nilai tunak disebut
tekanan air pori berlebihan. Penurunan tekanan air pori ke posisi tunak
disebut disipasi dan juga hal ini telah seluruhnya terjadi, tanah dikatakan
berada dalam kondisi terdrainasi. Sebelum terjadi disipasi tekanan air pori
berlebihan, tanah dikatakan dalam kondisi tak terdrainasi.
9
2.4 Tegangan efektif pada kondisi tanah tidak jenuh
Kondisi di dalam tanah yang tidak jenuh biasanya, Pori-pori tanah terisi
oleh air dan udara (S < 100%) .Tegangan total pada suatu titik di dalam profil
tanah terdiri dari :
tegangan antar butiran,
Tekanan air pori (uw) harus selalu lebih kecil daripada tegangan yang
terjadi dalam udara (ua), akibat tarikan permukaan. Karena tanah tidak jenuh,
pori udara akan membentuk saluran yang sambung- menyambung melalui
ruang diantara butiran, sedang pori air akan terkonsentrasi pada daerah
sekitrar kontak antar partikel. Bishop (1955) memberikan persamaan
hubungan tegangan. Bila tanah tidak jenuh sempurna, maka rongga-rongga
tanah akan terisi oleh air dan udara,ngan total (σ) dan tegangan efektif (σ’)
untuk tanah tak jenuh sebagai berikut:
10
2.5 Pengaruh Gaya Rembesan padaTegangan Efektif
Jika air mengalir dengan gradient hidrolis tertentu didalam tanah, maka
pengaruh perbedaan tinggi tekanan akan menimbulkan gaya pada
butiran tanahnya. Arah gaya rembesan searah dengan alirannya.
Ditinjau kondisi aliran air didalam tanah seperti terlihat pada gambar:
11
Pada kasus (b), karena tidak ada gaya rembesan (Δh=0)
σ’=zγsat–zγw
σ’=z(γsat–γw)
σ’=zγ’
Pada kasus ( c ) , disini terjadi aliran arah ke bawah dengan tegangan tinggi
tekanan air sebesar – (h1+z)
Tegangan efektif pada titik A adalah :
σ’= zγ’– [ – (h1+ z)] γw
σ’=z ( γsat – γw) + h1 γw + zγw
σ’=zγsat – zγw + h1γw + zγw
12
σ’=zγsat + h1γw
dimana:
γsat adalah berat volume tanah jenuh;
γw adalah berat volume air;dan
γ’ adalah berat volume tanah terendam
BAB III
PEMBAHASAN SOAL
3.1 Pembahasan soal 1
Lapisan tanah homogen dengan permukaan air yang berubah-ubah ditunjukkan
seperti pada Gambar C5.6. Berat volume tanah jenuh γsat :20 kN/m3 dan berat
volume tanah basah (lembab) γb: l8 kN/m3. Hitung tegangan total dan tegangan
efektif di titik A dan B pada k’edudukan muka air di 3 m di bawah permukaan
tanah?
Penyelesaian :
Berat volume apung: γ ' =γsat−γw
= 20kN/m3 – 9,81 = 10,19 kN/ m3
Muka air di kedalaman 3 m dari permukaan tanah,
13
Tegangan di A:
σA=3 γb = 3 x 18 kN/m3 = 54 kN/m2
uA = 0
σ ' A=σA−u A=54−0=54 kN/m2
Tegangan di B :
σB=3 γb+ 2 γsat=( 3 x 18 )+ ( 2 x 20 )=94kN/m2
uB = 2 γw = 2 x 9,81 = 19,62 94kN/m2
σ ' A=σA−u A=94−19,62=74,38 kN /m2
1. Tegangan normal total (σ) pada suatu bidang di dalam massa tanah,
yaitu tegangan akibat berat tanah total termasuk air dalam ruang pori, per
satuan luas yang arahnya tegak lurus.
2. Tekanan pori (u), disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja
kesegala arah sama besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga di
dalam butiran padat.
14
Kolam sangat luas dengan dinding yang dianggap sangat tipis dan tidak
mempunyai berat, terletak pada tanah pasir dengan γsat =¿ 15 kN/m3. Tinggi
air dalam kolam = 2,5 m dari dasarnya dam tanah dasar lolos air. Bila muka
air tanah (di luar kolam) di permukaan tanah . Hitung tegangan total dan
tegangan efektif di titik A dan B.
Penyelesaian :
Tegangan total
σA=( 0,15 x 15 )+ ( 2 x 9,81 )=27,12kN/m2
σB=σA=27,12 kN /m 2
Tekanan air pori :
uA = 2,5 x 9,81 = 24,53 kN/m2
Ub = 0
Tegangan efektif :
σ ' A=σA−u A=27,12−24,53=2,59 kN /m 2
σ ' B=27,12−0=27,12 kN /m 2
Lapisan pasir halus dengan tebal 5 m mempunyai berat volume jenuh γsat =
20 kN/m3. Muka air tanah pada kedalaman 1 m. Di atas muka air tanah, pasir
dalam kondisijenuh air oleh tekanan kapiler. Hitung tegangan total dan
tegangan efektif di titik A, B, dan D
15
Penyelesaian :
Telah diketahui pasir halus di atas muka air tanah dalam kondisi jenuh air.
Tegangan di A
σA=4 γsat + 1 γsat = 4 γsat
uA = hw γ w = 4 x 9,81 = 39,24 kN/m2
σ ' A=σA−u A=100−39,24=60,76 kN/m2
Tegangan di B
Tekanan kapiler pada titik B = 0
σB=1 γsat + 1 x 20 = 20 kN/m2
uB = 0
σ ' B=σB−u B=20−0=20 kN/m2
Tegangan di D
Tekanan kapiler di titik D = -1γw = -1 x 9,81 = -9,81 kN/m2
σD =¿0 kN/m2
uD = - 9,81 kN/m2
σ ' D=σD−u D=0−(−9,81 ) =9,81 kN/m2
16
BAB IV
STUDI KASUS
17
Gambar 4.1. penurunan tanah akibat menurunkan muka air
∆L
=mv ∆ σ '
L
Dimana,
setelah menurunkan
keadaan alami
muka air
4 x 21 + 1,5 x 16 = 108
tegangan vertikal total kPa 108 kPa
18
tekanan air pori 4,5 x 9,81 = 44,1 kPa 2,5 x 9,81 = 24,5 kPa
tegangan vertikal efektif 108 - 44,1 = 63,9 kPa 108 - 24,5 = 83,5 kPa
19
tahun berikutnya jumlah sumur pompa terus meningkat tapi jumlah air
terekstraksi semakin menurun. tahun 2007 jumlah pompa yang terpasang 3700
sedangkan jumlah air yang terekstraksi sebesar 20 juta meter kubik.
Salah satu faktor alam pemicu turunnya permukaan tanah di Jakarta ialah
kompaksi tanah. Pengertian dari kompaksi tanah sendiri ialah bentuk degradasi
fisik tanah akibat dari pemadatan tanah sehingga aktivitas biologi, porositas dan
permeabilitas tanah menurun, kekuatan tanah meningkat dan struktur tanah
hancur perlahan-lahan. Ditambah kondisi tanah Jakarta secara geologis masih
berusia muda sehingga masih mengalami proses pemadatan, sehingga jika
dengan melihat kondisi tersebut seseorang melakukan pembangunan secara
tidak terstruktur di daerah tersebut, otomatis berpengaruh pada turunnya
permukaan tanah.
Selain faktor alam, populasi penduduk yang pesat juga menjadi salah satu
faktornya. Jakarta merupakan kota dengan luas permukaan 660 km 2 dihuni
sekitar 9,6 juta jiwa manusia, tidak heran dengan kepadatan penduduk tertinggi di
Indonesia, Jakarta kini terancam terendam bahkan hilang karena setiap tahunnya
tanah Jakarta turun mencapai 2 hingga 2,5 cm. Bahkan dalam contoh nyata, di
daerah Jakarta Utara telah didapati sebuah desa bernama Kampung Apung
dikarenakan daerah tersebut ketinggian air sudah mencapai 1 meter.
Wilayah utara Jakarta juga merupakan daerah terkritis karena penurunan tanah
sudah mencapai 100 cm dan terkenal bahwa daerah tersebut berada pada
kawasan tanah lunak dan di bawah permukaan laut pasang. Menurut Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, (2014), secara garis besar
karakteristik keteknikan tanah dan batuan di daerah utara Jakarta merupakan
endapan aluvial sungai dan pantai. Semakin ke arah utara mendekati pantai,
permukaannya berupa lanau pasiran dengan sisipan lempung organik dan
pecahan cangkang kerang, tebal endapan antara berselang-seling lapisannya
20
berkisar antara 3-12 m, namun ketebalan secara keseluruhan endapan ini
diperkirakan mencapai 300 m.
21
b. Kerusakan infrastruktur yang berada diatas permukaan tanah.
Pembangunan di Jakarta Utara khususnya di Pelabuhan Tanjung Priuk
mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga mengakibatkan
banyak bangunan berdiri dan hampir tidak menyisakan kawasan terbuka.
Sehingga kerusakan dapat terjadi pada gedung-gedung dan rumah-rumah,
serta infrastruktur seperti jembatan dan jalan, bahkan dapat menyebabkan
meledaknya pipa gas di daerah tersebut.
c. Menimbulkan kerugian ekonomi.
Selain kerugian ekonomi langsung (direct losses), penurunan muka tanah
juga menyebabkan kerugian ekonomi secara tidak langsung (indirect losses)
seperti berkurangnya pendapatan, hilangnya mata pencaharian penduduk,
guncangan bisnis, bahkan menurunnya laju pertumbuhan ekonomi.
22
d. tingkat kesehatan dan sanitasi lingkungan.
Banjir dan rob menyebabkan bercampurnya air bersih dan air kotor yang
berada di sekitar pemukiman warga.
5. Air PAM
Air PAM merupakan sumber air berbayar yang disediakan oleh perusahaan
PAM. Air PAM didistribusikan di Jakarta dengan cara menggunakan air dari
sumber air perusahaan, memfilternya, kemudian disalurkan ke bangunan
yang berlangganan PAM.
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
σ = σ’+ u
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis seharusnya memakai lebih banyak referensi buku
lagi.
24
DAFTAR PUSTAKA
25