BATU BATA
2 SUHIYATI
3 ROHATI
4 SITI AMINAH
Alamat: jl. Tinggar – Nyapah KM. 02 Ds. Cipete Kec. Curug Kota Serang – Bante
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang batu bata dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang batu bata dan
manfaatnya untuk masyarakat ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak
digunakan oleh masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah dan laju
perkembangan penduduk. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk
aplikasi Teknik sipil seperti dinding perumahan,Oleh karena itu,kebutuhan
terhadap batu bata dapat terpenuhi dengan menyediakan batu bata yang
memenuhi persyaratan teknis,mudah di dapat dan harga murah sehingga dapat
di jangkau Masyarakat.
Pada umumnya pembuatan batu bata merah dengan cara dibakar pada
suhu 800o C sehingga tidak dapat hancur bila direndam air, sedangkan
menggunakan sekam padi yang tidak terkendali atau menggunakan kayu bakar,
pembakarannya sehingga akan menimbulkan polusi udara melalui emisi CO2
yang ditimbulkannya serta mempersulit dan memperlama proses pembuatan
batu bata. Disamping itu, pembuatan batu bata merah dipengaruhi oleh kondisi
cuaca, karena pengeringan batu bata merah yang sudah dicetak mengandalkan
cahaya matahari, dan ketika terjadi musim hujan akan menyulitkan
pembuatannya sehingga produktifitas batu bata merah akan berkurang dan
sulit didapatkan. Sedangkan bahan dasar batu bata merah biasanya diambil
dari galian tanah sawah yang subur atau tanah liat, hal ini dapat merusak
lingkungan lokal disebabkan karena pertambangan tanah liat secara
B.TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari karakteristik mekanis dan fisis dari batu bata tanpa dibakar
dengan campuran limbah karbit dan abu sekam padi.
2. Mencari campuran yang memberikan hasil kuat tekan yang tinggi pada
perbandingan LK:ASP 1:1 dan 1:2.
C.MANFAAT PEROBAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Campuran limbah karbit dan abu sekam padi sebagai bahan pembuat batu
bata yang bermutu
BAB II
PEMBAHASAN
A.SEJARAH SINGKAT BATU BATA
Sejak zaman nenek moyang dulu pembuatan batu bata telah ada
walaupunsecara manual, dari situlah para warga mulai pempelajari dan
mengetahui tata cara pembuatan batu bata, mulai dari pencarian bahan
sampai proses pembakarannya. Meskipun secara manual kualitas batu bata
yang dihasilkan cukup bagusmengingat tanah yang digunakan untuk
pembuatan batu bata adalah tanah liat yangmempunyai susunan tanah yang
sangat kuat.Batu bata merupakan salah satu bahan dasar dalam membuat
tembok rumahatau bangunan lain yang banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Permintaan batu bata terus meningkat seiring dengan banyaknya
masyarakat yang inginmembangun maupun merenofasi rumahnya. Untuk itu,
pembuatan batu bata dapatmemberi peluang bisnis yang menjanjikan.
ALAT
A. GEROBAK
B. SEKOP
C. TALI BOFLANG
D. OVEN(TEMPAT PEMBKAR)
E. BAMBU(30)CM
F. FORON(TEMPAT CETAK)MEMILIKI LEBAR 7 CM DAN PANJANG 10 CM
2. BAHAN UTAMA
A. TANAH LIAT
B.SEKAM PADI
C.AIR
3.BAHAN PEMBUATAN
Bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan mencetak
tanah,mengeringkan dan membakarnya, akan tetapi diperlukan campuran supaya menjadi
bata dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan, tentu saja juga ada tanahyang
bagus tanpa bahan campuran tambahan yang dapat menjadikan bata bagus.Tanah atau kita
sebut tanah liat merupakan unsur utama yang membentuk bata kita,akan tetapi diperlukan
beberapa unsur tambahan diantaranya adalah:
A.PASIR
Jika hanya tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatanya maka setelah proses
pembakaran sangat mungkin ditemukan bata dengan susut ukuran yangsignifikan, selain itu
juga menyebabkan bata melengkung dan juga retak. Nahkarena retak, varisi ukuran yang
besar, juga bentuk bata yang melengkungmerupakan salah satu kejelekan bata merah atau
kejelekan batu bata, maka ketikaanda mau memilih bata merah hindari kejelekean tadi dan
kalau mau tahu salahsau penyebabnya adalah kurangnya pasir dalam prorses pembuatan
bata. Tetapi perlu diingat bahwa terlalu banyak pasir akan menyebabkan bata anda
menjadigetas dan lemah, ini juga harus dihindari.
B.KAPUR
Dalam campuran bata merah yang baik perlu mengandung kapur dalam jumlahtertentu
dimana kapur ini berfungsi untuk membantu pelelehan butir-butir pasir dan membantu
mengikat butir-butir tanah. Dengan adanya kapur ini akandihasilkan bata dengan kekuatan
yang baik dan bata yang halus. Kapur sebagaicampuran dalam membuat bata haruslah
berupa serbuk, jika berupa butiran atau bongkahan yang terjadi adalah ketika pembakaran
kapur akan menjadi kapur tohor (CaO), yang mana kapur tohor ini jika terkena air akan
bereaksi danmengembang, pengembangan kapur tohor dalam bata ini akan menyebabkan
batamenjadi retak.
1. TAHAP PENGHALUSAN
Tanah merah yang sudah ada diangkat kemudian dimasukan ke
dalamwadah yang telah disediakan, sebelum dimasukan wadah
tersebut diisidengan air terlebih dahulu, selanjutnya tanah
dimasukan dan diinjak-injak sampai halus.
2. TAHAP PERCETAKAN
Tanah Merah yang sudah dihaluskan sehingga membentuk tanah
liat,setelah itu dimasukan kedalam tempat pencetakan (Forong) yang
berukuran panjang 10cm dan Lebar 7cm. Setelah dimasukan kedalam
cetakan dan di padatkan dengan cara menakan dengan menggunakan
tangan, rapikan permukaan corong menggunakan bambu, setelah itu
dibagi menjagi tiga bagian dengan cara dipotong dengan
menggunakan benang boflang.Selanjutnya keluarkan dari cetakan ke
tempat yang telah disediakan.Selanjutnya dikeringkan dengan cara
menyusun batubata yang diberi sedikit jarak agar angin dapat masuk.
Proses pengeringan juga bergantung dari cuaca.Pengeringan
dilakukan dengan cara menyusun bata dengan diberi cela.
3. TAHAP PEMBAKARAN
Pembakaran batu bata berlangsung di oven yang terbuat dari
batu bata yang direkatkan menggunakan tanah liat itu sendiri.
Pembakaranmenggunakan kayu yang keras seperti : kayu mangga,
kenari, linggua dankayu yang keras lainnya. Proses pembakaran
berlangsung selama 2 hari, yaitu2 siang dan 2 malam. Apabila tinggi
tempat pembakaran kurang dari 4 meter bisa menampung 6000
bata. selanjutnya bata yang telah diuapkan hinggatemperatur suhu
naik/tinggi, setelah itu didinginkan dan dikeluarkan melewati pintu
Oven yang berada di samping.
2.UKURAN STANDAR
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
2. Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada
permukaan bata, jika goresan dengan kuku itu menimbulkan bekas
goresanmaka kekerasan bata anda kurang baik. Nah yang ini mudah kan bisa
andalakukan sendiri.
4.Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudianmemukulkanya satu
dengan yang lainya dengan pukulan tidak terlalu keras.Bata yang baik akan
mengeluarkan bunyi yang nyaring. Uji bunyi inimerupakan salah satu
parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu saja bata akan berbeda jika
dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik diatidak akan mngeluarkan
bunyi yang nyaring.
5.Uji kandungan garam
Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagiantubuh bata
kedalam air, air akan terserap bata sampai ke bagian bata yangtidak direndam.
Selama proses penyerapan air inilah garam-garam yangterkandung bata akan
terlarut ke aatas ke bagian yang tidak direndam air. Nahgaram-garam pada bata
ini berupa bercak-bercak putih. Bata dikatakan baik jika bercak-bercak putih
yang menutup permukaan bata kurang dari 50%.Bata dengan kandungan garam
yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan
mortar pengisi, dimana dengan terganggunyalekatan antara bata dan mortar
pengisi akan menurunkan kualitas bata.
BAB III
PENUTUP
KEIMPULAN
1. Penggunaan mesin spiral mempermudah pengrajin batu
bata dalam mengolahtanah dalam jumlah yang banyak dalam
waktu yang singkat.
2. Pembuatan batu bata secara manual biasanya
menghasilkan batu bata yang lebih padat dan lebih kuat.
3. Batu bata yang disusun zigzag memudahkan pengeringan
karena sirkulasi udarayang masuk lancar.
4. Penambahan abu sekam padi dengan persentase
komposisi 5% sampai 15%dapat mempengaruhi sifat mekanik
batu bata yaitu menurunkan porositas dnasusut bakar serta
meningkatkan kuat tekan batu bata. Sedangkan lama
pembakaran batu bata juga berpengaruh terhadap sifat
mekanik batu bata yaituuntuk poeositas, semakin lama
pembakaran maka daoat menurunkan porositas batu bata.
Pada susut bakar, semakin singkat lama pembakaran maka
daoatmenurunkan susut bakar batu bata. Pada kuat tekan,
semakin lama pembakaranmaka dapat menaikkan kuat tekan
batu bata.
SARAN
1.Belilah bata yang berasal dari daerah yang sudah
terkenal baik tanahnya.
2.Wslsupun bsts yang di gunakan dalam jumlah ribuan,
tidak ada salahnya dilakukan pengujian tanah untuk
mengetahui kandungan atau komposisi di dalamnya.
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.TUJUAN PERCOBAAN
C.MANFAAT PERCOBAAN
BAB II PEMBAHASAN
A.SEJARAH SINGKAT BATU BATA
B.FUNGSI BATU BATA
C.ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN BATU BATA
D.MEMILIH TANAH YANG TEPAT
E.PROSES PEMBUAAN BATU BATA
F.KEUNGGULAN BATU BATA
G.KEKURANGAN BATU BATA
H.SYARAT SYARAT BATU BATA
I.PENGUJIAN BATU BATA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R. K. 2012. Pengertian Rumah Fungsi dan Syarat Rumah Tinggal Sederhana/
Tak Bertingkat. Jakarta
Amin, M. 2002. Inovasi Meterial Pada Pembuatan Bata Merah Tanpa Dibakar
Untuk Kemakmuran Industri Kerakyatan
Anggraini, Made dkk. 2015. Perilaku Tekan Dan Lenutr Dinding Pasangan Batako
Tanpa Plesteran Dengan Plesteran Dan Dengan Perkuatan Wiremesh. Jurnal
Spektran, Universitas Udaya Denpasar, Vol. 3 No.2
Anonim. SII 0021-78. Mutu Dan Cara Uji Bata Merah Pejal. Jakarta: Departemen
Perindustrian
Anonim, (2002). Standart Tes Method For Diagonal Tension (Shear) in Masonry
Assemblages, ASTM E519-02: United States
Philadelphia.
Fianli, C., Priatmojo, G., (2011). Konstruksi Dinding. Diploma Desain Arsitektur.
Universitas Diponegoro. Semarang.
2.HASIL PENGOLAHAN
BATU BATA