Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

‘’KONSTRUKSI TENTANG STRUKTUR BETON I’’

Disusun Oleh :

Nama : SAFRINA A. PUDI


Semester : 3 (TIGA)
Prodi : TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUMI HIJRAH
TAHUN 2020 - 2021
KATA PENGANTAR

 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
“Struktur BetonI ”ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bpk. Heru Hendri Iswanto, S.pd., MT selaku
dosen mata kuliah Analisa Struktur Beton.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bahan bahan struktur
beton.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………1

BAB I
 
 PENDAHULUAN…………………………………………………2

 Latar belakang………………………………………………………2

Rumusan masalah…………………………………………………..2
 
Tujuan penulisan……………………………………………………3

BAB II

 PEMBAHASAN…………………………………………………4

  Bahan Dasar Penyusun Beton……………………………………4

  Keuntungan dan Kerugian Beton Untuk Konstruksi……………5

  Aplikasi Beton Pada Konstruksi Bangunan Gedung……………7


 
BAB III

PENUTUP………………………………………………………20

  Kesimpulan……………………………………………………20

Daftar pustaka…………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai
dalam pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannyam
embuat beton semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntunganyang
dimilikinya beton juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yangrendah,
daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yangdimiliknya
maka diperluakan pengetahuan yang cukup luas,antara lain mengenai sifat bahandasarnya, cara
pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar dapatmeningkatkan fungsi beton
itu sendiri menjadi lebih maksimal.

Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi oleh


keseragaman bahan dasar dan metode pelaksanaan. Pada prakteknya dilapangan, umumnya beton 
yangdisuplai oleh perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman
bahandasarnya. Untuk mendapatkan kualitas dan keseragaman beton sesuai seperti
yangdisyaratkan maka pelaksanakan pembuatan beton harus dilakukan dengan baik dan
sesuaidengan prosedur. Yang dimaksud dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan
disiniadalah kuat tekan beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas
makadiperlukan adanya kontrol kualitas yang dapat mengetahui kemungkinan terjadinya
outputyang tidak sesuai dengan yang disyaratkan sedini mungki

B. RUMUSAN MASALAH 
1. Apa saja bahan dasar penyusun beton? 
2. Apa keuntungan dan kerugian beton kontruksi?
3. Bagaimana aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
4. Apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
 
C. TUJUAN PENULISAN 
1. Mengetahui apa saja bahan dasar penyusun beton?
2. Mengetahui apa keuntungan dan kerugian beton kontruksi?
3. Memahami bagaimana aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
4. Dan juga mengetahui apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton pada
kontruksi bangunan gedung?
BAB II
PEMBAHASAN

1. BAHAN DASAR PENYUSUN BETON


Sebelum mengenal tentang bahan dasar penyusun beton, kita harus mengetahui
bahwa beton adalah sebuah bahan  bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
Portland, yangterdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan  pasir ), semen dan air . Berikut penjelasantentang bahan dasar
penyusun beton :

 
1. SEMEN PORTLAND
Semen adalah bahan pengikat hidrolis yang terbuat dari penggilingan halus (klingker)dan
gips, bila dicampur air didiamkan akan mengikat, mengeras, membatu dan direndam dalam
air tidak larut.

Ada 4 unsur yang paling penting dalam susunan semen yaitu : 


1. Trikalsium silikat (C3S ) atau 3CaO.SiO2
2. Dikalsium silikat (C2S ) atau 2CaO.SiO2
3. Trikalsium aluminat (C2A) atau 3CaO.AlO3
4. Tetrakalsium aluminoferit (C2AF ) atau 4Cao.Al2O3.Fe2O

Keempat bahan tersebut digiling halus dengan perbandinngan tertentu, setelah digiling
dibakar dengan suhu 1350° dengan proses bertahap
1. Pada suhu 100°C (dalam keadaan kering oven kandungan H2O masih ada)
2. Pada suhu 250°-300°C(warnanya kemerahan, H2O sudah hilang)
3. Pada suhu 800° C(proses kalsinasi) CO2hilang peruraian dari Batu kapur ke kapurtoho
(kapur hidup)
4. Pada suhu 1350°C terjadi proses sintering (pelelahan)
Setelah melalui proses pemansan tersebut kemudian dialirkan ke tungku
putar pendingin suhunya menjadi 60° berbentuk klingker. Kemudian klingker-klingker tersebut
digiling halus dengan gips dan menjadi semen.

Senyawa C3S dan C2S memiliki sifat mengikat, senyawa C3A dan C4AF memilik isifat
mengeras dan mengeluarkan panas hidrasi. Sifat Gypsum (CH4)
memperlambat pengerasan semen dan pengikatannya yang digunakan untuk member kesempatan
ada proses pengerjaan.

2. AGREGAT (Pasir & Kerikil)


Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran mortar atau beton.  Kira-kira 70 % volume mortar atau beton diisi oleh
agregat. Agregat  sangat berpengaruh  terhadap sifat-sifat mortar atau  beton, sehingga
pemilihan  agregat  merupakan suatu  bagian  penting  dalam  pembuatan mortar atau
beton. Dari segi ekonomis lebih menguntungkan jika digunakan campuran  beton
dengan  sebanyak  mungkin  bahan  pengisi  dan  sedikit mungkin  jumlah  semen.  Namun
keuntungan  dari  segi  ekonomis  harus diseimbangkan dengan kinerja beton baik dalam
keadaan segar maupun setelah mengeras.

Dalam bidang teknologi beton nilai batas daerah agregat kasar dan agregat halus
adalah 4,75 mm atau 4,80 mm. Agregat yang butirannya lebih kecil dari 4,8mm disebut
agregat halus. Secara umum agregat kasar sering disebu t kerikil ,kericak, batu pecah atau
split. Adapun  agregat  halus disebut pasir, baik berupa  pasir alami  yang  diperoleh
langsung  dari  sungai,  tanah  galian  atau  dari  hasil  pemecahan batu. Agregat  yang
butiranya lebih kecil dari  1,2 mm disebut pasir halus, sedangkan butiran yang lebih kecil
dari 0,075 mm disebut lanau, dan yang lebih kecil dari 0,002 mm disebut  lempung.

Agregat umumnya digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:


1. Batu, umumnya besar butiran lebih dari 40 mm
2. Kerikil, untuk butiran antara 5 sampai 40 mm
3. Pasir, untuk butiran antara 0,15 sampai 5 mm

Agregat harus mempunyai bentuk yang baik (bulat dan mendekati kubus),
bersih, keras,  kuat  dan  gradasinya  baik.  Bila  butiran  agregat mempunyai ukuran yang
sama (seragam) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran butiranya  bervariasi
maka  volume  pori  menjadi  kecil.  Hal  ini  karena  butiran yang  kecil dapat mengisi
pori diantara butiran yang lebih besar sehingga pori-pori menjadisedikit, dengan kata
lain agregat tersebut mempunyai  kemampatan tinggi.

Agregat harus pula mempunyai kestabilan kimiawi dan dalam hal-hal tertentu harus tahan
aus dan tahan cuaca.

 AIR
Air diperlukan pada pembentukan semen yang berpengaruh terhadap sifat kemudahan
pengerjaan adukan beton (workability), kekuatan, susut dan keawetan beton. Air yang
diperlukan untuk bereaksi dengan semen hanya sekitar 25 % dari berat semen saja,namun
dalam kenyataannya nilai faktor air semen yang dipakai sulit jika kurang
dari0,35. Kelebihan air dari  jumlah yang dibutuhkan  dipakai sebagai pelumas, tambahan
air ini tidak boleh terlalu banyak karena kekuatan beton menjadi rendah dan  beton 
menjadi keropos. Kelebihan air ini dituang (bleeding ) yang kemudian menjadi buih dan
terbentuk suatu selaput tipis(laitance). Selaput tipis ini akan mengurangi lekatan antara lapis-
lapis beton dan merupakan bidang sambung yang lemah

 ADMIXTURE
Bahan campuran tambahan (admixtures) adalah bahan yang bukan air, agregat maupun
semen yang ditambahkan ke dalam campuran sesaat atau selama  pencampuran.  Fungsi  dari
bahan  ini  adalah  untuk mengubah  sifat-sifat  beton atau  pasta semen agar menjadi cocok untuk
pekerjaan tertentu, atau ekonomis untuk tujuan lain seperti menghemat energi (Nawy,1996).
Suatu bahan tambah pada umumnya dimasukkan ke dalam campuran beton dengan  jumlah
sedikit,  sehingga  tingkat  kontrolnya  harus  lebih  besar  dari pada  pekerjaan  beton  biasa.  Oleh
sebab  itu,  control  terhadap  bahan  tambah  perlu  dilakukan  dengan tujuan untuk menunjukkan
bahwa pemberian bahan tambah pada beton tidak menimbulkan efek samping seperti kenaikan
penyusutan kering , pengurangan elastisitas (L.J. Murdock dan K.M. Brook, 1991)

 Puzolan
Pozolan adalah bahan alam atau buatan yang sebagian besar terdiri dari unsur-unsur
silikat atau aluminat yang reaktif (Persyaratan Umum Bahan Bangunan diIndonesia , PUBI
1982). Pozolan sendiri tidak mempunyai sifat semen, tetapidalam keadaan halus (lolos
ayakan 0,21 mm) bereaksi dengan air dan kapur padam pada suhu normal (24 –  270C)
menjadi suatu massa padat yang tidak larutdalam air.

Unsu r silikat dan aluminat yang reaktif akan bereaksi dengan kapur bebas yang
merupakan hasil sampingan proses hidrasi antara semen dan air menjadi Kalsium silikat
hidrat (“tobermorite”). Secara sederhana proses kimianya dapat dituis sebagai berikut:

CH + S + H→ C –  S –  H
Dan
CH + A + H → C –  A –  H

Keterangan:
CH  =  kalsium  hidroksida  (Ca(OH)2)
S  =  silikon  dioksida  (SiO2)
A  =  aluminium  oksida  (Al2O3)
C-S-H  =  kalsium  silikat hidrat  (C3S2H3)

2. KEUNTUNGAN & KERUGIAN BETON KONTRUKSI


Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat (terkadang bahan
tambah,yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan
buangan nonkimia). Dan bias dilihat perbandingan antara keuntungan dan kerugian dibawah
ini:

 KEUNTUNGAN
Mudah dicetak sehingga bentuk bervariasi Awet dan tahan lama. Tahan api Ekonomis
Dapat dicor di tempat. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari
bahan lokal, kecuali semen Portland. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran,
sehingga biaya perawatan termasuk rendah. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan
tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan / pembusukan oleh kondisi
lingkungan.Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan
batu. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keinginan

 KERUGIAN
a) Tegangan tarik rendah
b) Duktilitas rendah
c) Berat sendiri sangat besar
d) Volume tidak stabil
e) Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karenaitu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
f) Beton sega r mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika  basah 
sehingga  dilatasi  (constraction joint)  perlu  diadakan  pada  beton  yang  panjang
/lebar  untuk  memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
g) Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhusehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinyaretak-retak akibat
perubahan suhu.
h) Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air,
dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.

3. APLIKASI BETON PADA KONTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


Dalam konstruksi bangunan gedung penggunaan beton umumnya dilengkapi dengan
besi  tulangan,  sehingga beton  yang  memiliki kuat tekan yang baik dilengkapi dengan besi
tulangan yang memiliki kuat tarik yang baik. Beton bertulang hampir dapat di jumpai pada
semua elemen struktur bangunan, dari pondasi, tie beam/sloof, kolom, balok, dan pelat lantai.
Adapun penjelasannya sebagai berikut

A. Pondasi
Pengertian pondasi yang dimaksud disini adalah suatu jenis konstruksi yang menjadi
dasardan pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada di atasnya dan ini
bertujuan untuk diteruskan secara bertahap dan merata ke lapisan tanah. Namun terdapat juga
pengertian  pondasi  yang lain yang mengatakan  bahwa pondasi adalah konstruksi yang telah
diperhitungkan sebaik mungkin sehingga hal ini dapat menjamin keseimbangan
dankestabilan bangunan terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut.

Setelah mengetahui pengertian dari pondasi tersebut, selanjutnya akan kita lihat jenis-
jenis pondasi di antaranya:

 Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung)


Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh
masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang
yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping. Sistem kerja
pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang
tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketikakita
menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar
motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek.

 Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)


Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban
bangunan,  melainkan untuk  menyeimbangkan  posisi  lantai  agar  tidak  terjadi  amblas
pada  ujung
lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat teras rumah,fungsinya hampir
sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloofgantung dan tidak
semahal sloof  gantung.

 Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)


Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada
bangunan  sederhana. Pondasi  ini terdiri  dari  batu  kali dan perekat yang berupa
campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini
menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air
yang berasal dari tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan
rembesan.

 Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)


Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun
yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi alam
didaerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap
air,maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus dapat
terselimuti dengan baik.

 Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang
berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof. IrSediyatmo tsb,
dan dikembangkan oleh Prof. Ir Bambang Suhendro, Dr. harryChristady dan Ir. Maryadi
Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar AyamModifikasi (CAM). Modifikasi
yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm,
perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan"koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb
telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura
Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakandi Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).

 Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)


Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi foot plat. Pondasi sumuran
merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang dimasukan kedalam
lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya. Pondasi ini biasanya
digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga
dapat digunakan untuk bangunan beralantai banyak seperti medium riseyang terdiri dari
3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah relatif keras.

 Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)


Pondasi tiang pancang ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk
pembangunan  gedung  berlantai banyak seperti Apartment,  Kondominium, RentOffice
dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun  pondasi
tiang  pancang  memiliki  kekuatan  yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored
pil.

B. Tie Beam/ Sloof

Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. JenisKonstruksi
Beton Bertulang ini biasanya dibuat pada bangunan Rumah atau Gedung, dan  posisinya 
biasanya  pada  Lantai 1 atau Orang-orang biasa menyebutnya Lantai Dasar. Inilah sebab
Nya mengapa kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah “Berdiri” tegak.walau
bentuk sloof tidak terlihat tapi fungsi sloof sangat dibutuhkan dalam suatu bangunan. Namun
berdasarkan konstruksinya, ada beberapa macam sloof sebagai berikut :

a) Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang.

Konstruksi sloof ini bisa digunakan di atas  pondasi  batu  kali  apabila  pondasi
tersebut  dimaksudkan  untuk rumah atau gedung (bangunan) tidak bertingkat dengan
perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Untuk ukuran lebar /
tinggi sloof beton bertulang adalah>15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang
juga bisa dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.

b) Konstruksi Sloof dari Batu Bata.


Rolag dibuat dari susunan batu bata yang dipasang dengan cara melintang dan
yang diikat dengan adukan pasangan (1 bagian portland semen : 4 bagian pasir).
Konstruksi  rolag  ini  tidak memenuhi syarat untuk membagi beban.

c) Konstruksi Sloof dari Kayu.


konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang kayu (misalnya di atas pondasi
setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu ini terletak di
atas pondasi lajur dari batu atau beton ,maka dipilih balok tunggal.

Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang sengaja didisain khusus Luas
Penampang dan Jumlah Pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan Beban yang
akandipikul oleh Sloof tersebut nantinya.

Untuk menetukan Luas Penampang (ukuran Sloof ini), dibutuhkan Perhitungan


Teknis yang Tepat agar Sloof tersebut nanti “benar - benar Mampu” untuk memikul Beban
Dinding Bata diatasnya nanti. Untuk itu ada baiknya kita menggunakan jasa Konsultan untuk
menghitung dan mendisain dimensi. Sloof ini berfungsi untuk memikul Beban dinding, sehingga
dinding tersebut “BERDIRI” pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan
pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi Retak atau Pecah.

Adapun fungsi sloof lainnya adalah sebagai berikut :


1. Sebagai pengikat kolom
2. Meratakan gaya beban dinding ke pondasi.
3. Menahan gaya beban dinding.
4. Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang disalurkan dari pondasi lajur.

Jadi bisa dikatakan Sloof juga merupakan salah satu Pondasi bagi rumah. Spesifiknya adalah
mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila di kategorikan Sloof adalah termasukPondasi
Menerus.

C. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok.  Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebab kan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total
(totalcollapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang


tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang
paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

 Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
1. Kolom ikat (tie column).
2. Kolom spiral (spiral column).
3. Kolom komposit (composite column).

Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga jenis
kolom beton bertulang yaitu :

1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang
ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang
tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.

2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanyasaja
sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan
keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral
adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup  besar  sebelum
runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruhstruktur sebelum proses
redistribusi momen dan tegangan terwujud.

3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan
pokok memanjang.

 Fungsi Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan,  kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri.  Kolom  termasuk struktur  utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.

Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban


sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke
kolom.Seluruh beban yang diterima kolom di distribusikan ke permukaan tanah di bawahnya

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan
tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini
dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok
bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan .

D. Balok
Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu
ring balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-
kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok
dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan
kolomnya bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk.Pola gaya yang tidak seragam dapat
mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal
material.

Beberapa jenis balok antara lain :


1. Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung
bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nil
ai dari semua reaksi, pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak
tergantung bentuk  penampang dan materialnya.
2. Kantilever adalah balok yang di proyeksikan  atau  struktur  kaku lainnya
didukung  hanya pada satu ujung tetap
3. Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu
kolomtumpuannya.
4. Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) menahan translasi dan rotasi
5. Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari
dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.

6. Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom
tumpuan untukmenghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih
kecil dari serangkaian baloktidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.

Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :

a. Balok kayu
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh
balok induk,tiang, atau dinding penopang beban.

b. Balok baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang
oleh balok induk ( girder  ), kolom, atau dinding penopang beban.
c. Balok beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk
cetakannya.

a. Pelat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan
lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai
didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom  bangunan.  Ketebalan
plat  lantai  ditentukan oleh :

1. Besar lendutan yang diinginkan


2. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
3. Bahan konstruksi dan plat lantai
Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai ketinggian
yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki. Ketebalan
plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan,
lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat
lantai.

Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja


(penghuni,perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap dalam 
waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran, tidak
diperhitungkan.

Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut :


 Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas
 Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
 Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah\
 Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
 Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal
e. Plat Lantai Beton
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok
penumpudan kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat
yang menjadi satu kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat lantai beton dipasang
tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan
lenturan.Untuk mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat
pada tulangan balok penumpu.

Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti
persyaratan yangtercantum dalam buku SNI Beton 1991.

Beberapa persyaratan tersebut antara lain :

a) Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat
atapsekurang-kurangnya 7cm;
b) Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak atau baj
a sedang;
c) Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap
atas bawah;
d) Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm
ataudua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;
e) Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm,
untukmelindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;
f) Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc : 2psr : 3kr + air, bila untuk
lapiskedap air dibuat dari campuran 1pc : 1,5psr : 2,5kr + air secukupnya.

Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain :

 Mampu mendukung beban besar 


 Merupakan isolasi suara yang baik
 Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat
dapur dankm/wc
 Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantaie. Merupakan bahan yang
kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.

Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan dibuat
terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga berfungsi
menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan menyebabkan plat
menjadi terlalu tebaldan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak,
berarti berat bangunanakan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal.

 Elemen-elemen pembebanan untuk plat lantai :


 Beban hidup (untuk rumah tinggal) = 0,200 t/m2
 Beban hidup (untuk bangunan umum) = 0,250 t/m2
 Pasir urug dibawah tegel tiap cm tebal = 0,018 t/m2
 Berat tegel+perekat = 0,120 t/m2
 Berat plafon+penggantung = 0,020 t/m2
 Berat dinding pasangan bata tebal ½ batu = 0,250 t/m2 pas
 Berat jenis beton = 2,4
BAB III
PENUTUPAN

1. KESIMPULAN
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan
atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Bahan penyusun
beton tersebut pun memiliki banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan,
bentuk, dan ukuran yang mana telah diuraikan pada bagian pembahasan.

Beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal di Indonesia. Disamping
mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai
dengan kebutuhan, dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah di
rawat.Dalam pembuatan beton pun dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu
beton sangat populer dipakai.
DAFTAR PUSTAKA

Dakung, S, 1987, Pemadatan Tanah, Mekanika Tanah, Daerah Istimewa Yogyakarta,


Depdikbud,.
Sardjono, Agung B, 1996, Mekanika Tanah, Tesis Program
Pascasardjana UGM, Yogyakarta.
Tjahjono, Gunawan, 1989, Mekanika Tanah, Semarang
Mbah google. Com & Wikipedia . Com

Anda mungkin juga menyukai