Puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tentang ‘Bahan bangunan Semen’ ini dengan
baik meskipun masih banyak kekurangan didalamanya,penulis sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan mengenai bahan bangunan semen.
Penulis mengakui adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini,untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca agar penulis dapat
menyempurnakan penulisanmakalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Semen abu-abu (Portland) adalah semen bubuk berwarna abu-abu kebiruan, yang dibentuk
dari batu kapur berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan
bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Berdasarkan
persentase kandungannya, semen ini terdiri atas lima tipe, yaitu tipe 1, 2, 3, 4, dan 5.
Tipe 1, semen Portland jenis umum, yaitu jenis semen Portland untuk penggunaan dalam
konstruksi beton secara umum yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus.
Tipe 2, semen jenis umum dengan perubahan-perubahan, yaitu jenis semen yang tahan
terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Tipe 3, semen Portland dengan kekuatan awal tinggi. Jenis ini untuk membangun struktur
bangunan yang menuntut kekuatan tinggi atau cepat mengeras.
Tipe 4, semen Portland dengan panas hidrasi yang rendah. Jenis ini khusus untuk
penggunaan panas hidrasi serendah-rendahnya.
Tipe 5, semen Portland tahan sulfat. Jenis ini merupakan jenis khusus untuk digunakan pada
bangunan yang terkena sulfat seperti ditanah, atau di air yang tinggi kadar alkalinya.
2. Semen putih adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan
penyelesaian, seperti sebagai pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite)
limestone murni.
3. Semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran
minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
4. Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash).
Pozzolan buatan merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung
amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida, dan oksida lainnya dalam berbagai variasi
jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi
lebih keras.
2
Semen merupakan salah satu komoditi strategis karena peranannya yang sangat vital
sebagai komponen pembangunan fisik. Semen dibutuhkan untuk membuat beton dan pondasi,
merekatkan bata, keramik, batu alam, melicinkan dinding, dan membentuk relief.
Aplikasinya antara lain untuk pembangunan perumahan, gedung, pembangunan sarana
transportasi seperti pembuatan jalan, jembatan, pelabuhan, bantalan kereta api beton, tiang
listrik dan sebagainya.
c. Hiderasi C3A
Hiderasi C3A dengan air yang berlebih pada suhu 30oC akan menghasilkan kalsium
alumina hidrat (3CaO. Al2O3. 3H2O) yang mana kristalnya berbentuk kubus di dalam semen
karena adanya gypsum maka hasil hiderasi C3A sedikit berbeda. Mula-mula C3A akan
bereaksi dengan gypsum menghasilkan sulfo aluminate yang kristalnya berbentuk jarum dan
biasa disebut ettringite namun pada akhirnya gypsum bereaksi semua, baru terbentuk kalsium
alumina hidrat (CAH).
Hiderasi C3A tanpa gypsum (30oC):
3CaO. Al2O3+ 6H2O 3CaO. Al2O3. 6H2O
Hiderasi C3A dengan gypsum (30oC):
3CaO. Al2O3 + 3 CaSO4+ 32H2O 3CaO.Al2O3 + 3 CaSO4 + 32H2O
Penambahan gypsum pada semen dimaksudkan untuk menunda pengikatan, hal ini
disebabkan karena terbentuknya lapisan ettringite pada permukaan-permukaan Kristal C3A.
d. Hiderasi C4AF (30 H2O oC)
4CaO. Al2O3. Fe2O3+ 2Ca(OH)2+10H2O 4CaO.Al2O3.6H2O
+ 3CaO.Fe2O3.6H2O
3
Pada tahapan berikutnya pasta mulai menjadi kaku walaupun masih ada yang lemah,
namun suhu tidak dapat dibentuk (unworkable). Kondisi ini disebut Initial Set, sedangkan
waktu mulai dibentuk (ditambah air) sampai kondisi Initial Set disebut Initial Setting Time
(waktu pengikatan awal). Tahapan berikutnya pasta melanjutkan kekuatannya sehingga
didapat padatan yang utuh dan biasa disebut Hardened Cement Pasta. Kondisi ini disebut
final Set sedangkan waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi ini disebut Final Setting
Time (waktu pengikatan akhir). Proses penerasan berjalan terus berjalan seiring dengan
waktu akan diperoleh kekuatan proses ini dikenal dengan nama Hardening.
Waktu pengikatan awal dan akhir dalam semen dalam prakteknya sangat penting, sebab
waktu pengikatan awal akan menentukan panjangnya waktu dimana campuran semen masih
bersifat plastik. Waktu pengikatan awal minimum 45 menit sedangkan waktu akhir
maksimum 8 jam.
Reaksi pengerasan
C2S + 5H2O C2S. 5H2O
C3S + 5H2O C2S6. 5H2O + 13 Ca(OH)2
C3A+ 3Cs+ 32H2O C3A. 3Cs+.32H2O
C4AF + 7H2O C3A.6 H2O+ CF. H2O
MgO+ H2O Mg(OH)2
f. Panas Hiderasi
Panas hiderasi adalah panas yang dilepaskan selama semen mengalami proses
hiderasi. Jumlah panas hiderasi yang terajdi tergantung, tipe semen, kehalusan semen, dan
perbandingan antara air dengan semen.
Kekerasan awal semen yang tinggi dan panas hiderasi yang besar kemungkinan terajadi
retak-retak pada beton, hal ini disebabkan oleh fosfor yang timbul sukar dihilangkan sehingga
terajdi pemuaian pada proses pendinginan.
g. Penyusutan
Ada tiga macam penyusutan yang terjadi di dalam semen, diantaranya:
Drying Shringkage ( penyusutan karean pengeringan)
Hideration Shringkage (penyuautan karena hiderasi)
Carbonation Shringkage (penyuautan karena karbonasi)
Yang paling berpengaruh pada permukaan beton adalah Drying Shringkage, penyusutan ini
terjadi karena penguapan selama proses setting dan hardening. Bial besaran kelembabannya
dapat dijaga, maka keretakan beton dapat dihindari. Penyusutan ini dioengaruhi juga kadar
C3A yang terlalu tinggi.
h. Kelembaban
Kelembaban timbul karena semen menyerap uaap air dan CO2 dan dalam jumlah yang
cukup banyak sehigga terjadi penggumpalan. Semen yang menggumpal kualitasnya akan
menurun karena bertambahnya Loss On Ignition (LOI) dan menurunnya spesifik gravity
sehingga kekuatan semen menurun, waktu pengikatan dan pengerasan semakin lama, dan
terjadinya false set.
Loss On Ignation (Hilang Fajar)
Loss On Ignation dipersyaratkan untuk mencegah adanya mineral-mneral yang terurai pada
saat pemijaran, dimana proses ini menimbulkan kerusakan pada batu setelah beberapa tahun
kemudian.
4
i. SpesifikGravity
Spesifik Gravity dari semen merupakan informasi yang sangat penting dalam
perancangan beton. Didalam pengontrolan kualitas Spesifik gravity digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh kesempurnaan pembakaran klinker, dan juga menetahui apakah
klinker tercampur dengan impuritis.
j. False Set
Proses yang terjadi bila adonanmengerasdalamwaktusingkat. False Set
dapatdihindaridenganmelindungisemen dari pengaruhudaraluar, sehinggaalkali
karbonattidakterbentukdidalamsemen.
b. Penghancuran
Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material
yang digali.
c. Pencampuran Awal
Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan
komposisi tumpukan bahan.
f. Penghalusan Akhir
Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan
timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-
bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin
penggiling akhir.
5
Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan
posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk
mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju
silo semen.
B. Seiring dengan proses produksi semen, dihasilkan pula gas karbon dioksida (CO2) dalam
jumlah yang banyak sehingga sangat mempengaruhi kondisi atmosfer dan mempercepat
terjadinya pemanasan global. Misalnya: Meningkatnya suhu udara perkotaan. Menurut
International Energy Authority: World Energy Outlook, produksi semen ortland
menyumbang tujuh persen dari keseluruhan karbon dioksida yang dihasilkan berbagai
sumber.
C. produksi semen juga menimbulkan dampak tersebarnya abu ke udara bebas sehingga
mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan. Studi kesehatan lingkungan menyebutkan,
bahwa debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat
mengakibatkan penyakit sementosis.
D. Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat.
E. Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air
dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang
akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan
masalah banjir pada musim hujan.
F. Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang karena hilangnya vegetasi pada suatu lahan
akan mengakibatkan penyerapan air hujan oleh tanah di tempat itu menjadi berkurang,
sehingga persediaan air tanah menjadi menipis, akibatnya persediaan ait tanah menjadi makin
sedikit. Akibat lanjutan adalah sungai menjadi kering pada musim kemarau dan sebaliknya
sungai akan banjir (debit air menjadi sangat tinggi) karena tanah tidak mampu lagi menyerap
air yang mengalir terlalu cepat.
I. Berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka). Berubahnya
habitat air dan habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.
2.6 Penanggulangan
a. Menerapkan pola produksi blended cement yang bisa menurunkan separuh emisi CO2
b. Mengganti sebagian bahan-bahan dalam pembuatan semen dengan bahan yang lebih ramah
lingkungan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Beberapa jenis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan, semen
portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland campur, semen masonry, semen
portland komposit.
Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran,
pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran, pendinginan
klinker dan penghalusan akhir.
Dampak dari industrisemendiantaranyapencemaranlingkungan, polusiudara dan suara, dan
lain-lain.
3.2 Saran
Penggalian dan pengolahan semen sangat mendukung kemajuan suatu Negara, tetapi yang
jangan dilupakan adalah masalah limbah. Untuk mengatasi permasalah tersebut diperlukan
kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya:
Daftar Pustaka
http://henrinurcahyo.wordpress.com/2007/08/05/pabrik-semen-dan-ancaman-ekologis/
http://nches.blogspot.com/2009/10/dampak-semen-dari-segi-positif-maupun.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Semen#Jenis_semen
http://henrinurcahyo.wordpress.com/2007/08/05/pabrik-semen-dan-ancaman ekologis/
http://nches.blogspot.com/2009/10/dampak-semen-dari-segi-positif-maupun.html
www.wikipedia.indutry-cement.com
sumber:
http://nurlailahcuteinfo.blogspot.com/2012/04/makalah-pembuatan-semen.html