PENDAHULUAN
Dalam dunia teknik sipil sendiri, ilmu geoteknik merupakan langkah awal
terbentuknya suatu infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastruktur
dapat berdiri dengan kokoh, karena ilmu geoteknik merupakan cabang dari ilmu
teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dikupas
tentang kemampuan tanah menahan beban, sehingga pembangunan infrastruktur
dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kuat dan kokoh sesuai dengan
umur yang telah direncanakan sebelumnya. Ilmu geoteknik ini terbagi lagi dalam
beberapa pemahaman. Mekanika tanah merupakan pemahaman yang paling
mendasar. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat tanah, ketahanan tanah dan juga
yang lainnya. Pemahaman yang tak kalah penting adalah Rekayasa Pondasi. Ilmu ini
di pelajari karena didalamnya terdapat bagaimana cara pembuatan pondasi yang
kokoh, dan tahan terhadap semua beban bahkan goncangan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Di dalam dunia teknik sipil ini, ilmu geoteknik merupakan hal pokok yang
sangat krusial dalam pembangunan suatu infrastruktur. Tanpa ilmu ini, dapat
dipastikan bahwa suatu infrastruktur tidak dapat berdiri dengan kokoh, karena
geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana
didalam ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada
diatasnya, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin
agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana. Pada dasarnya ilmu ini merupakan
ilmu yang tua yang implementasinya berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban
manusia, mulai dari pembangunan di jaman sebelum masehi seperti pembangunan
pyramid dan percandian hingga jaman yang modern seperti yang sekarang ini dengan
adanya pembangunan gedung-gedung pencakar langit (Agustian, 2012).
Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu
Mekanika Tanah, Rekayasa pondasi, dan Struktur bawah Tanah. Mengenai peranan
mekanika tanah dan teknik pondasi dalam pembangunan, akan dijelaskan pada
subbab yang selanjutnya, sedangkan struktur bawah tanah tidak akan dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu
bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun kegiatan konstruksi
dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan
satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.
Pondasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasi
dalam. Seperti sebagai berikut:
Pondasi dangkal
Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat,
rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu.
Pondasi Batu Bata / rollag bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar
batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan
berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah. Pada awalnya
pondasi rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat
beban pada bangunan. Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama
ditinggalkan.Selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta
tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan. Akan tetapi, pondasi ini tetap
digunakan untuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.
Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali. Pondasi batu
kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih
digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya
yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm
dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm. Bahan lain yang murah sebagai alternatif
pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang
pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan. Bekas bongkaran tersebut cukup
kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-
300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan
pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton
jauh lebih kuat. Ukurannya rata – rata 30 x 30 cm.
Pondasi bor mini (Strauss Pile). Pondasi bor mini atau strauss pile ini
digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang
lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan
untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai. Kedalamannya 2 – 5 meter.
Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin
bor atau secara manual.Di atas pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ).Pile cap
ini merupakan media untuk mengikat kolom dengan sloof.
Pondasi tiang pancang (driven pile). Tiang pancang pada dasarnya sama
dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang
menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan
menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai
paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2
meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum memasang
bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor.
Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang
pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah
dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan
biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.
3. SLOOF
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof
berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban
yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga berfungsi
sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan
tanah. Sebagai tambahan pada sloof, untuk bangunan tahan terhadap gempa maka
disempurnakan pada ikatan antara sloof dengan pondasi yaitu dengan memberikan
angker dengan beri diameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter. namun angka ini dapat
berubah untuk bangunan yang lebih besar atau bangunan bertingkat banyak.
Secara singkat, Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas
pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada
seluruh pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi
dengan kolom.
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu
, lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter
10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak
15 cm ( d 8 – 15).Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai
satu.
Secara garis besar sloof merupakan bagian dari beton bertulang yang
diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Sloof biasanya terbuat dari konstruksi
beton bertulang. Namun berdasarkan konstruksinya ada beberapa macam sloof, antara
lain :
Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan pondasi
tiang kayu (misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok
pengapit. Jika sloof dari kayu terletak di atas pondasi lajur dari batu atau beton, maka
dipilih balok tunggal
Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang
dipasang secara melintang dan yang diikat dengan adukan pasangan ((1 bagian
portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk
membagi beban.
Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan
di atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk bangunan tidak
bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m.
Ukuran lebar / tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari
beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.
Adapun fungsi sloof adalah sebagai berikut :
4. KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban
dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan
dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban
sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang
diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke
permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari
kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun,
kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi.
Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga
harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman
tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang
tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua
material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain
seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis
kolom beton bertulang yaitu :
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya
saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang
dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari
tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup
besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh
struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat
pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi
batang tulangan pokok memanjang.
Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama
yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5
m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila
jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus
dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2
biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm
( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya
begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
Kolom Praktis Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan
juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter,
atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15
dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas,
artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini
akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus
dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran
kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang
didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus
dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang
sama.
Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai
kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai
dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah
jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal
dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada
pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur
lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau
melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding
struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding
penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-
langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding
pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota.
Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi
sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal
ataupun internal suatu bangunan.
d. Dinding beton (struktural – dinding geser, pengisi – clayding wall/ beton pra cetak)
Jenis jenis dinding dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, sebagai berikut:
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk
dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus
memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan
bata merah). Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non
struktural) dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu
harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi
untuk mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada
bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb. Pengerjaan dinding
pasangan bata dan plesterannya harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada, baik dari
campuran plesterannya maupun teknik pengerjaannya.
b) Dinding Batako
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak
yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang
ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako
pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi
berkurang. Selain itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding
batako tidak memerlukan plesteran+acian lagi untuk finishing.
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan
bata,antara lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan
tidak boleh direndam dengan air.
c) Dinding kayu
e) Dinding Sirap
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik
dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan
perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan
perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada
papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 – 60
cm).
Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu
cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal
harus dipasang selang-seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1
kapur : 1 tras untuk bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6
pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam
umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom
praktis, hanya diperlukan.
6. LANTAI
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran
penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi
lantai secara umum adalah:
menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika orang
berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan
berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-
barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas
seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.
Dilihat dari sisi struktur, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar,
misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara
menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki peran penting mendukung beban-
beban langsung dari barang-barang dan aktivitas di atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter
ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun
sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan seperti etnik
tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.
Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain
lantainya. Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab,
mudah dibersihkan dan menyerap panas. Material penutup lantai yang bersifat hangat
adalah: karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material bersifat dingin adalah:
marmer, keramik, granit .
Pada beberapa ruang harus dipasang lantai yang bahannya bertekstur kasar, seperti:
kamar mandi, teras dan garasi. Kamar mandi adalah ruang yang paling sering terkena
air, sehingga licin dan beresiko menyebabkan pengguna terpeleset. Begitu pula
dengan teras ketika terkena tempias hujan, harus dipasang bahan lantai yang lebih
kasar untuk mengindari resiko pengguna terpeleset. Pada garasi, tekstur kasar
berfungsi menghindari selip akibat gesekan antara ban dan muka lantai, terutama
ketika kendaraan sehabis kehujanan. Untuk ruang dapur memakai bahan lantai yang
mudah dibersihkan serta tidak meninggalkan noda di pori-pori lantai dan nat
sambungan yang dapat mengganggu keindahan lantai. Ruang tamu, ruang keluarga
dan kamar tidur dapat memakai bahan lantai dengan permukaan licin dan mengkilap.
Ukuran material lantai, khususnya marmer, granit, keramik, dan teraso (tegel),
akan berpengaruh pada kesan ruang. Jika ruang berukuran kecil atau sempit (ruang
tidur, kamar mandi), ukuran bahan pilih yang kecil-kecil pula untuk memberi kesan
luas pada ruangan. Sementara untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang
keluarga), bahan berukuran besar akan membantu menyeimbangkan kesan luas ruang.
Plester (concrete)
Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena
diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun
perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan
lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna
semen-pasir dan cenderung lebih gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas
ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material
dan harus ditambal. Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus.
Namun penerapan dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak
pada tidak sedapnya pandangan estetika.
Keramik
Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai
tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai
rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam
perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur
keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain.
Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya
Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah.
Tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan
material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer
adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar
membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan
layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan.
Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan cara
khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material lantai
yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih
yang sanggup mengaplikasikannya dalam hunian.
Granit
Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata
parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu
solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis
lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan yang permukaannya adalah hasil
printing.
Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu
kali lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di
taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis
batu ini cukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari tekstur batu yang kurang
lebih seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam. Tapi
hal itu justru menambah ruang menjadi semakin natural. Material batu ini memiliki
kesan dingin.
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan
lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai
didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Ketebalan
plat lantai ditentukan oleh :
Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak
kaki. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar
lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung,
bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni,
perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap dalam waktu
lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran, tidak diperhitungkan.
Konstruksi untuk plat lantai dapat dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu
semen).
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi
kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang injak yang luas.
· Ukuran umum
e.Bentangan : 3-3,5 m
Balok-balok kayu ini dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang
Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum
panjang. Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan
dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga
berfungsi menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan
menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan
menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan harga persatuan
luas akan menjadi mahal.
Plat lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil
yang kemudian dicampur semen dengan ukuran 90 cm x 80 cm. Plat lantai yumen ini
masih jarang digunakan karena termasuk bahan bangunan baru. Dan yumen ini
buatan dari pabrik semen gresik.
· Sebelum dipasang yumen, dack yang akan digunakan harus dipasangin kayu
bangkirai 5/7dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm. Kayu yang
berjejer itu ditumpangi ringbalk dan dicor.
· Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut lalu
dibaut.
Pada bagian konstruksi atap terdapat berbagai bagian penting sebagai pendukung
utama berdirinya konstruksi atap tersebut, seperti berikut :
a. Gording
b. Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework
yang disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
c. Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua
ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser
(diperpanjang/diperpendek).
d. Usuk / kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan
meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan
panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan
lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan
menggunakan paku.
Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari
pecah pada ujung-ujung usuk.
e. Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang
sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak
digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan
dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan
panjang dari penutup atapnya (genteng).
f. Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap.Penutup atap harus
mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian
hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan.
Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-
beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan
terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering digunakan antara lain;
genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton, dan lain-lain.
Kuda-kuda dari type bahan yang dipakai ada sebagian jenis diantaranya :
4. Kuda-kuda baja
B. Baja ringan
Untuk mengetahui secara detail bentuk ataupun gambaran dari rencana tersebut yaitu
berikut detailnya:
1. Kuda-kuda berbahan kayu
Untuk bentang 15 meter, bentuk seperti bentang 9 meter akan tetapi di mensi kayu
8/12 di ganti dengan 8/15, sedangkan 5/10 diganti dengan 6/12.
SELESAI EREXTION
yaitu kuda-kuda yang terbuat dari beton bertulang, pada catatan ini yang kami
tampilkan
yaitu kuda-kuda yang biasa dipakai untuk tempat tinggal, dengan jarak tumpuan
bebas 4
mtr., namun jika jarak tumpuan kian lebih 4 mtr., maka dibutuhkan perhitungan
susunan.
kuda-kuda yang terbuat dari pasangan bata umumnya disebut gunungan, serta kerap
dipakai pada atap jenis pelana, atau pada atap jenis lain namun posisi kuda-kuda
diletakan di bagian sedang.
Kuda-kuda baja kerap dipakai untuk bangunan pabrik atau gudang, karna bentang
pada tumpuan bias lebi dari 15 mtr., bahan yang dipakai iwf, c ( canal ), l ( siku ).
Dimensi iwf untuk kuda kuda umumnya ( baiknya susunan dihitung ) bentang 15 mtr.
menggunakan iwf 200, bentang 20 mtr. menggunakan uwf 250, bentang 25 mtr.
menggunakan iwf 275, bentang 30 mtr. iwf 350, dari pengalaman kami bentang yang
sangat besar yaitu 30 mtr.
B. Baja ringan
kuda-kuda baja mudah, terbuat dari baja anti karat, pertarama kali
dikembangkan olen pryda australia, dahulu kerap dimaksud dengan atap pryda,
perhitungan cost yakni m2 luas atap. untuk menentukan atap baja mudah baiknya
pakai perusahaan yang telah populer dibidang atap baja mudah. janganlah asal
tentukan, karna atap baja mudah sistemnya yaitu cremona hingga jika kesalahan saat
menyambung componen dapat menyebabkan fatal.
B. STRUKTUR BAGUNAN
Seni bangunan atau arsitektur adalah seni sejak adanya manusia dan disebut
seni terikat, karena bangunan gedung dipakai oleh manusia dan bahan-bahan
bangunan yang sifatnya dibatasi kemampuannya. Seni bangunan adalah seni dan
teknik dengan mengikutsertakan faktor-faktor falsafah, religi, tradisi, seni dan ilmu
pengetahuan.
Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya
apakah bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga
yang bersifat sederhana, ataukah tempat berkumpul atau bekerja bagi banyak orang,
seperti perkantoran, gedung ibadah, hotel, gedung bioskop, stasiun dan sebagainya.
Maka fungsi dari struktur ialah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim,
bahaya-bahaya yang ditimbulkan alam dan menyalurkannya semua macam beban ke
tanah. Beban-beban yang dipikulnya, berat bahan dari elemen-elemen beserta berat
strukturnya sendiri disalurkan oleh struktur atau kerangka bangunan kekulit bumi.
Kecuali beban tersebut, struktur harus dapt memikul beban lain akibat dari angin dan
gempa bumi.
Konstruksi
· Pelaksanaan.
· Beban hidup adalah berat beban yang dapat berpindah-pindah atau berubah
arah seperti mesin, orang, penyekat fleksibel (partition), air hujan, salju, dsb.
· Beban Angin.
· Beban Termis.
· Beban Dinamis.
3. Struktural, mempunyai struktur yang kuat dan mantap yang dapat memberikan
kenikmatan dan kenyamanan.
4. Ekonomis, pendimensian elemen bangunan yang proporsional dan penggunaan
bahan bangunan yang memadai sehingga bangunan awet dan mempunyai umur pakai
yang panjang.
Batu Alam dan Bata Buatan Batu alam adalah bahan yang tertua dipakai manusia
sejak mulai membangun rumah dan gedung-gedung pada jaman dahulu.
Pengelmpokan batu alam menurut asal jadinya adalah sebagai berikut: Batu-batuan
dari pembekuan lahar. ƒ Batu-batuan dari endapan. ƒ Batu-batuan dari salah satu
yang disebut tadi atau campuran setelah mengalami perubahan.
Kemudian disusul dengan batu buatan misalnya dari Portland Cement (PC) dan pasir
atau bata dari tanah liat. Guna meringankan berat dinding ada yang dibuat dengan
lubang ditengahnya, dengan lubang kecil biasa disebut dengan hollow bricks.
Kayu Adalah bahan konstruksi sejak jaman dahulu, kayu dimanfaatkan juga sebagai
bahan penghias interior.
Baja Adalah bahan bangunan yang sangat diperlukan sekali baik sebagai struktur
utama maupun sebagai pendukung tambahan dalam beton bertulang. Bahan baja
dibuat dalam bermacam- macam bentuk dan ukuran untuk elemen-elemen struktur
bangunan. Hal-hal yang kurang menguntungkan perubahan bentuk relatif (akibat
panas ermis), tidak tahan panas api dan korosif, perawatan memerlukan biaya yang
besar.
Alumunium Campuran alumunium pada waktu sekarang belum dapat mengambil alih
semua macam baja sebagai struktur bangunan.
BAB III
Mekanika tanah adalah bagian dari geologi yang merupakan salah satu cabang
dari ilmu teknik sipil. Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu teknik dimana
mekanika tanah khusus mempelajari tentang perilaku tanah serta sifat yang
diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya - gaya yang
bekerja pada tanah itu sendiri. Ini berkaitan dengan struktur tanah serta bahan yang
terdapat pada tanah tersebut. Karena pada dasarnya tanah berasal dari bebatuan yang
lapuk (badrudin, 2013). Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von
Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher
Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang
membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan
menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak
Mekanika Tanah” (Agustian,2012). Ilmu ini sangat berhubungan erat dengan
pekerjaan teknik, seperti halnya pekerjaan perkerasan jalan raya, perencanaan
pembuatan pondasi, perencanaan pembangunan bawah tanah (gorong - gorong,
terowongan, dan lain-lain), sampai pada perencanaan pembangunan penahan longsor.
Hal-hal yang menjadi pokok perhatian dalam ilmu mekanika tanah adalah kadar air,
angka pori, porositas, serta derajat kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan
poin terpenting dalam mekanika tanah (Miniaha, 2013).
3.1a Peran dalam Pembangunan
Dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah pembangunan infrastruktur. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan
tumpuan dari bangunan tersebut, semakin kuat tanah, maka umur bangunan tersebut
otomatis akan sedikit lebih lama (jika kekuatan bangunan dipengaruhi oleh tanah).
Dalam dunia tenik sipil sendiri, ilmu mekanika tanah digunakan pada berbagai
pekerjaan penting seperti pekerjaan perkerasan jalan raya, pekerjaan galian dan
timbunan tanah, perencanaan pondasi gedung, perencanaa bangunan dibawah tanah
misalnya terowongan, perencanaan galian tanah, perencanaan bendungan,
perencanaan bangunan penahan tanah longsor, dan pekerjaan pondasi bangunan seprti
gedung bertingkat tinggi
Dalam kajian mekanika tanah ini, hal yang paling penting dari tanah adalah
Sifat Tanah. Sifat tanah ini meliputi profil tanah, warna tanah, teksture tanah,
struktur tanah, porositas tanah serta konsistensi tanah.
Profil Tanah
Profil tanah ini merupakan sebuah penampang melintang tanah atau bisa
disebut dengan irisan tegak lurus kebawah dari permukaan tanah yang menampakkan
lapisan-lapisan tanah.
Warna Tanah
Warna tanah ini merupakan ciri utama yang paling mudah untuk
mendeterminasi tanah. Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk warna tanah
berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna
permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan
organik(Hardjowigeno, 1992). Warna tanah ditentukan dengan membandingkan
warna tanah tersebut dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart.
Diagram warna baku ini disusun tiga variabel, yaitu hue, value dan chroma. Dalam
hal ini, Hue adalah warna spectrum yang dominan sesuai dengan panjang
gelombangnya, Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya
sinar yang dipantulkan, dan Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari
warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna
atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral ke warna
lainnya
Struktur Tanah
Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori tanah yang terdapat dalam suatu volume
tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara , sehingga merupakan indicator kondisi
drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup mempunyai
ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan keluar tanah yang secara
leluasa , sebaliknya jika tanah tidal poreus (Hakim ,1996). Porositas tanah adalah
kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan tingkat kepadatan tanah.
Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah
semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut
memiliki porositas yang besar (Shinta, 2015). Jadi porositas merupakan proporsi
ruang pori tanah yang terdapat dalam suatu volume tanah yang dimana tempat
tersebut dapat ditempati oleh air dan udara, yang mana dalam hal ini dipengaruhi oleh
tingkat kepadatan tanah, semakin tanah tesebut padat maka akan semakin sulit
menyerap air sehingga porositas tanah semakin kecil dan juga sebaliknya. Tanah
yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran
tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan organik. Selain itu
tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan
air.
3.2 Rekayasa Pondasi