Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“MENDESAIN CAMPURAN MORTAR DAN MEMBUAT BENDA UJI


TEKAN”

Disusun Untuk Memenuhi Praktik Pengganti Matakuliah Teknologi Bahan 1

DISUSUN OLEH :
THEO RIZKI ADHA WIJAYA
19735033

PROGRAM STUDI DIPLOMA-IV

TEKNOLOGI RAKAYASA KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2019/2020

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“mendesain campuran mortar dan membuat benda uji tekan” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Andy Eka Saputra, S.T., M.T. dan bapak Jefri Agus
Hidayat, S.T. selaku dosen Teknologi Bahan 1 dan PLP atas bimbingan,
pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam
pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Bandar Lampung, 3 Januari 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Mortar adalah campuran yang bersifat plastis dan mudah dikerjakan yang
dibentuk dari campuran semen, air dan agregat halus (pasir) sebagai pengikat
dalam konstruksi pemasangan batu dan mengisi kekosongan antara batu.

Mortar pertama terbuat dari lumpur dan tanah liat. Karena kurangnya batu
dan berlimpahnya tanah liat, pembangunan diBabilonia menggunkan batu bata,
dengan lumpur dari lapangan sebagai mortar. Menurut Roman Ghirshman, bukti
pertama manusia menggunakan bentuk mortar berada di Ziggurat dari Sialk di
Iran, dibangun dari batu bata dijemur di 2900 SM Candi Chogha Zanbil di Iran
dibangun di sekitar 1250 SM dengan dibangun dengan bahan batu yang dibakar
membentuk mortar yang kuat berbentuk seperti aspal.

Pada Piramida mesir yang dibangun pada rentang 2600-2500 SM, blok-
blok kapur diikat oleh campuran lumpur dan tanah liat, atau tanah liat dan pasir.
Setelah itu piramida Mesir dibangun dengan menggunakan mortar yang terbuat
dari gips atau kapur. Gypsum mortar pada dasarnya adalah campuran gypsum
yang telah dipanaskan dan pasir dan menghasilkan campuran yang cukup lunak.

Menurut sejarah, keterampilan membangun dengan menggunakan beton


dan mortar muncul di Yunani. Penggalian saluran air bawah tanah di Megara
mengungkapkan bahwa reservoir itu dilapisi dengan mortar pozzolan setebal 12
mm. Pozzolan mortar yang digunakan adalah mortar dengan bahan baku kapur
dan dicampur dengan aditif abu vulkanik yang memungkinkan untuk mengeras
dalam air, sehingga dikenal sebagai semen hidrolik. Orang-orang Yunani
memperoleh abu vulkanik dari pulau-pulau Yunani Thira dan Nisiros, atau dari
koloni Yunani di Dicaearchia (Pozzuoli) di dekat Naples, Italia. Bangsa Romawi
kemudian meningkatkan penggunaan dan metode untuk membuat apa yang
dikenal sebagai pozzolan mortar dan semen . Bahkan kemudian, orang Romawi
menggunakan mortar tanpa pozzolan menggunakan bahan keramik yang di
hancurkan, yang mengandung aluminium oksida dan dioksida silikon di campuran
keramik tersebut. Mortar ini tidak sekuat mortar pozzolan, tapi, karena lebih
padat, maka lebih dapat menahan reaksi dengan air.
Hal yang tidak di mengerti mengapa seni membuat mortar dan semen
hidrolis, yang disempurna dan digunakan secara luas oleh orang Yunani dan
Romawi, kemudian hilang selama hampir dua milenia.

Selama Abad Pertengahan ketika gothik katedral sedang dibangun, hanya


dengan menggunakan kapur sebagai bahan aktif mortar. Setelah selesai mortar
kapur dapat terdegradasi oleh kontak dengan air, struktur banyakmengalami
kerusakan oleh hujan dan tertiup angin selama berabad-abad.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari mortar?
2. Apa Jenis-jenis mortar?
3. Apa kelebihan dan kekurangan mortar?
4. Apa pengaruh perawatan mortar yang direndam dalam air mendidih
terhadap perkembangan kuat tekannya ?

5. Langkah-langkah prosedur pekerjaan?


1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini ini adalah
1. Mengetahui pengertian dari mortar.
2. Mengetahui jenis-jenis mortar.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan mortar.
4. Mengetahui pengaruh perawatan mortar yang direndam dalam air
mendidih terhadap perkembangan kuat tekannya.
5. Mengetahui langkah-langkah prosedur pekerjaan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari berat jenis mortar.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mortar.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mortar.
4. Untuk mengetahui pengaruh perawatan mortar yang direndam dalam air
mendidih terhadap perkembangan kuat tekannya.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah prosedur pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dari Mortar


Mortar adalah campuran semen, air dan pasir. Namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen yang
digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Perbedaan mortar
dengan semen adalah mortar adalah semen siap pakai yang komponen
pembentuknya umumnya adalah semen itu sendiri, filler, dan berbagai jenis
additif yang sesuai. Seperti kita tahu, dalam proses penggunaan semen oleh
tukang, biasanya kita melihat tukang mencampur semen, pasir ayak, kapur (lime),
bata merah halus (opsional), dan air. Pencampuran ini tentunya selalu tidak pernah
seragam dan juga hanya berdasarkan “intuisi” si tukang. Adanya mortar tentunya
merubah konsep cara pencampuran seperti itu karena mortar adalah Semen Instant
siap pakai, hanya tambah air, aduk, kemudian langsung bisa dipakai.

2.2 Jenis-Jenis Semen


 Menurut https://www.sentosamortar.com/definisi-mortar/
Jenis-jenis mortar Di Indonesia telah diperkenalkan beberapa jenis mortar,
yaitu antara lain :
a. Tile Adhesive (Perekat Keramik) Ada vertikal (dinding) dan horizontal
(lantai), dan juga ada perekat keramik baru diatas keramik lama (tanpa
membongkar keramik lama)
b. Tile Grout Sebagai pengisi nat (celah) antar keramik
c. Thin Bed Untuk perekat AAC (Autoclaved Aerated Concrete) alias bata
ringan
d. Skim Coat Untuk pelapis dinding baru
e. Dll

 Menurut http://mortarindonesia.com/2018/04/11/berbagai-jenis-mortar-dan-
kegunaannya-untuk-konstruksi/
Semen instan atau mortar tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda
yang tinggal di wilayah perkotaan saat ini. Karena mortar sendiri sudah
sering digunakan sebagai pengganti semen konvensional bagi pemilik
rumah maupun para pengembang. Di sisi lain, beralihnya penggunaan bata
merah menjadi bata ringan pun membuat mortar semakin diminati.
Bicara mortar tentu tak perlu lagi dibahas soal keunggulannya
karena hal itu sudah dijabarkan pada artikel sebelumnya. Karena itu,
sekarang kami akan lebih membahas pada berbagai jenis dan kegunaan
mortar yang dapat digunakan untuk berbagai konstruksi, khususnya untuk
bangunan apartemen atau rumah.
Setidaknya ada 4 jenis mortar yang perlu Anda ketahui, seperti
semen mortar untuk perekat bata ringan, plesteran dinding, untuk acian,
dan pemasangan keramik. Berikut penjelasan lengkapnya.

 Thinbed Mortar/Perekat Bata Ringan


Mortar bata ringan biasa disebut oleh pekerja bangunan atau
mandor dengan lem hebel atau perekat bata ringan. Efisiensi penggunaan
mortar ini sangat tinggi dibanding semen konvensional. Karena biasanya
pekerja bangunan (kuli) cukup mengoles tipis mortar untuk bisa
merekatkan bata ringan. Berbeda dengan semen konvensional yang
biasanya harus tebal untuk bisa merekatkan bata merah.
Biasanya untuk kemasan 40 kilogram mortar sudah bisa dipakai
untuk 10-14 meter per segi dinding rumah.

 Plester Dinding
Lain hal dengan mortar perekat bata ringan yang khusus digunakan
untuk bata ringan, tapi tidak bisa kalau diaplikasikan untuk bata merah.
Kalau mortar jenis plester dinding ini bisa diaplikasikan untuk memplester
dinding bata ringan, bata merah, atau batako.
Penggunaan mortar juga lebih hemat karena cukup dicampur air
dan punya kualitas yang konsisten. Selain itu, untuk kemasan 50 kilogram
bisa dipakai untuk 2,5-3 meter per segi.

 Acian Instan
Mortar jenis ini sudah dikhususkan untuk menghaluskan
permukaan dinding. Keuntungan mengaci dengan mortar yaitu lebih cepat
kering, dinding lebih padat sehingga tidak akan menyerap zat cat sehingga
warna dinding nantinya bisa lebih terlihat, dan sangat minim retak rambut.
Keuntungan lainnya yaitu tak perlu lagi diplamir sehingga lebih hemat
biaya.

 Pemasang Keramik
Kalau ingin memasang keramik pada lantai atau pada dinding,
maka gunakan mortar khusus untuk pemasangan keramik. Dengan
menggunakan mortar, Anda akan meminimalisir rusaknya keramik karena
mudah terlepas atau terangkat karena panas (popping). Mortar untuk
pemasangan keramik ini memang sudah diformulasikan lebih kuat untuk
merekatkan keramik.

Jadi inilah 4 jenis mortar dan kegunaannya untuk konstruksi.


Selain keempat jenis di atas, sebetulnya masih banyak lagi jenis semen
mortar yang ada di pasaran, mulai dari mortar pemasangan keramik kolam,
antibocor atau water proofing, dan sebagainya.
Setiap mortar sudah dibedakan berdasarkan fungsi karena memang
sudah diformulasikan sesuai dengan kebutuhan dan standarisasi pabrik.
Sehingga Anda tak perlu khawatir adanya perbedaan kualitas di setiap sisi
rumah. Jadi, jangan sampai salah menggunakan mortar untuk pengerjaan
tertentu.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mortar


Semen instan dapat digunakan untuk membantu pekerjaan dalam pasangan
batu bata, pasangan keramik, pasangan granit, pengecoran, plesteran, sampai
pengacian. Tidak hanya untuk mendirikan suatu bangunan, material ini pun bisa
diandalkan untuk merenovasi bangunan terutama ketika Anda ingin memperbaiki
suatu struktur yang mengalami kerusakan. Pemakaian semen instan ini dinilai
lebih praktis ketimbang menggunakan semen biasa.
Ada beberapa zat aditif yang sengaja ditambahkan ke dalam adonan
pembentuk semen intan. Biasanya zat-zat aditif tersebut mempunyai sifat antara
lain tahan terhadap getaran, keretakan, tekanan, dan rembesan air. Sejumlah
produsen mortar juga kerap menambahkan abu vulkanik untuk meningkatkan
kekerasannya di dalam air, gerabah halus atau terakota, aluminium oksida, silikon
dioksida, dan bahan-bahan kimia lainnya. Dengan menambahkan bahan-bahan
kimia tadi, semen instan mempunyai karakteristik yang berbeda daripada semen
konvensional.
Berikut ini kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh semen instan, antara
lain :
1. Mudah dan Praktis Digunakan
Mortar sering disebut sebagai semen instan karena kemudahan dan
kepraktisan dalam penggunaannya. Anda sama sekali tidak membutuhkan
pasir untuk membuat adukan semen. Cukup tuangkan saja air dalam
jumlah tertentu ke dalam ember yang telah berisi mortar, lalu aduk supaya
tercampur rata. Kini adukan semen pun langsung siap untuk digunakan.

2. Menghemat Waktu dan Biaya


Walaupun secara kasar harga 1 sak semen instan lebih mahal
dibandingkan dengan harga 1 sak semen biasa, tetapi karena
pemakaiannya yang lebih efisien membuat Anda bisa menghemat
anggaran pembangunan, khususnya dalam mempersingkat waktu
pengerjaannya. Jika Anda menggunakan semen instan, Anda pun tidak
perlu membeli pasir lagi karena di dalam campuran semen instan tersebut
sudah terkandung pasir silika yang memiliki kualitas bagus.

3. Daya Rekat Lebih Baik


Semen instan juga mempunyai kemampuan merekatkan diri yang
lebih baik ketimbang semen biasa. Hal ini tidak terlepas dari terjaganya
mutu produk tersebut oleh tenaga yang ahli. Komposisi bahan penyusun
semen instan sudah dipertimbangkan dengan matang dan sesuai standar
yang berlaku. Sedangkan pembuatan adukan semen memakai semen biasa
kadang-kadang memiliki takaran yang tidak sesuai dan tidak homogen.
4. Kualitas dan Konsistensi Terjamin
Proses pembuatan semen instan di pabrik melewati serangkaian
tahap yang memiliki tingkat pengawasan yang tinggi. Bahan baku yang
dipakai benar-benar dipilih dari material yang mempunyai mutu terbaik.
Pun dalam pembuatannya dilakukan oleh mesin yang modern sehingga
terbentuk campuran yang homogen dan sesuai perencanaan. Hal ini lantas
membuat kualitas semen instan sangat terjamin. Begitu pula dengan
tingkat konsistensinya, antara suatu kemasan mortar dengan kemasan yang
lain memiliki mutu yang sama persis.

5. Gampang Disimpan dan Rapi


Semua produk semen instan telah dikemas dalam suatu sak yang
sama. Dengan begini, Anda pun dapat menyimpannya lebih gampang.
Masing-masing sak semen instan tersebut cukup diletakkan di atas suatu
alas supaya tidak tersentuh langsung oleh tanah. Lakukan penumpukan
secara wajar agar tidak menurunkan kualitas semen instan selam di gudang
penyimpanan.

Berikut Kekurangan Mortar :


1. Harganya Lebih Mahal
Seperti sudah menjadi sebuah aturan yang baku di pasar bahwa
suatu produk yang mempunyai kualitas lebih tinggi tentu dihargai lebih
mahal dibandingkan dengan produk sejenis lainnya. Sama halnya pula
dengan mortar. Rata-rata harga 1 sak semen instan lebih mahal daripada
harga 1 sak semen. Bahkan selisih dari kedua produk semen ini bisa
mencapai Rp10-20 ribu. Anda tinggal mengalikan saja berapa sak semen
instan yang dibutuhkan untuk mengetahui perbedaan anggaran dari
keduanya.
2. Distribusinya Kurang Merata
Di daerah-daerah perkotaan, Anda dapat menemukan produk
semen instan dengan sangat mudah. Berbeda halnya di daerah-daerah
pedesaan, jarang sekali toko bangunan yang menjual produk semen yang
satu ini. Alasannya karena harga semen instan lebih mahal dan tidak
banyak orang yang sudah mengetahui tentang mortar. Imbasnya mereka
yang tertarik menggunakan semen instan akan kesulitan mencarinya.

2.4 Pengaruh Perawatan Mortar Yang Direndam Dalam Air Mendidih


Terhadap Perkembangan Kuat Tekannya
Perawatan beton diperlukan untuk mencegah terjadinya evaporasi
berlebihan yang berdampak negatif terhadap beton. Sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap kuat tekan dari
beton yang dirawat di dalam air mendidih selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam dan 5
jam. Penelitian ini menyangkut pengaruh perawatan beton dengan melakukan
perendaman dalam air mendidih setelah beton selesai dicetak, sebagai alternatif
metode perawatan untuk mempercepat pencapaian kuat tekan beton. Adapun
penelitian dilakukan dengan menggunakan benda uji berukuran 5cm x 5cm x 5cm
adukan mortar perbandingan standar SNI 03-6825-2002.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan mesin tes tekan terhadap benda
uji sampai benda uji runtuh (beban maksimal). Pengujian tekan dilakukan pada
umur beton 1 hari, 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari untuk setiap variasi
lama perendaman dalam air mendidih. Terjadi peningkatan kuat tekan hingga
150% (19.33 Mpa) pada umur 1 hari dari beton yang direndam dalam air
mendidih dibandingkan beton dengan perawatan standar (12.87 Mpa). Besarnya
peningkatan kuat tekan tergantung dari lamanya perendaman dalam air mendidih.
Semakin lama proses perendaman semakin tinggi kenaikkan kuat tekannya pada
umur 1 hari. Tetapi pada umur 28 hari terjadi penurunan kuat tekan hingga 10%
(27.67 Mpa) dibandingkan perawatan standar (30.73 Mpa). Dimana semakin lama
proses perendaman dalam air mendidih maka semakin besar penurunan kuat tekan
terjadi, ini menunjukkan masih terjadi evaporasi berlebihan pada saat perawatan
beton yang mempengaruhi proses hidrasi semen.
2.5 Langkah-Langkah Prosedur Pekerjaan
 Bahan dan Alat :
Media dan alat bantu pembelajaran yang digunakan yaitu:
1. Kubus mortar ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm
2. Neraca, kapasitas 2000 gram dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh
3. Gelas ukur, dengan ketelitian 2 ml
Alat pengaduk, (ASTM C-305-65). Gambar no.2
4. Stop-watch, sendok perata, pengukur leleh.
5. Meja leleh (flow table, ASTM C-230-68)
6. Cetakan kubus 5 cm x 5 cm 5 cm, dan alat parameter
7. Mesin tekan, dengan ketelitian pembacaan 1%
8. Pasir Ottawa
9. Air suling lebih kurang 500 cm

 Prosedur Kerja :
Penyelidikan kekuatan tekan mortar semen
a. Masukan air pencampur berupa air suling sebanyak 30% dari berat semen
kedalam mangkokalat pengaduk
b. Timbanglah 500 gram semen dan masukan kedalam mangkok
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepalan (145+5) putaran per menit
(rpm) selama 30 detik
d. Masukan pasir ottawa sebanyak 1375 gram perlahan-lahan sambil
pengaduk dijalankan dengan kecepatan (145+5) putaran per menit (rpm)
dan jalankan selama 30 detik
e. Hentikan mesin pengaduk, naikan kecepatan pularan menjadi (285+10)
putaran per menit (rpm) dan jalankan selama 30 detik
f. Hentikan mesin pengaduk, segera bersithkan mortar yang menempel pada
pinggir mangkok selama 15 detik. Kemudian biarkan mortar selama 75
detik
g. Aduklah lagi mortar dengan kecepatan pengaduk (285+:10) putaran per
menit
h. Lakukan percobaan lelch dengan mengisikan mortar kedalam cincin yang
terletak diatas meja leleh, cincin diisi dalam 2 lapis, setiap lapis dipadatkan
sendok perata, angkatlah cincin dan getarkan meja leleh sebanyak 25 kali
selama 15 detik.
i. Ukurlah diameter leleh, sekurang kurangnya pada 4 tempat dan ambil
harga rata-rata. (diameter leleh harus antara 100-115% dari diameter
semula).
j. Apabila diameter leleh yang disyaratkan belum didapat, ulanglah
pekerjaan dari a sampai i dengan merubah kadar air.
k. Setelah diameter leleh yang disyaratkan didapat, mortar mortar dimasukan
kedalam mangkok dan diaduk dengan kecepatan pengaduk (285+-10)
putaran per menit (rpm) selama 15 detik.
l. 30 detik setelah selesai pengadukan, cetaklah mortar dengan cetakan
kubus 5cm x 5 cm x 5 cm cetakan diisi dalam 2 lapisan dimana setiap lapis
dipadatkan dengan menumbuk sebanyak 32 kali dalam 4 putar
Keseluruhan waktu yang dipergunakan untuk mencetak tidak boleh lebih
dari 2 menit.
m. Retakan permukaan mortar dengan sendok perata kemudian simpan diatas
"moist cabinet" selama 24 jam.
n. Bukalah cetakan dan rendamlah mortar dalam air bersih kemudian
periksalah kekuatan tekan mortar pada mesin tekan sesuai dengan umur
yang diinginkan, biasanya pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 Hari.

Kekuatan Tekan Mortar = kg/cm²


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Mortar adalah campuran sesmen, pasir dan air dengan proporsi tertentu
sebagai bahan perekat dalam pasangan batu bata pondasi batu kali dan
plasteran.
2) Pembuatan mortar dengan perbandingan semen dan pasir 1 : 3 maka kadar
air yang digunakan akan cukup besar, karena sulitnya antara semen dan
pasir untuk menyatu.
3) Ketika dikeringkan mortar dengan semen yang lebih banyak dari pasir
akanterlihat kasar
4) Semakin sedikit pasir yang digukana maka kadar airnya akan sedikit juga.
3.2 Saran
Untuk mencapai hasil yang diinginkan pada percobaan mendesain mortar,
diperlukan ketelitian dan bahan-bahan yang berkualitas dalam melakukan
percobaan. Selain itu akat yang digunakan harus bersih dan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan

3.3 Sumber
http://cementportland.blogspot.com/2010/05/mortar-sejarah-mortar.html
https://www.sentosamortar.com/definisi-mortar/
http://mortarindonesia.com/2018/04/11/berbagai-jenis-mortar-dan-
kegunaannya-untuk-konstruksi/
http://arafuru.com/material/5-kelebihan-dan-2-kekurangan-semen-instan-
mortar.html
http://ekasulastiams.blogspot.com/2015/12/laporan-pengetahuan-bahan-
tentang-mortar.html

Anda mungkin juga menyukai