Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA BAHAN

SENYAWA KIMIA DALAM SEMEN

DISUSUN OLEH:
ARBI’IL YASAK
HABIBURRAHMAN
MUHAMMAD LUTHFI
MUHAMMAD HAMDAN
SYAWALUDIN EFENDI LUBIS

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa penulis


telah menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Bahan yang membahas unsur yang
terkandung dalam semen.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, dosen pembimbing
dan teman-teman mahasiswa. Sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran


bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Aamiin.

Tebuireng 10 Oktober 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................4

BAB I.................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.............................................................................................................5

1.1. Latar Belakang.................................................................................................5

1.2. Rumusan masalah............................................................................................6

1.3. Tujuan...............................................................................................................6

BAB II...............................................................................................................................7

PEMBAHASAN...............................................................................................................7

2.1. Unsur – unsur dalam semen...............................................................................7

2.2. Peranan masing-masing unsur kimia.................................................................7

2.3. Proses Pembuatan Semen...................................................................................8

BAB III............................................................................................................................10

PENUTUP.......................................................................................................................10

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................10

3.2. Saran...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semen berasal dari bahasa latin “ CAEMENTUM ” yang berarti


bahan perekat. Semen merupakan senyawa/zat pengikat hidrolis
yang terdiri dari senyawa C-S-H (Kalsium Silikat Hidrat) yang apabila
bereaksi dengan air akan dapat mengikat bahan-bahan padat lainnya,
membentuk satu kesatuan massa yang kompak, padat dan keras.
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal
bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek
moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan
zat putih telur, ketan atau bahan lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan
fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di
Indonesia ataupun jembatan di China yang menurut legenda menggunakan
ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana
peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno
yang dijumpai di Pulau Buton. Benar atau tidak, cerita, legenda tadi
menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum
mencapai bentuk seperti sekarang perekat dan penguat bangunan ini
awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis.
Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di
Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.
Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli
ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi,
sekitar abad pertengahan (tahun 1100 - 1500 M) resep ramuan
pozzuolana sempat menghilang dari peredaran. Baru pada abad ke-
18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John
Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno
berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan
memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat
membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.

4
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan
cikal bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan
Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut
semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir olahannya mirip
tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang
sekarang banyak dipajang di toko - toko bangunan. Sebenarnya, adonan
Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan
utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang
banyak mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium
oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan
dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.
1.2. Rumusan masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami mengangkat beberapa rumusan
masalah diantaranya:
 Apa saja unsur yang terkandung dalam semen?
 Apa peranan masing-masing unsur?
 Bagaimana proses pembuatan semen?

1.3. Tujuan
Mengingat pentingnya mengetahui tentang semen dalam
penggunaannya dalam kehidupan , maka makalah ini dibuat dengan tujuan
sebagai berikut :
 Agar dapat mengetaui unsur yang terkandung dalam semen
 Agar dapat mengetahui peranan masing-masing unsur
 Agar dapat mengetahui proses pembuatan semen

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Unsur – Unsur Dalam Semen


Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk
merekat, melapis, membuat beton, dll. Semen yang terbaik saat ini adalah
semen Portland yang ditemukan tahun 1824 oleh Joseph Aspdin. Semen
dibuat dari batu kapur (limestone) dan campuran material lain seperti
lempung (clay) dan pasir (sand) yang dipanaskan sampai 1450°C dalam
sebuah tungku pemanas (kiln). Hasil pembakaran ini adalah “clinker” yang
kemudian digiling halus dengan ditambahkan sedikit bahan gypsum
sehingga menjadi semen yang di kenal. Dalam hubungannya dengan
pekerjaan beton, unsur-unsur kimia di dalam semen ini sangat
mempengaruhi sifat karakteristik beton yang dibuat.
Unsur-unsur Kimia Utama di Dalam Semen
 3CaO.SiO2 : tricalsium silicate, disingkat C3S
 2CaO.SiO2 : dicalsium silicate, disingkat C2S
 3CaO.Al2O3 : tricalsium aluminate, disingkat C3A
 4CaO.Al2O3Fe2O3: tetracalsium aluminoferrite, disingkat C4AF
Bahan lainnya (< 5%) adalah Gipsum, oksida alkali, magnesium oksida,
dan phosporus pentoksida. Bahan lainnya (< 5%) adalah Gipsum, oksida
alkali, magnesium oksida, dan phosporus pentoksida.
2.2. Peranan Masing-Masing Unsur Kimia
Komposisi unsur-unsur kimia tersebut di dalam semen sangat
mempengaruhi
sifat-sifat dan kegunaan semen tersebut. Peranan masing-masing unsur
kimia
dalam semen tersebut dapat dijelaskan sbb:
C3S
 Bereaksi dengan air untuk membentuk pasta semen

6
 Pengerasan pasta semen berlangsung cepat, sekitar 70% dalam 1
minggu
 Menghasilkan panas hidrasi (panas yang terjadi akibat reaksi antara
semen dengan air) tinggi sekitar 500 joule/gram.
C2S
 Bereaksi dengan air untuk membentuk pasta semen
 Pengerasan pasta semen berlangsung lambat (dalam beberapa
minggu sampai 1 bulan)
 Menghasilkan panas hidrasi lebih rendah, sekitar 250 joule/gram
C3A
 Bereaksi dengan air membentuk pasta semen berkekuatan rendah
 Pengerasan pasta semen berlangsung cepat, sekitar 1 s.d 2 hari
 Menghasilkan panas hidrasi tinggi, sekitar 850 joule/gram
C4AF
 Bereaksi dengan air membentuk pasta semen
 Pengerasan pasta semen berlangsung sangat cepat, dalam beberapa
menit
 Menghasilkan panas hidrasi tinggi, sekitar 420 joule/gram
2.3. Proses Pembuatan Semen
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan semen.
1. Penghancuran (crushing) bahan baku
2. Penyimpanan dan pengumpanan bahan baku
3. Penggilingan dan pengeringan bahan baku
4. Pencampuran dan homogenisasi
5. Pemanasan awal
6. Pembakaran
7. Pendinginan
8. Pendinginan akhir

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Semen berasal dari bahasa latin “ CAEMENTUM ” yang berarti bahan


perekat. Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan
baku: batu kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung/tanah
liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan
berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang
mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.
Unsur-unsur kimia utama di dalam semen :
 3CaO.SiO2 : tricalsium silicate, disingkat C3S
 2CaO.SiO2 : dicalsium silicate, disingkat C2S
 3CaO.Al2O3 : tricalsium aluminate, disingkat C3A
 4CaO.Al2O3Fe2O3: tetracalsium aluminoferrite, disingkat C4AF
3.2. Saran

Dari materi yang telah disampaikan, kita dapat belajar bahwa dalam
dunia sipil sekalipun kita harus mengetahui sebuah kandungan / unsur yang
terdapat dalam material. Dengan kita mengetahui maka kita akan mengerti
sifat-sifat dari material serta dapat memilih material yang tepat.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Semen
http://www.scribd.com/doc/37854282/Produksi-Semen
http://building-smart.blogspot.com/2009/09/aplikasi-semen-bagian-i.html
http://www.beacukai.go.id/library/data/Semen.htm
http://arpumiko.blogspot.com/2010/07/proses-produksi-semen-portland.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1693617-proses-pembuatan-semen/
http://agushardiyanto.blogspot.com/2010/12/semen-cement.html
http://www.scribd.com/doc/52037694/2/Proses-kering#page=34
http://www.scribd.com/doc/38532319/Semen
http://www.scribd.com/doc/46624945/Presentasi-Semen

Anda mungkin juga menyukai