Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PERENCANAAN PONDASI
Disusun untuk memenuhi tugas besar Mata Kuliah Rekayasa Pondasi yang diampu oleh :

Azzah Balqis Sabbah, S.T., M.T.


Karuniadi Satrijo Utomo, S. T., M. T.

Disusun oleh :

Kelompok 3 Rombel 1

1. Dwiki Pandu Winata (5111420001)


2. Wahyu Aditiya (5111420011)
3. Indah Maharani (5111420013)
4. Richard Sahat Butar Butar (5111420038)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 5
BAB II ANALISA DAN PEMBAHASAN .......................................................................................... 6
2.1 Deskripsi Lapisan Tanah...................................................................................................... 6
2.1.1 Tabel Data lapisan tanah yang belum di gabungkan .................................................... 6
2.1.2 Tabel Data lapisan tanah yang sudah di gabungkan ..................................................... 6
2.1.3 Tabel-tabel/grafik/rumus yang digunakan untuk melakukan korelasi ....................... 6
2.1.4 Tabel Data lapisan tanah yang sudah digabungkan+hasil korelasi ............................. 7
2.2 Asumsi Pondasi ..................................................................................................................... 7
2.3 Beban...................................................................................................................................... 8
BAB III PERHITUNGAN .................................................................................................................... 9
3.1 Perhitungan Daya Dukung Tekan Pondasi Tiang Tunggal .............................................. 9
3.2 Perhitungan Daya Dukung Tekan Pondasi Tiang Grup ................................................. 13
3.3 Perhitungan Daya Dukung Horizontal Pondasi Tiang Tunggal..................................... 17
3.4 Perhitungan Daya Dukung Horizontal Pondasi Tiang Grup ......................................... 20
3.5 Perhitungan Daya Dukung Tarik Pondasi Tiang Tunggal ............................................. 21
3.6 Perhitungan Daya Dukung Tarik Pondasi Tiang Grup .................................................. 21
3.7 Menghitung Settlement Tiang Tunggal ............................................................................ 22
3.8 Menghitung Settlement Tiang Grup ................................................................................. 23
3.9 Uji Pembebanan Daya Dukung Tiang Tunggal ............................................................... 26
3.10 Uji Pembebanan Daya Dukung Tiang Grup .................................................................... 26
3.11 Tabel Resume Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Beban Yang Diinginkan ..... 27
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................. 28
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 28
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 29

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan
yang berfungsi untuk meneruskan beban yang diakibatkan struktur pada bagian
atas kepada lapisan tanah yang berada pada bagian bawah struktur tanpa
mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan tanah pondasi yang
berlebihan.

Perancangan pondasi harus dirancang agar dapat mendukung beban sampai


batas keamanan tertentu. Termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin
terjadi. Penggunaan pondasi dalam sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang
memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh
beban yang terjadi pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah dengan
kedalaman > 8 meter (Bowles, 1997). Pemilihan tipe pondasi tiang didasarkan
oleh fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi
tersebut, besarnya beban dan beratnya bangunan atas, keadaan tanah dimana
bangunan tersebut akan didirikan, dan biaya pondasi dibandingkan dengan
bangunan atas (Sardjono, 1988).

Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi pekerjaan
konstruksi. Tanah adalah pondasi pendukung bangunan, atau bahan konstruksi
dari bangunan itu sendiri. Mengingat hampir semua bangunan itu dibuat diatas
atau dibawah permukaan tanah, maka harus dibuat pondasi yang dapat memikul
beban bangunan itu atau gaya yang berkerja pada bangunan itu.

Pondasi sebagai struktur bawah dapat di bagi dua yaitu pondasi dalam dan
pondasi dangkal. Pemilihan tipe pondasi ini tergantung kepada struktur atau
beban di atasnya termasuk beban ringan atau beban berat dan bergantung
terhadap kondisi tanah di sekitarnya. Maka dari itu untuk beban ringan dan
kondisi tanah baik biasanya digunakan pondasi dangkal,dan untuk beban yang
berat digunakan pondasi dalam.

3
Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi dapat di pilih tipe
pondasi yang sesuai dengan bangunan tergantung pada beberapa faktor yaitu
fungsi bangunan dan beban yang harus dipikul, kondisi permukaan tanah, daya
dukung yang cukup, penurunan (settlement) yang tidak membahayakan
bangunan serta biaya pondasi dibandingkan dengan biaya bangunan.

Pondasi tiang pancang ( pile foundation ) merupakan pondasi dalam yang


ditanam atau dipancang didalam tanah dengan kedalaman tertentu yang
berfungsi untuk meneruskan beban yang dipikul struktur pada bagian atas
bangunan kedasar tanah.

Pondasi tiang pancang ( pile foundation ) sudah digunakan sebagai


penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Struktur yang
menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai
kapasitas daya pikul yang memadai. Dari hasil pemeriksaan tanah menunjukkan
bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras atau apabila besarnya hasil
estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi
bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indikator
bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang
lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.

Analisa ini dilakukan adalah untuk melakukan simulasi secara analitis dan
numerik mengenai perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang (pile
foundation) dengan menggunakan data data hasil percobaan. Penggunaan
pondasi tiang pancang (pile foundation) ini menarik untuk dibahas, pertama yang
berkaitan dengan daya dukungnya berdasarkan beberapa metode pengujian serta
teori - teori yang ada. Metode pengujian untuk mendapat nilai daya dukung dari
suatu pondasi yang digunakan di Indonesia adalah Uji Penetrasi Kerucut atau
yang lebih dikenal dengan Sondir (Dutch Cone Penetrometer) karena di negeri
ini.

4
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang perlu dicapai dalam penelitian ini, yakni :
a. Untuk mengetahui daya dukung tekan pondasi tiang tunggal.
b. Untuk mengetahui daya dukung tekan pondasi tiang grup.
c. Untuk mengetahui daya dukung horizontal pondasi tiang tunggal.
d. Untuk mengetahui daya dukung horizontal pondasi tiang grup.
e. Untuk mengetahui daya dukung tarik pondasi tiang tunggal.
f. Untuk mengetahui daya dukung tarik pondasi tiang grup.
g. Untuk mengetahui perhitungan settlement tiang tunggal.
h. Untuk mengetahui perhitungan settlement tiang grup.
i. Untuk mengetahui uji pembebanan daya dukung tiang tunggal.
j. Untuk mengetahui uji pembebanan daya dukung tiang grup.

5
BAB II ANALISA DAN PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Lapisan Tanah


2.1.1 Tabel Data lapisan tanah yang belum di gabungkan
Tabel 2.1 Data lapisan tanah yang belum di gabungkan
No Depth N Jenis Tanah Konsistensi
1 0-2 15 Lempung, warna merah Sangat Kaku
2 2-4 16 Lempung, warna merah Sangat Kaku
3 4-6 24 Lempung, warna merah Sangat Kaku
4 6-8 20 Pasir kuarsa, warna putih Menengah
5 8-10 32 Pasir kuarsa, warna putih Padat
6 10-12 37 Pasir kuarsa, warna putih Padat
7 12-14 50 Pasir kuarsa, warna putih Padat
8 14-16 50 Lempung,warna abu-abu Sangat Keras
9 16-18 50 Lempung,warna abu-abu Sangat Keras
10 18-20 50 Lempung,warna abu-abu Sangat Keras

2.1.2 Tabel Data lapisan tanah yang sudah di gabungkan


Tabel 2.2 Data lapisan tanah yang sudah digabungkan
No Depth N Jenis Tanah Konsistensi
1 0-3 18,33 Lempung, warna merah Sangat Kaku
2 3-6 18,33 Lempung, warna merah Sangat Kaku
3 6-8 20 Pasir Kuarsa, warna putih Menengah
4 8-9 26 Pasir kuarsa, warna putih Menengah
5 9-16 42,25 Pasir kuarsa, warna putih Padat
6 16-20 50 Lempung, warna abu-abu Sangat Keras

2.1.3 Tabel-tabel/grafik/rumus yang digunakan untuk melakukan korelasi


Tabel 2.3 Variasi korelasi N-SPT dengan cu tanah lempung (Terzaghi dan Peck, 1967)

6
Tabel 2.4 Nilai Empiris untuk Dr, , dari tanah berbutir berdasarkan nilai N Koreksi
(Bowles, 1977)

2.1.4 Tabel Data lapisan tanah yang sudah digabungkan+hasil korelasi


Tabel 2.5 Data lapisan tanah yang sudah digabungkan + hasil koreksi
DEPTH N JENIS TANAH KONSISTENSI C (kN/m²) γ (kN/m3) SUDUT GESER Nilai γ dry dan γ sat Nc Nq Nγ
0-3 18.33 Lempung, warna merah Sangat Kaku 110 17 10 15 γ dry 8.35 2.47 1.22
3-6 18.33 Lempung, warna merah Sangat Kaku 110 17 10 17 8.35 2.47 1.22
6-8 20.00 Pasir kuarsa, warna putih, Menengah 40 18 30 18 30.14 18.4 22.4
8-9 26.00 Pasir kuarsa, warna putih, Menengah 45 18 30 18.5 γ sat 30.14 18.4 22.4
9-16 42.25 Pasir kuarsa, warna putih Padat 80 19 35 19 46.12 33.3 48.03
16-20 50.00 Lempung,warna abu-abu Sangat Keras 200 20 20 20 14.83 6.4 5.39

2.2 Asumsi Pondasi


Asumsikan sesuai kebutuhan (lihat spesifikasi beton pancang wika atau waskita).
Tabel 2.6 Asumsi dimensi pondasi
Spun Pile 1000 mm
Jenis tiang satuan
(PT. Wijaya Karya)
Kedalaman (D) 16
Kedalaman (D.dry) 3 m
Kedalaman (D.sat) 13
Diameter (B) 1 m
Ukuran Pile cap 0,785 m²

m = 2 (Jumlah kolom dalam grup)

n = 2 (Jumlah baris dalam grup)

s = 2,5 B

fc’ = 30 Mpa = 3000 ton/m2

7
Gambar 1 Gambar tampak atas Lg, Bg

2.3 Beban
Beban yang ada di soal yang akan dibandingkandengan hasil perhitungan:
Tabel 2.7 Beban yang sudah ditentukan
beban vertikal tekan tiang tunggal 130 ton
beban vertikal tarik tiang tunggal 30 ton
beban horizontal tiang tunggal 30 ton
beban vertikal tekan tiang grup 300 ton
beban vertikal tarik tiang grup 80 ton
beban horizontal tiang grup 90 ton

8
BAB III PERHITUNGAN

3.1 Perhitungan Daya Dukung Tekan Pondasi Tiang Tunggal


Data penelitian :
C = 80 kN/m2

γ’(γsat- γair) = 19 – 9,81 = 9,19 kN/m2

q = (D dry γ dry) + (γ’ D sat)

= (3 15) + (9,19 13) = 164,47 kN/m2

B (diameter) = 1 meter

Nc = 46,12 (Tabel Variation of Meyerhof’s Bearing Capacity Factors Nc, Nq, N γ)

Nq = 33,3 (Tabel Variation of Meyerhof’s Bearing Capacity Factors Nc, Nq, N γ)

Nγ = 48,03 (Tabel Variation of Meyerhof’s Bearing Capacity Factors Nc, Nq, N γ)

FK =3

Tabel 3.1 Variation of Meyerhof’s Bearing Capacity Factors Nc, Nq, N γ

9
a. Daya dukung ujung tiang (Persamaan Mayerhof)

Karena MAT berada diantara permukaan tanah dan dasar pondasi, maka
menggunakan γ’.

qe = (C.Nc) + (q.Nq) + (0,3. γ’.B.N γ)

= (80 46,12) + (164,47 33,3) + (0,3 9,19 1 48,03)

= 9298,86971 kN/m2

Nilai maksimum qe (Meyerhoff) → qe 50

qe = 50 ×Nq ×tan θ

= 1165,845551 kN/m2

Qe = 50

= 1165,845551 0,785 = 915,189 kN

b. Daya dukung selimut tiang


Metode alpha untuk lapisan tanah lempung pada layer 1 dan 2
Rumus :

Qs layer = α layer C layer As

Keterangan :
Qs Layer : Daya dukung selimut tiang pada lapisan tanah tertentu (kN)
α layer : Faktor adhesi
C layer : Kohesi pada lapisan tanah (kN/m2)

As : Luas selimut tiang pada lapisan tanah → Keliling kedalaman (m2)

10
Gambar 2 Grafik Metode Alpha ( ) untuk Tanah Lempung

Tabel 3.2 Perhitungan daya dukung selimut untuk lapisan tanah lempung

DAYA DUKUNG SELIMUT TIANG LAPISAN LEMPUNG (Metode Alpha)


Layer 1 ( 0-3 meter ) Layer 2 ( 3-6 meter )
C1= 110 kN/m² C2 = 110 kN/m²
α1 = 0,44 α2 = 0,44
d1 = 3 m d2 = 3 m
qs1 = α1 C1 qs2 = α1 C1
= 48,400 kN = 48,400 kN
D= 1 m D= 1 m
Qs1 = qs d1 k.selimut Qs2 = qs d2 k.selimut
= 456,343 kN = 456,343 kN

Metode Coyley dan Castello untuk lapisan tanah pasir pada layer 3, 4 dan 5

Rumus :

qs = Ks σv tan δ
Keterangan :
qs : unit tahanan selimut tiang (kN/m2)

Ks : Koefisien tanah lateral (Bahan tiang adalah beton = 0.75 φ)

σv : Kohesi pada lapisan tanah (kN/m2)

δ : Sudut gesek antara tiang dan tanah

11
Qs layer = qs As

Keterangan :
Qs Layer : Daya dukung selimut tiang pada lapisan tanah tertentu (kN)
qs : unit tahanan selimut tiang (kN/m2)

As : Luas selimut tiang pada lapisan tanah → Keliling kedalaman (m2)

Tabel 3.3 Nilai Ks untuk tanah pasir

Tabel 3.4 Perhitungan daya dukung selimut untuk lapisan tanah pasir

DAYA DUKUNG SELIMUT TIANG LAPISAN PASIR (Coyley dan Castello)


Layer 3 ( 6-8 meter ) Layer 4 ( 8-9 meter )
Ks = 1 Ks = 1
σv = 57,33 σv = 139,385
δ= 22,5 δ= 22,5
qS3 = Ks σv tan δ qS4 = Ks σv tan δ
23,74686353 kN 57,7352 kN
d3 = 2 m d4 = 1 m
D= 1 m D= 1 m
Qs3 = qs d3 k.selimut Qs34= qs d4 k.selimut
= 149,2659993 kN = 181,453 kN

Layer 5 ( 9-16 meter )


Ks = 1
σv = 175,895
δ= 26,25
qS5 = Ks σv tan δ
86,74181471 kN
d5 = 7 m
D= 1 m
Qs5 = qs d5 k.selimut
= 1908,319924 kN

12
Qs = Layer1 + Layer2 + Layer3 + Layer4 + Layer5

= 456,343 + 456,343 + 149,2569 + 181,453 + 1908,319

= 3151,725 kN
Q all = (Qe + Qs)/FK

( )
=

= 1355,638 kN
= 135,5638 ton
Qu = 130 ton = 1300 kN
Karena Q all > Qu tiang tunggal maka AMAN.

3.2 Perhitungan Daya Dukung Tekan Pondasi Tiang Grup


Diketahui :
Tabel 3.5 Data Qp, Qs, M, dan

KELOMPOK TIANG (Tanah Lempung)

Qp = Qe 915,189 kN
Qs 3151,725 kN
M 2 tiang pondasi
N 2 tiang pondasi

m : Jumlah kolom dalam grup → (2)


n : Jumlah baris dalam grup → (2)
Qp : Daya dukung ujung tiang → (915,189 kN)
Qs : Daya dukung selimut tiang → (915,189 kN)
FK : Faktor keamanan → (3)

13
Gambar 1 Gambar tampak atas Lg, Bg

a. Total Kapasitas Kelompok Tiang :


Rumus
( )

∑Q all 1 =m n (Qp + Qs)


=2 2 (915,189 + 3151,725)
= 16267,655 kN
Q all 1 = ∑Q all 1 / FK

= 5422,552 kN
b. Daya dukung blok berukuran L x Bg x D

Tabel 3.6 Data S, Lg, Bg, Cu, dan Nc

DAYA DUKUNG BLOK L x Bg x D


2,5 B
S M
2,5
s+B
Lg M
3,5
s+B
Bg
3,5 M
Cu 110 kN/m²
Nc 8,35

14
s = 2,5 B
= 2,5 m
Lg =s+B
= 3,5 m
Bg = s +B
S = 3,5 m
Cu =110 kN/m2
Nc = 8,35

Daya dukung blok = 2(Lg + Bg) qs ∆L


Keterangan :
qs : unit tahanan selimut tiang (kN/m2)
∆L : kedalaman lapisan tanah yang ditinjau (m)

Tabel 3.7 Perhitungan daya dukung blok setiap layer

Layer 1 ( 0-3 meter )


ΔL 3 m
qs1 48 kN/m²
2(Lg + Bg)qs ΔL 2033 kN
Layer 2 ( 3-6 meter )
ΔL 3 m
qs2 48 kN/m²
2(Lg + Bg)qs ΔL 2033 kN
Layer 3 ( 6-8 meter )
ΔL 2 m
qs3 23,74686353 kN/m²
2(Lg + Bg)qs ΔL 664,9121789 kN
Layer 4 ( 8-9 meter )
ΔL 1 m
qs4 57,73516 kN/m²
2(Lg + Bg)qs ΔL 808,2922 kN
Layer 5 ( 9-16 meter )
ΔL 7 m
qs5 86,74181471 kN/m²
2(Lg + Bg)qs ΔL 8500,697842 kN

15
∑Q all 2 = Lg Bg qs Nc + (∑(2(Lg + Bg) qs ΔL) )
= 3,5 3,5 110 8,35 + (2033+2033+664,912+808,292+8500,697)
= 25291,127 kN
Q all 2 = ∑Q all 2 / FK

= 8430,376 kN

Nilai Q all yang digunakan adalah nilai terkecil.


Q all = Q all 2 = 5422,552 kN

Efisiensi Tiang grup :

k = 4 tiang pondasi

D =1m

s = 2,5 B

= 2,5 m

θ = tan-1(D/s)

= 21,800

(( ) ) (( ) )
η = [ ( )]

= 0,76

Qu = 300 ton = 3000 kN

Qg = η Qall = 0,76 5422,552

= 4109,004 kN

= 410,9 ton

Cek Qg > Qu tiang grup (OK)

16
3.3 Perhitungan Daya Dukung Horizontal Pondasi Tiang Tunggal
Menentukan Kriteria Tiang

Beban lateral tiang tunggal (Hu) = 30 ton

Diameter (B) = 1 m

Fc beton tiang = 30 Mpa = 3000 ton/m2

Ep = 4700 √

= 257429,602 ton/m2

Ks = 50 ton/ft3 = 1765,735 ton/m3 (didapat dari grafik)

ηh = 8 ton/ft3 = 282,52 ton/m3 (didapat dari grafik)

Gambar 3 Hubungan h dan Kepadatan Tanah Pasir

Momen inersian penampang tiang (I) = b4

= 14

= 0,0833 m4

Panjang tiang (L) = 16 m

17
R =√

=√

= 1,867

T =√

=√

= 2,377

Tabel 3.8 Tipe tiang sesuai modulus tanah

L ≤ 2T = tidak kaku (panjang) L ≥ 4T = tidak kaku (panjang)


L ≤ 2R = tidak kaku (panjang) L ≥ 3,5R =tidak kaku (panjang)

Tiang Panjang/ Tidak Kaku


Metode analisa broms, dengan kondisi:

- Tiang panjang
- Kepala tiang terjepit
- Tanah pasir

Kapasitas Lateral

Cu rata-rata = 77 kN/m2

B =1m

D =1m

L = 16 m

18
ɸ = 30 º

γ = 18 kN/m3

= =3

Fc = 30 Mpa = 30000 kN/m2

Kapasitas momen ultimit

Gambar 4 Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang pada Tanah Pasir

Melihat grafik diatas, maka didapatkan nilai,

Kapasitas lateral ultimit = 55 KN

19
Hu =

H all =

Beban lateral tiang tunggal (Hu) = 30 ton

Cek : H all > Hu (OK)

3.4 Perhitungan Daya Dukung Horizontal Pondasi Tiang Grup


Beban horizontal tiang grub (Hu) = 90 ton
N = 4 tiang
Diameter = 1 meter
Spacing = 2,5 B
= 2,5 meter

Tabel 3.9 Group Efficiency values for various pile spacing

Karena spacing 2,5B maka diperlukan ekstrapolasi dari tabel diatas

Pile Spacing (s) 2B 3B 4B 5B 6B 8B


Group efficiency (Ge) 0,65 0,7 0,75 0,85 0,9 1

20
Untuk mengetahui nilai Ge maka menggunakan cara interpolasi

Ge = 0,675

H all grup = Ge N H all tunggal

= 0,675 4 99

= 267,3 ton

Beban horizontal tiang grub (Hu) = 90 ton


Cek : H all grup > Hu (OK)

3.5 Perhitungan Daya Dukung Tarik Pondasi Tiang Tunggal


Qfp = Qs = 3151,725 kN
= 315,1725 ton
=

= 2400 ( )

= 30144 kg/m
= 30,144 ton/m
Pu = 30 ton

P all Tunggal =

= 115,105 ton
Cek : P all tunggal > Pu (OK)

3.6 Perhitungan Daya Dukung Tarik Pondasi Tiang Grup


N = 4 tiang
P all grup = P all Tunggal N
= 115,105 4
= 460,422 ton
Pu = 80 ton
Cek
P all grup > Pu (OK)

21
3.7 Menghitung Settlement Tiang Tunggal
Diketahui :
Penurunan akibat beban kerja vertical
= 130 ton
= 30 ton
= 16 m
= 0,785
= 257429,6
= 0,67 (Tergantung pada distribusi tahanan sepanjang tiang)

Gambar 5 Nilai tergantung pada distribusi tahanan sepanjang tiang

= 0,04
Tabel 3.10 Nilai Cp (Vesic, 1997)

= 165,605

=( √ )

=( √ )

= 0,063

22
Penurunan batang tiang ( )
( )
=

( )
=

= 0,012 m
Penurunan tiang akibat beban di ujung tiang ( )

= 0,031 m
Penurunan tiang akibat beban yang tersalurlan sepanjang tiang ( )

= 0,000711 m
Penurunan total (S)
S = + +
= 0,012+0,031+0,000711
= 0,044 m
= 4,4 cm
Sizin = 5 cm
S < Sizin (OK)

3.8 Menghitung Settlement Tiang Grup


Diketahui :

D1 = 3m

D2 =3m

D3 =2m

D4 =1m

D5 =7m

23
D6 =4m

= 300 kN

= 3,5 m

= 3,5 m

= 0,2 (Dari table)

Tabel 3.11 Nilai tipikal indeks kompresi untuk lempung tak terganggu (Ameratunga et. al,
2016)

= 0,77 (Dari tabel)

Tabel 3.12 Korelasi Empiris untuk Cc (Ameratunga et. al, 2016)

24
3m
MAT Lempung
3m
2/3L = 10,67 m Lempung
2m
4.667 Pasir 16 m
1m Pasir
1.667
7m
Pasir
Z = 7,33m

sangat keras 4m Lempung

Gambar 6 Pondasi tiang pancang beserta kedalaman setiap lapisannya

L’ = L

= 10,667 m

L’ – 9 m = 1,667 m

= 7,333 m

= ( )

=(15*3)+((17-9,81)*3)+((18-9,81)*2)+((18,5-9,81)*1)+((19-
9,81)*1,667)+((19-9,81)*(7-1,667))+((20-9,81)*(4/2))

= 176,350 kN/

=( )( )

=( )( )

= 25,562 kN/

25
( )
=

( )
=

= 0,049 m

= 4,9 cm

3.9 Uji Pembebanan Daya Dukung Tiang Tunggal


Daya dukung aksial tiang
Q all tunggal = 135,564 ton
Qu = 130 ton
Syarat: Q all tunggal > Qu (AMAN)

Daya Dukung Lateral Tiang


H all tunggal = 99 ton
Hu = 30 ton
Syarat: H all tunggal > Hu (AMAN)

Daya Dukung Tarik Tiang


P all tunggal = 115,105 ton
Pu = 30 ton
Syarat: P all tunggal > Pu (AMAN)

3.10 Uji Pembebanan Daya Dukung Tiang Grup


Daya Dukung Aksial Tiang
Q all Grup = 410,900 ton
Qu = 300 ton
Syarat: Q all grup > Qu (AMAN)

26
Daya Dukung Lateral Tiang
H all grup = 267,30 ton
Hu = 90 ton
Syarat: H all grup > Hu (AMAN)

Daya Dukung Tarik Tiang


P all grup = 460,42 ton
Pu = 80 ton
Syarat: P all grup > Pu (AMAN)

3.11 Tabel Resume Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Beban Yang Diinginkan
Tabel 3.13 Resume perbandingan hasil perhitungan dengan beban yang diinginkan

Beban Ketentuan Hasil Perhitungan Satuan


Beban vertikal tekan tiang tunggal 130 135,56 ton
Beban vertikal tarik tiang tunggal 30 115,105 ton
Beban horizontal tiang tunggal 30 99 ton
Beban vertikal tekan tiang grup 300 410,9 ton
Beban vertikal tarik tiang grup 80 460,422 ton
Beban horizontal tiang grup 90 267,3 ton

27
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil laporan desain perancangan pondasi sebagai
berikut.

1. Dari hasil perhitungan perencanaan pondasi, jika digunakan tiang pancang


dengan kedalaman 16 meter dan diameter 1 m sudah dikategorikan aman untuk
digunakan baik tiang tunggal maupun tiang grup.
2. Desain tiang dalam perhitungan telah memenuhi syarat untuk beban yang
ditetapkan.

28
LAMPIRAN

Data Bor B.3 (STA 30+218)

The Contractor Of The Project PROYEK JALAN TOL TERBANGGI BESAR - PEMATANG PANGGANG
PT. Waskita Karya DRILLING LOGS
The Engineer Of The Project Borehole No: B - 03
PT. Arkonin Engineering MP.
STA. 30+218

Coordinates : X = 520835 Driller : Mulyana


Y = 9489606 Start Date : 18/2/2017
Z = 20 Finish Date : 19/2/2017
Logged By : Xbal
Depth of Hole : 20,00 m
GWL : - 3,00 m
Thickness ( m )

SPT
Elevation ( m )

SPT Diagram Sample No.


Depth ( m )
Casing ( m )

Legend

Description
Depth Blow Count N - Value / 30 cm
N Depth ( m )
(m)
N0 N1 N2 10 20 30 40 50 60
Lempung, warna merah,
konsistensi kaku
1.0

2.0 1.55 - 2.00 5 7 8 15

3.0 6,00 DS1 (55,0 cm)


3,00 - 3,55

4.0 3.55 - 4.00 7 8 8 16

5.0

-6,00 6.0 5.55 - 6.00 9 11 13 24

Pasir kuarsa, warna putih,


konsistensi keras
7.0 DS2 (55,0 cm)
7,00 - 7,55

8.0 7.55 - 8.00 8 10 10 20


CASING UP TO 18 m

9.0

10.0 9.55 - 10.00 11 13 19 32

10,00
11.0 DS3 (55,0 cm)

11,00 - 11,55

12.0 11.55 - 12.00 17 17 20 37

13.0

14.0 13.55 - 14.00 10 24 26 50

15.0 DS4 (55,0 cm)


15,00 - 15,55

-16,00 16.0 15.55 - 15.77 25 50/7 >50

Lempung,warna abu-abu,
konsistensi sangat keras
17.0

18.0 17.55 - 17.79 28 50/9 >50


4,00

19.0 DS5 (55,0 cm)


19,00 - 19,55

-20,00 20.0 19.55 - 19.66 50/11 >50


-24,00

29

Anda mungkin juga menyukai