Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUMI HIJRAH
TAHUN 2020 - 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
“Struktur BetonI ”ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bpk. Heru Hendri Iswanto, S.pd., MT selaku
dosen mata kuliah Analisa Struktur Beton.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bahan bahan struktur
beton.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………1
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………2
Latar belakang………………………………………………………2
Rumusan masalah…………………………………………………..2
Tujuan penulisan……………………………………………………3
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………4
PENUTUP………………………………………………………20
Kesimpulan……………………………………………………20
Daftar pustaka…………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai
dalam pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannyam
embuat beton semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntunganyang
dimilikinya beton juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yangrendah,
daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yangdimiliknya
maka diperluakan pengetahuan yang cukup luas,antara lain mengenai sifat bahandasarnya, cara
pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar dapatmeningkatkan fungsi beton
itu sendiri menjadi lebih maksimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja bahan dasar penyusun beton?
2. Apa keuntungan dan kerugian beton kontruksi?
3. Bagaimana aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
4. Apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa saja bahan dasar penyusun beton?
2. Mengetahui apa keuntungan dan kerugian beton kontruksi?
3. Memahami bagaimana aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
4. Dan juga mengetahui apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton pada
kontruksi bangunan gedung?
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEMEN PORTLAND
Semen adalah bahan pengikat hidrolis yang terbuat dari penggilingan halus (klingker)dan
gips, bila dicampur air didiamkan akan mengikat, mengeras, membatu dan direndam dalam
air tidak larut.
Keempat bahan tersebut digiling halus dengan perbandinngan tertentu, setelah digiling
dibakar dengan suhu 1350° dengan proses bertahap
1. Pada suhu 100°C (dalam keadaan kering oven kandungan H2O masih ada)
2. Pada suhu 250°-300°C(warnanya kemerahan, H2O sudah hilang)
3. Pada suhu 800° C(proses kalsinasi) CO2hilang peruraian dari Batu kapur ke kapurtoho
(kapur hidup)
4. Pada suhu 1350°C terjadi proses sintering (pelelahan)
Setelah melalui proses pemansan tersebut kemudian dialirkan ke tungku
putar pendingin suhunya menjadi 60° berbentuk klingker. Kemudian klingker-klingker tersebut
digiling halus dengan gips dan menjadi semen.
Senyawa C3S dan C2S memiliki sifat mengikat, senyawa C3A dan C4AF memilik isifat
mengeras dan mengeluarkan panas hidrasi. Sifat Gypsum (CH4)
memperlambat pengerasan semen dan pengikatannya yang digunakan untuk member kesempatan
ada proses pengerjaan.
Dalam bidang teknologi beton nilai batas daerah agregat kasar dan agregat halus
adalah 4,75 mm atau 4,80 mm. Agregat yang butirannya lebih kecil dari 4,8mm disebut
agregat halus. Secara umum agregat kasar sering disebu t kerikil ,kericak, batu pecah atau
split. Adapun agregat halus disebut pasir, baik berupa pasir alami yang diperoleh
langsung dari sungai, tanah galian atau dari hasil pemecahan batu. Agregat yang
butiranya lebih kecil dari 1,2 mm disebut pasir halus, sedangkan butiran yang lebih kecil
dari 0,075 mm disebut lanau, dan yang lebih kecil dari 0,002 mm disebut lempung.
Agregat harus mempunyai bentuk yang baik (bulat dan mendekati kubus),
bersih, keras, kuat dan gradasinya baik. Bila butiran agregat mempunyai ukuran yang
sama (seragam) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran butiranya bervariasi
maka volume pori menjadi kecil. Hal ini karena butiran yang kecil dapat mengisi
pori diantara butiran yang lebih besar sehingga pori-pori menjadisedikit, dengan kata
lain agregat tersebut mempunyai kemampatan tinggi.
Agregat harus pula mempunyai kestabilan kimiawi dan dalam hal-hal tertentu harus tahan
aus dan tahan cuaca.
AIR
Air diperlukan pada pembentukan semen yang berpengaruh terhadap sifat kemudahan
pengerjaan adukan beton (workability), kekuatan, susut dan keawetan beton. Air yang
diperlukan untuk bereaksi dengan semen hanya sekitar 25 % dari berat semen saja,namun
dalam kenyataannya nilai faktor air semen yang dipakai sulit jika kurang
dari0,35. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan dipakai sebagai pelumas, tambahan
air ini tidak boleh terlalu banyak karena kekuatan beton menjadi rendah dan beton
menjadi keropos. Kelebihan air ini dituang (bleeding ) yang kemudian menjadi buih dan
terbentuk suatu selaput tipis(laitance). Selaput tipis ini akan mengurangi lekatan antara lapis-
lapis beton dan merupakan bidang sambung yang lemah
ADMIXTURE
Bahan campuran tambahan (admixtures) adalah bahan yang bukan air, agregat maupun
semen yang ditambahkan ke dalam campuran sesaat atau selama pencampuran. Fungsi dari
bahan ini adalah untuk mengubah sifat-sifat beton atau pasta semen agar menjadi cocok untuk
pekerjaan tertentu, atau ekonomis untuk tujuan lain seperti menghemat energi (Nawy,1996).
Suatu bahan tambah pada umumnya dimasukkan ke dalam campuran beton dengan jumlah
sedikit, sehingga tingkat kontrolnya harus lebih besar dari pada pekerjaan beton biasa. Oleh
sebab itu, control terhadap bahan tambah perlu dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan
bahwa pemberian bahan tambah pada beton tidak menimbulkan efek samping seperti kenaikan
penyusutan kering , pengurangan elastisitas (L.J. Murdock dan K.M. Brook, 1991)
Puzolan
Pozolan adalah bahan alam atau buatan yang sebagian besar terdiri dari unsur-unsur
silikat atau aluminat yang reaktif (Persyaratan Umum Bahan Bangunan diIndonesia , PUBI
1982). Pozolan sendiri tidak mempunyai sifat semen, tetapidalam keadaan halus (lolos
ayakan 0,21 mm) bereaksi dengan air dan kapur padam pada suhu normal (24 – 270C)
menjadi suatu massa padat yang tidak larutdalam air.
Unsu r silikat dan aluminat yang reaktif akan bereaksi dengan kapur bebas yang
merupakan hasil sampingan proses hidrasi antara semen dan air menjadi Kalsium silikat
hidrat (“tobermorite”). Secara sederhana proses kimianya dapat dituis sebagai berikut:
CH + S + H→ C – S – H
Dan
CH + A + H → C – A – H
Keterangan:
CH = kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
S = silikon dioksida (SiO2)
A = aluminium oksida (Al2O3)
C-S-H = kalsium silikat hidrat (C3S2H3)
KEUNTUNGAN
Mudah dicetak sehingga bentuk bervariasi Awet dan tahan lama. Tahan api Ekonomis
Dapat dicor di tempat. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari
bahan lokal, kecuali semen Portland. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran,
sehingga biaya perawatan termasuk rendah. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan
tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan / pembusukan oleh kondisi
lingkungan.Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan
batu. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keinginan
KERUGIAN
a) Tegangan tarik rendah
b) Duktilitas rendah
c) Berat sendiri sangat besar
d) Volume tidak stabil
e) Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karenaitu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
f) Beton sega r mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang
/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
g) Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhusehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinyaretak-retak akibat
perubahan suhu.
h) Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air,
dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
A. Pondasi
Pengertian pondasi yang dimaksud disini adalah suatu jenis konstruksi yang menjadi
dasardan pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada di atasnya dan ini
bertujuan untuk diteruskan secara bertahap dan merata ke lapisan tanah. Namun terdapat juga
pengertian pondasi yang lain yang mengatakan bahwa pondasi adalah konstruksi yang telah
diperhitungkan sebaik mungkin sehingga hal ini dapat menjamin keseimbangan
dankestabilan bangunan terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut.
Setelah mengetahui pengertian dari pondasi tersebut, selanjutnya akan kita lihat jenis-
jenis pondasi di antaranya:
Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang
berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof. IrSediyatmo tsb,
dan dikembangkan oleh Prof. Ir Bambang Suhendro, Dr. harryChristady dan Ir. Maryadi
Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar AyamModifikasi (CAM). Modifikasi
yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm,
perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan"koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb
telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura
Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakandi Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. JenisKonstruksi
Beton Bertulang ini biasanya dibuat pada bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya
biasanya pada Lantai 1 atau Orang-orang biasa menyebutnya Lantai Dasar. Inilah sebab
Nya mengapa kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah “Berdiri” tegak.walau
bentuk sloof tidak terlihat tapi fungsi sloof sangat dibutuhkan dalam suatu bangunan. Namun
berdasarkan konstruksinya, ada beberapa macam sloof sebagai berikut :
Konstruksi sloof ini bisa digunakan di atas pondasi batu kali apabila pondasi
tersebut dimaksudkan untuk rumah atau gedung (bangunan) tidak bertingkat dengan
perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Untuk ukuran lebar /
tinggi sloof beton bertulang adalah>15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang
juga bisa dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang sengaja didisain khusus Luas
Penampang dan Jumlah Pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan Beban yang
akandipikul oleh Sloof tersebut nantinya.
Jadi bisa dikatakan Sloof juga merupakan salah satu Pondasi bagi rumah. Spesifiknya adalah
mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila di kategorikan Sloof adalah termasukPondasi
Menerus.
C. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebab kan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total
(totalcollapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
1. Kolom ikat (tie column).
2. Kolom spiral (spiral column).
3. Kolom komposit (composite column).
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga jenis
kolom beton bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang
ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang
tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanyasaja
sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan
keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral
adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum
runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruhstruktur sebelum proses
redistribusi momen dan tegangan terwujud.
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan
pokok memanjang.
Fungsi Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan
tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini
dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok
bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan .
D. Balok
Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu
ring balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-
kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok
dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan
kolomnya bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk.Pola gaya yang tidak seragam dapat
mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal
material.
6. Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom
tumpuan untukmenghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih
kecil dari serangkaian baloktidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.
a. Balok kayu
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh
balok induk,tiang, atau dinding penopang beban.
b. Balok baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang
oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.
c. Balok beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk
cetakannya.
a. Pelat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan
lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai
didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Ketebalan
plat lantai ditentukan oleh :
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti
persyaratan yangtercantum dalam buku SNI Beton 1991.
a) Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat
atapsekurang-kurangnya 7cm;
b) Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak atau baj
a sedang;
c) Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap
atas bawah;
d) Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm
ataudua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;
e) Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm,
untukmelindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;
f) Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc : 2psr : 3kr + air, bila untuk
lapiskedap air dibuat dari campuran 1pc : 1,5psr : 2,5kr + air secukupnya.
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan dibuat
terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga berfungsi
menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan menyebabkan plat
menjadi terlalu tebaldan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak,
berarti berat bangunanakan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal.
1. KESIMPULAN
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan
atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Bahan penyusun
beton tersebut pun memiliki banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan,
bentuk, dan ukuran yang mana telah diuraikan pada bagian pembahasan.
Beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal di Indonesia. Disamping
mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai
dengan kebutuhan, dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah di
rawat.Dalam pembuatan beton pun dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu
beton sangat populer dipakai.
DAFTAR PUSTAKA