puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul uji serat air menggunakan batako dan
campuran serat ijuk, tebu dan kelapa
Terima kasih saya ucapkan [bapak/ibu] yang telah membantu kami vaitu secara moral
maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
Allhamdulillah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan pengujian bahan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa , maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan pengujian bahan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermamfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
Kesimpulan......................................................................................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
Batako adalah antara campuran semen, agregat, dan air dengan atau bahan tambahan.
Batako yang dihasilkan oleh industry kecil pada umumnya adalah batako ppadat. Batako tersebut
dilihat secara langsung menunjukan kualiatas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus.
Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat.
Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya
hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan
cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang
dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal merendam panas dan suara. Semakin
banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari produksi bata tanah liat karena tidak
harus membakar.
3
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batako berasal dari campuran semen, agregat, dan airu atau dengan campuran lainnya.
Batako yang dihasilkan oleh produksi industry kecil pada umumnya adalah batako padat. Batako
tersebut dilihat secara langsung menunjukan kualitas yang cukup baik dengan permukaan dan
mulus. Dari hasil peninjauan dilapangan menunjukan adanya perbedaan hasil yang dicapai antara
industry kecil dan industri rumah tangga dalam hal jumlah batako yang dihasilkan dalam zak
semen. Batako yang dihasilkan oleh industry kecil bervariasi antara 60-120 buah sedang an pada
industry rumah tangga bervariasi antara 60-80 buah batako. Denagan adanya perbedaan jumlah
batako yang dihasilkan dalam satu zak semen akan memberiakn perbedaan kuat tekan yang mana
jumlah batako yang dihasilkan lebih banyak memiliki nilai kuat tekan yang lebih kecil
dibandingkan jumlah batako yang dihasilkan lebih sedikit.
Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton
padat. Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, berat
hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan
cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan bau bata. Dinding yang dibuat
dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak
produksi beton semakin ramah lingkungan dari produksi tanah liat karena tidak harus membakar.
Batako dapat dilihat dari segi pembuatannya dibagi memjadi 3 yaitu:
5
Batako press dibuat dari campuran semen dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat
secara manual (menggunakan tangan ) da nada juga yang menggunakan mesin.
Perbedaannya dapat dilihat dari pada kepadatan dan permukaan batakonya. Umumnya
memiliki panjang 36-40 cm dan tinggi 18-20 cm. terdapat lubang dibagian sisinya untuk
pengikat ketika dipasang. Lubang tersebut berjumlah tiga atau dua.
3. Batako Ringan/Hebel
Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur, semen dan bahan lainnya yang
dikatagorikan sebagai bahan untuk beton ringan.
Batako dikalasifikasikan menjadi dua golongan yaitu batakonormal dan batako ringan.
Batako normal tergolong batako yang memiliki densitas sekitar 2200-2400 kg/m3 dan
kekuatannya tergantung komposisi pencampuran beton (mix design). Sedangakan untuk beton
ringan adalah auatu beton yang densitasnya < 1800 kg/m3, begitu juga kekuatannya biasanya
disesuaikan pada penggunaan dan pencampuran bahan baku( mix design). Jenis batako ringan
ada dua jenis yaitu: Batako ringan berpori (aerated concrete) dan batako ringan non aerated.
Batako ringan berpori adalah beton yang dibuat sehingga banyak terdapat pori-pori, beton
semacam diproduksi dengan bahan batu dari campuran semen, pasir, gypsum, CaCO3 dan katalis
aluminium. Dengan adanya kalasis Al selama menjadi reaksi hidrasi semen akan menimbulkan
panas sehingga timbul gelembung-gelembung yang menghasilkan gas yang dihasilkan pori-pori
yang membuat batako semakin ringan. Berbeda dengan batako non aerated, pada beton ini akan
menjadi ringan dalam pembuatannya ditambahkan agregat ringan. Banyak kemungkinan agregat
ringan yang digunakan antara lain batu apung (pumice), perlit, serat sistesis, slag baja dan lain-
lain. Pembuatan batako ringan berpori tentunya jauh lebih mahal karena menggunakan bahan-
bahan kimia tambahan dan mekanisme pengontrolan reaksi cukup sulit.
6
2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Batako
A. Alat
Berikut ini adalah alat yang digunakan dalam pembuatan batako yaitu:
Cetakan batako
Secop semen
7
Ember
Ember adalah wadah atau suatu tempat dimana yang biasanya berbentuk silinder kedap
air, silinder vertical, atau kerucut terpotong atau persegi, dengan bagian atas terbuka dan
dasar datar, dipasang pada pegangan berbentuk setengah lingkaran yang disebut bail atau
pengan ember. Ember biasanya merupakan wadah terbuka.
Triplek
8
Penggaris
Gunting
Gunting adalah alat pemotong yang digunakan dengan tangan. Gunting juga digunakan
untuk bahan yang tipis, seperti kertas, tekstil, tali dan lainnya.
9
Timbangan
B. Bahan
Semen
10
Limbah marmer
Pasir
2.3 pasir
Pasir merupakan bahan pengisi yang digunakan dengan semen untuk membuat adukan,
selain itu juga pasir berpengaruh terhadap sifat tahan susut, keretakan dan kekerasan pada
batako atau prodak bahan bangunan campuran semen lainnya.
Serat ijuk
11
Serat kelapa
Serat tebu
Air
12
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan,
harus berupa iar bersih dan tidak mengandung bahan yang dapat menurunkan kualitas
batako
2.3 proses pembuatan batako dengan menggunakan serat ijuk, kelapa dan
tebu
A. Langkah kerja:
13
B. Dokumentasi
Gambar 3.5
Gambar 3.1 Gambar 3.3
adonan yang sudah
proses pencampuran pasir campuran adonan dengan
jadi
dan limbah marmer air
Gambar 3.6
Gambar 3.2 Gambar 3.4 proses
proses pencampuran proses menunggu pencampuran serat
semen dengan adonan adonan jadi ijuk dengan adonan
pasir dan limbah marmer
Gambar 3.7
14
proses pencetakan adonan dengan Gambar 3.12
batako dengan serat kelapa proses
serat ijuk pencampuran
adonan dengan
serat tebu
Gambar 3.10
proses pencetakan
batako dengan
serat kelapa Gambar 3.13
Gambar 3.8
proses pencetakan
batoko dengan
adonan serat tebu
serat ijuk
Gambar 3.11
batako dengan
serat kelapa
Gambar 3.14
batako dengan
serat tebu
Gambar 3. proses
pencampuran
15
B. table data benda uji
1. Pada batako dengan bahan uji serat ijuk diperoleh berat awal yaitu 3.000
gram dan setelah direndam mengalami penambahan berat menjadi 3.400
gram, jadi disini diperoleh penambahan yaitu 4.00 gram,
2. Pada batako dengan bahan uji serat kelapa diperoleh berat awal yaitu 3.000
gram dan setelah direndam mengalami penambahan berat menjadi 3.400
gram, jadi disini diperoleh penambahan berat yaitu 4.00 gram,
3. Pada batako dengan bahan uji serat tebu diperoleh berat awal yaitu 2.700
gram dan setelah direndam mengalami penambahan berat menjadi 3.200
gram, jadi disini diperoleh penambahan berat yaitu 5.00 gram.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpuan
Dari hasil penelitian yang kami peroleh kami dapat menyimpulkan bahwasannya serat tebulah
yang memiliki daya serap air yang tinggi berkisaran 5.00 gram dibandingkan dengan serat ijuk
dan kelapa berkisar 4.00. dilihat dari penambahan berat batako setelah direndam selama 1 hari
hasil.
17
18