DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Transportasiyang
berjudul “ Identifikasi Permasalahan Transportasi dan Penyebabnya “
Selama proses penulisan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak
lain sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan optimal.
Saya menyadari makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi permasalahan kemacetan di koridor Jalan Sulawesi - Jalan
Biliton.
2. Memberikan rekomendasi terkait permasalahan kemacetan di koridorJalan
Sulawesi –Jalan Biliton.
BAB II
PEMBAHASAN
Transportasi dan tata guna lahan sangat berkaitan hal ini dikarenakandalam adanya
kegiatan di jenis kegiatanakan menyebabkan adanyaperpindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainuntukmemenuhi kebutuhannya. Pergerakan tersebut
merupakan konsekuensi dariaktivitas lahan (permintaan) dan kemampuan system
transportasi dalammemenuhinya (penawaran) (Khisty dan Lall, 2005). Pencapaian antar
lokasiguna lahan dinyatakan oleh tingkat aksesibilitas, yaitu semakin tinggiaksesibilitas
aktivitas tersebut, maka semakin tinggi pula nilai lahan yangdihasilkan
Pola pergerakan pada umumnya berawal dari kawasan perumahan danberakhir atau
bertujuan ke pusat kegiatan seperti kantor, perdagangan dan jasa, sekolah, dan lain-lain.
Menurut Miro,2005 pola pergerakan lalu lintasdapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
a) Internal – Internal Pergerakan ini mempunyai zona asal dan tujuan yang berbeda
didalam daerajh kajian (zona internal). Tipe pergerakan inilah yangpaling
diutamakan dalam proses perencanaan transportasi.
b) Internal – EksternalPergerakan ini mempunyai salah satu zona (asal-tujuan) yang
beradadi luar kajian (zona eksternal). Biasanya jumlah pergerakan tipe initidak
terlalu besar dibandingkan dengan tipe pergerakan lainnya.
c) Eksternal – EksternalPergerakan ini mempunyai zona asal dan zona tujuan yang
berada didalam satu zona internal tertentu.
d) Eksternal – InternalPergerakan ini mempunyai zona asal dan zona tujuan yang
beradadiluar kajian (zona eksternal). Akan tetapi dalam proses mencapaitujuannya,
pergerakan ini akan menggunakan sistem jaringan yangberada di dalam daerah
kajian.
Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas yangberasal dari
aktivitas samping segmen jalan. Hambatan samping merupakansalah satu faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kapasitasruas jalan. Hambatan
samping dapat berupa pejalan kaki, kendaraan parkiratau berhenti, kendaraan
keluar/masuk dari/ke sisi jalan dan kendaraanbergerak lambat.
2.5 Kemacetan
Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan
yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yangmengakibatkan
kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi0 km/jam sehingga
menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinyakemacetan, nilai derajat
kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimanakemacetan akan terjadi bila nilai
derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5(MKJI, 1997).Kemacetan semakin
meningkat apabila arus begitu besarnya sehinggakendaraan sangat berdekatan
satu sama lain. Kemacetan total terjadi apabilakendaraan harus berhenti atau
bergerak sangat lambat (Ofyar Z Tamin, 2000).Kemacetan lalu lintas pada ruas
jalan raya terjadi saat arus kendaraan lalulintas meningkat seiring bertambahnya
permintaan perjalanan pada suatuperiode tertentu serta jumlah pemakai jalan
melebihi dari kapasitas yang ada (Meyer et al ,1984)
BAB III
0 BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil fakta yang dilakukan dalam pembahasan sebelumnya, kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/25549927/
PERMASALAHAN_TRANSPORTASI_DAN_FAKTOR_PENYEBABYA_STUDI_KASUS_KORI
DOR_PASAR_KEPUTRAN_SURABAYA_PUSAT