Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

POLYMER DAN KOMPOSIT

“PEMANFAATAN SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN


PENGUAT PADA BATU BATA”

Oleh:

ANUGRAH DIMASTI
F1C020023

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan batu bata untuk pembuatan dinding sekarang sudah sangat terkenal di
masyarakat Indonesia,terlebih lagi batu bata memiliki nilai estetik tersendiri di zaman
sekarang. Material pembuatan batu bata yang mudah didapat sekarang ini seperti tanah liat dan
air dapat menjadi nilai tambah untuk pembuatan batu bata di lapangan. Sifat yang mudah di
bentuk, memiliki ukuran dimensi yang lebih kecil daripada batako sehingga memudahkan
dalam pembuatan dinding. Mengingat batu bata memiliki banyak keuntungan dalam membuat
pekerjaan dinding menjadi lebih cepat selesai, batu bata juga memiliki kelemahan yang
signifikan dan berpengaruh dalam konstruksi, yakni batu bata memiliki kuat tekan , kuat lentur
dan penyerapan yang tidak terlalu kuat.

Pulau Lombok memiliki produksi sabut kelapa yang cukup besar terutama di daerah pesisir
pantai. Namun pemanfaatannya belum maksimal, oleh karena itu pemanfaatan sabut kelapa
dalam campuran batu bata bisa menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan nilai tambah
sabut kelapa.

Penggunaan sabut kelapa dalam campuran batu bata dapat meningkatkan kuat lentur batu
bata dimana serat sabut kelapa dapat menjadi pengikat yang mencegah terjadinya retak
langsung pada saat batu bata diberi beban.

Komposit adalah suatu material yang dibentuk dari kombinasi dua atau lebih material yang
sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda dimana satu material sebagai pengisi
(Matrix) dan lainnya sebagai fasa penguat (Reinforcement). Komposit biasanya tersusun dari
dua bahan dasar yaitu serat dan matrik. Dalam kombinasi tersebut, material penyusun komposit
tetap mempertahankan identitasnya masing – masing, hal ini disebabkan material – material
tersebut tidak saling melarutkan atau bercampur secara sempurna. Kombinasi dari material –
material penyusunnya tersebut menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik.

1
1.2 Rumusan Masalah

- Apakah serat sabut kelapa dapat menjadi bahan penguat batu bata,bagaimana prosesnya?

- Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan serat sabut kelapa sebagai bahan
penguat batu bata?

1.3 Tujuan

- Untuk mengetahui bahwa serat sabut kelapa bisa menjadi bahan penguat batu bata dan
mengetahui bagaimana proses pembuatan serat sabut kelapa menjadi penguat batu bata.

- Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan serat sabut kelapa
menjadi bahan penguat batu bata.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Serat Sabut Kelapa

Serat sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia dikenal sebagai Coco Fiber, Coir fiber,
coir yarn, coir mats, dan rugs, merupakan produk hasil pengolahan sabut kelapa. Secara
tradisionil serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk bahan pembuat sapu, keset, tali dan
alat-alat rumah tangga lain.

Serat sabut kelapa saat ini sudah dimanfaatkan dan berkembang sebagai bahan baku produk
komposit di bidang industri

Karakteristik serat sabut kelapa adalah modulus elastisitasnya cukup rendah dan daya
mulurnyasangat tinggi dibandingkan dengan serat alam yang lain. Sifat seratnya tidak kaku,
sangat lentur, dan paling ulet. Struktur permukaan seratnya berongga menyerupai
busa/sponge. Keunggulan lainnya adalah kuat, ringan, tahan panas, tahan air garam, tahan
cuaca, murah, dan mudah didapat.

2.2 Tanah Liat

tanah liat adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan kerak bumi dan disusun
oleh batuan feldspatik. Batuan feldspatik dalam hal ini adalah batuan yang terdiri dari batuan
granit dan juga batuan beku. Bagian batuan tersebut terbentuk dari berbagai unsur seperti
silikon, oksigen dan aluminium.Kelebihan tanah ini dibandingkan dengan tanah yang lain
adalah lebih mudah dibentuk,lebih lentur dan cukup sulit menyerap air.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Proses pembuatan Batu Bata dengan penguat serat sabut kelapa

Adapun tahapan dalam proses pembuatan batu bata berpenguat serat sabut kelapa sebagai
berikut:

a. Tahap pertama siapkan alat dan bahan,seperti abu,tanah liat,air,dan serat sabut kelapa
yang sudah dipotong dengan Panjang 3-5 cm).
b. Tahap kedua campurkan bahan bahan yang sudah disiapkan(tanah liat,air,serat sabut
kelapa yang sudah dipotog potong,pasir)
c. Tahap ketiga setelah semua bahan menyatu atau tercampur sempurna selanjutnya
masukkan bahan kedalam cetakan yang sebelumnya sudah ditaburi abu.
d. Tahap Keempat,setelah adonan bahan batu bata dimasukkan ke cetakan selanjutnya
cetakan ditekan agar adonan menjadi padat.
e. Tahap kelima,adonan yang sudah ditekan selanjutnya dikeluarkan dari cetakan secara
perlahan agar bentuknya tetap terjaga.
f. Tahap keenam,selanjutnya jemur batu bata dibawah sinar matahari selama 1 hari dalam
keadaa cuaca cerah.
g. Tahap ketujuh,setelah batu bata kering selanjutnya batu bata di bakar,tujuan
pembakaran ini adalah untuk menambah keras batu bata dan agar batu bata tidak
hancur setelah kena air.
h. Tahap kedelapan ,batu bata yang sudah selesai dibakar selanjutnya dibiarkan dingin
hingga mencapai suhu ruang.
i. Tahap kesembilan,setelah batu bata mencapai suhu ruang selanjutnya batu bata
dibersihkan dari sisa abu bekas pembakaran dan siap digunakan.

4
3.2 Persiapan Alat dan Bahan dalam proses pembuatan batu bata dengan penguat
serat sabut kelapa.

Gmbar 3.2.1 Batu bata sebelum dibakar

Gmbar 3.2.2 batubata setelah dibakar

Batu bata berpenguat serat sabaut kelapa adalah batu bata yang dimana pada bahannya
dicampur dengan serat sabut kelapa yang sudah di potong potong.manfaat dari
penambahan serta sabut kelapa ini adalah untuk mengurangi dan mencegah retakan
pada batu bata
A. Alat yang digunakan dalam pembuatan batu bata dengan penguat serat sabut kelapa:
1. Cetakan batu bata berfungsi sebagai alat cetak batu bata agar bentuknya simetris.

5
Gmbar 3.2.3 Cetakan

2. Baskom untuk tempat pencampuran adonan atau bahan.

Gambar 3.2.4 Wadah

3. Pisau digunakan untuk memotong sabut kelapa.

Gmbar 3.2.5 Pisau

6
A. Bahan yang digunakan yaitu :
1. Tanah Liat berfungsi sebagai bahan utama atau matrix (pengisi) dari batu bata.

Gmbar 3.2.6 Tanah Liat

2. Serat Sabut Kelapa berfungsi sebagai bahan tambahan atau penguat


(reinforcement),serat sabut kelapa ini akan mencegah retakan pada batu bata.

Gmbar 3.2.7 Serat Sabut Kelapa

3. Air berfungsi sebagai bahan pelarut agar adonan lebih mudah di bentuk.

Gmbar 3.2.8 Air

7
4. Abu berfungsi sebagai pelapis cetakan dan batu bata agar saat pencetakan ,adonan batu
bata tida menempel di dinding cetakan.

Gmbar 3.2.9 Abu

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada proses pembuatan batu bata berpenguat serat sabut kelapa ini tanah liat menjadi bahan
utama (Matrix) dan serat sabut kelapa menjadi bahan penguat (Reinforcement).Proses
pembuatannya dapat dikatakan tidak terlalu sulit,serta alat dan bahannya mudah kita dapatkan
di lingkungan sekitar.

4.2 Saran

Dalam proses pembuatan batu bata berpenguat serat sabut kelapa ini sebaiknya tanah liat
yang akan digunakan dibersihkan dari krikil krikil dan kotoran yang lain agar bahan dapat
tercampur secara merata dan permukaan batu bata yang dihasilkan lebih halus.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://news.unair.ac.id/2022/03/02/serat-selulosa-dari-sabut-kelapa-sebagai-bahan-filler-
komposit-di-bidang-kedokteran-gigi/?lang=id

https://www.google.com/search?q=karakteristik+serat+sabut+kelapa&oq=&aqs=chrome.
0.35i39i362l8.12796j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.batamerahgarut.com/proses-pembuatan-batu-bata-merah/

10

Anda mungkin juga menyukai