Fungsi komersial meliputi perdagangan seperti ruang kantor sewa, hotel, gudang,
pertokoan, supermarket, pusat perbelanjaan dan layanan jasa seperti service, laundry, dll. Untuk
lebih menarik sebaiknya bangunan komersial ini merupakan hasil karya arsitektur
sehingga mempunyai nilai (niaga) tinggi yang dapat disewakan ataupun diperjual belikan.
1. Pencitraan (brand image), dimana bangunan komersial harus mempunyai citra atau
karakter yang kuat sebagai daya tarik untuk menarik konsumen.
Ruko
2. Nilai ekonomis, bangunan dimana bangunan ini mudah perawatannya sehingga tercapai
efisiensi dalam penggunaan dimana erat kaitannya dengan keuangan.
3. Lokasi strategis,
safety
(keselamatan) dan
security
(keamanan).
- Kenyamanan penghawaan
- Kenyamanan pencahayaan
- Kenyamanan audio
- Kenyamanan sirkulasi dalam bangunan
aspek ini penting untuk mengantisipasi dinamika perubahan baik dari waktu maupun tuntutan
kebutuhan.
Ruko Pelangi, Kebumen
7. Kondisi,
potensi dan karakter kawasan, aspek ini akan menunjang lancarnya ekonomi bangunan komersil
ini, karenanya harus ada kesesuaian antara kondisi, potensi dan karakter kawasan dengan fungsi
bangunan komersial yang akan diadakan.
8.Kondisi sosial budaya masyarakat, aspek ini untuk mendukung lancarnya kegiatan
perekonomian dimana bangunan komersial dengan kegiatannya itu berada. Karenanya bangunan
komersial dan kegiatannya ini harus bisa diterima oleh masyarakat sekitarnya secara sosial,
budaya maupun psikologis.
Pertimbangan-pertimbangan aspek diatas perlu disesuaikan dengan jenis aktifitas komersial yang
diwadahi dalam bangunan tersebut sehingga aspek-aspek di atas bersifat fleksibel.