Maidiawati, Dr.Eng
PENGANTAR
PEMBAHASAN:
•Perilaku balok akibat gaya geser.
Kerangka Pembahasan : •Analisa Kapasitas geser balok
•Persyaratan perencanaan tulangan geser
•Perencanaan tulangan geser balok
a a
y
3V
τ max =
l 2bh
B
Ada 3 (tiga) jenis retak pada balok, yaitu:
1. Retak lentur (flexural crack): terjadi pada daerah yang mempunyai harga momen lentur besar. Arah retak
hampir tegak lurus pada sumbu balok.
2. Retak geser lentur (flexure shear crack): terjadi pada bagian balok yang sebelumnya telah terjadi
keretakan lentur. Jadi retak geser lentur merupakan perambatan retak miring dari retak lentur yang sudah
terjadi sebelumnya.
3. Retak geser pada badan balok (web shear crack): Keretakan miring jenis ini biasanya terjadi pada daerah
garis netral penampang dimana gaya geser maksimum dan tegangan aksial (akibat lentur) sangat kecil.
3. Ragam Keruntuhan pada Balok
Ragam keruntuhan balok yang mungkin terjadi :
Terjadi pada balok dengan nilai a/d > 5,5 (beban terpusat) atau a
Ic/d > 16 (beban terbagi rata). Pada jenis keruntuhan ini, arah
d
retak adalah vertikal didaerah tengah bentang (sepanjang kurang
lebih 1/3 bentang). Retak halus vertikal sudah terbentuk di
lc
tengah bentang pada tingkat beban kira-kira 50% dari beban
keruntuhan lentur. Dengan meningkatnya beban, retak
menyebar didaerah tengah bentang dan retak awal melebar dan
merambat ke arah garis netral serta ditandai dengan
meningkatnya lendutan. Keruntuhan jenis ini memberikan
peringatan yang cukup sebelum balok runtuh.
2. Keruntuhan tarik diagonal (diagonal tension failure)
a
Terjadi pada balok dengan nilai 2,5 < a/d < 5,5 (beban terpusat)
atau 11 < Ic/d > 16 (beban terbagi rata). Keruntuhan jenis ini h/2
d
akan terjadi segera setelah terjadi retak miring tanpa peringatan
h
yang cukup, apabila kekuatan tarik diagonal lebih kecil daripada
kekuatan lentur. Retak dimulai dengan terbentuknya retak lentur lc
- Komponen gaya pelengkung (arch action) pada balok V = Vcz + Vd + Vay (6.2)
tinggi, Sehingga:
Jumlah ketiga komponen diatas disebut “komponen gaya geser yang ditahan oleh beton (Vc)”. Karena
keruntuhan balok tanpa tulangan geser (sengkang) terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda yang
cukup dimana hal ini tidak diinginkan terjadi, maka peraturan-peraturan beton yang ada mensyratkan
sedapat mungkin pemakaian sengkang. Hal ini dilakukan dengan menetapkan penggunaan tulangan geser
minimum, yaitu untuk keadaan dimana ( 0,5 Vc < Vu < Vc), maka pada balok harus dipasang tulangan
sengkang minimum seluas:
bw s 3 Av . f y
AV ,min = s=
3fy bw
4.2. Penampang dengan Tulangan Geser
Pada penampang beton dengan tulangan geser, selain gaya-gaya seperti dijelaskan sebelumnya, terdapat satu
komponen gaya tambahan sebagai sumbangan dari baja tulangan geser yaitu Vs.
Vn = Vcz + Vd + Vay
maka Vn = Vc + Vs
Sengkang dapat meningkatkan kekuatan balok karena :
2. Sengkang menahan perkembangan lebar retak tarik diagonal sehingga mempertahankan adanya interface
shear transfer (Vay).
3. Sengkang dengan spasi yang sesuai persyaratan akan mengikat tulangan memanjang dan memotong retak
miring yang terjadi sehingga meningkatkan dowel capacity.
Gaya geser yang dipilkul oleh tulangan geser didefenisikan sebagai Vs. Dengan asumsi n jumlah tulangan geser
yang melewati retak, S spasi tulangan geser dengan sudut retak 45º dan tulangan geser sudah leleh, maka dapat
dituliskan.
d Av . f y . d
n= Vs = n. Av . f y =
s s
5 Tulangan Geser
q Bentuk Tulangan Geser
b. Jaring kawat baja las dengan kawat yang dipasang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen
struktur.
d. Sengkang yang membuat sudut 45 atau lebih terhadap tulangan tarik longitudinal (sengkang miring).
e. Tulangan longitudinal dengan bagian yang ditekuk untuk membuat sudut (≥30 ) terhadap tulangan
tarik longitudinal.
q Kuat leleh rencana tulangan geser fy ≤ 400 MPa (kecuali jaring kawat baja las fy ≤ 550 MPa).
6 Penampang Geser
Perhitungan gaya geser Vu harus dilakukan pada penampang kritis/letak penampang kritis ditentukan sebagai
berikut:
7 Perencanaan Balok terhadap Geser
Perilaku balok beton bertulang pada keadaan runtuh karena geser sangat berbeda dengan keruntuhan karena
lentur. Balok dengan keruntuhan geser umumnya tanpa adanya peringatan awal. Untuk perilaku kegagalan
getas (brittle) ini, penampang harus dirancang cukup kuat untuk memikul beban geser luar rencana. Gaya geser
secara bersama ditahan oleh sengkang/tulangan geser and beton. Terdapat dua jenis sengkang yang digunakan
yaitu sengkang vertikal dan sengkang miring/tulangan miring.
Menurut SK SNI 03-2847-2002 pasal 13, perencanaan terhadap tulangan geser harus didasarkan pada kriteria
berikut:
∅"# ≥ "% Vu : adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau
Vs : adalah kuat geser nominal yang yang disumbangkan oleh tulangan geser
7.1 Kuat Geser Nominal yang Disumbangkan oleh Beton.
Kuat geser nominal balok yang disumbangkan oleh beton, Vc, dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Untuk komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur berlaku
æ f'c ö
Vc = ç ÷b d
ç 6 ÷ w
è ø
1æ
ç
Vc = ç f'c + 120ρ w
7è
Vu d ö
Mu ø
( )
÷÷b w d < 0,3 f'c b w d
As Vud
ρw = dan < 1,0
bwd Mu
2. Untuk komponen struktur yang hanya dibebani tekan aksial
æ N ö
( )
Vc = ç1 + u ÷ f'c /6 b w d
ç 14A ÷ atau dengan perhitungan lebih rinci
è g ø
æ V dö
( )
Vc = 1/7çç f'c + 120ρ w u ÷÷b w d < 0,3 f'c b w d 1 +
Mm ø
0,3N u
Ag
è
Mm = Mu – 1/8Nu (4h – d)
æ f'c ö æ 0,3N u ö
Vc = ç ÷ × b × d ç1 - ÷
ç 6 ÷ w ç Ag ÷
è ø è ø
7.2 Kuat Geser yang Disumbangkan Tulangan Geser
Bila gaya geser terfaktor Vu > fVc, maka kelebihan gaya geser (Vu - fVc) ditahan oleh tulangan geser
Vs = Vu - fVc.
d
Vs = A vf y
s
2. Tulangan sengkang dengan kemiringan a terhadap sumbu omponen
d
Vs = A vf y (sin a + cos a )
s
7.3 Batas jarak tulangan geser s dan luas minimum tulangan geser
7.4 Prosedur Perhitungan Sengkang pada Balok.
1. Ditetapkan besaran tegangang leleh baja fy, kekuatan tekan beton fc', gaya lintang nominal maksimum Vn
mak, jarak antara V0 dengan tumpuan lv, lebar b dan tinggi h, serta tinggi efektif (d).
pd 2v
3. Menghitung luas ganda sengkang Av : Av =
2
3A v f y
4. Menghitung jarak/spasi maksimum dari persamaan : s mak =
b
5. Mengambil harga terkecil diantara smak, d/2 dan 600 mm untuk jarak maksimum sengkang.
6. Mengambil harga terkecil diantara smak, d/4 dan 300 mm. Lalu memasukkan ke dalam variabel smax_b.
7. Menghitung kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton fVc dengan persamaan
æ1 ' ö 1æ V ö
fVc = fç f c ÷bd atau fVc = f çç f c' + 120r w u ÷÷bd
è6 ø 7è Mu ø
10. Pada penampang kritis Vu = (Vu )kritis = fVc + fVs dan dihitung jarak sengkang s.
11. Jarak sengkang s bagi Vu di beberapa lokasi, seperti di ¼ bentang dihitung berdasarkan nilai
a. Pertama, tentukan kuat geser akibat beban terfaktor pada penampang kritis balok:
4000 − 560
!".$ = . 352 = 302.72 ./
4000
4000 − 2000
!".0/2 = . 352 = 176 ./
4000
b. Tentukan kuat geser nominal dari beton, Vc
Untuk komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur, berlaku:
√%"& √25
!" = . )* . + = 400.560. 0 = 186670 0 = 186.67 40
6 6
56 78, 56 ;6
Periksa: fVc + )* .d = 0,75 x 186,67 kN + 400.560
:;<< :;<<
= 140 kN + 70000 N = 210 kN < Vu,d è syarat jarak sengkang tidak pada zona tersebut
!", DE
Periksa : fVc + %& .d = 0,75 . 186,67 kN + 400.560 = 140 kN+ 373333N = 513 kN > Vu,d
$ $
!",
Karena Vu,d < fVc + %& .d è tentukan jarak sengkang yang diperlukan sesuai untuk zona tersebut;
$
4000 − 2000
!".%⁄& = . 352 = 176 12
4000
√536 √25
!3 = . 78 . 9 = 400.560. 2 = 186670 2
6 6
= 186.67 12
;< =>,
Vu,L/4 < fVc + @ABB
78 .d d è maka, pakai sengkang minimum
!" #$,
Karena Vu,L/4 < fVc + )* .d d è Jarak sengkang
&'((
3. /0 . 12 3. 320. 157
S≤ = ≤ 377 ::
)* 400
d
S ≤ = 280 ::
2
S ≤ 600 mm.
Untuk daerah lapangan sejauh L/4 dari tumpuan dapat dipasang tualangan sengkang dengan : 10 – 250 mm
Bentuk Tulangan Geser
Bentuk Tulangan Balok
Bentuk Tulangan Geser