Anda di halaman 1dari 4

IV.

PEMBAHASAN TEORI
Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif (adhesive) dan kohesif
(cohesive) yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi suatu massa
yang padat. Semen merupakan bahan yang jadi dan mengeras dengan adanya air yang
dinamakan semen hidraulis (hydraulic cements). Semen portland atau biasa disebut semen
adalah bahan pengikat hidroli berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker (bahan ini terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat
hidrolis), dengan batu gips sebagai bahan tambahan. Semen yang digunakan adalah Semen
Portland Tipe I. 1
Semen merupakan bagian terpenting dalam pembuatan beton. Semen mempersatukan
pasir, kerikil, air menjadi 1 kesatuan. Yang kita kenal dengan nama Semen Portland.
Bahan-bahan pembentuk beton.
- Semen (Portland cement)
- Agregat halus (pasir)
- Agregat kasar (Batu pecah/split atau koral)
- Air
- Bahan kimia sebagai bahan tambahan (admixture). 2
Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak
semen portland yang terutama terdiri dari kalsium silikat hidrat yang bersifat hidrolis dan
digiling bersama-sama dengan bahan tambahan satu atau lebih bentuk kristal senyawa
Kalsium sulfat.3
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton adalah semen Portland yaitu
semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghalus klingker yang terutama terdiri dari
silikat-silikat kalsium yang bersifat hidraulis bersama bahan tambahan yang biasanya
digunakan gips (gypsum).

1
Aris Widodo, Slamet widodo,M.T, Jurnal Teknik Sipil Analisis Variasi Kandungan Semen Terhadap Kuat Tekan
Beton Ringan Struktural Agregat Pumice, Universitas Negeri Yogyakarta,Yogyakarta, 2008. Hal 4
2
Ir. Gunawan, Ir. Margaret, Konstruksi Beton 1 Jilid 1, Delta Teknik Group Jakarta, Jakarta, 1987. Hal 1
3
Metode Pengujian Kadar Semen Portland dalam beton keras yang memakai semen hidrolik,Indonesia,1998. Hal 2
Semen Portland diklasifikasikan dalam 5 jenis sebagai berikut :
Jenis 1 : Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerluka persyaratan
persyaratan khusus seperti yang dipersyaratkan pada jenis semen yang lain.
Jenis II : Semen Portland yang dalam penggunakannya memerlukan ketahanan terhadap
sulfat dan panas hidrasi sedang.
Jenis III : Semen Portland yang dalam penggunakannya memerlukan kekuatan yang
tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi
Jenis IV : Semen Portland yang dalam penggunaanya memrlukan panas hidrasi yang
rendah
Jenis V : Semen Portland yang dalam pengunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi
teradap sulfat.4

4
Perhitungan Beton Bertulang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya,1991. Hal 2-3
Ada beberapa jenis semen campur diantaranya:

1. Portland Composite Cement (PCC)


Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat untuk
konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving block,
plesteran dan acian, dan sebagainya. Karakteristik Portland  Composite Cement (PCC)
lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri
dari beberapa unsur diantaranya terak, gypsum, dan bahan anoraganik.

2. Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)


Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya adalah sebagai
konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki
ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran.
Beberapa jenis bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan raya,
dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti halnya
PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum, dan pozzolan.

3. Special Blended Cemeny (SBC)


Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen campur
karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan terbesar yang menghubungkan
Surabaya dengan Madura yang dikenal dengan Jembatan Suramadu. Karakteristik special
blended cement tentu memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti
halnya jembatan Suramadu yang berdiri diatas laut.

4. Super Masonry Cement (SMC)


Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku genteng
beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya pada kisaran
konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225. Tipe ini
pertama kali diperkenalkan di USA.
5. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi. Karakteristik Oil
Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat tinggi ini merupakan jenis
yang dibuat untuk kegunaan khusus di kedalaman dan temperatur tertentu yang bisa
disesuaikan dan kecepatan pengerasan dikurangi. Diantara proyek yang menggunakan
material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan laut.

6. Semen Thang Long PCB40


Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki daya tahan tinggi terhadap sulfat
sesuai untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan air. Tak hanya itu, semen ini juga
memiliki daya tahan terhadap penyerapan air, erosi lingkungan, dan tahan lama. Jenis ini
juga hemat digunakan karena kekuatannya. Iklim Vietnam sangat pas untuk penggunaan
jenis semen ini.5

5
http://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi/

Anda mungkin juga menyukai