DISUSUN OLEH:
PUTRI SARINA
NIM : E1A22123
Putri Sarina
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Semen
2.2.1 Pengertian Semen
2.1.2 Proses Produksi Semen
2.1.3 Jenis-jenis Semen dan Kegunaanya
2.2 Admixture
2.2.1 Pengertian Admixture
2.2.2 Tujuan Penggunaan Admixture Untuk Campuran Pada Beton
2.3 Additive
2.3.1 Pengertian Additive
2.3.2 Keuntungan Penggunaan Additive Pada Campuran Beton
2.4 Jenis-Jenis Bahan Tambah Serta Fungsinya Admixture Dan Additive
2.4.1 Jenis-jenis Admixture
2.4.2 Jenis-jenis Additive
1.3Tujuan Penulisan
a. Dapat mengetahui proses produksi semen
b. Mengetahui tujuan penggunaan bahan tambah admixture dan additive
c. Mengetahui jenis-jenis bahan tambah admixture dan additive pada
campuran beton
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Semen
2.1.1. Pengertian Semen
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu,bata,batako maupun
bahan bangunan lainnya.sedangkan kata semen sendiri berasal dari
caementum,yang artinya “memotong mejadi bagian-bagian kecil tak
beraturan.Usaha umtuk membuat semen pertama kali dilakukan dengan cara
membakar batu kapur dengan tanah liat. Joseph Aspadain yang merupakan orang
inggris,pada tahun 1824 mencoba membuat semen dari kalsinasi campuran batu
kapur dengan tanah liat yang telah di haluskan,digiling dan dibakar menjadi
lelehan dalam tungku,sehingga terjadi penguraian batu kapur (CaCO3) menjadi
batu tohor (CaO) dan karbon dioksida (CO2).Batu kapur tohor (CaO) bereaksi
dengan senyawa-senyawa lain membentuk klinker kemudian digiling saampai
menjadi tepung yang kemudian dikenal dengan portland.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia semen adalah serbuk atau tepung
yang terbuat dari kapur dan material lainnya yang di pakai untuk membuat
beton,merekatkan batu bata ataupun membuat tembok.Semen dalam pengertian
umum adalah bahan yang mempunyai sifat adhesive dan cohesive,digunakan
sebagai bahan pengikat (bonding material),yang dipakai bersama-sama dengan
batu kerikil dan pasir.
2. Semen Putih
Semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan
penyelesaian, seperti sebagai pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama
kalsit (calcite) limestone murni.
3. Semen Sumur Minyak
Semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi
atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
2.2 Admixture
2.2.1Pengertian Admixture
Admixture adalah bahan/material selain air,semen dan agregat yang di
tambahkan di dalam beton atau mortar sebelum atau selama pengadukan.
Admixture digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik beton.
b. Accelerators (zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan pada beton)
Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi
beton,pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat penuangannya.Zat
tambahan yang digunakan adalah CaC12,Ca(NO3) dan NaNO3.Namun demikian
lebih di anjurkan menggunakan yang nitrat,karena penggunaan khlorida dapat
mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
2.3 Additive
2.3.1 Pengertian Additive
Additive adalah bahan tambah mineral yang ditambahkan pada beton
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja beton.Beton yang kekurangan butiran
halus sdalam agregat menjadi tidak kohesif dan mudah bleeding.Untuk mengatasi
kondisi ini biasanya ditambahkan bahan tambah additive yang bebrbentuk buturan
padat yang halus.Penambahan additive biasanya dilakukan pada beton
kurus,dimana betonnya kekurangan agregat halus dan beton dengan kadar semen
yang biasa tetapi perlu dipompa pada jarak yang jauh.
2.3.2 Keuntungan Penggunaan Additive Pada Campuran Beton
Adapun keuntungan penggunaan additive adalah(Mulyono T,2003
Memperbaiki workability beton
Mengurangi panas hidrasi
Mengurangi biaya pekerjaan beton
Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alakali-silika
Menambah keawetan (durabilitas) beton
Meningkatkan kuat tekan beton
Mengurangi penyusutan
Mmebuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air pda beton
rendah)
2.Silica Fume
Silica fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silica
lebih banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy
besi silikon (dikenal dengan gabungan antara microsilika dengan silica fume).
Penggunaan silica fume dalam campuran beton dimaksudkan untuk menghasilkan,
beton dengan kekuatan tekan yang tinggi. Misalnya untuk kolom struktur, dinding
geser, pre-cast atau beton pra tegang dan beberapa keperluan lainnya. Kriteria
beton berkekuatan tinggi sekitar 50 – 70 Mpa pada umur 28 hari. Penggunaan
silica fume berkisar 0-30%, untuk memperbaiki karateristik kekuatan dan
keawetan beton dengan factor air semen sebesar 0.34 dab 0.28 dengan atau tanpa
superplastisizer dan nilai slump 50 mm (Yogendran, et al, 1987)
Selain itu ukuran butiran yang sangat halus silicafume akan dapat mengisi
rongga-rongga di antara butiran semen sehingga beton menjadi lebih kompak dan
padat sehingga kekuatan beton meningkat. Hasil penelitian Supartono (2001)
menyebutkan bahwa silicafume sebagai substitusi semen pada campuran beton
dapat meningkatkan kuat tekan beton.
3.Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi. Definisi slag
Menurut ASTM C.989 “standard specification for ground granulated Blast
Furnance slag for use in concrete and mortar” adalah produk non metal yang
merupakan material berbentuk halus, granular hasil pembakaran yang kemudian
didinginkan, misalnya dengan mencelupkannya ke dalam air.
Keuntungan penggunaan slag dalam campuran beton adalah sebagai
berikut (Levis, 1982) :
Mempertinggi kekuatan beton, karena kecenderungan lambatnya kenaikan
kuat tekan
Menaikkan ratio antara kelenturan dan kuat tekan
Mengurangi variasi kuat tekan
Mempertinggi ketahanan terhadap sulfat dalam air laut
Mengurangi serangan alkali silica Mengurangi panas hidrasi dan menurunkan
suhu
Memperbaiki penyelesaian akhir dan memberi warna cerah pada beton
Memperbaiki keawetan karena pengaruh perubahan volumen
Mengurangi porositas dan serangan klorida
3.2 saran
Agar menjaga kondisi dari material yang akan digunakan yaitu dengan
menyimpan material pada tempat yang tidak mengubah kondisi pada material
sehingga mutu dari material tetap terjaga.Memperhatikan bahan tambah yang di
campurkan sesuai kebutuhan.