Disusun Oleh :
1. Muklis Varoky/112022104
2. Reza Safitri /112022099
Kelas : D
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya , penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik . Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehinngga
makalah “Perubahan Fisika Dan Kimia” dapat diselesaikan. Makalah ini disususn guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendididikan Kewarganegaraan . Penulis berharap makalah ini
dapat menjadi referensi bagi kita semua.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun
materi, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan . Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
1. Muklis varoky
2. Reza safitri
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………1
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….……………………….5
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………..9
3.2 REFRENSI……………………………….……………………………………………….
…10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Semen berasal dari bahasa latin "CAEMENTUM " yang berarti bahan perekat. Semen
merupakan senyawa/zat pengikat hidrolis yang terdiri darisenyawa C-S-H (Kalsium Silikat
Hidrat) yang apabila bereaksi dengan air akan dapat mengikat bahan-bahan padat lainnya,
membentuk satu kesatuan massa yang kompak, padat dan keras. Semen sebagai bahan
perekat batu atau bata yang kita ketahui selama ini berbeda dengan bahan perekat pada zaman
dahulu kala.
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya
dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Semen pertama yang berbentuk
bubuk ditemukan pada zaman Kerajaan Romawi di daerah Pozzuoli (dekat Napoli). Bubuk
ini diberi nama pozzuolana. Bubuk yang digunakan sebagai bahan perekat dan penguat
bangunan ini merupakan hasil campuran batu kapur dan abu vulkanis. Ramuan
Romawi sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M). Pada 1824, Joseph Aspdin, seorang
insinyur kebangsaan Inggris yang membuat hak paten atas ramuan semen tersebut dengan
nama Semen Portland. Nama Portland digunakan karena hasil akhir warna ramuan yang
Material itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan
dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Semen termasuk material yang sangat akrab
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada prinsipnya bahan baku utama dalam proses pembuatan semen hanya ada 2 yaitu
batu kapur dan tanah liat sebab semua senyawa – senyawa utama dalam semen berasal dari
kedua bahan tersebut. Bila digunakan bahan lainnya, maka bahan tersebut hanya sebagai
bahan pengoreksi komposisi saja
Semen terutama terdiri atas oksida kapur (CaO) 60 – 70%, oksida silica (SiO2) 18 – 20 %,
Al2O3 4 – 6%, Fe2O3 3- 4%. Keempat oksida tersebut berjumlah kurang lebih 90% dan
disebut major oksida. Sedangkan sisanya terdiri
dari oksida magnesium yang disebut minor oksida. Bahan – bahan yang dominan
mengandung unsur tersebut adalah:
Keempat oksida tersebut akan bergabung/bereaksi pada suhu tinggi membentuk senyawa
penting di bawah ini:
3Ca2O.SiO2
5
2CaO.SiO2
3CaO.Al2O3
SO3 berasal dari bahan bakar Alkali (Na2O,K 2O) berasal dari raw material
Cara pembuatan semen secara garis besar dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Proses Basah
Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkanair dalam
jumlah tertentu dan dicampurkan dengan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25
- 40% (slurry) dikalsinasikan dalam tungku panjang(long rotary kiln). Produk hasil semen
akan diperoleh setelah pengeringandilakukan. Proses ini dimulai dengan mencampur semua
bahan baku denganair. Setelah itu dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancukan
tadidibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses
2. Proses Kering
Paling banyak menggunakan proses kering , karena penggunaan bahan bakar yang
lebih sedikit, dan energy yang dikonsumsi lebih kecil.Ukuran tanur yang lebih pendek serta
blending kemudian dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap
roller meal . proses pencampuran ( homogenizing raw meal )untuk mendapatkan campuran
6
yang homogen. - proses pembakaran raw meal untuk menghasilkan terak ( clinker :
bahansetengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen). - proses pendinginan terak. -
proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digilingdengan cement mill .Dari
proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran dengan suhu
mencapai 900 derajat Celcius sehinggamenghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur
trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium,
Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat untuk
konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving block,
mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri dari
konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki
ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran.
Beberapa jenis bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan
raya, dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti
halnya PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum, dan pozzolan.
7
3. Special Belended Cement (SBC)
Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen campur
blended cement tentu memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti
beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya pada kisaran
konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225. Tipe ini
Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi. Karakteristik Oil
Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat tinggi ini merupakan jenis
yang dibuat untuk kegunaan khusus di kedalaman dan temperatur tertentu yang bisa
material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan laut.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
yang kokoh
9
DAFTAR ISI
10