Anda di halaman 1dari 20

RESUME KUNJUNGAN LAPANGAN

Mata Kuliah Teknik Beton dan Bahan bangunan

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Yogi Amirul Ikhsan


NIM : 07181080
Jurusan : Teknologi Sipil dan Perencanaan
Tanya Jawab dengan Kontraktor di Lapangan
Bata ringan

Pertanyaan : Mengapa pada proyek ini memakai Bata Ringan?


Jawab : Karena pemasangan bata ringan lebih cepat agar bisa menghemat waktu
pengerjaan pada dinding dikarenakan dari bentuknya yang besar dan juga padsa bata ringan bisa
menghemat biaya di karenakan tidak terlalu memakan semen ( perekat ) yang banyak.

Semen

Pertanyaan : Mengapa lebih memilih semen Tonasa dibandingkan merek semen lainnya yang
selevel dengannya?
Jawab : Karena harganya lebih murah di bandingkan pada harga semen selevel
dengannya dan juga semen tonasa telah memenuhi syarat dan bahkan kualitasnya di atas
persyaratan SNI itu yang menyebabkan pada proyek ini memakai semen Tonasa walaupun
pengerjaannya cepat tetapi tidak mengurangi sisi kekuatan bangunan itu sendiri.
Plafon (Hollow Galvalum)

Pertanyaan : Pada pemasangan plafon mengapa lebih memilih memakai Galvalum?


Jawab : Agar prosesnya pemasangannya cepat dan juga agar tidak mudah jatuh karena
pada pemasangan galvalum itu sendiri hanya di topang pada kawat yang sudah di pasang pada
beton di atasnya.

Plafon (Gipsum)
Petanyaan : Pada pemasangan plafon mengapa memakai gipsumn di bandingkan GRC?
Jawab : Untuk bahan gipsum pada saat pemasangan lebih cepat dan tentunya gypsum
lebih mudah di bentuk di bandingan GRC, jika ada kerusakan memudahkan pekerja untuk
menggantinya tinggal memotang bagian yang rusak lalu membentuk gypsum sesuai dengan
kerusakan yang telah di potong tadi.

Tulangan Ulir dan Polos

Pertanyaan : Apa fungsi dari tulangan ulir dan tulangan polos pada pembuatan tangga
mengapa tidak menggunakan kayu atau bahan lainnya?
Jawab : Tulangan ulir sebagain tulangan inti atau tulangan yang berfungsi sebagai
penyangga pada proses pembuatan tangga dan tulangan ulir berfungsi sebagai pembentukan
tangga atau anak tangga itu sendiri. Karena lebih mudah di dapat serta memudahkan untuk
menghitung biaya konstruksi.

Bahan dan Alat yang terdapat pada proyek


1. Bahan perekat
A. Jenis Semen biasa/ Abu –Abu

Semen jenis ini memiliki nama lain Portland yang merupakan semen bubuk yang berwarna abu
kebiruan. Kegunaannya antara lain untuk penggunaan umum seperti rumah dan bangunan tinggi.
Berbahan dasar batu kapur atau gamping yang diolah dengan dalam suhu tinggi.
Namun, terdapat 5 tipe yang berbeda diantaranya:
i. Jenis Semen Portland Type I
Jenis semen portland type I mungkin yang paling familiar disekitar Anda karena
paling banyak digunakan oleh masyarakat luas dan beredar di pasaran. Jenis ini biasa
digunakan untuk konstruksi bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus
untuk hidrasi panas dan kekuatan tekan awal. Kegunaan Semen Portland Type
I diantaranya konstruksi bangunan untuk rumah permukiman, gedung bertingkat, dan
jalan raya. Karakteristik Semen Portland Type I ini cocok digunakan di lokasi
pembangunan di kawasan yang jauh dari pantai dan memiliki kadar sulfat rendah.
ii. Jenis Semen Portland Type II
Kondisi letak geografis ternyata menyebabakan perbedaan kadar asam sulfat
dalam air dan tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu, keadaan tersebut
mempengaruhi kebutuhan semen yang berbeda.Kegunaan Semen Portland Type IIpada
umumnya sebagai material bangunan yang letaknya dipinggir laut, tanah rawa, dermaga,
saluran irigasi, dan bendungan. Karakteristik Semen Portland Type II yaitu tahan
terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas yang bersifat
sedang.
iii. Jenis Semen Portland Type III
Lain halnya dengan tipe I yang digunakan untuk konstruksi tanpa persyaratan
khusus, kegunaan semen portland type III memenuhi syarat konstruksi bangunan dengan
persyaratan khusus. Karakteristik Semen Portland Type III diantaranya adalah memiliki
daya tekan awal yang tinggi pada permulaan setelah proses pengikatan terjadi, lalu
kemudian segera dilakukan penyelesaian secepatnya. Jenis semen Portland type
III digunakan untuk pembuatan bangunan tingkat tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas
hambatan, hingga bandar udara dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan
ketahanan asam sulfat. Ketahananya Portland Type III menyamai kekuatan umur 28 hari
beton yang menggunakan Portland type I.
iv. Jenis Semen Portland Type IV
Karakteristik Semen Portland IVadalah jenis semen yang dalam penggunaannya
membutuhkan panas hidrasi rendah. Jenis semen portland type IV diminimalkan pada
fase pengerasan sehingga tidak terjadi keretakkan. Kegunaan Portland Type IV
digunakan untuk dam hingga lapangan udara.
v. Jenis Semen Portland Type V
Karakteristik Semen Portland Type Vuntuk konstruksi bangunan yang
membutuhkan daya tahan tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat tinggi lebih dari 0,20
persen. Kegunaan Semen Potrtland Type V dirancang untuk memenuhi kebutuhan di
wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti misalnya rawa-rawa, air laut atau pantai,
serta kawasan tambang. Jenis bangunan yang membutuhkan jenis ini diantaranya
bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, hingga pembangkit tenaga nuklir.

B. Jenis Semen Campur


Beberapa jenis semen campur diantaranya:
1) Portland Composite Cement (PCC)
Kegunaan Portland Composite (PCC)ini secara luas adalah bahan pengikat untuk
konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving
block, plesteran dan acian, dan sebagainya.Karakteristik Portland Composite
Cement (PCC) lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak.
Material ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya terak, gypsum, dan bahan anoraganik.
2) Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)
Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya adalah sebagai
konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki
ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran.
Beberapa jenis bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan
raya, dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti
halnya PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum, dan pozzolan.
3) Special Blended Cemeny (SBC)
Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen campur
karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan terbesar yang menghubungkan
Surabaya dengan Madura yang dikenal dengan Jembatan Suramadu.Karakteristik special
blended cementtentu memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti
halnya jembatan Suramadu yang berdiri diatas laut.
4) Super Masonry Cement (SMC)
Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku
genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya pada
kisaran konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225.
Tipe ini pertama kali diperkenalkan di USA.
5) Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi. Karakteristik
Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat tinggi ini merupakan
jenis yang dibuat untuk kegunaan khusus di kedalaman dan temperatur tertentu yang bisa
disesuaikan dan kecepatan pengerasan dikurangi. Diantara proyek yang menggunakan
material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan laut.
6) Semen Thang Long PCB40
Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki daya tahan tinggi terhadap
sulfat sesuai untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan air. Tak hanya itu, semen ini
juga memeiliki daya tahan terhadap penyerapan air, erosi lingkungan, dan tahan lama.
Jenis ini juga hemat digunakan karena kekuatannya. Iklim Vietnam sangat pas untuk
penggunaan jenis semen ini.
7) Semen Thang Long PC50
Kegunaan semen thang long PC50 yang banyak digunakan untuk proyek-proyek
besar dan rumit sehingga membutuhkan jenis semen dengan spesifikasi tinggi.
Standarisasi yang setara Asia, Eropa, bahkan Amerika ini diaplikasikan untuk jembataan
hingga pembangkir listrik. Karakteristik semen thang long PC50 diantaranya memiliki
ketahanan tinggi terhadap sulfat sehingga bisa pula digunakan di bawah tanah dan air.

C. Semen Putih ( white portland cement)


Kegunaan semen putih diaplikasikan untung lapisan keramik hingga dekorasi interior dan
eksterior bangunan. Merek yang beredar dipasaran adalah Semen Tiga Roda, Plamur Kingkong,
Semen Putuh Cap Gajah dan Semen Putih Panda.

D. Semen Acian Putih/Mortar TR30

Katarekteristik semen acian putih atau mortar TR30 ialah memiliki daya rekat yang tinggi

2. Penutup dinding Habel


Kelebihan AAC Block (bata ringan) :
a. AAC Block atau singkatan dari Autoclaved Aerated Concrete Block memiliki ukuran dan
kualitas yang seragam sehingga dapat dengan mudah menghasilkan pasangan bata yang
rapi
b. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat
c. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. Selain itu karena
ringan, pengangkutannya dapat lebih mudah dilakukan
d. Karena ukurannya yang lebih besar dari bata biasa maka pelaksanaannya lebih cepat
daripada pemakaian bata biasa
e. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.

Kekurangan AAC Block (bata ringan) :


a. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste yang
cukup besar.
b. Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya. Umumnya
adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
c. Diperlukan keahlian tambahan untuk tukang yang akan memasangnnya, karena
dampaknya berakibat pada waste dan mutu pemasangan.
d. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih
lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul
bercak kuning pada plesterannya.

3. Ukuran kolom dalam 50*40 dan luar 40*40. Dengan kualitas beton k300

Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa material sehingga
mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun pada proses
pembuatannya.
Untuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil
yang optimal.
Beton berbentuk silinder kecil untuk dudukan Tulangan pada lantai kerja agar Tulangan
tetap sesuai dengan tempatnya.
Mutu Beton fc'
Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur
beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm.
Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete
Institute).
MPa = Mega Pascal ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2.
Mutu Beton Karakteristik
Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250
kg/cm2 pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm.
Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama.
Contoh :
K. 400, kekuatan tekan beton = 400 kg/cm2, dengan benda uji kubus 15 x 15 x 15
F’c = 40 MPa = kekuatan tekan beton = 40 Mpa, dengan benda uji silinder diameter 15 cm tinggi
30 cm
Berikut tabel konversi dari mutu beton fc ke beton K.
4. Atap Galvanium

Atap galvalum adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis.
Kata galvalum merupakan singkatan dari galvanis dan aluminium.
Kelebihan:
a. Bebas dari rayap dan anti lapuk
b. Biaya perawatan yg murah
c. Mempercepat pembangunan
Kekurangan:
a. Bahannya membuat atap cepat panas
b. Tidak semua tukang dapat memasang atap galvanium

5. Tulangan Ulir

Struktur besi beton ulir yang memiliki sirip di permukaannya, terbukti memiliki daya tekan
minimal sebesar 400 Mpa. Hal ini disebabkan karena sirip-sirip tersebut memiliki daya ikat yang
lebih tinggi. Karena hal ini pula, besi beton ulir akan sulit dibengkokkan karena sifatnya yang
kurang lentur. Jadi, besi ulir akan lebih cocok digunakan untuk tulangan memanjang.

6. Kawat Bendrat
Kawat bendrat adalah kawat yang biasa digunakan sebagai pengikat rangkaian tulangan-
tulangan antara satu tulangan dengan yang lainnya baik untuk tulangan kolom, balok, sloof,
kolom praktis, atau pun rangkaian tulangan lainnya sehingga membentuk suatu rangkaian rangka
elemen struktur yang siap dicor.

7. Besi Behel

Besi behel, atau sering juga disebut besi beton, adalah jenis besi yang digunakan untuk
bahan penulangan konstruksi beton. Konstruksi ini sendiri lebih familiar dengan nama beton
bertulang. Besi behel sendiri pada dasarnya terdiri dua jenis, yaitu besi behel polos dan ulir.
Besi behel polos memiliki bentuk penampang bundar. Permukaan besi behel polos memiliki
bentuk tekstur yang halus licin dan tidak bersirip. Sementara itu, besi behel ulir memiliki
permukaan berupa sirip melintang atau rusuk memanjang yang memiliki pola tertentu.

Kegunaan dan Karakteristik dari Besi Behel


Memiliki kekuatan dalam menekan.Tahan terhadap api dan air. Bahkan, dapat dikatakan
bahwa campuran beton yang disertai dengan besi behel dapat menopang bangunan yang sering
terkena air. Pada peristiwa kebakaran dengan intensitas api yang rata-rata, batang-batang struktur
dengan ketebalan penutup beton yang memadai. Struktur behel bertulang sangat kokoh dan
mampu menopang beban yang diberikan. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
Karena awet dan tidak mudah rusak, maka struktur beton dengan tulang besi behel sangat sering
dipakai sebagai penyangga dari sebuah bangunan. Dibandingkan dengan bahan lain, besi behel
memiliki usia layan yang sangat panjang. Dalam kondisi normal, struktur beton dengan
menggunakan besi behel sebagai tulang dapat digunakan sampai kapanpun tanpa kehilangan
kemampuannya untuk menahan beban. Hal ini bukannya datang tanpa penjelasan. Kekuatan
yang dimiliki oleh beton dengan besi behel dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kekuatannya
tidak berkurang dengan berjalannya waktu. Bahkan, kekuatan beton juga akan bertambah karena
semen yang digunakan untuk merekatkan beton akan menjadi semakin kuat. Mudah dibuat.
Pembuatan beton bertulang besi behel tidak membutuhkan keahlian khusus. Kemudahan inilah
yang membuat struktur beton jauh lebih efektif dibandingkan dengan struktur lain seperti baja
ringan.

8. Bar bander

Bar Bender Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan
dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Bar bender adalah alat / mesin yang di
gunakan untuk menekuk besi ulir / beton dengan diameter yang sesuai dengan kapasitas mesin.
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara poros tekan
dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan
dan panjang pembengkokkannya. Ujung tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan
kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai
dengan sudut dan pembengkokkan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut
pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi.
9. Bar Cutter

Bar Cutter Untuk mendapatkan baja tulangan dengan ukuran yang sesuai dengan gambar,
maka baja tulangan yang tersedia perlu dipotong, dengan alat Bar Cutter.Keuntungan dari bar
cutter listrik dibandingkan bar cutter manual adalah bar cutter listrik dapat memotong besi
tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat
mempersingkat waktu pengerjaan.
Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter,
kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong.
Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai diameter besar dilakukan satu persatu.
Sedangkan untuk baja yang diameternya lebih kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah
sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat.

10. Concrete pump

Pompa beton adalah sebuah alat yang digunakan untuk memindahkan beton dari satu
tempat ke tempat lain. Alat ini dapat berupa pompa tunggal (pompa portable atau pompa kodok)
yang ditarik dengan kendaraan lain, atau kendaraan yang khusus didesain untuk mengangkut
pompa tersebut (concrete pump truk). Concrete pump yang selanjutnya kami sebut dengan CP,
umumnya bekerja bersama dengan truk mixer (truk molen). Concrete pump truck adalah truk
yang di desain dan dilengkapi dengan pompa dan memiliki lengan (boom) untuk mengalirkan
dengan cara memompa campuran beton ready mix ke lokasi cor yang sulit dijangkau.
Untuk pengecoran lantai yang lebih tinggi misalkan, panjang lengan concrete pump truck
dapat menjangkau lokasi tsb dengan cara menyambung pipa secara vertikal sehingga bisa
menjangkau ketinggian yang diinginkan, pipa dan lengan ini dapat dipasang menyesuaikan
dengan kondisi di lokasi cor dengan kombinasi vertikal maupun horisontal atau miring.
Pergerakan lengan boom diatur melalui remote control yang dioperasikan oleh seorang operator.
Gambar dibawah memperlihatkan ilustrasi bongkar beton dari truk mixer ke lokasi cor
menggunakan pompa beton.
Saat pengecoran berlangsung menggunakan concrete pump dibutuhkan vibrator yang
berfungsi untuk memadatkan beton saat dituang ke bekisting, hal ini dilakukan untuk
menghindari beton menjadi keropos / berongga karena terjebaknya udara di adukan beton.
Keropos atau rongga ini akan mempengaruhi kekuatan beton saat sudah kering nantinya.
Berdasarkan dimensi atau besarnya dan jangkauan yang bisa dilakukan oleh si lengan pompa
(Boom) maka CP bisa dibagi menjadi beberapa bagian truk concrete pump :
a. Concrete Pump Standard, jangkauan ketinggian dibawah 20 meter
b. Concrete Pump Long Boom, jangkauan ketinggian diatas 20 meter s/d 40 meter
c. Concrete Pump Super Long Boom, jangkauan ketinggian diatas 40 meter s/d dibawah 60
meter
d. Concrete Pump Double Long Boom, jangkauan ketinggian diatas 60 meter.
e. Concrete Pump Portable (Pompa Kodok), jarak jangkauan 120 meter s/d 170 meter.
f. Concrete Pump Beton Minimix, jangkauan ketinggian s/d lantai 2 bangunan.
11. Mixer truck (truk pengaduk beton)

Truk Molen (Truk Mixer) adalah merupakan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton kelokasi proyek dimana selama dalam
pengangkutan mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran permenit agar beton tetap
homogen serta tidak mengeras.
Cara Kerja Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen yaitu di dalam Truk
Molen diisi dengan bahan Material kering dan air yang proses pengadukan (pencampuran) bahan
material tersebut terjadi selama waktu transportasi ke lokasi pengecoran. Untuk mempertahankan
stabilitas kekentalan Beton cor yang berada di dalam truk mixer ini melalui proses agitasi atau
memutar drum (Tangki yang berada diatas truk mixer) yang bagian dalam drum tersebut
dilengkapi dengan spiral pisau satu arah rotasi putaran, sebagai pengaduk material beton cor
selama waktu transportasi ke lokasi pengecoran.

12. Scaffolding

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan


bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai
ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform
sementara.
Perancah (scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar
lainnya.

13. Ramset alat penembak paku beton ( pada saat yang kaget)
Pistol Paku atau sering disebut orangRamset (Merek) gun maupun Hilti (merek) gun adalah
sebuah alat penembak paku yang digerakan/ditembak dengan bubuk mesiu/Powder Charge,
dimana fungsi utamanya adalah pemaku/pengikat langsung ke benda keras seperti baja dan
beton.

14. Tali air pada beton

Tali air adalah kanal kecil berukuran sekitar 1x1 cm sampai 2x1 cm yang berada pada
dinding. Perletakan tali air yang umum yaitu pada bagian dinding yang berbatasan dengan plin
lantai, perbatasan dinding dengan kusen atau perbatasan dinding dengan plafon.
Fungsi tali air pada dinding yang berbatasan dengan plin lantai yaitu sebagai pembatas
cipratan maupun rembesan pada plin dengan dinding sehingga dinding tidak mudah lembab. Tali
air ini disebut juga dengan skirting. Selain itu juga sebagai gap yang memisahkan finishing plin
dan dinding. Dengan menggunakan tali air maka perbatasan ini akan menjadi lebih rapih.
Tali air terletak diantara dinding dengan kusen pintu mengelilingi kusen pintu.
Pembuatannya bisa setelah atau sebelum kusen dipasang pada bukaan saat pekerjaan plesteran
dan acian.
15. Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan
bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang
cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.
Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
a. Keadaan tanah pondasi
b. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
c. Keadaan daerah sekitar lokasi
d. Waktu dan biaya pekerjaan
e. Kokoh, kaku dan kuat
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
a. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
b. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
c. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

16. Rangka plafon (Rangka Metal)

Untuk rangka metal yakni menggunakan besi hollow atau dengan metal furing. Bahan
rangka ini lebih awet dan tidak mudah rusak karena tahan rayap dan pengerjaannya pun lebih
cepat dan rapi. Rangka plafon dengan metal furing atau hollow ini menggunakan sistem
suspended ceiling.
Pengerjaan sistem ini dapat menghasilkan kisi-kisi dari metal yang digantung di bagian
bawah atap atau dak beton. Maka kisi-kisi tersebut dapat ditutup dengan menggunakan papan
gypsum, triplek atau lainnya. Untuk memasang rangka plafon metal ini adalah dengan cara
mengukur garis ketinggial plafon terlebih dahulu. Garis tersebut diukur sesuai sekeliling ruangan
yang akan dibuat rangka. Hingga kemudian dari gambar garis bisa disatukan titik tersebut.
Selanjutnya adalah memasang siku metal atau wall angle yakni sebagai penyangga metal
furing. Setelah menempatkan siku metal pada garis maka siku metal dapat dibor dengan jarak
antar baut atau sekrup adalah 40 cm dan juga dipasang dengan cara saling tindih. Setelah siku
metal terpasang seluruhnya maka bisa dibuat garis pada setiap 40 cm sebagai tanda pemasangan
metal furing atau hollow.
Untuk tahap selanjutnya adalah penggunaan kawat penggantung dan besi bracket atau
angle clipsebagai ciri khusus dari sistem suspended ceiling. Pemasangan bracket dan hanger ini
adalah sebagai penguatan rangka, sehingga tahapan akhir adalah pemasangan papan plafon.

17. Lantai kerja menggunakan k175


Untuk bagian bangunan yang tidak menerima beban yang banyak, lantai misalnya.

18. Rangka Tangga

Bagian – bagian dari struktur tangga


a. Pondasi tangga
Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran.
Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua
bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat
lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.
b. Ibu tangga
Merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok yang berfungsi untuk
mendukung anak tangga.
c. Anak tangga
Anak tangga berfungsi sebagai bertumpunya telapak kaki, dibuat dengan jarak yang
sama dan selisih tinggi (trap) dibuat, supaya kaki yang melangkah menjadi nyaman, enak
untuk melangkah, bentuk anak tangga dapat divariasikan sesuai selera pemilik atau
arsiteknya.
d. Pagar tangga
Pagar tangga atau reilling tangga adalah bagian dari struktur tangga sebagai pelindung
yang diletakkan disamping sisi tangga dan di pasang pada/ diatas ibu tangga untuk
melindungi agar orang tidak terpelosok jatuh. Pagar tangga dapat dibuat dengan macam –
macam variasi agar lebih artistik dan pada lantai tingkat disekitar lubang tangga harus
dipasang juga pagar pengaman agar penghuni tidak jatuh.
e. Penggunaan tangga
Merupakan batang yang di pasang sepanjang anak tangga untuk bertumpunya tangan
agar orang turun naik tangga merasa lebih aman, pegangan tangga bertumpu pada tiang –
tiang tangga yang tertanam kuat pada ibu tangga.
f. Bordes
Adalah pelat datar diantara anak – anak tangga sebagai tempat beristirahat sejenak,
bordes di pasang pada bagian sudut tempat peralihan arah tangga yang berbelok. Untuk
rumah tinggal, lebar bordes antara 80 – 100 cm dan untuk bangunan umum, lebar bordesnya
dibuat antara 120 – 200 cm.

19. Crane
Fungsi Crane Sebagai Alat Pengangkut Material. Crane termasuk di dalam kategori alat
pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertikal dan kemudian
memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil.

Anda mungkin juga menyukai