Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang
yang padat. Pengertian ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan semen yang
biasa digunakan untuk konstruksi beton untuk bangunan. Secara kimia semen
dicampur dengan air untuk dapat membentuk massa yang mengeras, semen
semacam ini disebut semen hidrolis atau sering disebut juga semen portland.
Massa jenis semen yang diisyaratkan oleh ASTM adalah 3.15 gram/cm3, pada
kenyataannya massa jenis semen yang diproduksi berkisar antara 3.03 gram/cm3
sampai 3.25 gram/cm3. Variasi ini akan berpengaruh proporsi campuran semen
ialah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang
terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan
pembantu. Semen portland merupakan bahan ikat yang sangat penting dan banyak
a. Batu Gamping
Batu gamping dengan kadar CaCO3 antara 80%-85% sangat baik sebagai bahan
baku semen karena lebih mudah digiling untuk menjadi homogen.Batu gamping
sebagai bahan baku utama semen harus memenuhi syarat kimiawi tertentu :
3. SiO2 = 1% - 15%
4. MgO = < 5%
Faktor kejenuhan batu gamping yang baik yaitu lebih dari 1.02 dan tidak boleh
kurang dari 0.66. Faktor kejenuhan (Fk) dihitung dengan memakai persamaan
sebagai berikut :
2.8(%SiO2)+1.2(%Al2O3)+0.65(%Fe2O3)
b. Batu Lempung
Batu lempung yang akan dipakai sebagai bahan baku semen sebaiknya
mempunyai kadar SiO2 lebih besar dari 70% dan Al2O3lebih kecil dari 10%.
Kedua unsur pembentuk batu lempung ini berfungsi sebai bahan pengoreksi.
Jika kadar Fe2O3 dalam batu lempung lebih kecil dari 10% maka perlu memakai
c. Gipsum
pada pembuatan semen portland dengan jumlah antara 4%-6%. Fungsi gipsum
disini sebagai redater, yaitu bahan yang dapat mengendalikan waktu pengerasan
semen dan juga untuk menentukan kualitas semen. Komposisi kimia gipsum
5.Hilang pijar = 9%
d. Pasir Kuarsa
Dalam industri semen pasir kuarsa dipakai sebagai bahan koreksi bersama pasir
besi, pyrite, bauxite, laterit atau kaolin. Komposisi kimia yang disyaratkan
1. Kadar SiO2 = 95 % - 99 %
2. Kadar Al2O3 = 3 % - 4 %
3. Kadar Fe2O3 = 0 % - 1 %
e. Pasir Besi
Pasir besi termasuk pada bahan korektif bersama pasirkuarsa. Untuk bahan baku
semen portland komposisi pasir besi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
3. TiO2 = 1% - 3%
4. CaO = 7% - 10%
5. H2O = 0% - 1%
Sesuai dengan kebutuhan pemakai, maka para pengusaha industri semen berusaha
jenis semen.
khusus seperti yang dipersyaratkan pada tipe-tipe lain. Tipe semen ini paling
terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang. Tipe II ini mempunyai panas
tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen tipe III ini
dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gram
dengan nilai C3S nya juga tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan
semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan
yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3
hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya
hari
(beton) yang massive dan dengan volume yang besar, seperti bendungan, dam,
Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat lambat
terhadap sulfat. Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton
pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi
Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland
dengan “Water proofing agent”, dalam jumlah yang kecil seperti : Calcium,
Aluminium, atau logam stearat lainnya. Semen ini banyak dipakai untuk
Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif.
oksida besi dan oksida manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %).
d. High Alumina Cement
yang cepat dan tahan terhadap serangan sulfat, asam akan tetapi tidak tahan
terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High Alumina
Cement, semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik
dari semen Portland tipe III. Bahan baku semen ini terbuat dari batu
1) Rafractory Concrette
Semen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen Portland
pada semen Portland untuk “Self Desinfectant” beton terhadap serangan bakteri
dan jamur yang tumbuh. Sedangkan sifat-sifat kimia dan fisiknya hampir sama
dengan semen Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri antara lain :
1)Kamar mandi
2)Kolam-kolam
4)Keramik
Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan
retarder khusus seperti asam borat, casein, lignin, gula atau organic hidroxid
acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan pengerasan
semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas.
Pada kedalaman 1800 sampai dengan 4900 meter tekanan dan suhu didasar
sumur minyak atau adalah tinggi, karena pengentalan dan pengerasan semen itu
dipercepat oleh kenaikan temperatur dan tekanan, maka semen yang mengental
dan mengeras secara normal tidak dapat digunakan pada pengeboran sumur
yang dalam.
3)Semen Mosonry
Semen Portland pozzolan (SPP) atau dikenal juga sebagai Portland Pozzolan
Cement (PPC) adalah merupakan semen hidrolisis yang terdiri dari campuran
yang homogen antara semen Portland dengan bahan pozzolan (Trass atau Fly
Ash) halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan
Portland Blast Furnace Slag Cement adalah semen Portland yang dicampur
dengan kerak dapur tinggi secara homogen dengan cara mencampur bubuk
halus semen Portland dengan bubuk halus slag atau menggiling bersama antara
klinker porland dengan butiran slag. Aktivitas slag (Slag Activity) bertambah
b. PT.Holcim Indonesia
Semen Portland.
1. Botol Chatelier.
3. Funnel.
4. Thermometer.
5. Spatula.
6. Reference rod.
1. Mengisi botol dengan cairan SMT bebas air sampai mencapai skala antara 0-1,
cairan;
2. Merendam botol dalam air sampai suhu dalam botol sama dengan suhu air
perendamnya;
botol chatelier sampai suhu dalam botol sama dengan suhu air perendam;
9. Mengangkat botol dan mencatat skala yang ada pada botol (V2);
BeratConto h
Berat Jenis Semen (gram/ml) =
V
1. Data Pengamatan
2. Data Perhitungan
Diketahui :
Semen Portland
= 19,7-0,6
=19,1 ml
Berat Contoh
Berat jenis semen = V
61
= 19,1
= 3,19 gram/ml
1.Gambar Alat
2. Gambar Kerja
1. Kesimpulan
Dari pengamatan dan perhitungan pada berat jenis semen didapatkan hasil:
Semen
3,00 – 3,30 memenuhi
Merah 3,19 gram/ml
gram/ml Standar
Putih
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, hasil yang didapat adalah
Semen yang digunakan memiliki berat jenis sebesar 3,19 gr/ml. Berdasarkan
2. Saran
Untuk mendapatkan berat jenis semen yang sesuai dengan syarat yang telah
ditentukan oleh ASTM, perbandingan antara berat semen dengan volume semen
harus sesua