Disusun Oleh:
ELIAS TIDUNG
XII IPS 1
Judul karya ilmiah ini adalah “PROSES PEMBUATAN BATAKO DALAM USAHA
MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA DI DESA UMAUTA”. Masalah yang ingin
dikaji secara mendalam dalam penelitian ini yakni bagaimana proses pembuatan batako dalam
usaha meningkatkan ekonomi keluarga di Desa Umauta.
Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui proses – proses pebuatan batako di Desa
Umauta. Manfaat penelitian ini yakni Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat yang akan memproduksi batako yang relatif lebih baik dibandingkan dengan batako
yang beredar di pasaran saat ini dan sebagai langkah awal untuk menciptakan sebuah peluang
usaha bagi masyarakat.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah kualitatif. Populasi dari penelitian
ini adalah pengusaha batu bata yang berada di Kecamatan Bola dengan jumlah Sembilan (9)
pengusaha. Sampel yang diambil dari penelitian ini ialah usaha pembuatan bata di Dusun
Umauta, RT 03/RW 02, Desa Umauta, Kecamatan Bola dengan jumlah satu (1) pengusaha.
Teknik pengolahan data meliputi observasi dan wawancara.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagaimana proses pembuatan batako dalam usaha
meningkatkan ekonomi keluarga di Desa Umauta
LEMBAR PERSETUJUAN
NIS/NISN : 0041983827
Kelas/Semester : XII/IV
Mengetahui/Mengesahkan
Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
dari lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Bola.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Andreas Korsini, S.Pd, selaku kepala SMA Negeri 1 Bola yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
2. Apolonarius Dari Saka S.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu
tenaga dan pikiran dalam membimbing tulisan selama menyusun karya tulis ini.
3. Kedua orang tua yang selama ini telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga
penyusunan karya tulis ini berjalan dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Batako
2.2 Klasifikasi Dan Persyaratan Batako
2.3 Manfaat Batako
2.4 Material Penyusun Dinding Pasangan Batako
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
3.2 Populasi Dan Sampel
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.4 Metode Analisis Data
3.5 Persiapan Penelitian
3.6 Pelaksanaan Penelitian
3.7 Penyajian Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
3. Syarat Fisis
Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang bata beton untuk pasangan dinding.
Syarat – syarat fisis harus sesuai dengan tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Syarat – syarat fisis pada beton
TINGKAT MUTU TINGKAT MUTU
BATA BETON PAJAL BATA BETON
SYARAT FISIS SATUAN BERLUBANG
I II III IV I II III IV
Kuat tekan bruto rata Kg/cm2 100 70 40 25 70 50 35 20
– rata minimal
Kuat tekan bruto Kg/cm2 90 65 35 21 65 45 30 17
satuan benda uji
minimal
Penyerapan air rata – % 23 35 - - 25 35 - -
rata maksimal
(Sumber, SNI 03-0349-1989)
2.2.3 Keuntungan Dan Kerugian Batako
Berdasarkan kriterianya batako memiliki beberapa keuntungan dan kerugian
dalam penggunaanya, keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan batako adalah
sebagai berikut:
a. Penggunaan batako sebagai bahan pasangan dinding lebih sedikit untuk pekerjaan
pasangan dinding per m2 nya disbanding dengan penggunaan bata merah.
b. Proses pembuatannya mudah dan dapat dicetak dengan ukuran yang sama.
c. Ukuran batako yang besar, membuat waktu dan biaya pemasangannya lebih
sedikit.
d. Jika pekerjaan pemasangannya rapi, dinding batako tidak perlu diplester.
e. Batako yang berlubang dapat dijadikan isolasi udara.
f. Batako lebih mudah untuk dipotong.
Sedangkan kerugian pemakaian batako sebagai berikut:
a) Waktu membuat batako sebelum pemakaiannya cukup lama, karena proses
pengerasannya membutuhkan waktu 3 minggu
b) Bila diinginkan lebih cepat mengeras perlu ditambah dengan semen, sehinnga
menambah biaya pembuatan.
c) Pada pengangkutan, resiko batako pecah cukup besar karena proses
pengerasannya cukup lama dan ukurannya cukup besar.
2.4.2 Mortar
Menurut SNI 03-6825-2002, mortar didefinisikan sebagai campuran material
yang terdiri dari agregat halus (pasir), air dan semen Portland dengan komposisi
tertentu. Mortar sering juga disebut adukan pasangan tembok, siar dan spesi, yang
umum digunakan untuk merekatkan pasangan bata, pasangan batako, merekatkan antar
agregat, plesteran pada dinding dan lain sebagainya.
2.4.3 Air
Air merupakan dasar yang sangat penting dalam proses pembuatan beton dan
mortar. Air pada campuran berfungsi sebagai media untuk mengaktifkan pada reaksi
semen, pasir, dan kerikil agar saling menyatu. Persyaratan air yang digunakan sebagai
bahan konstruksi menurut PUBI 1982 adalah sebagai berikut:
a. Air yang digunakan merupakan air bersih.
b. Tidak engandung benda – benda bersupansi lebih lebih dari 2 gram atau liter.
c. Tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lain yang kasat mata.
d. Tidak mengandung yang tidak berlarut dan merusak campuran lebih dari 15
gram/liter.