Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEMEN DAN AGREGAT

Nama : Muhammad Sri Adji Buwono Sakti


Kelas : Teknik Sipil 3B
NPM :211811040
Dosen :W.Sriwahyuni,M.Eng
Mata Kuliah :Lab Uji Bahan

POLITEKNIK RAFLESIA REJANG LEBONG TAHUN AJARAN 2021/2022


Jln S. Sukowati No. 28 Telp(0732)325496 Curup 39114
Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga alhamdulillah Makalah Mekanika Tanah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami
kesulitan. Namun berkat bantuan dan bimbingan, terutama kepada yang terhormat dosen
pembimbing mata kuliah Mekanika Tanah ibu W.SRI WAHYUNI ,M.ENG yang memberikan
bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimah kasih serta penghargaan sebesar-besarnya, dan semoga Allah SWT dapat
melimpahkan Rahmat-Nya atas segala amal yang dilakukan. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
laporan ini bermanfaat.

Curup, 7 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
B RUMUSAN MASALAH
C TUJUAN PEMBELAJARAN
BAB II PEMBAHASAN
A SEMEN
a.pegertian
b. cara pembuatan semen
c.jenis semen dan fungsinya
B AGREGAT
a.pengertian
b. Sifat Agregat
c. . Penjabaran Agregat
d. Jenis Agregat sesuai proses pengolahannya
BABIII PENUTUP
A .KESIMPULAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Semen merupakan komponen utama yang sangat penting dalam proses
pembuatan beton, dalam pembuatan beton semen berfungsi sebagai bahan
pengikat hidraulis dari berbagai macam agregat, semen sendiri memilik berberapa
bahan baku utama antara lain adalah batu kapur yang terdapat kalsum karbonat
dan tanah lempung yang kaya akan silika SiO2 serta aluminium oksida / zat besi
(gipsum).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mendorong manuSIa
untuk berkarya dan mcncari penemuan baru lainnya di berbagai bidang. Salah satu
terobosan baru dalam bidang konstruksi adalah munculnya semen portland pozzolan
selain semen portland yang biasa digunakan. Baik semen portland pozzolan maupun
semen portland keduanya termasuk semen portland jenis I, yaitu semen portland
untuk penggunaan umum tanpa memcrlukan persyaratan khusus. Di pasar semen
.portland pozzolan dikemas dengan isi 40 kg/sak, sedangkan semen portland dikemas
. dengan isi 50 kg/sak. Dengan adanya semen portland pozzolan tersebut dapat
memberikan altematif lain dalam pemakaian semen portland jenis 1 untuk membuat
beton.
Agregat adalah material pengisi yang digunakan dalam campuran beton. Agregat
yang digunakan memiliki ukuran standar saringan dalam campuran beton. Untuk
mengetahui komposisi yang baik dilakukan dengan percobaan analisa saringan sesuai
dengan standar
Agregat yang baik harus memiliki distribusi ukuran yang baik yang disebut
dengan gradasi. Gradasi berfungsi untuk mendapatkan kemampatan/kepadatan. Gradasi
agregat gabungan adalah pencampuran antara agregat kasar dengan agregat halus. Dalam
perancangan campuran beton, agregat gabungan mempunyai batasan gradasi yang
disyaratkan.

B .RUMUSAN MASALAH
Ringkasan tentan semen
Ringkasan tentang agregat

C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Agar kita memahami tentang semen dan agregat pengerian nya,sifat dan
juga jenis jenis nya
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEMEN
a. PENGERTIAN
Semen merupakan suatu bahan perekat kimia yang memberikan
perkerasan terhadap material campuran lain menjadi suatu bentuk yang
tahan lama dan kaku. Kapur dan tanah liat merupakan bahan alami yang
memiliki banyak keterbatasan, oleh sebab itu dalam semen diproduksi
dengan kondisi terkontrol yang kemudian dikemas serta dapat diangkut
ke tempat yang diperlukan dengan mudah.
Saat ini semen juga merupakan bahan perekat terbaik selain bahan
pengikat lainnya seperti epoksi, polimer, dan lainnya serta memiliki
harga yang relatif murah. Hal tersebut membuat semen menjadi salah
satu bahan yang paling wajib ada di berbagai negara belahan dunia.
Bentuk semen paling dasar adalah semen portland. Namun dengan
seiring waktu, saat ini penggunaan semen Portland Pozzolan telah
meningkat.
b. cara pembuata semen
Semen dapat dibuat dengan proses basah dan proses kering. Dalam
memproduksi semen dengan proses basah, untuk membuat bubur atau
campuran tambahkan air dalam bubuk kering bahan baku. Untuk
menjadi hasil klinker, campuran tersebut kemudian dikirim ke rotary.
Setelah itu klinker dicampur dengan abu, gypsum, dll dalam proporsi
yang diperlukan dan digiling untuk menghasilkan semen.
Dalam memproduksi semen dengan proses kering yaitu di pabrik bahan
baku dihaluskan agar menjadi bubuk halus. Secara terpisah, serbuk
kering bahan mentah disimpan di hopper. Setelah itu, bahan-bahan
tersebut dicampur bersama dalam proporsi yang benar dan diumpankan
ke rotary tajam di mana klinker dihasilkan. Kemudian, klinker tersebut
digiling dengan fly ash, gypsum, dll dan tambahkan ke bubuk klinker
untuk menghasilkan semen.
c. Jenis Semen & Fungsinya
Jenis Semen biasa/ Abu –Abu
Semen jenis ini memiliki nama lain Portland yang merupakan semen
bubuk yang berwarna abu kebiruan. Kegunaannya antara lain untuk
penggunaan umum seperti rumah dan bangunan tinggi. Berbahan dasar
batu kapur atau gamping yang diolah dengan dalam suhu tinggi.
Namun, terdapat 5 tipe yang berbeda diantaranya:
1. Jenis Semen Portland Type I
Jenis semen portland type I mungkin yang paling familiar disekitar Anda
karena paling banyak digunakan oleh masyarakat luas dan beredar di
pasaran. Jenis ini biasa digunakan untuk konstruksi bangunan umum
yang tidak memerlukan persyaratan khusus untuk hidrasi panas dan
kekuatan tekan awal. Kegunaan Semen Portland Type I diantaranya
konstruksi bangunan untuk rumah permukiman, gedung bertingkat, dan
jalan raya. Karakteristik Semen Portland Type I ini cocok digunakan di
lokasi pembangunan di kawasan yang jauh dari pantai dan memiliki
kadar sulfat rendah.  
2. Jenis Semen Portland Type II
Kondisi letak geografis ternyata menyebabakan perbedaan kadar asam
sulfat dalam air dan tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu,
keadaan tersebut mempengaruhi kebutuhan semen yang berbeda.
Kegunaan Semen Portland Type II pada umumnya sebagai material
bangunan yang letaknya dipinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi, dan bendungan. Karakteristik Semen Portland Type II yaitu tahan
terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas
yang bersifat sedang.
3. Jenis Semen Portland Type III
Lain halnya dengan tipe I yang digunakan untuk konstruksi tanpa
persyaratan khusus, kegunaan semen portland type III memenuhi
syarat konstruksi bangunan dengan persyaratan khusus. Karakteristik
Semen Portland Type III diantaranya adalah memiliki daya tekan awal
yang tinggi pada permulaan setelah proses pengikatan terjadi, lalu
kemudian segera dilakukan penyelesaian secepatnya. Jenis semen
Portland type III digunakan untuk pembuatan bangunan tingkat tinggi,
jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandar udara dan
bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan asam sulfat.
Ketahananya Portland Type III menyamai kekuatan umur 28 hari beton
yang menggunakan Portland type I.                      
4. Jenis Semen Portland Type IV
Karakteristik Semen Portland IV adalah jenis semen yang dalam
penggunaannya membutuhkan panas hidrasi rendah.  Jenis semen
portland type IV diminimalkan pada fase pengerasan sehingga tidak
terjadi keretakkan. Kegunaan Portland Type IV digunakan untuk dam
hingga lapangan udara.
5. Jenis Semen Portland Type V
Karakteristik Semen Portland Type V untuk konstruksi bangunan yang
membutuhkan daya tahan tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat
tinggi lebih dari 0,20 persen. Kegunaan Semen Potrtland Type V
dirancang untuk memenuhi kebutuhan di wilayah dengan kadar asam
sulfat tinggi seperti misalnya rawa-rawa, air laut atau pantai, serta
kawasan tambang. Jenis bangunan yang membutuhkan jenis ini
diantaranya bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, hingga
pembangkit tenaga nuklir.
Jenis Semen Campur
Beberapa jenis semen campur diantaranya:
1. Portland Composite Cement (PCC)
Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan
pengikat untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra
cetak, beton pra tekan, paving block, plesteran dan acian, dan
sebagainya. Karakteristik Portland  Composite Cement (PCC) lebih
mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak.
Material ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya terak, gypsum, dan
bahan anoraganik.
2. Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)
Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya
adalah sebagai konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan
tanah rawa yang harus memiliki ketahanan terhadap sulfat, tahan
hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran. Beberapa jenis
bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan
raya, dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat
hidrolis seperti halnya PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum,
dan pozzolan.
3. Special Blended Cemeny (SBC)
Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen
campur karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan
terbesar yang menghubungkan Surabaya dengan Madura yang dikenal
dengan Jembatan Suramadu. Karakteristik special blended cement
tentu memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti
halnya jembatan Suramadu yang berdiri diatas laut.
4.  Super Masonry Cement (SMC)
Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan
baku genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu,
digunakan hanya pada kisaran konstruksi bangunan rumah atau irigasi
dengan struktur beton paling besar K225. Tipe ini pertama kali
diperkenalkan di USA.
5. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi.
Karakteristik Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap
sulfat tinggi ini merupakan jenis yang dibuat untuk kegunaan khusus di
kedalaman dan temperatur tertentu yang bisa disesuaikan dan
kecepatan pengerasan dikurangi. Diantara proyek yang menggunakan
material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan
laut.
6. Semen Thang Long PCB40
Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki daya tahan tinggi
terhadap sulfat sesuai untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan air.
Tak hanya itu, semen ini juga memeiliki daya tahan terhadap
penyerapan air, erosi lingkungan, dan tahan lama. Jenis ini juga hemat
digunakan karena kekuatannya. Iklim Vietnam sangat pas untuk
penggunaan jenis semen ini.
7. Semen Thang Long PC50
Kegunaan semen thang long PC50 yang banyak digunakan untuk proyek-
proyek besar dan rumit sehingga membutuhkan jenis semen dengan
spesifikasi tinggi. Standarisasi yang setara Asia, Eropa, bahkan Amerika
ini diaplikasikan untuk jembataan hingga pembangkir listrik. Karakteristik
semen thang long PC50 diantaranya memiliki ketahanan tinggi terhadap
sulfat sehingga bisa pula digunakan di bawah tanah dan air.
Semen Putih ( white portland cement)
Kegunaan semen putih diaplikasikan untung lapisan keramik hingga
dekorasi interior dan eksterior bangunan. Merek yang beredar dipasaran
adalah Semen Tiga Roda, Plamur Kingkong, Semen Putuh Cap Gajah dan
Semen Putih Panda.
Semen Acian Putih/Mortar TR30
Katarekteristik semen acian putih atau mortar TR30 ialah memiliki daya
rekat yang tinggi dan dapat menghasilkan permukaan acian yang lebih
halus. Oleh karena itu, tidak mudah retak, dan terkelupas. Waktu
pengerjaannya juga cenderung lebih cepat. Kegunaan semen acian putih

adalah untuk untuk finishing seperti diantaranya plesteran, acian,


pasangan keramik.

B.AGREGAT
a. pengertian
Agregat artinya sekumpulan buah- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral
lainnya baik berupa akibat alam juga buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat adalah material
granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang digunakan bersama-sama menggunakan
suatu media pengikat buat membentuk suatu beton semen hidraulik atau
adukan.Pengertian Agregat dan Klasifikasinya

b. Sifat Agregat
Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan perkerasan jalan memikul
beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. yang menentukan kualitas agregat sebagai
material perkerasan jalan merupakan:
Gradasi
Kebersihan
Kekerasan
Ketahanan agregat
Bentuk buah
Tekstur bagian atas
Porositas
Kemampuan buat menyerap air
Berat jenis, da
Daya kelekatan terhadap aspal.

c. Penjabaran Agregat
 Agregat Ringan ialah agregat yg pada keadaan kemarau dan gembur mempunyai berat
1100 Kilo Gram/m3 atau kurang.
Agregat Halus ialah pasir alam menjadi akibat desintegrasi _alami_ bantuan atau pasir yang
dihasilkan sang inustri pemecah batu serta mempunyai ukuran buah terbesar lima,0 mm.
 Agregat Kasar adalah kerikil menjadi akibat desintegrasi alami dari bantuan atau
berupabatu pecah yang diperoleh asal industri pemecah batu dan mempunyai berukuran
buah ntara lima-40 mm. Agregat Kasar, ialah agregat dengan ukuran butiran butiran lebih
lebih besar besar asal dari saringan saringan No.88 (dua,36 mm)

d. Jenis Agregat sesuai proses pengolahannya


Agregat Alam. Agregat yang bisa digunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan
sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi serta degradasi.
Bentuk partikel asal agregat alam ditentukan proses pembentukannya.
Agregat melalui proses pengolahan. Digunung‐gunung atau dibukit‐bukit, serta sungai‐
sungai acapkali ditemui agregat yg masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besar ‐
besar sebagai akibatnya diharapkan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum bisa
dipergunakan sebagai agregat konstruksi jalan.
Agregat sintesis. Agregat yg yang adalah artinya mineral filler/pengisi (partikel dengan
berukuran < 0,075 mm), diperoleh asal yang akan terjadi sampingan pabrik‐pabrik semen
atau mesin pemecah batu.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu

mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh.

Beberapa jenis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan,

semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland campur, semen

masonry, semen portland komposit.

Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran,

pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran,

pendinginan klinker dan penghalusan akhir.

Dampak dari industri semen diantaranya pencemaran lingkungan, polusi udara dan

suara, dan lain-lain.

AGREGAT batuan yang hancur berupa kerikil alus sebagai bahan campuran untuk beton

B.SARAN
Penggalian dan pengolahan semen sangat mendukung kemajuan suatu

Negara, tetapi yang jangan dilupakan adalah masalah limbah. Untuk mengatasi
permasalah tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya:
A. Industri, diharapkan sebelum membuang limbah pabriknya harus dimenetralisasinya
atau mendaurnya.
B. Pemerintah, diharapkan melakukan pengawasan yang ketat terhadap industri-
industri, terutama dalam masalah penanggulangan limbahnya.
C. Masyarakat, diharapkan turut serta dalam melakukan pengawasan kinerja industri-
industri terutama masalah penanggulangan limbahnya

Anda mungkin juga menyukai