Anda di halaman 1dari 7

“BAHAN PEREKAT HIDROLIS POLOZAN DAN SEMEN”

Dosen : Rahmat Natsir, S.T., M.T


Nama : Restu (4042022117)

TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


POLITEKNIK BOMBANA
2023
Bahan perekat hidrolis adalah suatu bahan yang apabila dicampur dengan air akan
membentuk pasta kemudian mengeras dan setelah mengeras tidak larut kembali dalam air. Jadi
bahan perekat hidrolis akan bersifat sebagai perekat apabila berhubungan dengan air . Berikut ini
merupakan jenis-jenis perekat hidrolis.
A. POZOLLAN TRASS
Trass atau pozollan adalah suatu "enis bahan galian yang berasal dari pelapukan mineral deposit
vulkanik.
Trass disebut juga dengan puzolan karena pertama kali ditemukan oleh bangsa Eoma
kuno. Pada saat itu bangsa Eoma kuno membuat bangunan menggunakan bahan galian dari
permukaan bumi yang merupakan campuran halus dari debu vulkanik yang terdapat di dekat
kota Puzzuoli. Oleh karena itu bangsa Eoma menamakan bahan galian tersebut
dengan pozzolan.
Trass atau puzolan mengandung unsur silika- besi dan aluminium yang tidak mempunyai
sifat penyemenan, tetapi dalam bentuk serbuk halus dan bila dicampur dengan air dapat bereaksi
dengan kalsiumhidroksida pada suhu ruangan dan membentuk senyawa yang mempunyai sifat
semen, yaitu mengalami proses pengerasan dan setelah keras tidak larut dalam air.
suatu bahan galian diklasifikasikan sebagai teras/puzolan alam apabila mempunyai
komposisi kimia seperti yang disyaratkan oleh ASTM C 618-78, yaitu :
tabel komposisi kimia pozollan
PARAMETER PERSEN BERAT (%)
SiO2 + A12 O3 + Fe 2 O3, min 70,0
SO3,maks 4,0
Hilang pijar, maks 3,0
Kadar air, maks 10,0

Bahan galian trass di alam mempunyai variasi warna seperti putih kemerahan, kecoklatan
dan kehitaman, tergantung unsur kimianya yang dominan. Syarat mutu pozollan menurut
yayasan dana normalisasi indonesia-NI- 20 adalah sebagai berikut :

2
Trass dalam keadaan sendiri tidak memiliki sifat/sifat khas semen, tetapi bila direaksikan
dengan kapur dan air dalam perbandingan tertentu akan menghasilkan suatu massa yang
memiliki sifat-sifat seperti semen dan tidak larut dalam air. Sifat-sifat seperti semen ini
disebabkan oleh senyawa silika aktif dan senyawa aluminat reaktif.
Trass puzollan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu teras alam dan teras buatan.
1. Trass alam, terdiri dari :
a. Batu apung, obsidian, scoria, tuf, santorin dan trass yang dihasilkan dari batuan vulkanik.
b. Trass yang mengandung silica halus, amorph yang tersebar dalam jumlah banyak dan
dapat bereaksi dengan kapur jika dicampur dengan air, kemudian membentuk silikat
yang mempunyai sifat-sifat hydrolik.
2. Trass buatan, meliputi abu arang batu, terak ketel uap dan hasil tambahan dari pengolahan
bijih bauxite.
Cara pembuatan teras sebagai bahan perekat, yaitu dengan cara menggiling langsung
batuan vulkanik atau dengan membakar kemudian menggiling lempung, batu tulis dan tanah
diatomee.
Semen trass meliputi semua bahan semen yang terbuat dari campuran teras dan kapur
yang tidak membutuhkan pembakaran. Semen trass jarang sekali digunakan untuk
pembuatan beton karena kuat tekannya rendah, tetapi biasa digunakan untuk membuat
adukan pasangan tembok- plesteran dan sebagai bahan campuran pembuatan batako. Selain
itu semen teras juga dapat digunakan untuk beton apabila dibutuhkan banyak semen tetapi
bangunan tersebut tidak perlu terlalu kuat. Dalam jumlah terbatas semen teras juga
digunakan untuk pembuatan beton dalam jumlah banyak yang membutuhkan panas hydrasi
rendah.
Fungsi trass yang ditambahkan pada beton adalah :
 Dapat meningkatkan workability beton
 Memperlambat pengerasan beton
 Membuat beton lebih kedap
 Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh sulfat dengan cara menghalangi
terbentuknya CaSO4 .
 Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh alkali reaktif terhadap agregat.
Apabila agregat yang mengandung alkali reaktif bertemu dengan alkali pada semen
menyebabkan beton mengembang dan pecah. fungsi pozollan pada beton adalah
menetralisir pengaruh alkali reaktif tersebut.

B. SEMEN
Semen adalah bahan yang digunakan dalam pembangunan untuk menyatukan bahan-
bahan seperti batu bata, batu, dan blok beton. Bahan utama semen terdiri dari kapur, silika,
alumina, besi, dan gypsum yang dicampurkan dan dipanaskan pada suhu tinggi untuk membuat
klinker semen. Setelah dihancurkan menjadi bubuk halus, bahan tambahan seperti kapur dan
gypsum ditambahkan untuk membuat semen siap pakai yang menghasilkan kekuatan dan
3
kemampuan perekatan yang kuat, sehingga memberikan keamanan struktural pada bangunan.
Semen merupakan bahan yang sangat penting dalam konstruksi.

Berikut adalah komposisi dan bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan semen:

1) Kapur
Semen dibuat dari bahan baku utama yang disebut batu kapur. Batu kapur ini
mengandung kalsium karbonat dan harus dihancurkan menjadi ukuran yang tepat
sebelum digunakan dalam produksi semen. Batu kapur digunakan dalam jumlah besar
untuk membuat semen.
2) Tanah liat
Di dalam pembuatan semen, ada bahan baku yang digunakan yaitu tanah liat. Tanah liat
sangat penting karena mengandung silika, alumina, dan oksida besi yang dibutuhkan
dalam proses pembuatan semen.
3) Pasir
Pasir juga bisa digunakan dalam produksi semen sebagai salah satu bahan tambahan.
Namun, penting untuk memastikan bahwa pasir yang digunakan bersih dan tidak
terkontaminasi dengan bahan organik atau kotoran.
4) Besi
Besi digunakan untuk meningkatkan kandungan oksida besi dalam semen sebagai bahan
tambahan.
5) Aluminium
Alumunium seringkali digunakan dalam pembuatan semen sebagai bahan tambahan yang
umum.
6) Sulfat
Sulfat bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan semen agar tidak mudah basah
dengan air.
7) Fly ash
Fly ash adalah hasil samping dari pembakaran batu bara yang dapat dimanfaatkan untuk
membuat semen.
8) Bahan tambahan lain
Selain bahan-bahan yang sudah disebutkan sebelumnya, ada bahan-bahan lain seperti
gipsum, abu vulkanik, dan bahan kimia yang bisa digunakan untuk mengubah sifat-sifat
semen.

4
Untuk membuat semen, bahan-bahan tertentu dicampur dalam jumlah yang sesuai.
Setelah dicampur, bahan-bahan tersebut diproses hingga menjadi bubuk semen yang halus dan
seragam. Bubuk semen ini kemudian dapat digunakan dalam proyek konstruksi.

Berikut adalah proses produksi semen :

Produksi semen dimulai dengan menggali dan menghancurkan bahan baku seperti batu
kapur, tanah liat, dan pasir. Bahan baku tersebut dihancurkan menjadi ukuran kecil dan dicampur
dalam proporsi yang tepat untuk membuat “raw mix” yang homogen. Selanjutnya, “raw mix”
tersebut dibakar pada suhu tinggi dalam kiln untuk menghasilkan butiran kasar berwarna abu-abu
yang disebut “clinker” sebagai bahan dasar semen. Setelah proses pembakaran, “clinker”
dihancurkan menjadi ukuran yang lebih halus dan dicampur dengan gypsum untuk mengontrol
waktu pengerasan dan memberikan kekuatan awal pada semen.

Setelah dicampur dengan gypsum, semen siap untuk dikemas dalam kantong dan dijual
ke konsumen. Sebelum dijual, semen akan melalui serangkaian pemeriksaan dan pengendalian
kualitas untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa semen yang dihasilkan memiliki kekuatan yang cukup,
waktu pengerasan yang tepat, kandungan air yang tepat, dan sifat-sifat lain yang penting untuk
membuat beton yang kuat dan tahan lama.

Semen memiliki peran yang sangat penting dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa fungsi
atau kegunaan semen dalam konstruksi:

1. Sebagai bahan pengikat


Semen adalah bahan penting dalam pembuatan beton dan mortar. Ketika dicampur
dengan air dan agregat, semen akan mengeras dan membentuk ikatan yang kuat untuk
membuat struktur yang kokoh. Tanpa semen, beton atau mortar tidak akan bisa mengeras
dan membentuk struktur yang kuat.
2. Sebagai bahan tahan air
Semen Portland yang tahan air dapat digunakan untuk membangun struktur yang dapat
menahan air, seperti kolam renang, tangki air, dan bangunan yang terkena rembesan air.
Dengan menggunakan jenis semen ini, struktur yang dibangun akan lebih awet dan
kokoh, serta mampu melindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh air.
3. Sebagai bahan tahan api
Semen Portland tahan api adalah jenis semen yang digunakan untuk membuat bangunan
yang dapat tahan terhadap api. Jenis bangunan yang biasanya menggunakan semen ini

5
adalah terowongan, jembatan, pabrik, dan gudang. Semen ini membantu membuat
bangunan menjadi lebih aman dari risiko kebakaran.
4. Sebagai bahan aditif
Semen bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk membuat beton atau mortar
lebih berkualitas. Ada beberapa bahan tambahan yang bisa dicampur dengan semen
seperti fly ash, slag, silica fume, dan superplasticizer. Bahan tambahan ini bisa membantu
meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap karat, dan kekakuan beton atau mortar.
5. Sebagai bahan penstabil jalan
Semen bisa digunakan untuk menguatkan jalan yang lembek atau mudah rusak. Ketika
dicampur dengan tanah, semen dapat membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk
menjaga jalan tetap awet.
6. Sebagai bahan dekoratif
Semen memiliki peran penting dalam konstruksi. Selain itu, ada jenis semen putih yang
bisa digunakan untuk memberikan sentuhan dekoratif pada lantai, dinding, atau langit-
langit agar terlihat lebih elegan. Jadi, jangan remehkan keberadaan semen dalam proyek
bangunan Anda.

6
DAFTAR PUSTAKA
Rifai, Mochammad Hasan. 2023. “Semen: Komposisi, Jenis, Fungsi dan Proses Produksinya”.
https://proyekin.com/blog/semen. Diunduh 13 November 2023.
Tara, Kusmayanti. T.t. “Bahan Perekat Hidrolis”.
https://www.academia.edu/31553095/BAHAN_PEREKAT_HIDROLIS. Diunduh 13
November 2023.

Anda mungkin juga menyukai