Anda di halaman 1dari 23

 Beton adalah suatu campuran yang teratur yang terdiri dari

semen ( PC ), pasir, kerikil atau batu pecah / kricak ditambah


dengan air.
 Beton adalah salah satu bahan bangunan yang paling banyak
pemakaiannya di seluruh dunia selain baja dan kayu. Beton
digunakan dihampir semua tempat.
Diatas tanah, seperti gedung dan jembatan.
Dibawah tanah, seperti pondasi dan terowongan.
Didasar laut, seperti pipa minyak dan anjungan lepas pantai.
 Beton dapat dibuat dengan berbagai macam mutu. Perbedaan
mutu beton biasanya ditunjukkan oleh perbedaan pada kuat
tekannya.
Gedung Jembatan Pondasi

Terowongan Pipa minyak Anjungan lepas pantai


Unsur Beton
 Agregat Kasar + Agr. Halus : 60 – 80 %
 Semen : 7 – 15 %
 Air : 14 – 21 %
 Udara :1–8%

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu beton meliputi


semen dan air semen, jenis semen yang digunakan,
ada atau tidak nya bahan tambahan, agregat yang
digunakan, kelembaban dan suhu pengeringan dan
umur beton.
JENIS-JENIS BETON
 Beton Siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa, perbedaannya
adalah pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relatif
besar. Beton ini digunakan pada pembuatan bendungan,
pangkal jembatan dan sebagainya. Ukuran agregat kasar
mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar
sebaiknya tidak lebih dari 20 persen agregat seluruhnya.
● Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa, perbedaannya hanya
agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat
pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah yang
mampu membentuk gelombang udara waktu pengadukan beton
berlangsung. Beton semacam ini mempunyai banyak pori,
sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
● Beton Non - Pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir, jadi hanya air, semen dan
kerikil tanpa pasir, maka rongga-rongga kerikil tidak terisi,
sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah
daripada beton biasa. Selain itu karena tanpa pasir, maka
tidak dibutuhkan pasta-pasta untuk menyelimuti butir-butir
pasir sehingga kebutuhan semen relatif lebih sedikit.
● Beton Hampa
Beton hampa adalah beton yang setelah diaduk dan dituang
serta dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi
disedot dengan cara khusus, yang disebut dengan cara vakum.
Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan
semen, sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
● Beton Bertulang
Beton yang mengandung batang tulangan ( baja ) yang
bekerja sama dalam memikul gaya-gaya.
● Beton Prategang
Beton jenis ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya
adalah batangnya baja dimasukkan kedalam beton
ditegangkan dahulu. Batang baja ini tetap mempunyai
tegangan sampai beton yang dituang mengeras. Bagian balok
beton prategang ini walaupun menahan lenturan tidak akan
retak.
● Beton Pracetak
Beton biasa dicetak/dituang ditempat, namun dapat pula
dicetak ditempat lain. Fungsinya dicetak ditempat lain agar
memperoleh mutu yang lebih baik, selain itu dipakai jika
tempat pembuatan beton sangat terbatas, sehingga sulit
menyediakan tempat percetakan perawatan betonnya.
Keuntungan dan Kerugian Pemakaian
Beton :
 Keuntungan :
1. Dapat mengikuti bentuk bangunan.
2. Tahan karat
3. Tahan terhadap kebakaran ( tahan sampai 5000 C )
4. Murah ( sekali membangun untuk selamanya )
5. Tak memerlukan pemeliharaan
6. Menyerap suara
7. Tahan terhadap gempa
8. Lantai dasar dan pondasi tanah jelek adalah baik
 Kerugian :
1. Tak dapat dipindahkan
2. Bongkarannya tak dapat dipakai lagi
3. Tergantung dari cara pelaksanaannya dan
pengawasannya.
4. Bersifat getas ( tidak daktail ), sehingga harus dihitung dan
di detail secara seksama agar setelah dikompositkan
dengan baja menjadi bersifat daktail.
5. Mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak
oleh karena itu perlu diberi baja tulangan.
6. Tak dapat dibongkar pasang atau dipindahkan.
MATERIAL-MATERIAL PEMBENTUK BETON
SEMEN PORTLAND
Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan
cara menghaluskan klinker, yang terdiri dari silikat-silikat kalsium.
Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara
kimia dengan air, yang biasa disebut dengan hidrasi sehingga
membentuk batu padat dan semen juga yang bertindak sebagai
pengikat untuk agregat.
Penemu semen portland adalah Joseph Aspdin pada tahun 1824
( Inggris ). Dinamakannya Portland, karena semen yang dihasilkan
mempunyai warna serupa dengan tanah liat alam di P. Portland –
Inggris Selatan. Semen ini dibuat dengan cara menghaluskan
silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dan dicampur dengan
bahan gips.
SIFAT-SIFAT SEMEN
Sifat semen dipengaruhi oleh perbedaan susunan dari unsur kimia
dan kehalusan butir-butirnya. Bahan dasar penyusunan semen
terdiri dari bahan-bahan yang mengandung kapur, silika dan oksida
besi, maka bahan-bahan itu menjadi unsur-unsur pokok semennya.
1.Susunan kimia
Oksida Persen
Kapur, Ca O 60 – 65
Silika, Si O2 17 – 25
Alumina, Al2 O3 3–8
Besi, Fe2 O3 0,5 – 6
Magnesia, Mg O 0,5 – 4
Sulfur, SO3 1–2
0,5 - 1
Soda/Potash, Na2O + K2O
2. Hidrasi Semen
Proses hidrasi semen sangat komplek, tidak semua
reaksi dapat diketahui secara rinci. Rumus proses kimia
( perkiraan ) untuk reaksi hidrasi dari unsur C2 S dan C3 S dapat
ditulis sebagai berikut :
C3 S + 6 H2 O ===== ( C3 S2 H3 ) + 3 Ca ( OH )2
2 C2 S + 4 H2 O === ( C3 S2 H3 ) + Ca ( OH )2
3. Kekuatan pasta semen dan faktor air semen
kekuatan semen yang telah mengeras tergantung pada
jumlah air yang dipakai waktu proses hidrasi
berlangsung. Proses hidrasi hanya kira-kira 25 – 30 % dari berat
semennya. Hubungan antara faktor air semen dan kekuatan
beton dapat ditulis menurut Duff Abrams sebagai berikut :
fc = A / B1,5 X
dengan :
fc : kuat tekan beton pada umur tertentu
X : perbandingan berat antara air dan semen
A,B : konstanta
4. Sifat fisik semen
Semen yang dipakai untuk struktur harus mempunyai
kualitas tertentu yang telah ditetapkan agar dapat
berfungsi secara efektif. Sifat-sifat fisik semen yang
penting, antara lain :
1. Kehalusan butir
2. Waktu ikatan
3. Panas hidrasi
4. Berat jenis
5. Sifat kimia semen
Sifat-sifat kimia semen yang penting adalah :
a. Kesegaran semen
b. Sisa yang tak larut
JENIS-JENIS/ Type-Type SEMEN
 Semen Tipe I :
Semen biasa / standar yang digunakan untuk semua bangunan
beton yang tidak mengalami perubahan cuaca yang ekstrim
atau dibangun dalam lingkungan yang sangat korosif ( tidak
mengandung bahan-bahan sulfat ). Pemakaian tipe I umumnya
bagi konstruksi beton pada bangunan :
 Jembatan

 Jalan Raya

 Landasan Pacu Pesawat Terbang

 Rumah Pemukiman
● Semen Tipe II :
Semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas
hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah
rawa, dermaga, saluran irigasi dan bendungan.

● Semen Tipe III :


Merupakan semen yang cepat mengeras, yang cocok untuk
pengecoran beton pada suhu rendah. Semen tipe ini disebut
juga “ semen dengan kekuatan awal tinggi “. Jenis ini digunakan
bilamana kekuatan harus dicapai dalam waktu singkat.
Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan
tingkat tinggi dan bandar udara.
 Semen Tipe IV :
Semen dengan panas hidrasi rendah. Tipe ini sudah tidak lagi
diproduksi dalam jumlah besar, akan tetapi telah diganti
dengan semen tipe II yang disebut “ Modified Portland
Cement “

● Semen Tipe V :
Semen ini dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada
tanah / air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok
digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut, air buangan
industri, bangunan yang pengaruh gas atau uap kimia dan
bangunan yang selalu berhubungan dengan air panas.
Semen-Semen Khusus :

● Oil Well Cement : digunakan untuk pembuatan


lapisan sumur minyak dalam dan untuk
menyumbat sumur setelah di bor.

● Plastic Cement

● Waterproof
Portland Cement
Salah Satu Semen Yang Ada Di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai