Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHAN KOSTRUKSI KIMIA SEMEN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah : Kimia Dasar

Dosen Pembimbing: IR. DEWI FERNIANTI, M.T

Disusun Oleh :

1. Muklis Varoky/112022104
2. Reza Safitri /112022099

Kelas : D

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya , penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik . Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehinngga
makalah “Perubahan Fisika Dan Kimia” dapat diselesaikan. Makalah ini disususn guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendididikan Kewarganegaraan . Penulis berharap makalah ini
dapat menjadi referensi bagi kita semua.

Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun
materi, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan . Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Palembang, 2 November 2022

Penulis

1. Muklis varoky
2. Reza safitri

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………3

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………3

1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………4

1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….……………………….5

2.1 KOMPOSISI UNSUR PEMBENTUK SEMEN……………………………………….5

2.2 PROSES PEMBUATAN SEMEN……………………………………………...………6

2.3 MACAM – MACAM SEMEN DAN KEGUNAANNYA………………………………7

BAB III PENUTUP.………………………………………………………………………….8

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………..9

3.2 REFRENSI……………………………….……………………………………………….
…10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semen berasal dari bahasa latin "CAEMENTUM " yang berarti bahan perekat. Semen

merupakan senyawa/zat pengikat hidrolis yang terdiri darisenyawa C-S-H (Kalsium Silikat

Hidrat) yang apabila bereaksi dengan air akan dapat mengikat bahan-bahan padat lainnya,

membentuk satu kesatuan massa yang kompak, padat dan keras. Semen sebagai bahan

perekat batu atau bata yang kita ketahui selama ini berbeda dengan bahan perekat pada zaman

dahulu kala.

Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan,tentu kerap

mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya

dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Semen pertama yang berbentuk

bubuk ditemukan pada zaman Kerajaan Romawi di daerah Pozzuoli (dekat Napoli). Bubuk

ini diberi nama pozzuolana. Bubuk yang digunakan sebagai bahan perekat dan penguat

bangunan ini merupakan hasil campuran batu kapur dan abu vulkanis. Ramuan

bubuk pozzuolana yang cukup populer saat itupun menghilang menyusul runtuhnya Kerajaan

Romawi sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M). Pada 1824, Joseph Aspdin, seorang

insinyur kebangsaan Inggris yang membuat hak paten atas ramuan semen tersebut dengan

nama Semen Portland. Nama Portland digunakan karena hasil akhir warna ramuan yang

diolahnya mirip tanah liat di Pulau Portland, Inggris.

Material itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan

dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Semen termasuk material yang sangat akrab

dalam kehidupan kita sehari-hari.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja komposisi unsur pembentuk dari semen

2. Bagaimana proses pembuatan semen

3. Macam-macam dan kegunaan semen

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa saja unsur pembentuk dari semen

2. Mengetahui bagaimana proses pembuatan semen

3. Mengetahui Macam macam semen dan kegunaannya

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komposisi Pembentukan Semen

Pada prinsipnya bahan baku utama dalam proses pembuatan semen hanya ada 2 yaitu
batu kapur dan tanah liat sebab semua senyawa – senyawa utama dalam semen berasal dari
kedua bahan tersebut. Bila digunakan bahan lainnya, maka bahan tersebut hanya sebagai
bahan pengoreksi komposisi saja 

Semen terutama terdiri atas oksida kapur (CaO) 60  –  70%, oksida silica (SiO2) 18  –  20 %,
Al2O3 4  –  6%, Fe2O3 3- 4%. Keempat oksida tersebut  berjumlah kurang lebih 90% dan
disebut major oksida. Sedangkan sisanya terdiri

dari oksida magnesium yang disebut minor oksida. Bahan – bahan yang dominan
mengandung unsur tersebut adalah:

Batu kapur (lime stone) CaO

Tanah liat (clay) Al2O3,SiO2

Pasir silika Al2O3,SiO2

Pasir besi Fe2O3

Keempat oksida tersebut akan bergabung/bereaksi pada suhu tinggi membentuk senyawa
penting di bawah ini:

 Nama Senyawa Rumus Kimia

Tricalcium Silikate (C3S) Dicalsida Silikate (C3S) Tricalcium Aluminate (C3A)

Tetracalcium Aluminate Ferit (C4AF)

3Ca2O.SiO2

5
2CaO.SiO2

3CaO.Al2O3

Disamping itu terdapat impuritas yang hampir selalu ada ialah:

MgO berasal dari lime stone

SO3 berasal dari bahan bakar  Alkali (Na2O,K 2O) berasal dari raw material

2.2 Proses Pembuatan Semen

Cara pembuatan semen secara garis besar dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Proses Basah

Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkanair dalam

jumlah tertentu dan dicampurkan dengan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25

- 40% (slurry) dikalsinasikan dalam tungku panjang(long rotary kiln). Produk hasil semen

akan diperoleh setelah pengeringandilakukan. Proses ini dimulai dengan mencampur semua

bahan baku denganair. Setelah itu dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancukan

tadidibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses

ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.

2. Proses Kering

Paling banyak menggunakan proses kering , karena penggunaan bahan bakar yang

lebih sedikit, dan energy yang dikonsumsi lebih kecil.Ukuran tanur yang lebih pendek serta

perawatan alatnya lebih mudah. Proseskering menggunakan teknik penggilingan dan

blending kemudian dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap

pengelolaanyaitu : - proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotarydryer dan

roller meal . proses pencampuran ( homogenizing raw meal )untuk mendapatkan campuran
6
yang homogen. - proses pembakaran raw meal untuk menghasilkan terak ( clinker :

bahansetengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen). - proses pendinginan terak. -

proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digilingdengan cement mill .Dari

proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran dengan suhu

mencapai 900 derajat Celcius sehinggamenghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur

trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium,

alkali, fosfor,dan kapur bebas.

2.3 Macam – Macam Semen Dan Kegunaannya

1. Portland Composite (PCC) 

Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat untuk

konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving block,

plesteran dan acian, dan sebagainya. Karakteristik Portland  Composite Cement (PCC) lebih

mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri dari

beberapa unsur diantaranya terak, gypsum, dan bahan anoraganik.

2. Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)

Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya adalah sebagai

konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki

ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran.

Beberapa jenis bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan

raya, dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti

halnya PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum, dan pozzolan.

7
3. Special Belended Cement (SBC)

Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen campur

karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan terbesar yang menghubungkan

Surabaya dengan Madura yang dikenal dengan Jembatan Suramadu. Karakteristik special

blended cement tentu memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti

halnya jembatan Suramadu yang berdiri diatas laut.

4. Super Masonry Cement (SMC)

Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku genteng

beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya pada kisaran

konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225. Tipe ini

pertama kali diperkenalkan di USA.

5. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR

Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi. Karakteristik Oil

Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat tinggi ini merupakan jenis

yang dibuat untuk kegunaan khusus di kedalaman dan temperatur tertentu yang bisa

disesuaikan dan kecepatan pengerasan dikurangi. Diantara proyek yang menggunakan

material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan laut.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu

mempersatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan

yang kokoh

9
DAFTAR ISI

10

Anda mungkin juga menyukai