Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul uji serat air menggunakan batako dan
campuran serat ijuk, tebu dan kelapa

Terima kasih saya ucapkan [bapak/ibu] yang telah membantu kami vaitu secara moral
maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
Allhamdulillah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan pengujian bahan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa , maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan pengujian bahan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermamfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

(tapak tuan 18 mei 2022)

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 3

1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5

2.1 Definisi dan Penggolongan Batako............................................................................ 5

2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Batako........................................................................... 7

2.3 Proses Pembuatan Batako.......................................................................................... 13

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 17

Kesimpulan......................................................................................................................... 17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batako merupakan bahan/material bangunan yang paling banyak digunakan khususnya


batako termasuk dalam jenis beton. Hanya saja masyarakat Indonesia lebih familiar dengan
sebutan batako. Penggunaan beton sebagai material bangunan saat ini sudah sangat umum dan
telah dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat diproduksi
dengan tangan dan mesin. Penggunaan khususnya beton ditentukan oleh ukuran dan mutunya.
Salah satu jenis beton yang familiar dakalangan masyarakat adalah batako.

Batako adalah antara campuran semen, agregat, dan air dengan atau bahan tambahan.
Batako yang dihasilkan oleh industry kecil pada umumnya adalah batako ppadat. Batako tersebut
dilihat secara langsung menunjukan kualiatas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus.
Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat.
Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya
hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan
cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang
dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal merendam panas dan suara. Semakin
banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari produksi bata tanah liat karena tidak
harus membakar.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana definisi dan penggolongan batako secara umum?


b. Apa saja dan bahan pembuatan batako ?
c. Bagaimana cara pembuatan batu batako dengan campuran serat ijuk, kelapa, dan tebu ?
d. Bagaimana daya penyerapan air pada objek batako ?

3
1.3 Tujuan

a. Untuk menegtahui definisi dan penggolongan batako secara umum


b. Untuk mengetahui alat dan bahan pembuatan batako
c. Untuk mengetahui cara pembuatan batu batako dengan campuran serat ijuk, kelapa dan
tebu
d. Untuk mengetahui daya penyerapan air pada objek batako.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan penggolongan batako

Batako berasal dari campuran semen, agregat, dan airu atau dengan campuran lainnya.
Batako yang dihasilkan oleh produksi industry kecil pada umumnya adalah batako padat. Batako
tersebut dilihat secara langsung menunjukan kualitas yang cukup baik dengan permukaan dan
mulus. Dari hasil peninjauan dilapangan menunjukan adanya perbedaan hasil yang dicapai antara
industry kecil dan industri rumah tangga dalam hal jumlah batako yang dihasilkan dalam zak
semen. Batako yang dihasilkan oleh industry kecil bervariasi antara 60-120 buah sedang an pada
industry rumah tangga bervariasi antara 60-80 buah batako. Denagan adanya perbedaan jumlah
batako yang dihasilkan dalam satu zak semen akan memberiakn perbedaan kuat tekan yang mana
jumlah batako yang dihasilkan lebih banyak memiliki nilai kuat tekan yang lebih kecil
dibandingkan jumlah batako yang dihasilkan lebih sedikit.

Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton
padat. Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, berat
hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan
cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan bau bata. Dinding yang dibuat
dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak
produksi beton semakin ramah lingkungan dari produksi tanah liat karena tidak harus membakar.
Batako dapat dilihat dari segi pembuatannya dibagi memjadi 3 yaitu:

1. Batako Trass atau Putih


Bahan utama yang dipakai adalah kapur, trass kemudian dicampur dengan air. Karena itu
ada yang menanakan batako jenis ini dengan sebutan batu cetak kapur trass. Sedangakan
trass adalah salah satu jenis tanah yang asalnya dari gunung berapi yang mengalami
pelapukan.
2. Batako Semen/Press

5
Batako press dibuat dari campuran semen dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat
secara manual (menggunakan tangan ) da nada juga yang menggunakan mesin.
Perbedaannya dapat dilihat dari pada kepadatan dan permukaan batakonya. Umumnya
memiliki panjang 36-40 cm dan tinggi 18-20 cm. terdapat lubang dibagian sisinya untuk
pengikat ketika dipasang. Lubang tersebut berjumlah tiga atau dua.

3. Batako Ringan/Hebel
Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur, semen dan bahan lainnya yang
dikatagorikan sebagai bahan untuk beton ringan.

Batako dikalasifikasikan menjadi dua golongan yaitu batakonormal dan batako ringan.
Batako normal tergolong batako yang memiliki densitas sekitar 2200-2400 kg/m3 dan
kekuatannya tergantung komposisi pencampuran beton (mix design). Sedangakan untuk beton
ringan adalah auatu beton yang densitasnya < 1800 kg/m3, begitu juga kekuatannya biasanya
disesuaikan pada penggunaan dan pencampuran bahan baku( mix design). Jenis batako ringan
ada dua jenis yaitu: Batako ringan berpori (aerated concrete) dan batako ringan non aerated.

Batako ringan berpori adalah beton yang dibuat sehingga banyak terdapat pori-pori, beton
semacam diproduksi dengan bahan batu dari campuran semen, pasir, gypsum, CaCO3 dan katalis
aluminium. Dengan adanya kalasis Al selama menjadi reaksi hidrasi semen akan menimbulkan
panas sehingga timbul gelembung-gelembung yang menghasilkan gas yang dihasilkan pori-pori
yang membuat batako semakin ringan. Berbeda dengan batako non aerated, pada beton ini akan
menjadi ringan dalam pembuatannya ditambahkan agregat ringan. Banyak kemungkinan agregat
ringan yang digunakan antara lain batu apung (pumice), perlit, serat sistesis, slag baja dan lain-
lain. Pembuatan batako ringan berpori tentunya jauh lebih mahal karena menggunakan bahan-
bahan kimia tambahan dan mekanisme pengontrolan reaksi cukup sulit.

6
2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Batako

A. Alat

Berikut ini adalah alat yang digunakan dalam pembuatan batako yaitu:

 Cetakan batako

Gambar 1.1 cetakan batako


Cetakan batako adalah wadah pertama yang digunakan setelah proses pemcampuran
adonan batako
Cetakan batako yang kami pergunakan disini berukuran 23x7x10

 Secop semen

Gambar 1.2 scop semen


Sekop semen atau cetok adalah alat utama tukang batu berupa sendok adukan
yang terbuat dari lempengan logam dan kayu sebagai pegangan, cetok sering
digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata, cor beton, plaster dan lain
sebagainya.

7
 Ember

Gambar 1.3 ember

Ember adalah wadah atau suatu tempat dimana yang biasanya berbentuk silinder kedap
air, silinder vertical, atau kerucut terpotong atau persegi, dengan bagian atas terbuka dan
dasar datar, dipasang pada pegangan berbentuk setengah lingkaran yang disebut bail atau
pengan ember. Ember biasanya merupakan wadah terbuka.

 Triplek

Gambar 1.4 triplek


Kayu lapis yang bias any disebut triplek adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari
lapisan kayu yang direkatkan besama-sama.

8
 Penggaris

Gambar 1.7 penggaris


Pengaris atau mistar adalah sebuah alat ukur dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus.

 Gunting

Gambar 1.5 gunting

Gunting adalah alat pemotong yang digunakan dengan tangan. Gunting juga digunakan
untuk bahan yang tipis, seperti kertas, tekstil, tali dan lainnya.

9
 Timbangan

Gambar 1.6 timbangan


Timbangan atau neraca adalah alat yang dipakai dalam melakukan pengukuran massa
atau benda.

B. Bahan

Berikut ini adalah bahan dari proses pembuatan batako yaitu:

 Semen

Gambar 2.1 semen


Semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesive dan sifat kohesif yang digunakan
sebagai bahan pengikat (bonding material) yang dipakai bersama dengan batu krikil, pasir
dan air.

10
 Limbah marmer

2.2 limbah marmer


Limbah batu marmer adalah limbah yang dihasilkan pada saat proses pengolahan batu
marmer yang tidak dimanfaatkan.

 Pasir

2.3 pasir
Pasir merupakan bahan pengisi yang digunakan dengan semen untuk membuat adukan,
selain itu juga pasir berpengaruh terhadap sifat tahan susut, keretakan dan kekerasan pada
batako atau prodak bahan bangunan campuran semen lainnya.

 Serat ijuk

2.4 serat ijuk


Serat ijuk adalah serat alami yang diperoleh dari pohon aren, dan dapat terdegradasi
secara alami serta harganya lebih murah dibandingkan serat sintetis.

11
 Serat kelapa

2.5 serat kelapa


Serat kelapa atau sabut merupakan bagian mesokarp yang berupa serat- serat kasar
kelapa.

 Serat tebu

Gambar 1.6 serat tebu


Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin.

 Air

Gambar 2.7 air

12
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan,
harus berupa iar bersih dan tidak mengandung bahan yang dapat menurunkan kualitas
batako

2.3 proses pembuatan batako dengan menggunakan serat ijuk, kelapa dan
tebu

A. Langkah kerja:

Berikut ini adalah langkah kerja dalam pembuatan batako yaitu:

1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu,


2. Ukurlah dimensi cetakan batako, disini kami menggunakan ukuran (23x7x10) cm,
3. Ambilah serat pada masing-masing bahan menjadi serat halus, disini kami memiliki
ukuran panjang 3-4 cm,
4. Kemudian timbanglah masing-masing bahan,
5. Kemudian campurkan bahan satu persatu, pada tahap ini kami mencampurkan pasir
dengan limbah marmer terlebih dahulu hingga merata dan selanjutnya campur dengan
semen aduk hingga merata kembali, setelah sudah merata tuangkan air sedikit demi
sedikit, tunggu adonan siap untuk dicetak dan dimasukkan serat ijuk (begitu seterusnya
hingga serat yang akan diuji sudah tercampur semuanya,
6. Jika adonan telah selesai kemudian masukkan adonan tersebut kedalam cetakan,
7. Setelah itu lepaskan batako dari cetakan secara perlahan dan tunggu hingga kering,
8. Setalah benda uji kering, kemudian timbangan benda uji menggunakan timbangan,
9. Setalah itu rendamlah benda uji selama 1 hari untuk mengetahui daya serap airnya,
10. Catatlah berapa berat awl (sebelumdirendah) dan berat akhir (sesudah direndam).

13
B. Dokumentasi

Gambar 3.5
Gambar 3.1 Gambar 3.3
adonan yang sudah
proses pencampuran pasir campuran adonan dengan
jadi
dan limbah marmer air

Gambar 3.6
Gambar 3.2 Gambar 3.4 proses
proses pencampuran proses menunggu pencampuran serat
semen dengan adonan adonan jadi ijuk dengan adonan
pasir dan limbah marmer

Gambar 3.7

14
proses pencetakan adonan dengan Gambar 3.12
batako dengan serat kelapa proses
serat ijuk pencampuran
adonan dengan
serat tebu

Gambar 3.10
proses pencetakan
batako dengan
serat kelapa Gambar 3.13
Gambar 3.8
proses pencetakan
batoko dengan
adonan serat tebu
serat ijuk

Gambar 3.11
batako dengan
serat kelapa

Gambar 3.14
batako dengan
serat tebu

Gambar 3. proses
pencampuran

15
B. table data benda uji

NO NAMA BAHAN KOMPOSISI BERAT AWAL BERAT AKHIR


1 SERAT IJUK 100 Gram 3.000 Gram 3.400 Gram
2 SERAT KELAPA 100 Gram 3.000 Gram 3.400 Gram
3 SERAT TEBU 100 Gram 2.700 Gram 3.200 Gram

Berdasarkan table diatas diperoleh hasil yitu:

1. Pada batako dengan bahan uji serat ijuk diperoleh berat awal yaitu 3.000
gram dan setelah direndam mengalami penambahan berat menjadi 3.400
gram, jadi disini diperoleh penambahan yaitu 4.00 gram,
2. Pada batako dengan bahan uji serat kelapa diperoleh berat awal yaitu 3.000
gram dan setelah direndam mengalami penambahan berat menjadi 3.400
gram, jadi disini diperoleh penambahan berat yaitu 4.00 gram,
3. Pada batako dengan bahan uji serat tebu diperoleh berat awal yaitu 2.700
gram dan setelah direndam mengalami penambahan berat menjadi 3.200
gram, jadi disini diperoleh penambahan berat yaitu 5.00 gram.

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpuan

Dari hasil penelitian yang kami peroleh kami dapat menyimpulkan bahwasannya serat tebulah
yang memiliki daya serap air yang tinggi berkisaran 5.00 gram dibandingkan dengan serat ijuk
dan kelapa berkisar 4.00. dilihat dari penambahan berat batako setelah direndam selama 1 hari
hasil.

17
18

Anda mungkin juga menyukai