Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERMASALAHAN TRANSPORTASI DIKOTA BESAR

DISUSUN OLEH :

AIDA UTAMI PUTRI : 2020210007

ANJAS ASMARA : 2020210084

NEKY DIRMANSAYH : 2020210093

QAIRAWAN FAUZI: 2020210098

WAHYUDA ANDIKA PUTRA: 2020210085

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Transportasiyang
berjudul “ Identifikasi Permasalahan Transportasi dan Penyebabnya “

Selama proses penulisan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak
lain sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan optimal.

Saya menyadari makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 1 Maret 2022

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan faktor utama yang mendukung keberadaansuatu kota,


karena dengan adanya transportasi akan mempermudahaksesibilitas atau
pergerakan manusia, barang maupun jasa. Bahkan dulusebelum mengenal
transportasi, manusia membutuhkan waktu yang cukuplama untuk mencapai
suatu tujuan.Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan
penumpangdan barang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya
terdapatunsur pergerakan (movement). Transportasi sangat memegang
perananpenting dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur
kawasanperkotaan. Suatu interaksi yang baik dan ideal antara komponen

komponentransportasi (penumpang, barang, sarana dan prasarana)


membentuk suatusistem transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif
sehingga diharapkanmampu mengoptimalkan fungsi transportasi dalam suatu
kawasan perkotaan.Pentingnya peranan

1.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi permasalahan kemacetan di koridor Jalan Sulawesi - Jalan
Biliton.
2. Memberikan rekomendasi terkait permasalahan kemacetan di koridorJalan
Sulawesi –Jalan Biliton.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Transportasi

Transportasi merupakan usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkutatau


mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain dimana ditempat lain ini objek
tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuktujuan-tujuan tertentu (Miro, 2005).
Transportasi atau perangkutan adalahperpindahan dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan alatpengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia,
hewan (kuda, sapi,kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya
perjalananantara asal dan tujuan. Perjalanan adalah pergerakan orang dan barang
antaradua tempat kegiatan yang terpisah untuk melakukan kegiatan perorangan
ataukelompok dalam masyarakat.Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam kehidupansehari-hari. Hal ini dikarenakan hampir semua kegiatan manusia tidak
lepasdari proses transportasi.

2.2 Hubungan Tata Guna Lahan dan Transportasi

Transportasi dan tata guna lahan sangat berkaitan hal ini dikarenakandalam adanya
kegiatan di jenis kegiatanakan menyebabkan adanyaperpindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainuntukmemenuhi kebutuhannya. Pergerakan tersebut
merupakan konsekuensi dariaktivitas lahan (permintaan) dan kemampuan system
transportasi dalammemenuhinya (penawaran) (Khisty dan Lall, 2005). Pencapaian antar
lokasiguna lahan dinyatakan oleh tingkat aksesibilitas, yaitu semakin tinggiaksesibilitas
aktivitas tersebut, maka semakin tinggi pula nilai lahan yangdihasilkan

2.3 Pola Pergerakan

Pola pergerakan pada umumnya berawal dari kawasan perumahan danberakhir atau
bertujuan ke pusat kegiatan seperti kantor, perdagangan dan jasa, sekolah, dan lain-lain.
Menurut Miro,2005 pola pergerakan lalu lintasdapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
a) Internal – Internal Pergerakan ini mempunyai zona asal dan tujuan yang berbeda
didalam daerajh kajian (zona internal). Tipe pergerakan inilah yangpaling
diutamakan dalam proses perencanaan transportasi.
b) Internal – EksternalPergerakan ini mempunyai salah satu zona (asal-tujuan) yang
beradadi luar kajian (zona eksternal). Biasanya jumlah pergerakan tipe initidak
terlalu besar dibandingkan dengan tipe pergerakan lainnya.
c) Eksternal – EksternalPergerakan ini mempunyai zona asal dan zona tujuan yang
berada didalam satu zona internal tertentu.
d) Eksternal – InternalPergerakan ini mempunyai zona asal dan zona tujuan yang
beradadiluar kajian (zona eksternal). Akan tetapi dalam proses mencapaitujuannya,
pergerakan ini akan menggunakan sistem jaringan yangberada di dalam daerah
kajian.

2.4 Hambatan samping

Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas yangberasal dari
aktivitas samping segmen jalan. Hambatan samping merupakansalah satu faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kapasitasruas jalan. Hambatan
samping dapat berupa pejalan kaki, kendaraan parkiratau berhenti, kendaraan
keluar/masuk dari/ke sisi jalan dan kendaraanbergerak lambat.

2.5 Kemacetan

Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan
yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yangmengakibatkan
kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi0 km/jam sehingga
menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinyakemacetan, nilai derajat
kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimanakemacetan akan terjadi bila nilai
derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5(MKJI, 1997).Kemacetan semakin
meningkat apabila arus begitu besarnya sehinggakendaraan sangat berdekatan
satu sama lain. Kemacetan total terjadi apabilakendaraan harus berhenti atau
bergerak sangat lambat (Ofyar Z Tamin, 2000).Kemacetan lalu lintas pada ruas
jalan raya terjadi saat arus kendaraan lalulintas meningkat seiring bertambahnya
permintaan perjalanan pada suatuperiode tertentu serta jumlah pemakai jalan
melebihi dari kapasitas yang ada (Meyer et al ,1984)

2.6 Penyebab kemacetan

Kemacetan merupakan permasalahan transportasi yang sangat marak terjadi di


perkotaan ataupun kota-kota besar di Indonesia. Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan kemacetan antara lain adalah:

a) Arus kendaraan yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan.


b) Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan
rasa ingin tahu warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati  jalan atau
kendaraan yang terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau
disingkirkan dari badan jalan.
c) Adanya perbaikan jalan di beberapa titik ruas jalan.
d) Terjadinya banjir pada musim penghujan, merendam badan jalan sehingga
para pengendara kendaraan memperlambat laju kendaraannya.
e) Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.
f) Ketidaktahuan dan ketidaktertiban masyarakat akan aturan lalu lintas.
g) Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.
h) Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga
pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang
akan melewati area tersebut.
i) Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti
tinggi rendahnya arus lalu lintas.
j) Adanya rumah-rumah kumuh/bangunan liar, adanya kendaraan keluar-
masuk, adanya kendaraan ngetem sembarangan, adanya pedagang
asongan, adanya fungsi perdagangan jasa yang memakan bahu jalan.
k) Walaupun di jalan SATU ARAH, masih ada pengendara yang
NYELONONG dari arah yang TERLARANG / berlawanan.
2.7 Dampak negatif

Adapun beberapa dampak negatif dari Kemacetan, diantaranya adalah:

a) Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah


b) Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan
bakar lebih rendah,
c) Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk
jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan
penggunaan rem yang lebih tinggi,
d) Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi
energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang
optimal,
e) Meningkatkan stress pengguna jalan,
f) Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans,
pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

2.8 Upaya mengatasi kemacetan 

Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor


perlu ditempuh berbagai upaya (program aksi), utamanya:
a) Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan
efektif. Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
b) Kegiatan perencanaan lalu lintas. Kegiatan perencanaan lalu lintas
meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud
inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap
ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan
ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk
menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan
keselamatan.
c) Kegiatan pengaturan lalu lintas. Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi:
penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan minimum dan
maximum, larangan atau perintah penggunaan  jalan bagi pemakai jalan.  
d) Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan
yang berkapasitas mencukupi dan dikelola secara profesional.
e) Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang
mampu melayani lalu lintas secara lancar.
f) Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif,
akomodatif dan berwawasan masa depan.  

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan


kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang
komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
 
1. Peningkatan kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah
dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:

a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu


memungkinkan.
b. Mengubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,
biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
d. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas,
persimpangan tidak sebidang/flyover.
e. Mengembangkan inteligent transport sistem.
f. Memberikan sanksi jika ada yang melanggar.
 
2. Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan mengoptimalkan
kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang  jalan antara lain
dilakukan dengan:

a) Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum


b) Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus
yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
c) Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway
di Amerika, MRT di Singapura
d) Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta,
Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan
pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,
 
3. Pembatasan kendaraan pribadi Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila
kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih
ekstrem sebagai berikut:
a) Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan
tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui
Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di
Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan
kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir
yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun
pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi
lalu lintasnya,
b) Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya
pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor,
bea masuk yang tinggi. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki
kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal
sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor
masuk  jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.

BAB III
0 BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil fakta yang dilakukan dalam pembahasan sebelumnya, kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut:

a) Jenis kegiatan yang mampu mendatangkan pengunjung di Jalan Raya


Dinoyo adalah kegiatan perdagangan jasa dan fasilitas umum.
b) Selain perdagangan jasa dan fasilitas umum, pada koridor Jalan
Dinoyo  juga terdapat satu industri yang juga memiliki tarikan dalam
pergerakan lalu lintas.
c) Jenis perdagangan jasa yang menimbulkan masalah transportasi di
wilayah studi salah satunya adalah kegiatan perdagangan jasa pada
Pasar Surya Keputeran Selatan yang terdapat di pinggir jalan.
Kegiatan perdagangan  jasa pada Pasar Surya Keputeran ini memiliki
masalah berupa pengurangan lebar jalan Dinoyo yang digunakan
untuk perdagangan-jasa dan parkir on-street 90 derajat.
d) Jenis fasilitas umum yang menimbulkan masalah transportasi di
wilayah studi adalah sarana pendidikan yaitu Universitas
e) Jalan Raya Dinoyo merupakan jalan kolektor sekunder yang
sirkulasinya cukup padat dengan berbagai aktifitas pendidikan ataupun
perdagangan- jasa didalamnya.
f) Faktor penyebab terjadinya permasalahan transportasi di wilayah studi
adalah intensitas kegiatan yang padat seperti perdagangan-jasa dan
fasilitas umum, hambatan samping yaitu pedagang di Pasar Surya
Keputeran Selatan, Parkir On Street dan angkutan umum yang ngetem 

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/25549927/
PERMASALAHAN_TRANSPORTASI_DAN_FAKTOR_PENYEBABYA_STUDI_KASUS_KORI
DOR_PASAR_KEPUTRAN_SURABAYA_PUSAT

Anda mungkin juga menyukai