Penyusun :
AHMADIL FITRAH
(216 190 082)
SIPIL B
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2019
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan taufik dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan baik dari segi penulisan, penyusunan maupun dari segi
isinya, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari teman-teman dan dosen , sehingga penyusunan selanjutnya dapat
lebih sempurna. Dan kami mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 6
1.3 Tujuan
dimana
s = penurunan tiang total
s1 = penurunan batang tiang
s2 = penurunan tiang akibat beban titik
s3 = penurunan tiang akibat beban yang tersalur sepanjang batang
Adapun langkah untuk menentukan s1, s2, dan s3 adalah sebagai berikut
Jika diasumsikan bahwa bahan tiang adalah elastik, maka deformasi
batang tiang dapat dievaluasi dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika
bahan:
Penurunan tiang yang ditimbulkan oleh pembebanan pada kulit tiang dapat
diberikan dengan rumus berikut:
Perlu dicatat bahwa suku Qws / pL pada persamaan di atas adalah nilai
rata-rata f disepanjang batang tiang. Faktor pengaruh Iws dapat dinyatakan dengan
sebuah hubungan empiris yang sederhana sebagai (Vesic, 1977)
Dimana Cs =
Sedangkan nilai Cp didapat dari tabel 2.2
Untuk tiang pancang dukung titk maka perpindahan titik relatif lebih kecil
sedangkan perpindahan utama adalah pemindahan elastis dari tiang pancang.
Metodologi yang digunakan untuk mencari nilai penurunan berikut memberikan
sejumlah kontrol terhadap analisis ( Joseph E. Bowles, Analisis dan Desain
Pondasi ) :
Gambar 2.4. Sistem tanah tiang pancang untuk menghitung tegangan tanah
dengan menggunakan pemecahan Mindlin untuk kasus gesekan kulit yang
konstan.
N = r / D = s / 2D
Dimana:
N = perbandingan persebaran terhadap dalamnya pemancangan
r = besar penyebaran tegangan
D = dalam pemancangan
S = jarak antara tiang pancang
M=z/D
Dimana:
z = kedalaman yang ditinjau akibat pengaruh tekanan tiang
D= kedalaman pemancangan
Tabel 2.3. Nilai – nilai koefisien untuk gesekan kulit uniform – nilai banding
poisson = 0.3
Menghitung tegangan rata –rata untuk kedalaman D di bawah tiang pancang dan
penurunan yang bersangkutan. Diasumsikan bahwa hanya ada dua tiang pancang.
σ = 2 P Kz/D2
Dimana:
σ = tegangan rata – rata
D = kedalaman pemancangan
Kz = nilai nilai koefisien untuk gesekan kulit
P = beban akibat berat sendiri trucuk bambu
Penurunan Elastik Kelompok Tiang
Hubungan yang paling sederhana untuk penurunan tiang kelompok
diberikan oleh Vesic (1969) sebagai
(5)
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pondasi tiang adalah pondasi
yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan
pondasi.
Fungsi dari pondasi tiang yaitu untuk memikul beban dari struktur atas,
menahan gaya angkat (up-lift force) pada pondasi, memadatkan tanah pasiran
dengan cara penggetaran. mengurangi penurunan, memperkaku tanah dibawah
pondasi mesin, mengurangi amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari system,
memberikan tambahan faktor keamanan, khususnya pada kaki jembatan yang
dikhawatirkan mengalami erosi, serta menahan longsoran atau sebagai soldier
piles.
Terdapat 2 komponen yang harus dipertimbangkan dalam masalah
penurunan pada pondasi tiang, yaitu (a) penurunan elastik dan (b) penurunan
konsolidasi. Penurunan elastik mencakup sifat elastik tanah maupun tiang itu
sendiri. Oleh karena itu penurunan elastik tiang kelompok bergantung pada
penurunan elastik tiang tunggal. Penurunan total pondasi tiang merupakan jumlah
penurunan tiang kelompok baik elastik maupun konsolidasi.
Penurunan sebuah tiang pancang kelompok didefinisikan sebagai
perpindahan titik tiang pancang yang diakibatkan oleh peningkatan tegangan pada
lapisan dasar sedalam pemancangan tiang pancang dengan sifat elastisitas
tanahnya ditambah pemendekan elastis tiang akibat pembebanan. Untuk tiang
pancang gesekan perpindahan titik merupakan kuantitas penting yang
menyebabkan penurunan.