Dosen Pengampu :
ARMAN A, S,ST.,MT.
Oleh :
Dalam penulisan makalah ini kami sedikit menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi
berkat dorongan dan dukungan dari teman-teman, sehingga kesulitan dan hambatan tersebut
dapat diatasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua sumber yang
telah membantu saya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
Prinsip pondasi, yaitu harus sampai tanah keras dan apabila tidak ada tanah keras
harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. Pengertian umum untuk pondasi adalah
struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian
bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul
beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat
menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban bangunan (beban isi
bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping
itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.
Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi dangkal digunakan bila bangunan berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah
sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang
berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk pondasi dangkal seperti pondasi batu kali.
Pada elemen dinding. Jika kualitas pondasi tidak memenuhi persyaratan pokok
rumah yang aman, maka tentu sangat berbahaya bagi struktur rumah secara
keseluruhan. Namun pada umumnya yang diteliti adalah struktur atas bangunan yang
terlihat dan mudah diamati seperti atap, dinding, kolom dan balok, padahal pondasi
sebagai dasar dari struktur sangat memegang peranan peting pada kekuatan dan stabilitas
struktur atas. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pondasi
rumah dengan menggunakan pondasi batu kali.
Terjaminnya kualitas struktur rumah masyarakat yang memenuhi persyaratan
bangunan yang yang kuat dan kokoh ,merupakan suatu keharusan untuk membangun
rumah. Salah satu elemen struktur yang penting dan diatur di dalam persyaratan pokok
adalah pondasi.Pondasi adalah dasar dari suatu struktur bangunan. Apabila pondasi
mengalami kerusakan, maka struktur atas bangunan juga akan mengalami kerusakan
seperti deformasi kolom dan balok serta keretakan pada elemen dinding. Jika kualitas
pondasi tidak memenuhi persyaratan pokok rumah yang aman, maka tentu sangat
berbahaya bagi struktur rumah secara keseluruhan. Namun padaumumnya yang diteliti
adalah struktur atas bangunan yang terlihat dan mudah diamati seperti atap, dinding,
kolom dan balok, padahal pondasi sebagai dasar dari struktursangat memegang
peranan peting pada kekuatan dan stabilitas struktur atas. Untuk itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pondasi rumah dengan menggunakan pondasi batu kali.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
mengenai pengertian, pembuatan, fungsi, tujuan dan apa saja yang diperlukan di dalam
pondasi batu kali pada proyek konstruksi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
Pondasi merupakan bagian dari satu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang di
topang oleh pondasi dan beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak di
bawahnya. Pembuatan pondasi bangunan harus diperhitungkan dan menjamin kestabilan
bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban berguna dan gaya-gaya luar, seperti tekanan
angin, gempa bumi dan lain-lain, serta tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat
ataupun penurunan pondasi yang merata lebih dari batas tertentu.
Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban yang diteruskan oleh pondasi
ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah
dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi. Jika
tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan
pondasi tiang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada
struktur bangunan.
Pondasi batu kali merupakan jenis pondasi dangkal yang digunakan pada bangunan
dengan beban ringan seperti rumah tinggal. Pondasi batu kali tersusun dari sekumpulan
batu alam dengan bentuk yang berbeda beda, lalu dicampur dengan bahan pengikat seperti
semen dan beton agar lebih solid dan kuat.
Batu kali sendiri merupakan material yang mudah ditemukan di area sungai maupun
pegunungan. Dalam proses pemasangan sebagai pondasi, batu kali tidak akan diubah
bentuk maupun ukurannya. Karakter batu kali yang kuat dan kokoh membuat bangunan
tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Oleh karenanya, pondasi batu kali merupakan
pilihan terbaik untuk struktur bangunan rumah tinggal.
• Menurut Sardjono (1988), pondasi adalah salah satu dari konstruksi bangunan yang
terletak dibagian bawah sebuah konstruksi, pondasi mempunyai peran penting
terhadap sebuah bangunan, dimana pondasi menanggung semua beban konstruksi
bagian atas ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya.
• Menurut Gunawan (1991), pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan
yang bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper
structure/super structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya.
• Menurut Hardiyatmo (2002), pondasi adalah komponen struktur terendah dari
bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di
bawahnya.
G1+G2+G3+G4+G5A
𝜎= syarat yang harus dipenuhi σ ≤ σ
𝐴
Untuk membuat pondasi batu kali, ukuran batu yang digunakan biasanya sekitar 25
cm. dengan demikian batu kali harus dipecah terlebih dahulu.Hal ini bertujuan
untuk mempermudah pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus kokoh.
Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar) dan pasir beton,
harus memenuhi syarat-syarat :
Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari
Rudelaff dengan beban penguji 20 ton, agregat kasar harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
Untuk menghindari karat pada beton dan tulangan, maka pasir diharuskan bebas
dari kandungan zat kimia sulfat dan garam.Oleh karena itu tidak diijinkan menggunakan
pasir dari laut. Untuk pasir sungai yang relatif aman /bebas dari garam, juga haruslah
bersih, tidak berlumpur, tidak memiliki kandungan organik yang tinggi dan material lain.
b. Kelecakan Mortar
Mortar adalah campuran antara pasir, air dan semen yang berfungsi sebagai
perekat antara agregat kasar.Salah satu indikator mortar yang baik adalah dari tingkat
kelecakan atau perbandingan antara air dan semen.Untuk kemudahan pengukuran di
lapangan, maka pengukuran kelecakan menggunakan metode Teddy Boen
(Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman terhadap Gempa).Caranya adalah
dengan mengambil segumpal mortar dengan tangan dan dilakukan pengamatan
apakah terjadi kebocoran dari sela-sela jari.Jika mortar tidak meluber dan pulen,
maka berarti kekentalannya mencukupi. Jika laut/pantai sungai gunung Series1 25
75 0 0 20 40 60 80 sumber pasir Sumber Pasir air sungai laut sumur PDAM hujan
Series1 0.0 0.0 58.3 0.0 41.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 sumber air Sumber
Air kekentalannya cukup, maka kuat tekan mortar akan tinggi
2. DIMENSI DAN KEDALAMAN PONDASI BATU KALI
Material untuk sloof pondasi batu kali terdiri dari beton bertulang.Mutu beton
dan penulangan sloof harus sesuai dengan gambar rencana. Dimensi serta elevasi dari sloof
harus disesuaikan dengan gambar rencana. Pasangan dinding batu bata diatas sloof
diperbolehkan setelah beton sloof berumur 7 hari, stek besi beton yang tertanam
dipondasi batu kali ke sloof beton dimensi dan jaraknya sesuai gambar rencana.
6. SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara dengan Semen
Tiga Roda.
Syarat - syarat :
7. AIR
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di lapangan adalah
air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak
mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau
lemak. Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh
Laboratorium yang diakui sah oleh yang berwajib dengan biaya ditanggung/ pihak
Kontraktor.
Kelebihan :
1. Menimbulkan Retakan
2. Kurang Bisa Saling Mencengkeram
3. Daya dukung tidak terlalu kuat meski layak digunakan untuk menahan beban
bangunan sederhana
4. Tidak cocok digunakan untuk mendukung bangunan bertingkat.
5. Hanya bisa diaplikasikan pada kondisi tanah di area pembangunan stabil.
6. Tingkat ketahanan tidak terlalu baik khususnya jika sering terendam air.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan batu
alam yang dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat
berupa campuran adukan beton, jenis pondasi ini merupakan pondasi dangkal yang
digunakan pada bangunan dengan beban tidak terlalu besar seperti rumah tinggal.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sifat pondasi batu kali tergantung
bagaimana pembuatan pondasi dilakukan seperti penggunaan tanah , agrerat ,
semen air dan lain lain . Pembuatan kedalaman badan pondasi dan lain lain .
Secara umum sifat atau karateristik dari pondasi kali adalah tanah terhadap gempa
Rumane, Abdul Razzak. (2013). Quality tools for managing construction projects.
Rust, Roland T dan Oliver, Richard L. (2004). Service quality: New Directions in