Anda di halaman 1dari 32

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

Oleh : Ir.Nursyah Effendi


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

SEKOLAH TINGGI ILMU TEKNIK


TRISULA BENGKULU
JL.Jend.Sudirman II No. 02 Pintu Batu Bengkulu 38115 Telp/Fax. (0736) 347437
Email :stit@trisula.ac.id Website : stittrisula.ac.id

Mata Kuliah : Mekanika Tanah 1


Program Studi : Teknik Sipil S1 / D3
Kode Mata Kuliah : MKK 213 / MKK 212
Jumlah SKS : 2 SKS
Status : Kelas A
Semester/Ke/Tahun : Gasal / 2 (Dua) / 201011
Perkiraan Jumlah Mahasiswa : 20 Orang Mahasiswa
Nama Dosen/Assisten : Ir.Nursyah Effendi / Juwita Cahyani,ST
Kuliah Dosen Tutorial : 2 ( dua ) Jam x Perminggu

Tujuan Mata Kuliah ; Agar mahasiswa dapat menguasai sifat-sifat berbagai jenis tanah dan parameternya termasuk
berbagai metode penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium. Diharapkan mahasiswa dapat mendata klasifikasi
tanah dengan percobaan-percobaan

Isi Mata Kuliah : Pendahuluan; Sifat-sifat indexs tanah ; Mineral Lempung ; Klasifikasi Tanah ; Klasifikasi Visual ;
Penyelidikan Tanah Lapangan ; Pemadatan Tanah ; Prinsip-prinsip Tegangan Efektif, Lingkaran Mohr,Permeabilitas.

Tugas : Membuat makalah/himpunan kuliah diketik komputer, satu judul buku nomor 1,2 dan 3 perkelompok dan
sebelum semester dikirim ke email : trisulabengkulu@yahoo.com ,
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
Ujian dan Penilaian :
PD PD

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
1.Ujian Harian : 2 (dua) kali, sewaktu tutorial / work shop.
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
2.Ujian Tengah Semester : 1 (satu) kali, sewaktu tutorial / work shop;
3. Ujian Akhir Semester : 1 (satu) kali, sewaktu tutorial / work shop

Penilaian :
1. Absen kuliah : 10 %;
2.Tugas : 20 %;
3.Ujian Harian : 10 %;
4 Ujian Tengah Semester : 20 %;
5 Ujian Akhir Semester : 40 %

Bentuk Soal : Teori Essay test

Daftar Pustaka :
Buku Wajib:
1. Bowles, J. E.,Sifat Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah) , Terjemahan Penerbit Erlangga,Edisi
Kedua tahun 1991. (Physical and Geoteehnikal Engineering, 2nd ed, McGraw-Hill Book Company, New York, 1984.

2. Craig RF. Mekanika Tanah,Penerbit Erlangga Edisi Keempat,tahun 1989

3. Braja M.Das, Mekanika Tanah ,Prinsip-prinsif Rekayasa Geoteknis, terjemahan oleh Noor Endah Indrasurya
B.Moehtar, Jilid 1,penerbit Erlangga ,tahun 1995

4. Hardiyatmo, Hary C., “ Mekanika Tanah 1” , PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992

5. Nursyah Effendi, Himpunan Kuliah Mekanika Tanah .


Buku Buku Anjuran
1. Sunggono KH, Mekanika Tanah, penerbit Nova,Bandung,1984
2. Wesley, L.D., Mekanika Tanah, Departemen PUTI, Jakarta, !977.
3. Lambe, T.W. & Whitman,R. V., Soil Mechanies, John Wiley & Son Ine., New York, 1979.
PD
F -X C h a n ge No Kuliah Pokok Bahasan Tugas membaca PD
F -X C h a n ge

Ke
!

!
en

en
p

p
1 1 Pendahuluan; Parameter Tanah Buku Wajib 1, Hal 1 sd 22
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c
Sabtu, (Pengantar Mekaikan Tanah / Geoteknik)

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti ng as
y c o m p u ti n
g

02 April
2011
2 2 Parameter Tanah; Buku Wajib 1, Hal 25 sd 58
Sabtu, Sifat Tanah Fisis dan Indeks
09 April
2011
3 3 Pemadatan Buku Wajib 1, Hal 62 sd 114
Sabtu, Sifat Geologi, Pembentukan deposit tanah alamiah dan air
16 April tanah
2011
4 4 Pemadatan Buku Wajib 1, Hal 116 sd 138
Sabtu, Pengujian klasifikasi Tanah dan system yang terdapat
23 April
2011

5 5 Air tanah, Permeabilitas dan rembesan Buku Wajib 1, Hal 142 sd 163
Sabtu, Struktur lempung dan mineral lempung
30 April
2011
6 6 Air tanah, Permeabilitas dan rembesan Buku Wajib 1, Hal 166 sd 198
Sabtu, Ekplorasi tanah dan pengambilan contoh
07 Mei
2011
7 7 Air tanah, Permeabilitas dan rembesan Buku Wajib 1, Hal 201 sd 235
Sabtu, Pemadatan dan stabilitas tanah ,
14 Mei Hidrolika tanah.permeabilitas,kapilaritas dan penyusutan Buku Wajib 1, Hal 238 sd 270
2011
8 8 Ujian Tengah Semester Materi Kuliah 1 sd 7
Sabtu,
21 Mei
2011
9 9 Tegangan efektif Buku Wajib 1, Hal 273 sd 302
Sabtu, Rembesan dan teori jaringan aliran
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD
28 Mei PD

2011
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
10 10 Tegangan efektif Buku Wajib 1
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
Sabtu, Tegangan,regangan dan konsepreologis
28 Mei sd 348
2011
11 11 Tegangan efektif Buku Wajib 1, Hal 350 sd 377
Sabtu, Konsolidasi dan penurunan konsolidasi
04 Juni
2011
12 12 Tingkat konsolidasi Buku Wajib 1, Hal 381 sd 404
Sabtu,
11 Juni
2011
13 13 Kuat Geser Tanah Buku Wajib 1, Hal 407 sd 462
Sabtu,
18 Juni
2011
14 14 Kuat Geser Tanah Buku Wajib 1, Hal 467 sd 485
Sabtu, Karakteristik statistic dan Dinamis Tegangan Regangan
25 Juni
2011
15 15 Kuat Geser Tanah Buku Wajib 1, Hal 488 sd 521
Sabtu, Tekanan lateral,daya dukung dan penurunan, Buku Wajib 1, Hal 525 sd 547
02 Juli Stabilitas lereng
2011
16 16 Ujian Akhir Semester Materi kuliah 1 sd 15
Sabtu, Jadual sesuai dengan kalender akademik
16 Juli
2011
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Tabel Kuliah,Pokok Bahasan dan Tugas Membaca : PD

!
en

en
p

p
ko

ko
Satuan Acara Perkuliahan
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
g g
as
y c o m p u ti n MEKANIKA TANAH 1 (SIFAT-SIFAT FISIK TANAH) as
y c o m p u ti n

MINGGU POKOK SUB POKOK BAHASAN SASARAN MEDIA TUGAS REFE


KE BAHASAN BELAJAR RENSI
1 Parameter 1. Berat volume tanah dan Mahasiswa OHP, in 1, 2, 3
Tanah hubungan-hubungannya mengetahui dan Focus
2. Mineral lempung memahami Papan
3. Susunan tanah granular parameter-parameter tulis
4. Penyesuaian partikel- tanah
partikel
2 Parameter 5. Analisis ukuran butir Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3
Tanah 6. Batas-batas atterberg mengetahui dan Focus
memahami Papan
parameter-parameter tulis
tanah
3 Pemadatan 1. Pengujian pemadatan Mahasiswa OHP, in 1, 2, 3
2. sifat-sifat tanah lempung mengetahui dan Focus
yang dipadatkan memahami tentang Papan
pemadatan tanah tulis
lempung dan faktor-
faktornya
4 Pemadatan 3. Spesifikasi pemadatan OHP, in PR 1, 2, 3
tanah dilapangan Focus
4. Kontrol kepadatan Papan
dilapangan tulis
5 Air tanah, 1. Air tanah Mahasiswa mengerti OHP, in PR 1, 2, 3
Permeabilit -Tekanan kapiler dan memahami Focus
as dan -Pengaruh tekanan karakteristik air tanah Papan
rembesan kapiler dan hubungannya tulis
dengan tanah
6 Air tanah, 2. Permeabilitas Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3
Permeabilit - Garis aliran memahami Focus
as dan - Aliran air dalam tanah permeabilitas, Papan
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD
rembesan - Pengujian permeabilitas pengujian, dan tulis PD

laboartorium hitungan koefisien


!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
- Pengujian permeabilitas permeabilitas.
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
di lapangan
- Hitungan koefisien
permeabilitas
Hubungan permeabilitas
dengan angka pori tanah
pasir
7 Air tanah, 3. Rembesan Mahasiswa mengerti OHP, in PR 1, 2, 3
Permeabilit - jaring arus (flownet) rembesan dan Focus
as dan - Tekanan rembesan menghitung debitnya Papan
rembesan - Kondisi tanah tak pada berbagai kondisi tulis
isotropis tanah serta filter
- Kondisi tanah berlapis tanah.
- Rembesan pada struktur
bendung
4. Filter
8 Tegangan Tegangan efektif pada Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3
efektif tanah tak jenuh mengetahui tegangan Focus
efektif pada tanah Papan
jenuh tulis
9 Tegangan Pengaruh gaya rembesan Mahasiswa mengerti OHP, in PR 1, 2, 3
efektif pada tegangan efektif pengaruh gaya Focus
rembesan pada Papan
tegangan efektif tulis
10 Kuat Geser Pengujian kuat geser tanah Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3
Tanah memahami Focus
pengujian-pengujian Papan
parameter tanah pada tulis
kondisi tanah
berinterkasi dengan
air
11 Kuat Geser Kuat geser tanah pasir Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3
Tanah Kuat geser tanah lempung memahami Focus
pengujian-pengujian Papan
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD
parameter tanah pada tulis PD

kondisi tanah
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
berinterkasi dengan
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
air

12 Kuat Geser Sensitivitas tanah lempung Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3


Tanah memahami Focus
pengujian-pengujian Papan
parameter tanah pada tulis
kondisi tanah
berinterkasi dengan
air

13 Kuat Geser Kuat geser tanah tak jenuh Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3


Tanah Koefisien tekanan tanah memahami Focus
lateral diam pengujian-pengujian Papan
parameter tanah pada tulis
kondisi tanah
berinterkasi dengan
air
14 Kuat Geser Stress path Mahasiswa OHP, in PR 1, 2, 3
Tanah memahami Focus
pengujian-pengujian Papan
parameter tanah pada tulis
kondisi tanah
berinterkasi dengan
air
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD 1.SIFAT-SIFAT TANAH PD

!
Pengenalan, sifat-sifat tanah adalah mempelajari kelakuan kondisi tanah yang berbeda-beda yang sering ditemukan

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
dalam wujud tanah tidak seperti besi/baja dan beton yang tidak banyak ragam sifat-sifat fisiknya.
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
Keragaman ini menentukan sifat tanah dengan berbagai persoalan sesuai dengan kondisi tertentu yang dikehendaki dalam
pelaksanaan. Tetapi kesimpulan ditentukan oleh penggunaan dari tanah dengan anggapan-anggapan yang disederhanakan
yang mana memberi tafsiran terhadap situasi terakhir dan dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam
pengetahuan mekanika tanah untuk membantu para ahli menyelesaikan/memecahkan berbagai macam persoalan yang
berhubungan dengan tanah.

Persoalan Mekanika Tanah, tanah secara garis besar diklasifikasikan sebagai berikut :Hal keseimbangan ; Hal
deformasi ; dan Hal deformasi. Stabilitas, untuk ini perlu diketahui : Beban/muatan yang bekerja pada tanah ; Muatan
yang bekerja pada tanah tergantung dari tipe/macam struktur dan berat tanah ;
a. Besar dan distribusi tekanan akibat muatan terhadap tanah,tanah dianggap material yang isotropis, tekanan dapat
dihitung secara analisa matematik.
b. Perlawanan dari tanah,perlu adanya pengambilan contoh tanah untuk penyelidikan di Laboratorium buat mengetahui
kerakteristik/sifat tanah.
Deformasi, dapat dalam keadaan plastis atau elastis. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diketahui : Muatan yang
bekerja (beban kerja) ; Besar dan distribusi tekanan yang berpengaruh dan Besar dan perbedaan penurunan. Drainase,
menyangkut hal deformasi dan stabilitas.

Sifat-sifat Penting Tanah,Sifat-sifat penting untuk sebuah proyek tergantung pada jenis/fungsi proyek. Sesuai dengan
sifat-sifatnya, penting diketahui tipe proyek yang dilaksanakan.Adapun sifat-sifatnya antara lain :a.Permeabilitas
(Permeability) Sifat ini untuk mengukur/menentukan kemampuan tanah di lewati air melalui pori-porinya. Sifat ini
penting dalam konstruksi bendung tanah urugan (erth dam) dan persoalan drainase. b.Konsolidasi (Consolidation),Pada
kosolidasi di hitung dari perubahan isi pori tanah akibat beban. Sifat ini dipergunakan untuk menghitung penurunan
(settlement) bangunan. c.Tegangan geser (Shear strength).Untuk menentukan kemampuan tanah yang menahan tekanan-
tekanan tanpa mengalami keruntuhan. Sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan stabilitas pondasi/dasar yang dibebani,
stabilitas tanah isian/timbunan dibelakang bangunan penahan tanah dan stabilitas timbunan tanah. Sifat-sifat phisik
lainnya adalah batas-batas Atterberg (Aterberg limit), kadar air, kadar pori, kepadatan relative, pembagian butir, kepekaan
dan sebagainya.

Hubungan Berat dan Volume, Tanah terdiri dari dua bagian, yaitu padat dan bagian rongga. Bagian padat terdiri dari
partikel-partikel padat, sedangkan bagian berongga terisi air atau udara sepenuhnya bila tanah tersebut jenuh atau kering.
Apabila gumpalan tanah tidak sepenuhnya dalam keadaan basah (Jenuh), maka rongga tanah akan terisi oleh air dan
udara.
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Sekarang kita ambil tanah dengan volume = V, Volume total (keseluruhan) terdiri dari bagian-bagian yang berbeda seperti PD

terlihat dalam gambar 1-1.


!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
Va Udara Nol as
y c o m p u ti n
g

Vv Vw Ww
Air

V W
Vs Butir tanah Ws

Gambar 1-1

Keterangan :
V = Volume keseluruhan (total)
Va = Volume udara (dalam bagian berrongga)
Vw = Volume air (dalam bagian berrongga)
Vs = Volume butir tanah
Vv = Volume rongga = Va + Vw
V = Va + Vw +Vs

Kadar pori (e) dari tanah menyatakan perbandingan antara volume rongga dengan volume/isi butir tanah
(bagian padat).
Vv Va Vw
e = = ……………………………………. (1.1)
Vs Vs

Porositas (n) tanah menyatakan perbandingan antara volume rongga dengan volume keseluruhan.
Vv Va Vw
n = = …………………………… (1.2)
V Va Vw Vs
Va Vw
Vs Va Vw
n = = …………………………… (1.3)
Va Vw Va Vw Vs
1
Vs
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Va Vw PD

n Va Vw
!
e = = Va Vw Vs = …………. ( 1.4)

!
en

en
p

p
ko

ko
1- n Va Vw Vs
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 1-

.c
.e .e
w

w
g g
as
y c o m p u ti n Va Vw Vs as
y c o m p u ti n

Derajad kejenuhan (S) dari tanah menyatakan perbandingan antara volume air dengan volume rongga.
Vw Vw
S = = ………………………………………….. (1.5)
Va Va Vw

Seandainya tanah dalam keadaan jenuh, maka Va = 0 dan berarti porositas

Vw Vw
nw = &n =
V V
n - nw
Factor , menunjukkan kekurangan kejenuhan ……………………….. (1.6)
n

Kadar air (w) dari tanah menyatakan perbandingan antara berat air (Ww) dengan berat butir tanah.
Ww
W= ………………………………………………………………………. (1.7)
Ws

Berat isi tanah ( ) menunjukkan erbandingan antara berat tanah dengan isi tanah.
Ww
Ws 1
W Ws Ww Ws
= = = Vv
……………………….. (1.8)
V Vs Vv Vs 1
Vs

Berat jenis tanah (G) dan berat isi air ( w)


Ws
G. w
Vs

Ws
= berat isi butir = s
Vs

s
G = ; s = G. w
w
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
en

en
p
Ww Vv

p
ko

ko
= dan = e ; persamaan ini dimasukan kedalam persamaan (1.8), Jadi :
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c Ws Vs

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

= G. (1 w) ……………………………………………………. (1.9)
w
(1 e)
Jika tanah dalam keadaan kering maka Ww = 0 dan w = 0
G. w
d = ……………………………………………………………… (1.10)
(1 e

Kita dapatkan :
Vv Vv Vw Vv Vw
e= = . = . ……………………………………… (1.11)
Vs Vs Vw Vw Vs

Ww
= w = berat isi air
Vw
Ww
Jadi : Vw =
w
Ws
= s = berat isi butir
Vs
s Ws
G = , jadi s =G . w dan Vs =
s G. w

Sekarang masukkan nilai Vw dan Vs ke dalam persamaan (1.11) maka didapat :


Ww
1 w = 1 . Ww . G G .W
E = = ……………………… (1.12)
s Ws S Ws S
G. w
Untuk tanah yang dalam keadaan jenuh, S = 1 jadi : e = W G
G. w (1 w)
Berat isi jenuh ( sat ) :Dari persamaan (1.9) : =
(1 e)
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD w(G wG) w(G e) PD
Jadi : sat = = …………………………. (1.13)
(1 e) (1 e)
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

Berat isi celup tanah ( sub ), menyatakan suatu harga dari berat isi jenuh dikurangi berat isi air,
w(G e)
Jadi : sub = sat - w = - w
1 e
wG we - w - we
=
1 e
w(G 1)
= …………………………………………….. (1.14)
(1 e)

Hubungan berat isi kering dan berat isi tanah :


Ws Wv 1 Ws Wv Ws Ws
. = . d .. (1.14a)
1 w V Ww V Ws Ww V
1
Ws
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD BATAS-BATAS KONSISTENSI (BATAS-BATAS ATTERBERG) PD

!
en

en
p

p
ko

ko
Batas-batas Atterberg tergantung pada air yang terkandung dalam massa tanah, ini dapat menunjukkan beberapa kondisi tanah sebagai berikut : Cair, Kental,
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c Plastis, Semi Plastis, Padat. Perubahan dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain sangat penting di perhatikan sifat-sifat phisiknya.

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti ng as
y c o m p u ti n
g

Batas kadar air tanah dari satu keadaan berikutnya dikenal sebagai batas-batas kekentalan / konsistensi. Batas-batas konsistensi yang penting adalah :
1. Batas Cair (liquid limit) = L.L
Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dapat mengalir di bawah beratnya atau kadar air tanah pada batas antara keadaan cair ke keadaan plastis
2. Batas Plastis (plastis limit) = P.L
Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dalam keadaan plastis atau kadar air minimum dimana tanah dapat di gulung-gulung sampai diameter 3,1
mm (1/8 inchi).
3. Batas Sudut (shrinkage) = S.L
Menyatakan batas dimana sesudah kehilangan kadar air, selanjutnya tidak menyebabkan penyusutan volume tanah lagi.

LL PL SL

Keadaan Keadaan Keadaan Keadaan


Cair plastis semi padat
plastis

Suatu contoh tanah kering dicampur dengan air sampai menjadi dalam keadaan plastis. Contoh tanah ini dibentuk dalam sebuah tabung dengan berat W,
kemudian di celupkan kedalam air raksa dan dengan demikian volumenya (V) dapat ditentukan/ditetapkan. Contoh itu kemudian dikering anginkan dengan oven selama
48 jam pada suhu 1050C. kemudian berat dan volume kering (Ws dan V1) dapat ditentukan.

Air
V –V1
Air Udara
V V

Ws Butiran Butiran Ws Butiran V1


tanah tanah tanah

(i) (ii) (iii)


Kondisi asli Kondisi batas susut Kondisi sesudah
di keringkan
Gambar 1-2

Dari gambar 1-2 terlihat bahwa contoh yang telah melewati batas susut diantara (i) dan (iii). Setelah air yang ada diuapkan/dihilangkan dengan
tidak mengurangi volume/isi, maka kadar air dapat ditentukan dengan :
Ww
w
Ws
Pada saat awal, berat air adalah (W – Ws). Setelah ada penguapan isi sebesar (V – V1) dengan berat (V – V1) w, karena itu berat air sisa pada
batas susut adalah :

Ww = (W – Ws) – (V – V1) w
F -X C h a n ge Di substitusikan ke persamaan : F -X C h a n ge
PD PD

Ww
!

!
en

en
p
w

p
, maka didapat :
ko

ko
u

u
Ws
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
( W - Ws) - (V - V1 ) w
S.L = …………………………… (1.15)
Ws
Beberapa hal yang penting :
Indek plastis (Plastisity Index) = P.I., menunjukkan sejumlah kadar pada saat tanah dalam kondisi plastis, dimana harga ini adalah selisih antara
batas cair dan batas plastis.
P.I. = L.L. – P.L. ………………………………………. (1.16)
Indek cair (Liquidity Index) = L.I., menyatakan perbandingan dalam persentase antara kadar air tanah dikurangi batas plastis dengan indek plastis.
w - P.L.
L.I. + …………………………………….. (1.17)
P.I.
Konsistensi relative (Relative Consistency) = R.C., menunjukkan perbandingan antara batas cair di kurangi kadar air tanah dengan indeks plastis.
L.L. - w
R.C. = ……………………………………. (1.18)
P.I.
Indek pengaliran (Flow index) = If, adalah kemiringan dari lengkung aliran :
w1 - w 2
If =
log N1 - log N 2
Indek kekasaran (Toughness Index) = It, adalah nilai perbandingan antara indek plastis dan indek pengaliran.
P.I.
It = ………………………………………………… (1.19)
If
Nilai susut (Shrinkage Ratis) = SR, adalah perbandingan antara selisih isi (dinyatakan dalam persentase isi kering) dengan kadar air yang
bersangkutan.
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD CONTOH-CONTOH SOAL PD

!
en

en
p 1. Sebuah contoh pasir yang mempunyai porositas 30 % dan berat jenis butirnya 2,7

p
ko

ko
u

u
Hitunglah :
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
a. Berat isi kering dari pasir tersebut. as
y c o m p u ti n
g

b. Berat isi pasir tersebut, bila S = 0,56


c. Derajad kejenuhan contoh, pada kadar air 14%
d. Berat isi celup pasir

Penyelesaian :
n 0,3
N = 30%, e = 0,428.
1- n 1 - 0,3
G. w 2,7 2,7
a. d 1,895 g/cm 3
1- e 1 0,428 1,428
b. S = 0,56
G Se 2,7 0,56 . 0,428 2,94
1 e 1,428 1,428

= 2,06 g/cm3
wG
c. e =
S
S =
w .G 0,14 . 2,7 0,378
e 0,428 0,428

= 88,3%
G -1 2,7 - 1 1,7
d. sub . w
1 e 1 0,428 1,428
= 1,19 g/cm3
2. Sebuah contoh tanah tidak jenuh. Kadar airnya 22% dan kepadatanya 2 gr /cm3. Seandainya berat jenis adalah 2,65 dan berat isi air 1 gr / cm3,
carilah derajat kejenuhan dan kadar pori. Jika tanah dalam keadaan jenuh, berapakah berat isi jenuhnya ?
Penyelesaian :
Ambil sejumlah tanah dengan satu-satuan berat. Ketiga phase tanah dapat digambarkan sebagai berikut :
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

Wa=0 Udara Ws
!

!
en

en
p

p
Air
ko

ko
Ww=0,22 Vw
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti ng as
y c o m p u ti n
g

Ws=1,0 Butir Vs
tanah

Gambar 1 - 3

Berat seluruhnya = 1,0 + 0,22 g


1,22
Isi seluruhnya = 0,61 cm 3
2,0
Isi udara = 0,61 – (Vw + Vs)
1
= 0,61 - (0,22 +
2,66
= 0,61 – 0,597 = 0,013 cm3
Derajad kejenuhan :
isi air 0,22
S= 0,944 atau 94,4%.
isi ronga 0,233
Kadar pori :
isi rongga 0,233
e = 0,618
isi butir tanah 0,377

Berat isi jenuh :


berat tanah jenuh 1,22 0,013
sat
isi tanah jenuh 0,377 0,22 0,013

0,233
= 2,025 g/cm 3
0,610
3. Sebuah contoh tanah lempung yang jenuh mempunyai isi 180 cm3 dan beratnya 320 g. Jika berat jenis 2,6 hitunglah kadar pori, kadar air dan berat isi contoh tanah
tersebut.
F -X C h a n ge Penyelesaian : F -X C h a n ge
PD PD

a. Kadar pori
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
Berat air + berat butir tanah = 320 g
N

N
ww

ww
om

om
.c
180 cm3

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
Isi air + isi butir tanah = as
y c o m p u ti n
g

Dalam satuan metric : berat air = isi air


2,6 (isi tanah) – isi tanah = 320 – 180 = 140
140 140
Isi tanah = 87,5 cm 3
2,6 - 1 1,6
Isi air = 180 – 87,5 = 92,5 cm3
isi rongga 92,5
Kadar pori = 1,055
isi tanah 87,5
b. Porositas
e 1,055 1,055
n 0,515
1 e 1 2,055 2,055
c. Kadar air
w.G
e
S

Tanah jenuh S=1


e
w
G
d. Berat isi
G (1 w)
. w
1 e
2,6 (1 0,406) 2,60 . 1,406
=
1 1,055 2,055
= 1,78 g/cm3
4. Sebuah contoh tanah jenuh sebagian, mempunyai isi 60 cm3 dan berat 92 g, tanah ini di keringkan dengan oven dan berat kering 73,8 g. jika berat
jenisnya 2,62 ; hitunglah derajat kejenuhanya.
(lihat gambar I – 3 ).
Penyalesaianya :
Kadar air :
92 - 73,8 18,2
W = = = 24,62%
73,8 73,8
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Berat isi : PD

!
en
92

en
p

p
ko

ko
= = 1,53 g /cm3
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 60

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

Ambil sejumlah tanah dengan satu-satuan berat. Ketiga phase tanah lihat pada gambar 1 – 3.
Berat seluruhnya = 1 + 0,2462 = 1,2463
1,2462
Isi seluruhnya = = 0,809 cm3
1,53
Isi air contoh tanah = 0,2462 cm3
Isi udara : Va =0,809 - ( Vw + Vs )
= 0,809 - ( 0,2462 + ½, 62
= 0,809 - ( 0,2462 + 0,382
= 0,1808 cm3
Derajat kejenuhanya :
isi air
S =
isi rongga / pori
0,2462 0,2462
S = = = 0,586 = 58,6%
0,2462 0,1808 0,4270
5. Sebuah contoh tanah pasir memiliki kadar air 25% dan berat isi 1,9 g/cm3. Dari penyelidikan laboratorium dengan bahan yang sama menunjukkan
behwa perbandingan ruang pori pada kondisi lepas dan padat masing-masing adalah 0,90 dan 0,50. Hitunglah kepadatan relative dan derajat
kejenuhan contoh tanah tersebut.
Penyelesaian :
G. w. (1 w)
Berat is : =
(1 w)
Misalkan G = 2,7 dan harga ini masukkan ke persamaan berat isi tadi, maka :
2,7 (1 0,25)
1,9 = w 1g/cm3
1 e
2,7 . 1,25
1,9 =
1 e
= 1,9 + 1,9e = 3,37
3,37 - 1,9 1,47
e = = 0,774
1,9 1,9
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD G . w PD
e =
S
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c G . w

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
s = as
y c o m p u ti n
g

e
2,7 . 0,25 0,675
= = 0,873 = 87,30%
0,774 0,774
Kepadatan relative (Relative Density) Dr ditentukan demikian :
e mak - e
Dr =
e mak - e min
Dimana emak = Kadar pori tanah maksimum (pada kondisi lepas)
emin = Kadar pori tanah minimum (pada kondisi padat)
E = Kadar pori asli
0,9 - 0,774 0,126
Dr = = 0,315
0,9 0,5 0,4
6 Sebuah contoh tanah dicelupkan kedalam wadah (pot) yang terisi penuh dengan air raksa. Berat air raksa tanpa wadah adalah 330g. Kemudian
contoh tanah itu dikeringkan dengan oven dan beratnya menjadi 20,32g. Berapakah kadar pori, kadar air dan derajat kejenuhan tanah apabila berat
jenis tanah 2,70 dan berat contoh tanah asli adalah 34,60g.
Penyelesaian :
Diketahui :
Berat tanah asli (awal) = 34,60g
Berat tanah sesudah dikeringkan = 20,32g
Berat jenis G = 2,70
Berat air raksa = 330g
Ditanya : Kadar pori (e)
Kadar air w
Derajat kejenuhan s
Hitungan :
330
Isi air raksa = = 24,3 cm3 = isi contoh
13,6
34,6 - 20,32
Kadar air ;w =
20,32
14,28
= = 0,703
20,28
Vv
Kadar pori : e =
Vs
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Ws 30,32 PD
Vs = = = 7,53
G 2,7
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 24,3 7,53 16,77

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n E = = 2,222 y c o m p u ti n

7,53 7,53
Derajat kejenuhan :
isi air
S = . 100%
isi pori
14,28
= . 100% = 85%
16,77
7. Hitunglah kadar pori, porositas dan derajat kejenuhan dari sebuah contoh tanah yang memiliki kepadatan basah 2,0g/cm3 dan kepadatan
dan kepadatan kering 1,8g/cm3. Berat jenis tanah 2,7
Penyelesaian :
Kepadatan basah = berat isi asli : 2,0g/cm3
Kepadatan kering = berat isi kering 1,8g/cm3
G. w
d =
1 e
2,7.1
1,8 = ; w = 1g/cm3
1 e
1,8 = 1,8e = 2,7
1,8e = 0,9
E = 0,5
e 0,5
Porositas : n = = = 0,33
1 e 1 0,5
Derajat kejenuhan : S
G. w( 1 w )
=
1 e
2,7 .1 ( 1 w )
2,0 =
1 0,5
2,7 + 2,7w = 1,5 . 2,0 = 3,00
0,3
w= = 0,11
2,7
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD G.w PD
e =
s
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c G.w

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
s = as
y c o m p u ti n
g

s
2,7 . 0,11 0,297
= = 59,4%
0,5 0,5
8. Satu massa tanah dibungkus dengan lapisan paraffin tipis yang beratnya 485g. Bila tanah itu dicelupkan kedalam air dalam wadah, maka
air tumpah sebanyak 320 cm3. Parafin dilepaskan dan beratnya 18g. Berat jenis tanah = 2,70 dan berat jenis paraffin = 0,9 Hitunglah
kadar pori tanah bila kadar airnya 10%
Penyelesaian :
Barat tanah + paraffin = 485g
Berat paraffin = 18g
Berat tanah = 467g
Isi tanah + paraffin = 320cm3
18
Isi paraffin = = 20cm3
0,9
Jadi is tanah = 320 – 20 = 300cm3
W 467
Berat isi = = = = 1,558g/cm3
V 300
G (1 w ) 2,7 (1 0,1)
=
1 e 1 e
2,7 - 1,1
1+e = = 1,99
1,558
E = 0,91
Dapat juga diselesaikan sebagai berikut :
Ambil massa tanah dengan satuan-satuan berat :
Berat total tanah = 1+0,1 = 1,1
Wa=0 Udara Ws
1,1 Ww=0,22 Air Vw
Isi massa tanah = = 0,707
1,558
Isi air : Vw = 0,1cm3 Ws=1,0 Butir Vs

Isi butir tanah tanah


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD 1,0 PD
Vs = = 0,37
2,7
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c Isi udara : Va = 0,707 – (0,37+0,10)

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

= 0,237
Vv 0,237 0,1 0,337
Kadar pori : e = = = = 0,91
Vs 0,37 0,37

9. Satu contoh tanah lempung mempunyai kadar air asli 15,8% berat jenis 2,72. Persentase kejenuhanya 70,8%. Tanah itu dibiarkan
menyerap air dan akhirnya derajat kejenuhanya bertambah menjadi 90,8%.
Hitunglah kadar air tanah itu pada keadaan terakhir.
Penyelesaian :
Ambil massa tanah dengan berat yang sama. Ketiga tanah terlihat pada gambar
1-5. Tinjauan kondisi awal :

Kadar air : w = 15,8%


Wa=0 Ws
Udara
Ww = 0,158 Ww=0,22 Vw
Air
Derajat kejenuhan :
isi air Ws=1,0 Vs
S = Butir
isi pori / rongga tanah
Vw 0,158
0,708 = = Gambar 1 - 5
Vw Va 0,158 Va
Vw = 0,158
0,708 . 0,158 + 0,708 Va = 0,158
0,0462
Va = = 0,0652
0,4835
Isi massa tanah seluruhnya :
0,708
V = Vs + Vw + Va = + 0,158 + 0,0652 = 0,4835
2,720
Bila tanah diijinkan menyerap air dan kejenuhanya berubah, isi massa tanah seluruhnya akan sama, hanya sebanyak ruamg udara akan
terisi oleh air lebih banyak. Derajat kejenuhan berobah menjadi 0,908.
Vw
Jadi ; = 0,908
Vw Va
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Vw = 0,908 Vw + 0,908 Va PD

!
en
0,092

en
p

p
ko

ko
Va = Vw = 0,1012 Vw
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 0,908

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

Isi tanah seluruhnya menjadi : = Vs + Vw + Va


= 0,368 + Vw + 0,1012 Vw = 0,5965
0,2285
Vw = = 0,2075 cm3
1,1012
Kadar air pada keadaan kedua ini :
berat air 0,2075
e= = = 0,2075 = 20,75%
berat butir tanah 1,00
10. Sebuah bendungan lama yang terbuat dari timbunan tanah. Timbunan tanah itu mempunyai kadar pori 0,85 % setelah mengalami
pemadatan. Dekat dengan bendung tersebut terdapat tiga lubang bahan (borrow pit) yang dapat digunakan, seperti terluhat dalam A, B, C.
Kadar pori tanah pada masing-masing lubang dan perkiraan biaya untuk pemindahan tanah ke Bendung dapat dilihat pada table sebagai
berikut :
Lobang Kadar pori Biaya pemindahan tanah
Per m3 dalam rupiah
A 0,95 23
B 1,90 16
C 1,60 21
Lubang bahan mana yang paling murah apabila tanah yang akan dipindahkan sebanyak 500.000 m3.
Penyelesaian :
Misalkan isi / volume yang dikehendaki untuk masing-masing tipe A,B,C adalahV1, V2, dan V3. V adalah isi tanah dibutuhkan,
V1 1 e1
=
v 1 e
1 e1
V1 = V( )
1 e
1 0,95
= 500.000( )
1 0,85
2,9
= 500.000( ) = 527.400m3
1,85
1 e2
V2 = V ( )
1 e
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD 2,65 PD
= 500.000 ( ) = 716.000 m3
1,85
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c Biaya tipe A = 527.400.23 = Rp. 12.130.200,-

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n
Biaya tipe B = 784.000.16 = Rp. 12.544.000,-
Biaya tipe C = 716.000.21 = Rp. 15.036.000,-
Jadi tanah dari lubang bahan A yang paling ekonomis.

11. Sebuah kotak / wadah yang berkapasitas 1000m3 diisi penuh dengan pasir lepas dan kemudian dicoba diisi penuh dengan pasir yang
dipadatkan.
Berat kering pasir yang dari kedua kondisi masing-masing adalah 1520 g dan 1830 g. Pasir tersebut mempunyai kadar pori 0,64. Apabila
berat berat jenis pasir adalah 2,65 tentukanlah batas kadar pori dan kepadatan relatifnya.
Penyelesaian :
Isi kotak = 1000m3 ; G = 2,7 ; w = 1g/cm3
Pada kondisi I :
w 1520 G. w
Kepadatan kering d = = = 1,52 =
v 1000 1 e mak
(Dalam kondisi lepas, kadar porinya adalah e mak)
2,7
1 + e mak = = 1,74
1,52
E mak = 0,74
Pada kondisi II :
1830 G. w
Kepadatan kering d = = 1,83 =
1000 1 e mak
(Dalam kondisi padat, kadar porinya adalah e min)
2,7
1 + E min = = 1,445
1,83
e min = 0,445
e mak -e
Kepadatan relative : Dr =
e mak - e min
0,74 0,64 0,1
=
0,74 0,445 0,295
= 0,338
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD Batas kadar pori e mak = 0,74 PD

!
en
e min = 0,445

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

12. Penelitian terhadap suatu contoh tanah lempung menunjukkan sifat-sifatnya sebagai berikut :
a) Kadar air asli 45,6 %
b) Batas cair 49,1 %
c) Batas plastis 26,5%
d) Ukuran dengan diameter 0,0060 mm ada 60 %
e) Ukuran dengan diameter 0,0005 mm ada 10%
Hitunglah indek cair dan koefisien keragaman tanah itu.
Penyelesaian :
w - P.L.
Indek cair L.I. =
P.I.
P.I. = L.L. - L.L. - P.L. 49,1 - 26,5
45,6 - 26,5
L.I. = 0,845
22,6
Koefisien Keragaman :
D60 0,006
Uc 12
D10 0,0005
Konsistensi relative :
L.L - w 49,1 - 45,6
RC 0,1545
P.L. 22,6

13. Ketika pemboran sedang dilakukan, didapatkan contoh tanah jenuh dengan minyak tanah. Berat isi jenuh tanah adalah 2,4 g/cm3. tentukan, kadar
pori dan berat isi kering dari tanah itu. Diketahui pula berat jenis butir tanah dan minyak tanah masing-masing 2,65 dan 0,89.
Penyelesaian :
Tanah dalam kedaan jenuh, berati seluruh ruang porinya terisi oleh minyak tanah.
Ambil massa tanah dengan satu-satuan berat.
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
en

en
p Minyak

p
ko

ko
Wo Vo
u

u
N

N
tanah
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

Ws=1 Butir Vs
tanah

Gambar 1-6

Isi banyak minyak tanah yang terdapat pada tanah disebut Vo.
Isi butir tanah :
1
Vs
2,65
Berat butir tanah = 1 g.
Berat minyak = 0,89 Vo
Berat keseluruahan massa tanah = 1 + 0,89 Vo

Kepadatan jenuh :
1 0,89 Vo
0,0629
0,377 Vo

1 + 0,89 Vo = 2,4 Vo + 2,4 . 0,377


0,095
Vo = 0,0629
1,510
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD isi pori isi PD
Kadar pori =
isi butir tanah isi butir tanah
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 0,0629

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
= 0,167 as
y c o m p u ti n
g

0,377
Jika tanah dalam keadaan kering, minyak di uapkan dan ruang dari minyak 0,0629 di ambil oleh udara yang tidak punya berat, berarti
berat massa tanah = 1 +0
Isi tanah = 0,377 + Vo
= 0,377 + 0,0629 = 0,4399
1
Kepadatan kering = = 2,279 g/cm3
0,4399

14. Hitunglah persentase kadar pori dari contoh tanah yang mempunyai berat isi 1,86 g/cm3 dan kadar air 20%. Berat jenis butir tanah adalah
2,72
penyelesaian :
Ambil massa tanah dengan satu-satuan berat.
Berat butir tanah = 1 g
w = 20%; (berat air dalam contoh tanah).
= 0,20 g.
Berat total keseluruhan massa tanah = 1 + 0,20 = 1,20 g
1,20
Isi total = 0,64 cm3
1,86
Isi udara = Va
= Isi total massa tanah - (isi air + isi butir tanah)
= 0,64 - ( Vw + Vs)
1
= 0,64 - ( 0,20 +
2,72
= 0,64 - ( 0,20 + 0,367)
= 0,073 cm3
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD isi udara PD
Kadar pori tanah = . 100 %
isi butir tanah
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 0,073

.c
.e .e
w

w
as
y c o m p u ti n
g
= . 100% 19,9 % as
y c o m p u ti n
g

0,367

15. Satu contoh tanah lempung yang dicelupkan kedalam air raksa dan isinya 20,8 cm3. berat contoh tanah 31,2 g. setelah di keringkan selama 48 jam,
berat tanah berkurang menjadi 19,6 g sedangkan isinya menjadi 10,2 cm3. tentukan batas susut, kadar pori, berat jenis dan nilai susut tanah.
Penyelesaian :
(W - Ws) - (V - V1) . w
S.L.
Ws
Dimana; W = 31,2 g
Ws = 19,6 g
V = 20,8 cm3
V1 = 10,2 cm3
(31,2 - 19,6) - (20,8 - 10,2)
S.L. =
19,6
11,6 - 10,6
= 0,0512 atau 5,12%
19,6

w (G e)
sat
1 e
Dari data yang ada, kita dapat :
W 31,2
sat 15 g/cm 3
V 20,8
1 (G e)
1,5 =
1 e
1,5 + 1,5 e = G + e
0,5 e = G - 1,5 ……………………………… (1)
Untuk tahan jenuh : e = w.G
Sedangkan,
31,2 - 19,6
W = 0,592
19,6
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD E = 0,592 G ……………………………. (2) PD

!
en
Nilai persamaan (2) dimasukkan ke persamaan (1), maka :

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 0,5 . 0,592 G = G - 1,5

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

G = 2,130
e = 0,592 . 2,130 = 1,261
20,8 - 10,2
10,2 1,04
S.R = 1,922
0,592 0,0512 0,5408
Jadi ;
S.L. = 5,12%
G. = 2,130
e = 1,261
S.R. = 1,922

16. Berapakah besar kepadatan absolut dan batas sudut dari sebuah contoh tanah lempung jenuh yang mempunyai kadar air 32% dan berat
jenis 1,87 yang ternyata turun menjadi 1,67 setelah keringkan dengan oven.
Penyelesaian :
Pandang / tinjau massa tanah dengan satu-satuan berat.
Berat air = isi air = 0,32
1,32
Isi masa tanah = 0,706
1,87
Isi butir tanah = 0,706 - 0,32 = 0,386 cm3
1
Kepadatan absolute = 2,6
0,386
Sesudah dikeringkan :
Berat butir tanah + air = 1,67 . 0,706 = 1,18
Berat butir tanah = 1,0 g
Berat air = 0,18 g
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD 0,18 PD
Batas sudut = 0,18 18%
1,00
!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c 17. Timbunan tanah yang dipadatkan mempunyai kepadatan kering 1,84 g/cm3 pada kadar air 15%. Kepadatan lapangan/ditempat (insitu

.c
.e .e
w

w
as g as ng
y c o m p u ti n y c o m p u ti

density) dan akdar air dalam lubang tes bahan (borrow pits) adalah 1,77 g/cm3 dan 80%. Berapakah banyaknya galian tanah di butuhkan
(dari daerah borrow pits ) untuk timbunan per m3.
Penyelesaian :

d d ( 1 w) 1,84 (1 0,15) 2,118


1 w
G (1 w) 2,7 91 0,15)
1 e 1 e
2,918
1 + e1 =
1,77
e1 = 0,648
jadi isi galian yang dibutuhkan = V1
V1 1 e1
V 1 e
1 0,648
V1 =V , V = 1 m3
1 0,470

1,648
V1 = 1,12 m3
1,470
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

Latihan Kumpul : Hari Sabtu, 30 April 2011


!

!
en

en
p

p
ko

ko
u

u
N

N
ww

ww
om

om
.c

.c
.e .e
w

w
as g as g
y c o m p u ti n y c o m p u ti n

1. Gambarkanlah grafik pembagian butir untuk dua contoh tanah A dan B. berat total contoh tanah adalah 500 g dari masing-masing
contoh.
Hitunglah :
a. Koefisien keseragaman untuk kedua contoh tanah dan jelaskan hasil tersebut.
b. Diameter efektif dari contoh B.
Ukuran saringan
4,78 2,41 1,20 0,60 0,30 0,15 0,075 Pan
(mm)
Contoh A
- 72 91 75 182 15 55 10
Berat yang tertahan (g)
Contoh B
- - 4 8 201 52 227 8
Berat yang tertahan (g)

2. menurut percobaan batas cair, menunjukkan sebagai berikut :


jumlah ketokan 10 20 31 40
kadar air 82,0% 74,3% 68,0% 65,05
dua percobaan batas plastis yang telah dilakukan, menunjukkan harga 28,2 dan 29,4.
Masukkan kedalam grafik dan tentukan batas cair, indek plastis dan indek pengaliran (If)
Apabila berat jenis contoh tanah adalah 2,71 tentukanlah kadar pori dalam keadaan jenuh pada batas cair.

3. Perubahan isi suatu massa tanah pada batas cair adalah 80% dan batas plastis 28 %. Dari percobaan menunjukkan batas plastis 24.
apabila indek plastis 35, tentukan batas cair, batas susut, dan nilai susut (shrinkage ratio) dari tanah. (selisih isi tanah ditentukan pada
keadaan kering).

4. Dari percobaab pemadatan Procor, berat contoh tanahnya adalah 1,905kg pada kadar air 17,54%. Diameter mould 10,4 cm dan
tingginya 11,2 cm, tentukan kadar pori, kepadatan dan derajad kejenuhan tanah itu. Berat jenis butir tanah 2,64

Anda mungkin juga menyukai