Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI B

Disusun Oleh :

MUHAMMAD RAFI ATHALLAH


(D011 18 1526)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
Tentu saja ada begitu banyak jenis bahan-bahan material  yang dibutuhkan untuk
membangun suatu jenis bangunan. Dari sedemikian banyak bahan-bahan material
tersebut, saya akan menjelaskan sedikit tentang salah satu material yang sangat
penting dan berpengaruh dalam dunia arsitektur dan teknik sipil, yaitu semen.
A. Definisi Semen
Semen berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan perekat. Secara
sederhana, Definisi semen adalah bahan perekat atau lem, yang bisa merekatkan
bahan-bahan material lain seperti batu bata dan batu koral hingga bisa membentuk
sebuah bangunan. Sedangkan dalam pengertian secara umum semen diartikan
sebagai bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat bahan-bahan padat
menjadi satu kesatuan yang kompak dan kuat. (Bonardo Pangaribuan, Holcim)
Definisi Semen Portland berdasarkan SNI
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 15-2049-2004, semen
Portland adalah semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak
(Clinker) portland terutama yang terdiri dari kalsium silikat (xCaO.SiO2) yang
bersifat hidrolis dan digiling bersama – sama dengan bahan tambahan berupa satu
atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat (CaSO4.xH2O) dan boleh
ditambah dengan bahan tambahan lain (Mineral in component).
Hidrolis berarti sangat senang bereaksi dengan air, senyawa yang bersifat hirolis
akan bereaksi dengan air secara cepat. Semen portland bersifat hidrolis karena di
dalamnya terkandung kalsium silikat (xCaO.SiO2) dan kalsium sulfat
(CaSO4.xH2O) yang bersifat hidrolis dan sangat cepat bereaksi dengan air. Reaksi
semen dengan air berlangsung secara irreversibel, artinya hanya dapat terjadi satu
kali dan tidak bisa kembali lagi ke kondisi semula.
B. Jenis Semen
1. Semen Portland  ( SNI 15-2049-2004)

2
Semen jenis ini memiliki nama lain Portland yang merupakan semen bubuk
yang berwarna abu kebiruan. Kegunaannya antara lain untuk penggunaan
umum seperti rumah dan bangunan tinggi. Berbahan dasar batu kapur atau
gamping yang diolah dengan dalam suhu tinggi.

a. Jenis Semen Portland Type I


Jenis semen portland type I mungkin yang paling familiar disekitar Anda
karena paling banyak digunakan oleh masyarakat luas dan beredar di
pasaran. Jenis ini biasa digunakan untuk konstruksi bangunan umum yang
tidak memerlukan persyaratan khusus untuk hidrasi panas dan kekuatan
tekan awal. Kegunaan Semen Portland Type I diantaranya konstruksi
bangunan untuk rumah permukiman, gedung bertingkat, dan jalan
raya. Karakteristik Semen Portland Type I ini cocok digunakan di lokasi
pembangunan di kawasan yang jauh dari pantai dan memiliki kadar sulfat
rendah.  

b. Jenis Semen Portland Type II

Kondisi letak geografis ternyata menyebabakan perbedaan kadar asam sulfat


dalam air dan tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu, keadaan
tersebut mempengaruhi kebutuhan semen yang berbeda. Kegunaan Semen
Portland Type II pada umumnya sebagai material bangunan yang letaknya
dipinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, dan
bendungan. Karakteristik Semen Portland Type II yaitu tahan terhadap asam
sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas  yang bersifat sedang.

c. Jenis Semen Portland Type III

Lain halnya dengan tipe I yang digunakan untuk konstruksi tanpa


persyaratan khusus, kegunaan semen portland type III memenuhi syarat

3
konstruksi bangunan dengan persyaratan khusus. Karakteristik Semen
Portland Type III diantaranya adalah memiliki daya tekan awal yang tinggi
pada permulaan setelah proses pengikatan terjadi, lalu kemudian segera
dilakukan penyelesaian secepatnya. Jenis semen Portland type III digunakan
untuk pembuatan bangunan tingkat tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas
hambatan, hingga bandar udara dan bangunan dalam air yang tidak
memerlukan ketahanan asam sulfat. Ketahananya Portland Type III
menyamai kekuatan umur 28 hari beton yang menggunakan Portland type I.                      

d. Jenis Semen Portland Type IV

Karakteristik Semen Portland IV adalah jenis semen yang dalam


penggunaannya membutuhkan panas hidrasi rendah.  Jenis semen portland
type IV diminimalkan pada fase pengerasan sehingga tidak terjadi
keretakkan. Kegunaan Portland Type IV digunakan untuk dam hingga
lapangan udara.

e. Jenis Semen Portland Type V

Karakteristik Semen Portland Type V untuk konstruksi bangunan yang


membutuhkan daya tahan tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat tinggi
lebih dari 0,20 persen. Kegunaan Semen Potrtland Type V dirancang untuk
memenuhi kebutuhan di wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti
misalnya rawa-rawa, air laut atau pantai, serta kawasan tambang. Jenis
bangunan yang membutuhkan jenis ini diantaranya bendungan, pelabuhan,
konstruksi dalam air, hingga pembangkit tenaga nuklir.

2. Portland Composite Cement (PCC)  SNI 15-7064-2004

4
Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat
untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra
tekan, paving block, plesteran dan acian, dan sebagainya. Karakteristik Portland
Composite Cement (PCC) lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan
tidak mudah retak. Material ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya terak,
gypsum, dan bahan anoraganik.

3. Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)  SNI 15-0302-2004

5
Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya adalah sebagai
konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus
memiliki ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan
pasangan dan plesteran. Beberapa jenis bangunan yang menggunakan produk ini
diantaranya perumahan, jalan raya, dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini
merupakan pengikat hidrolis seperti halnya PCC namun terdiri dari campuran
terak, gypsum, dan pozzolan.

4. Special Blended Cemeny (SBC)  15-3500-2004

Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen campur
karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan terbesar yang
menghubungkan Surabaya dengan Madura yang dikenal dengan Jembatan
Suramadu. Karakteristik special blended cement tentu memenuhi kebutuhan
konstruksi bangunan pada air laut seperti halnya jembatan Suramadu yang berdiri
diatas laut.

5.  Super Masonry Cement (SMC)  SNI 15-3758-2004

6
Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku
genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya
pada kisaran konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton
paling besar K225. Tipe ini pertama kali diperkenalkan di USA.

6. Semen Putih ( white portland cement)  SNI 15-0129-2004

Kegunaan semen putih diaplikasikan untung lapisan keramik hingga dekorasi


interior dan eksterior bangunan. Merek yang beredar dipasaran adalah Semen
Tiga Roda, Plamur Kingkong, Semen Putuh Cap Gajah dan Semen Putih Panda.
Katarekteristik semen acian putih atau mortar TR30 ialah memiliki daya rekat
yang tinggi dan dapat menghasilkan permukaan acian yang lebih halus. Oleh
karena itu, tidak mudah retak, dan terkelupas. Waktu pengerjaannya juga
cenderung lebih cepat. Kegunaan semen acian putih adalah untuk
untuk finishing seperti diantaranya plesteran, acian, pasangan keramik.

Anda mungkin juga menyukai