Disusun oleh:
1. Ali Hasan Basri – 202145500040
2. Adriel Akbar Fadillah - 202145500049
3. Iqro Maulana Yudistira - 202145500003
4. Giri Pangestu Aji - 202145500046
5. Istiqomah - 202145500023
Kelas SA
Jurusan Arsitektur
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
1.1 BATU BATA...................................................................................................................3
1.1.1 Pengujian Batu Bata..................................................................................................................3
1.1.2 Sifat Batu Bata..........................................................................................................................3
1.1.3 Standar Ukuran Batu Bata........................................................................................................3
1.1.4 Bahan dan Proses Pembuatan Batu Bata..................................................................................4
1.1.5 Kelebihan dan Kekurangan................................................................................................5
1.1.6 Jenis Batu Bata..........................................................................................................................6
1.1.7 Teknis Aplikasi Bata Merah.......................................................................................................7
1.2 Brickwork........................................................................................................................9
1.2.1 Rollag Bata................................................................................................................................9
1.2.1.1 Teknis Aplikasi Rollag Bata.................................................................................9
1.2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan.................................................................................10
1.2.2 Kolom Bata Merah..................................................................................................................10
1.2.2.1 Teknis Pemasangan........................................................................................11
1.2.2.2 Metode Pemasangan...........................................................................................12
1.2.2.3 Kesimpulan.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
2
BAB 1
1.1 BATU BATA 1.1.1 Pengujian Batu Bata
Merupakan salah satu bahan untuk 1. Warna bata harus merah tua, yang
pembuatan dinding. Batu bata terbuat dari berarti batanya matang,
tanah liat yang dibakar sampai berwarna 2. Apabila diketok suaranya harus
kemerah-merahan. nyaring, berarti bata matang yang
padat dan utuh,
Definisi batu bata menurut SNI-2094-1991 3. Bidang permukaan tidak
merupakan unsur bahan bangunan yang menunjukkan retak-retak, sedangkan
digunakan untuk pembuatan konstruksi rusuk-rusuknya harus siku dan tajam,
bangunan, dibuat dari tanah dengan atau
tanpa campuran bahan-bahan lain. 1.1.2 Sifat Batu Bata
Awalnya, batu bata dicetak dengan tangan 1. Mudah menyerap air dan dapat
dari tanah liat yang lembab dan kemudian menyimpan dalam waktu yang lama,
dipanggang di bawah sinar matahari, 2. Mempunyai warna yang alami,
seperti yang masih dilakukan di iklim sehingga sering dipakai sebagai
kering tertentu. Penembakan batu bata hiasan atau diexpose warna aslinya,
tanah liat sudah berlangsung lebih dari 3. Mudah korosi, terutama oleh
5000 tahun, dan sekarang merupakan pengaruh garam dapur, dan
proses manufaktur yang canggih dan 4. Hancurnya bata dapat dipakai untuk
sangat terkontrol; namun prinsip semen merah, sebagai campuran
bahan perekat.
membakar tanah liat, untuk mengubahnya
dari keadaan plastis alaminya menjadi 1.1.3 Standar Ukuran Batu Bata
bahan keramik yang stabil secara dimensi,
tahan lama, dan rendah perawatan, tetap Pada umumnya setiap daerah mempunyai
tidak berubah. Penggalian tanah liat dan ukuran bata yang tidak sama dengan
pembuatan batu bata adalah ukuran bata di tempat lain, ukursn ini
tergantung kebiasaan di daerah tersebut.
proses energi tinggi, yang melibatkan Namun demikian, dari berbagai macam
emisi sejumlah besar karbon dioksida dan ukuran yang ada, dikenal juga adanya
polutan lain termasuk sulfur dioksida. ukuran yang standar menurut SNI 15-
Ekstraksi tanah liat juga memiliki efek 2094-2000, yaitu sebagai berikut :
lingkungan jangka panjang, meskipun di
beberapa daerah bekas lubang tanah liat
kini telah diubah menjadi suaka burung
atau untuk penggunaan rekreasi. Namun,
bata yang dibangun dengan baik memiliki
umur yang panjang dengan perawatan
yang rendah dan meskipun penggunaan
mortar semen Portland mencegah daur
ulang batu bata individu, material yang Gambar 1.1.3.1 Tabel Ukuran Batu Bata
dihancurkan sering didaur ulang sebagai
agregat dalam konstruksi selanjutnya.
3
1.1.4 Bahan dan Proses
Pembuatan Batu Bata
A. Bahan.
1. Tanah Lempung, adalah material Gambar 1.1.4.3 Pasir
dasar dalam pembuatan batu bata 4. Air, merupakan bahan yang sangat
jenis bakar dan jemuran. Tanah penting dalam proses reaksi
lempung yang diolah tersebut pengikatan material-material yang
berasal dari pelapukan batu-batuan digunakan untuk pembuatan batu
seperti basal, andasit, granit dan bata. Agar batu bata mudah
lainnya. dicetak, perlu adanya penambahan
kadar air pada kadar tentu sesuai
jenis batu bata yang diproduksi
4
terlebih dahulu dibiarkan selama 2 nantinya. Batu bata yang sudah
sampai 3 hari dengan tujuan berumur satu hari dari masa
memberi kesempatan partikel- pencetakan kemudian dibalik.
partikel tanah liat untuk menyerap Setelah cukup kering, batu bata
air agar menjadi lebih stabil, tersebut ditumpuk menyilang satu
sehingga apabila dibentuk akan sama lain agar terkena angin.
terjadi penyusutan yang merata. Proses pengeringan batu bata
memerlukan waktu dua hari jika
kondisi cuacanya baik. Sedangkan
pada kondisi udara lembab, maka
proses pengeringan batu bata
sekurang-kurangnya satu minggu.
5
1. Dari segi struktur mempunyai 1. Bata Merah Konvensional
kekuatan yang tahan lama Bata bata merah ini merupakan
dibanding dengan batako. salah satu bahan material sebagai
2. Mudah memasangnya karena bahan bangunan yang proses
tukang tidak harus memiliki pembuatannya masih dengan cara
keahlian khusus. tradisional dengan menggunakan
3. Pengangkutan lebih mudah karena alat cetak sederhana. Kelebihan
ukuran yang lebih kecil. pada bata ini yaitu harga jual di
4. Pada pekerjaan yang sempit, lebih pasaran yang lebih murah, dan
cocok menggunakan material ini. kekuranganya adalah bentuknya
5. Mudah didapatkan di mana saja. yang tidak selalu sama, Kurang
6. Lebih nyaman dari segi suhu rapinya permukannya, Bertekstur
ruangan karena bisa menyesuaikan kasar .
dengan suhu luar. .
7. Tahan terhadap api.
8. Jarang terjadi retak-retak pada
dinding
9. Tidak membutuhkan perekat yang
khusus.
6
Gambar 1.1.6.3 Hasil Bata Press merah bata tetapi untuk motifnya
cukup beragam. Untuk modelnya
3. Bata Tempel Expose sendiri diantaranya wajik, bunga
Bata ekspos dibentuk dari tanah liat melati dan berbagai motif lainnya.
dan umumnya menggunakan jenis
bata hias. Kemudian di press untuk Terdapat beberapa fungsi dan
menghasilkan ukuran seragam dan kegunaan roster yaitu:
presisi. Dibanding batu bata biasa, a) Sebagai lubang angin,
bata hias memiliki tekstur lebih b) Mempercantik fasad dinding
halus, padat, kuat dan pori-pori rumah dan bangunan,
relatif kecil. Kelebihan, dapat c) Mempebaiki tata cahaya
menghemat biaya, cocok untuk ruangan
tema industrial, Scandinavian, d) Dapat menghemat listrik
maupun klasik, dan menciptakan
suasana hangat pada ruangan.
Membutuhkan waktu agak lama
untuk pemasangan, harus
melakukan perawatan.
7
Gambar 1.1.7.2 Membuat Profil Bata
8
pada sebuah bangunan rumah dan sebagai
lapisan dasar teras bangunan..
1.2 Brickwork
1.2.1 Rollag Bata Gambar 1.2.1.1 Ukur Lot Profil
2. Tarik benang secara horizontal dari
Pondasi batu bata umumnya kolom ke kolom kemudian ukur
dipakai untuk mendukung bangunan yang kembali.
mempunyai konstruksi sederhana dan
berada di lahan yang stabil. Penyalur
beban bangunan, Penyeimbang antar posisi
lantai agar tidak mengalami amblas pada
bagian ujung lantai.
Pengaplikasian dari pondasi rollag ini
adalah sebagai tatakan atau lapisan dasar
dari lantai agar lantai menjadi seimbang Gambar 1.2.1.2 Tarik Benang
pada semua bagian, termasuk pada ujung- Horizontal
ujung lantai dan untuk anak tangga yang 3. Siapkan material bata dan adukan.
hanya 3 sampai 5 anak tangga.
9
dilakukan langsung di tempat
pembuatannya. Mulai dari
penggalian tanah, pembuatan
adukan perekat, sampai dengan
penyusunan batu bata.
3. Dengan kesederhanaan
konstruksinya itu membuat
pembuatan pondasi rollag tidak
Gambar 1.2.1.4 Bersihkan Permukaan
Bata memerlukan bantuan alat berat
5. Mulailah pemasangan pada lapis
pertama yang diawali dengan B. Kekurangan
pemasangan adukan atau spesi 1. Kekuatannya kurang sehingga
pada bagian dasar. hanya layak digunakan untuk
menahan bangunan sederhana
2. Tidak cocok digunakan pada
proses konstruksi bangunan-
bangunan yang bertingkat
3. Memerlukan galian tanah yang
Gambar 1.2.1.5 Pemasangan Awal cukup banyak di sepanjang
6. Lanjutkan lapis demi lapis dengan tempat pendirian struktur
arah pasangan bata yang berbeda dinding bangunan
7. Lalu di bagian paling atas susun 4. Pondasi ini hanya bisa
bata dengan arah tegak. diterapkan pada konstruksi
dengan kondisi tanah di area
pembangunannya cukup stabil
5. Tingkat ketahanannya
cenderung kurang baik, apalagi
jika sering terendam air
10
Gambar 1.2.2 1 Kolom Bata Gambar 1.2.2.1.1 Pondasi Bata Merah
C. Proses Pemasangan
1. Menetapkan Pondasi
Sebelum membuat penyangga bata
dengan tangan Anda sendiri, perlu Gamba
untuk meletakkan screed berbahan r 1.2.2.1.2 Basahi Bata Merah
dasar semen setebal 2 cm pada
permukaan horizontal pondasi, 3. Menyiapkan Campuran Bahan.
dengan tambahan aditif penyegelan. Pada tahap selanjutnya, sambil
Ini dilakukan untuk mencegah menunggu bata direndam dan
penyerapan air ke dalam pori-pori dijemur lakukan pencampuran
batu bata dan kerusakan bahan Pasir dan Semen sebagai
selanjutnya. Saat merencanakan perekat pada kolom dengan
pekerjaan, perlu diingat bahwa perbandingan 1 Pasir / 4 Semen
setelah pondasi dituangkan, perlu
istirahat setidaknya selama
seminggu. Jika Anda mulai
membangun pilar lebih awal,
fondasi dapat retak, dan ini akan
menyebabkan kerusakan cepat pada
seluruh struktur.
Gambar 1.3.4 1.3 Tuangkan Semen
4. Menyusun Kolom.
Meletakkan di bawah balok dengan
tangan mereka sendiri, yang akan
kami jelaskan lebih detail untuk
11
pilar satu setengah batu bata. Maka
itu memerlukan alat yang dijelaskan
di atas, batang baja tebal 8 mm dan
panjang 45 cm - 4 buah dan satu
batang panjang 10 cm. Batang
panjang dipasang di sepanjang
keliling pilar masa depan, dan
solusinya diletakkan di antara
mereka sehingga di tepinya rata
dengan batang (yaitu, tebal 8 mm),
dan di dekat penyangga pilar
ketebalannya sekitar 1,5 cm. Bata Gambar 1.2.2 2.1 Metode
pertama diletakkan di atas mortar, Pemasangan
dan dengan bantuan pick, itu diberi
posisi horizontal. Pastikan untuk
memeriksa level horizontal.
1.2.2.3 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/
12826/6/BAB%20II.pdf
http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP104-
CIV-109-005.pdf
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/
jtsp/article/view/1339
https://www.infeb.org/index.php/infeb/
article/view/11
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/
kumpulandosen/article/view/2739
https://www.researchgate.net/profile/Hakas-
Prayuda/publication/
338263227_Analisis_Sifat_Fisik_dan_Mekanik
_Batu_Bata_Merah_di_Yogyakarta/links/
61abbcbdaade5b1bf50491b3/Analisis-Sifat-
Fisik-dan-Mekanik-Batu-Bata-Merah-di-
Yogyakarta.pdf
13