Oleh :
NURUL FACHRI
2020210029
Dosen Pengampu :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat
dan karunianya sehingga makalah dengan tema ‘Pondasi Telapak’ ini selesai
dengan waktu yang tepat. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada bapak
selaku guru pengajar mata kuliah Metode Pengantar Pelaksanaa Dan
Pembongkaran Konstruksi yang telah memberikan tugas ini kepada bapak Arman
kami sehingga saya mendapatkan banyak tambahan ilmu pengetahuan khususnya
tentang pondasi telapak pada pelaksanaan konstruksi.
Saya selaku penyusun makalah ini, berharap semoga makalah yang telah
Saya susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah ilmu
pengetahuan terutama dalam hal konsruksi di Indonesia.
` Nurul Fachri
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang
tiang pancang, baik jenis, metode serta prosesnya.
1.4. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi
bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi penyusun dalam memahami
materi tentang tiang pancang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Umum
Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya
orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat
menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang
terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi (K. Nakazawa, 1983).
Pondasi tiang digunakan untuk menahan bangunan bila lapisan tanah kuat
terletak sangat dalam, pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung
bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama pada bangunan-bangunan
tingkat yang dipengaruhi oleh gaya-gaya penggulingan akibat angin. Tiang-tiang
juga digunakan untuk mendukung bangunan dermaga. Pada bangunan ini, tiang-
tiang dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan gelombang air (H. C.
Hardiyatmo, 2002).
Tiang Pancang jenis ini harus dirancang, dicor dan dirawat terlebih dahulu,
sehinnga pada nantinya pada umur Hari yang telah direncanakan akan
diperoleh Kekuatan yang Cukup sehingga tahan terhadap Pengangkutan,
Penanganan, dan Tekanan akibat Pemancangan, tanpa mengalami kerusakan.
3. Tiang Pancang Baja
Pada umumnya Tiang Pancang Baja yang sering digunakan adalah Tiang
Pancang Pipa. Namun ada juga yang berupa Tiang Pancang Baja Profil Kotak.
Apabila Tiang Pancang Pipa atau Kotak yang akan digunakan tersebut akan
diisi dengan Beton, maka Mutu Beton tersebut Minimum harus fc’ = 20 MPa
atau K-250, agar memiliki kekuatan Struktur daya dukung yang baik.
2. Diesel Hammer
Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan
hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancang fondasi tiang
baja H dan fondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan
ditarik. Alat ini baik digunakan jika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang
pancang yang dimasukan cukup pendek. Untuk memperpanjang tiang maka
dilakukan penyambungan pada ujung-ujungnya.
3. Metode Injeksi
Cara kerja ini prinsipnya hampir sama dengan bor pile akan tetapi setelah
pengeboran pile atau pancang di tinggal. Tidak seperti bor Pile yg cuma membuat
lubang lalu di berikan tulangan untuk dilakukan pengecoran pada tahap
berikutnya.
2.8 PROSES PEMANCANGAN
4. Pemacangan
Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel.
Tiang pancang diikatkan pada sling yang terdapat pada alat, lalu ditarik
sehingga tiang pancang masuk pada bagian alat.
Tiang Pancang Ditarik dengan Sling
Tiang Pancang Dimasukan pada Bagian Alat
Tiang Pancang Diluruskan Kemiringan Dicek Dengan Waterpass
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang telah disusun ini dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pondasi secara umum terbagi menjadi 2 macam yakni pondasi dangkal dan
pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi tergantung kondisi beban yang
dipikulnya dan juga tergantung pada jenis tanahnya. Untuk konstruksi
beban ringan dan kondisi tanah cukup baik biasanya dipakai pondasi
dangkal, tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya pondasi dalam
adalah pilihan yang tepat.
2. Pondasi tiang dapat digolongkan berdasarkan kualitas materialnya, cara
pelaksanaan, pemakaian bahan-bahan dan sebagainya. Pemilihan pondasi
tiang pun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Baik beban,
kondisi tanah dan sebagainya.
3. Metode pelaksanaan pemancangan ada tiga cara, yaitu metode hammer,
metode jack-in pile, dan metode injeksi yang masing-masing memeiliki
kelebihan dan kekuraangan tersendiri. Penggunaannya disesuaikan dengan
kondisi di lapangan.
3.2 SARAN