Anda di halaman 1dari 12

Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Kombinasi Geser dan Torsi Penampang


Persegi dan Balok T dan L (Part 1)

Dr. Eng. Fakhruddin


Department of Civil Engineering
Hasanuddin University

April 21, 2020


Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Pendahuluan
 Komponen struktur balok beton bertulang pada umumnya didesain untuk memikul
momen lentur dan gaya geser. Atau juga berupa gaya aksial tekan pada suatu
kolom beton bertulang.
 Namun tidak jarang dijumpai pada suatu struktur balok yang cenderung memuntir
balok dalam arah sumbu memanjang.
 Momen torsi muncul karena adanya beban eksenterik yang bekerja pada balok.
 Momen torsi jarang timbul secara sendirian dalam suatu struktur beton
 Momen torsi lebih sering timbul secara simultan dengan momen lentur dan gaya
geser, atau terkadang muncul bersamaan dengan gaya aksial.

Torsi (twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap sumbu
longitudinal balok/elemen struktur.
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Pendahuluan (2)
 Pada awalnya, pengaruh torsi ini hanya dipandang sebagai efek sekunder dan
tidak dipertimbangkan secara eksplisit dalam proses desain.
 Pengaru torsi dianggap sudah terserap seluruhnya dalam angka keamanan
dengan mendasi struktur secara konservatif.
 Namun berkembangnya metode analisis dan desain struktur, menjadikan torsi ikut
dipertimbangkan dalam mendesain suatu komponen struktur.
 Contoh struktur yang harus didesain dominan terhadap pengaruh torsi adalah
girder jembatan yang berbentung lengkung, balok kotak berongga dengan beban
ekstentris, dan tangga memutar beton bertulang.
 Prosedur desain struktur beton bertulang terhadap pengaruh torsi dimasukkan
dalam SNI 2847-2013 Pasal 11.5.

Girder LRT Kuningan Tangga putar beton bertulang


Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Pendahuluan (3)
Pengaruh torsi pada struktur beton bertulang dapat dibedakan menjadi dua macam:
a. Torsi primer atau torsi kesetimbangan atau torsi statis tertentu
 Jenis torsi ini muncul apabila beban luar tidak memiliki alternatif penyaluran beban
kecuali melalui torsi.
 Torsi primer tidak dapat direduksi oleh redistribusi gaya dalam atau oleh rotasi
batang.
 Pada gambar di bawah, momen yang ditimbulkan oleh pelat mengakibatkan
momen puntir yang bekerja di sepanjang balok penopang.
 Momen ini diseimbangkan oleh reaksi momen torsi T yang disediakan oleh kolom.
 Tanpa adanya momen torsi, struktur tersebut akan mengalami kegagalan.
Pelat Beban pada pelat

Torsi sepanjang balok


Perencanaan puntir
tidak boleh direduksi
karena tidak terjadi Torsi tidak dapat
kolom redistribusi momen diredistrubsi oleh balok

Torsi diseimbangkan
oleh kolom
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Pendahuluan (3)
b. Torsi sekunder atau torsi kompatibilitas atau torsi statis tak tentu
 Jenis torsi ini timbul akibat adanya kompatibilitas/kekontinuan deformasi dari
bagian-bagian struktur yang berdekatan.
 Pada kasus ini, dimungkinkan terjadinya redistribusi gaya-gaya dalam sehingga
akan muncul keseimbangan gaya.
 Contoh torsi sekunder dijumpai pada balok-balok pemikul pelat lantai yang dicor
monolit.
 Momen torsi yang timbul dapat direduksi dengan redistrubusi gaya-gaya dalam
setelah retak.

Perencanaan puntir tidak boleh


direduksi karena dapat terjadi
redistribusi momen
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Kombinasi Geser dan Torsi


 Prodesur desain untuk torsi hampir serupa dengan desain untuk lentur
dan geser.
 Ketika beban maksimum torsi terfaktor yan diberikan pada sebuah
penampang melampaui tahanan torsi yang dapat diberikan oleh
penampang beton sendiri, maka retak torsi akan muncul
 Sebagai konsekuensinya, harus disediakan tulangan torsi.

Retak torsi
Tulangan tekan

Tulangan torsi
Tulangan tarik
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Kombinasi Geser dan Torsi


 Tulangan yang diperlukan untuk memikul torsi harus disediakan sehingga tahanan
momen dari penampang sama dengan atau lebih besar dari momen torsi terfaktor
yang dihitung dari beban-beban terfaktor yang bekerja.

>
 Setelah terbentuknnya retak torsi, momen torsi ditahan oleh tulangan sengkang dan
tulangan memanjang.
 Pada balok penampang T atau L, dalam perhitungan Acp dan Pcp, bagian sayap dari
balok boleh ikut diperhitungkan namun dibatasi seperti pada gambar.

Luas sayap efektif pada balok T dan L pada tinjauan torsi (SNI 2847-2013 Pasal 13.2.4)
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

 Sesuai dengan syarat SNI 2847:2013 Pasal 11.5.1, pengaruh momen torsi Tu
dapat diabaikan apabila ≤ :

 Apabila nila Tu melebihi dari nilai persamaan di atas, maka semua Tu harus
dipikul oleh tulangan sengkang tertutup dan tulangan memanjang.
 Nilai fdiambil sebesar 0,75 (sama dengan faktor reduksi geser pada balok).
 Untuk torsi kompatibilitas, momen torsi dapat direduksi dengan adanya redistribusi
gaya dalam, sehingga nilai momen torsi yang digunakan dalam desain dibatasi
dari nilai terkecil antara Tu yang diperoleh dari beban terfaktor dan fTcr

fTcr =
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Contoh soal:
Evaluasilah tiga buah penampang balok beton berulangan pada dengan menghitung:
a. Momen torsi retak
b. Momen torisi terfaktor yang dapat ditahan penampang tanpa memberikan
tulangan torsi.
Gunakan f’c = 27,5 MPa dan fy = 400 MPa. Selimut beton diambil sebesar 40 mm,
dan diameter tulangan sengang db = 13 mm.

Catatan:
Soal ini hanya sebatas melatih kalian dalam mengitung nilai Tcr dan Tn, jadi
belum sampai pada desain torsi. Pembahasan tentang desain torsi akan
diberikan pada materi berikutnya.
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

Luas penampang
Keliling luar
penampang
Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

(2x400+350) + 2(2x400+100)) + 350


Week: 12 Reinforced Concrete Structure 1

QUIZ
Evaluasilah penampang balok L di bawah dengan menghitung:
a. Momen torsi retak
b. Momen torisi terfaktor yang dapat ditahan penampang tanpa memberikan
tulangan torsi.
Gunakan f’c = 27,5 MPa dan fy = 400 MPa. Selimut beton diambil sebesar 40 mm,
dan diameter tulangan sengang db = 13 mm.

bw+hb < bw +4hf

hf

hb

bw

Anda mungkin juga menyukai