Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ASAHAN
T.A 2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................
2
DAFTAR ISI........................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
4
1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................... 5
3
d. Teori Westergard...................................................................................
22
e. Teori Tegangan Normal dan Geser Suatu Bidang................................
28
BAB III PENUTUP................................................................................................
31
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................
31
3.2 Saran ........................................................................................................
31
BAB I
PENDAHULUAN
tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku
tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan
4
bendugan, dan lain-lain. Oleh karena itu, perkiraan dan pendugaan
benar. Dalam pekerjaan teknik sipil, tanah memang peranan penting baik itu
tersusun dari berbagai mineral, sifat dan prilaku yang berbeda-beda. Tanah yang
digunakan dalam pekerjaan teknik sipil tersebut mempunyai sifat fisis dan sifat
mekanis yang berbeda-beda, yang tidak dapat digunakan untuk hal yang sama
dalam suatu kontruksi, maka dari itu dilaksanakan pemeriksaan tanah yang
bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat fisis dan mekanis, maka sejauh mana
terutama sebagai tempat meletakkan pondasi suatu kontruksi dan sebagai bahan
maka seorang insinyur hrus bias membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat
(terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
(yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi
5
Diharapkan pembaca mengetahui apa itu ilmu Mekanika
6
BAB II
PEMBAHASAN
• Bergantung pada pada sifat tanah saat mengalami sifat tanah saat mengalami
pembebanan.
• Tanah dianggap bersifat elastik, homogen,Tanah dianggap bersifat elastik,
homogen, isotropis, dan terdapat hub.isotropis, dan terdapat hub. Linier
tegangqan linear.
• Tegangan yang berasal dari beban di permukaanTegangan yang berasal dari
dipermukaan.
tanah berkurang bila kedalaman bertambahtanah berkurang bila kedalaman
bertambah.
• Tegangan yang berasal daegangan yang berasal dariri berat sendiriberat sendiri
tanahtanah.
bertambah bila kedalamannya bertambahbertambah bila kedalamannya bertambah
• RegangRegangan volumetrik padaan volumetrik pada material elastik :material
elastik :
7
•Jika penurunan terjadi dalam kondisi onstan, maka ∆V/V = 0∆V/V = 0
• μμ = 0,5 jika pembebanan= 0,5 jika pembebanan meyebabkmeyebabkanan
perubahanperubahan volume (konsolidasi).
Tegangan yang terjadi di dalam massa tanah dapat disebabkan oleh beban yang
bekerja di permukaan atau oleh beban akibat berat sendiri tanah. Tegangan akibat
beban di permukaan tanah berkurang bila kedalaman bertambah. Tegangan akibat
berat sendiri tanah bertambah bila kedalaman bertambah.
• Tegangan (stress)
• Distribusi tegangan
Merupakan penyebaran teganagn yang terjadi akibat beban (dalam tanah : berat
tanah di atasnya /beban luar) terhadap kedalaman bidang titik yang ditinjau.
Semakin jauh titik yang ditinjau akan menerima tegangan semakin kecil.
8
1. Tegangan Akibat Berat Tanah Sendiri.
Contoh:
Dilambangkan dengan σ, σ v, Po
9
b. Tegangan Efektif
Merupakan tegangan dalam tanah yang dipengaruhi oleh gaya-gaya
dari air yang terdapat di dalam tanah.
σ'=σ–u
Beban terpusat
Bentuk empat persegi
Bentuk segitiga
BentukTrapesium
10
Hitungan tegangann-tegangan yang terjadi didalam tanah berguna
untuk analisis ;
tegangan – regangan (stress – strain) pada tanah
penurunan (settlement) yang terjadi pada tanah
11
2.3 TEOROI – TEORI TEGANGAN DALAM TANAH
a. Teori Elastis
• Sifat tegangan – regangan dan penurunan pada tanah tergantung pada sifat tanah
bila mengalami pembebanan
• Tanah dianggap bersifat elastis, homogen, isotropis dan terdapat hubungan linear
antara tegangan – regangan Regangan volumetric pada material yang bersifat
elastis dinyatakan oleh persamaan :
b. Teori Bussinesq
12
tegangan sebelum beban struktur bekerja, yaitu tegangan akibat berat
sendiri
1. Beban Titik
Analisis tegangan yang terjadi didalam masa tanah akibat pengaruh beban titik
di permukaan, dapat dilakukan dengan menggunakan teori boussinesq(1885).
Besarnya tegangan vertikal tidak tergantung pada modulus elastic (e) dan rasio
poisson. Tekanan lateral bergantung pada rasio poisson dan tidak bergantung pada
modulus elastic. Intensitas tambahan tegangan vertikal (Δσz) akibat beban titik Q
pada kedalaman tertentu, diperlihatkan secara skematis dengan garis patah-patah.
Jika titik-titik dengan tambahan tegangan yang sama dihubungkan, maka akan
dihasilkan gelembung tekanan (pressure bulb) isobar tegangan, seperti yang
ditunjukkan garis-garis penuh. Karena hitungan tegangan dengan menggunakan
teori boussinesq mengabaikan berat tanahnya sendiri, untuk menghitung tegangan
vertikal total yang terjadi didalam tanah, tegangan akibat beban fondasi harus
ditambahkan dengan tegangan akibat berat tanahnya sendiri.
13
Jika factor pengaruh untuk beban titik pada teori Boussinesq didefinisikan
sebagai :
14
Nilai Ib didapat dari grafik yang diperlihatkan pada gambar berikut :
Contoh soal :
Pondasi tapak bujur sangkar lebar 0.9 m tereletak pada kedalaman 1 m.
Pondasi menahan beban titik dari kolom dengan Q = 85,41 kN. Hitung
penambahan tegangan di bawah pusat pondasi (titik B) dan di sudut
luasan (titik A) bila beban pondasi dianggap sebagai beban titik pada
kedalaman 2 m dari permukaan tanah.
15
2. Beban Garis(line load)
Terdiri dari :
• Square/rectangular
• Circular
• Triangle
• Trapezoidal
16
qo = tegangan akibat beban pondasi
I = nilai factor pengaruh (chart US Navy,1997)
17
Circular
Untuk titik selain di bawah pusat lingkaran , dapat menggunakan chart dari Foster
dan Ahlvin ,1954
Triangle
18
Trapezodial
19
Untuk distribusi tegangan di bawah titik A dapat menggunakan chart Osterberg
(1957); US Navy 1971
c. Teori Newmark
20
o Newmark (1942) menyajikan sebuah diagram pengaruh yang dibuat
dengan membuat lingkaran-lingkaran yang sepusat, jari-jari lingkaran
terseut merupakan r/z dan z/q (tak berdimensi)
21
Dimana : q = beban terbagi rata pd pondasi
n = jumlah elemen yang tertutup denah pondasi
I = factor pengaruh yang ditentukan pada grafik Nwemark
Cara newmark cocok untuk pondasi dengan bentuk dan ukuran sembarang, sejauh
denah pondasi masih dapat digambarkan pada diagram dengan skala yang sama.
Contoh soal :
Hitung besarnya tambahan tegangan vertikal dipusat berat (titik A) akibat beban
fondasi ( 3 x 3 ) m2 yang mendukung beban terbagi rata 100 kN/m2 kedalaman 3
m, gambarkan garis pengaruh lingkaran Newmark.
Penyelesaian :
Untuk menggambarkan lingkaran Newmark, diambil panjang skala AB tertentu,
misalnya AB = 4 cm, Jari-jari tiap lingkaran diperoleh dengan mengalikan jari-jari
relatif (r/z) dengan 4 cm,
22
Karena AB = 4 cm, kedalaman 3 m, maka ukuran fondasi pada lingkaran
Newmark adalah ; B = 3 m menjadi (AB/z)B = ( 4/300 ) 300 = 4 cm L = 3 m
menjadi (AB/z)L = ( 4/300 ) 300 = 4 cm Dari gambar elemen yang tertutup
fondasi n = 66,4 ; maka tambahan tegangan vertikal dipusat fondasi sedalam 3 m
adalah ;
∆σz = nql = 66,4 x 100 x 0,005 = 33,2 kN/m2
d. Teori Westergard
Teori westergaard lebih cocok untuk tanah berlapis, hasil tegangan yang
dihitung lebih kecil dari Boussinesq. Dalam praktek Boussinesq lebih banyak
digunakan.
Tambahan tegangan sebuah titik dalam tanah akibat beban titik dipermukaan
dinyatakan ;
23
Persamaan dapat ditulis dalam bentuk
Isobar faktor pengaruh Boussinesq untuk fondasi empat persegi panjang juga
dapat digambarkan dengan teori Westergaard untuk angka Poisson
µ=0
24
25
Faktor Koreksi untuk mengubah tegangan pada pusat fondasi menjadi nilai
tegangan rata-rata
Dalam analisa Boussinesq dan Westergaard, untuk mengubah tegangan pada pusat
berat fondasi menjadi nilai rata-rata tegangan dibawah fondasi, dapat dilakukan
denga cara mengalikan hasil hitungan tegangan vertikal dibawah pusat fondasi
dengan faktor koreksi yang diberikan Shower (1962) dimana B pada tabel adalah
lebar fondasi
26
Dengan pendekatan ini , nilai tambahan tegangan vertikal dinyatakan dengan ;
a. Fondasi empat persegi panjang
Contoh
Timbunan setinggi 2 m dipadatkan pada area yang sangat luas, ∂b timbunan 21
kN/m3, diatas timbunan ada fondasi telapak ( 300 x 300 ) cm yang mendukung
beban 1000 kN, ∂b tanah asli 16 kN/m3, muka air tanah sangat dalam ;
a.Hitung dan gambarkan hubungan antara tegangan efektif dan kedalaman
sebelum ada timbunan
b. Hitung dan gambarkan hubungan antara tambahan tegangan akibat beban
timbunan dan fondasi
27
Penyelesaian :
a.Karena muka air tanah sangat dalam, maka tegangan efektif adalah
28
e. Teori Tegangan Normal dan Tegangan Geser Pada Suatu Bidang
Jumlahkan komponen gaya yang ada pada elemen tanah untuk arah N dan T dapat
dinyatakan :
29
dapat ditentukan nilai yang mana n bernilai nol.
Tegangan normal yang ada pada bidang utama disebut tegangan utama. Besarnya
tegangan normal Tegangan pada bidang utama besar
Tegangan normal dan tegangan geser yang terjadi pada setiap bidang juga dapat
ditentukan dengan menggambarkannya pada lingkaran Mohr
30
Perjanjian tanda yang dipakai adalah :
Tegangan normal tekan dianggap positif ; tegangan geser dianggap positif apabila
tegangan geser bekerja pada sisi yang berhadapan dengan tegangan bujur sangkar
berotasi dengan arah yang berlawanan perputaran jarum jam
Jika bidang AB dan AD adalah bidang utama besar dan kecil , tegangan normal
dan tegangan geser pada bidang EF dapat ditentukan dengan mensubstitusikan
xy=0.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tegangan yang terjadi di dalam massa tanah dapat disebabkan oleh beban yang
bekerja di permukaan atau oleh beban akibat berat sendiri tanah. Tegangan akibat
beban di permukaan tanah berkurang bila kedalaman bertambah. Tegangan akibat
berat sendiri tanah bertambah bila kedalaman bertambah.
1. Teori Elastis
2. Teori Bussinesq
3. Teori Newmark
4. Teori Westergard
3.2 Saran
32