Anda di halaman 1dari 35

249

DOKUMEN PERENCANAAN PROYEK


( RUMAH TINGGAL 2 LANTAI)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran estimasi biaya kontruksi yang
diampuh oleh (Pipih Halilah, S. Pd.)

Oleh:
Aditya Hadi Pramudita (118190142)
Aldila Nova Ramadhani (118190144)
XI DPIB 5

KOMPETISI KEAHLIAN
DESAIN PEMODELAN INFORMASI BANGUNAN
SMK NEGERI 6 BANDUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan dokumen perencanaan poryek sebagai tugas akhir dari mata
pelajaran Estimasi Biaya Kontruksi kelas XI.
Penulis tentu menyadari bahwa dokumen perencanaan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari bapak ibu guru, supaya dokumen perencanaan
ini nantinya dapat menjadi dokumen perencanaan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada dokumen perencanaan ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Estimasi Biaya Kontruksi kami yang telah membimbing dalam Menyusun dokumen
perencanaan ini.
Demikian, semoga dokumen perencanaan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 20 April 2020

Aditya Hadi Pramudita

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………...........
Kata Pengantar………………………………………………………………………...
Daftar Isi……………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rencana Kerja dan Syarat dan Spesifikasi Teknis………………
2.2 Gambar Denah, Potongan dan Tampak…………………………
2.3 Estimasi Biaya…………………………………………………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………....
3.2 Saran……………………………………………………………..

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Struktur bangunan merupakan komponen utama yang menunjang berdirinya suatu


bangunan. Struktur bangunan gedung terdiri dari komponen-komponen di atas tanah dan
komponen-komponen di bawah yang direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat
menyalurkan beban ke tanah dasar. Konstruksi dari sebuah bangunan merupakan kebutuhan
dasar manusia, dimana tingkat kebutuhan tersebut terus meningkat sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi. Konstruksi bangunan pada saat ini merupakan suatu
objek yang kompleks, dimana didalam bangunan tersebut diperlukan perhitungan dan analisa
yang cermat serta pertimbangan tertentu yang akan menghasilkan suatu bangunan yang
memenuhi syarat kokoh, ekonomis maupun estetika. Pertumbuhan pembangunan wilayah
Kota Bandung yang diiringi peningkatan populasi penduduk ini melatar belakangi
peningkatan jumlah bangunan sehingga membutuhkan bangunan untuk ditinggali. Bangunan
Rumah ini berada di daerah Kota Bandung yaitu di Jl. Golf Barat III/3A Arcamanik. Rumah
ini berlantai 2, dengan tinggi per lantai adalah 3,78- 4,5 m. Dalam hal konstruksi, bangunan
Rumah menggunakan konstruksi beton bertulang, karena selain akan menghasilkan bangunan
yang kuat dan aman juga akan lebih ekonomis dalam biaya pembangunan secara keseluruhan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mendesain bangunan 2 lantai?

Barangkali Anda banyak menjumpai rumah minimalis 2 lantai modern yang mewah,


dengan ukuran luas dan furnitur berkelas dan keindahannya akan dinikmati banyak
orang. Namun, bagi Anda yang memiliki rumah mungil dan bahkan belum bisa memiliki
tipe rumah mewah, jangan berkecil hati. Anda tetap bisa menciptakan rumah minimalis 2
lantai sederhana dan dirancang sedemikian rupa sehingga tampil modern dan elegan.

Dalam desain rumah minimalis 2 lantai sederhana dan mungil, kunci utama adalah


terletak pada petunjuk atau cara memaksimalkan setiap ruangan rumah sehingga tetap

2
bisa membuat Anda nyaman dan senang berada di rumah. Jadi, kenyamanan adalah hal
utama yang sangat penting saat Anda sedang jenuh dan mengistirahatkan tubuh saat
Anda lelah sepulang bekerja.

Kelebihan tipe rumah minimalis 2 lantai ini dibanding dengan rumah minimalis  1


lantai adalah jumlah kamar. Karena itu, sebelum merancang rumah idaman Anda, yang
Anda butuhkan pertama-tama adalah Anda tentu harus merencanakan dengan
cermat denah rumah minimalis 2 lantai yang bagus dan mempertimbangkan prinsip dasar
desain minimalis tanpa mengorbankan kenyamanan, nilai estetika, dan gaya
kepribadian  anda
2. Bagaimana pekerjaan yang akan dilakukan pada bangunan 2 lantai?

A. Pekerjaan Konstruksi Area Lantai 1

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pondasi Foot Plate (Pondasi Telapak)
3. Pekerjaan Pondasi Lajur Batu Kali
4. Pekerjaan Sloof
5. Pekerjaan Kolom Lantai 1
6. Pekerjaan Balok
7. Pekerjaan Urugan Tanah Timbunan/ Peninggian
8. Pekerjaan Dinding Lantai 1
B. Pekerjaan Konstruksi Area Lantai 2

1. Pekerjaan Cor Plate/Dak lantai Beton


2. Pekerjaan Kolom Lantai 2
3. Pekerjaan Ring Balok Lantai 2
4. Pekerjaan Dinding Lantai 2
C. Pekerjaan Finishing/Supporting Tahap 1

1. Pekerjaan Pintu dan Jendela


2. Pekerjaan Atap
3. Pekerjaan Instalasi Pipa dan Sanitasi
4. Pekerjaan Instalasi listrik dan penerangan
5. Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding
6. Pekerjaan Pekerjaan Langit-langit (Plafon)
7. Pekerjaan Pengecatan
D. Pekerjaan Finishing/Supporting Tahap 2 (Optional)

2
1. Pekerjaan Tangga
2. Pekerjaan Pagar
3. Pekerjaan Tambahan

3. Bagaimana estimasi biaya pada bangunan 2 lantai?


3 Cara menghitung biaya bangun rumah 2 lantai
 
Ada 3 cara menghitung biaya bangun rumah 2 lantai per meter yang bisa Anda terapkan,
seperti berikut ini:
1. Biaya perhitungan umum
 
Cara menghitung pembangunan rumah bisa dilakukan dengan mengetahui info perhitungan
kasarnya secara umum. Info tersebut diperoleh dari berbagai sumber, misalnya kenalan atau
jasa kontraktor yang disewa tenaganya. Ada yang berpendapat juga kisaran biaya yang
dibutuhkan dihitung berdasar luas bangunan dengan rincian estimasi:

 Luas bangunan 100 meter persegi sekitar Rp 350 juta hingga Rp 450 juta.
 Luas bangunan 101 – 300 meter persegi sekitar Rp 350 juta hingga Rp 1,2 M.
 Luas bangunan 301 meter persegi sekitar Rp 1 M ke atas .
 

Intinya semakin luas bangunan yang akan dibangun, biayanya juga semakin naik. Maka
sebelum mengeluarkan uang dan menyewa jasa kontraktor, ada baiknya memutuskan ingin
membangun rumah 2 lantai tipe berapa. Apakah tipe 36, 45, dst.

2. Biaya perhitungan harga satuan


 
Anda juga dapat menghitung biaya bangun rumah 2 lantai sendiri secara lebih rinci dengan
perhitungan harga satuan. Perhitungan ini juga dilakukan dengan mengetahui besarnya biaya
material yang dibutuhkan. Berikut tahapannya:

 Membuat daftar harga material bangunan yang digunakan.


 Membuat daftar upah tenaga kerja yang digunakan.
 Membuat rincian material yang dibutuhkan berdasar luas bangunan rumah yang hendak
dibangun.
 Membuat flow kerja pembangunan rumah 2 lantai.
 Membuat perhitungan jumlah harga secara menyeluruh.
 
Setelah mendapatkan data dan melakukan cara perhitungan di atas, maka langkah selanjutnya
yaitu membuat rincian pekerjaan mulai dari bawah sampai atas seperti bagian struktur,
fondasi, dinding, lantai 1 dan 2, rangka atap, instalasi air dan listrik, plafon, pengecatan, dll.
Dan ketika Anda sudah tahu harga satuannya maka tinggal dikalikan dengan jumlah material
yang digunakan dalam membangun rumah 2 lantai. Alhasil, Anda memperoleh anggaran
yang digunakan untuk referensi atau acuan dalam memperkirakan uang yang harus
dikeluarkan.

3. Biaya perhitungan kasar


 

2
Selain dua metode di atas, masih ada satu lagi metode yang bisa dipakai yaitu memperkirakan
biaya kasar membangun rumah dari harga per meter persegi. Anda bisa mencari tahu berapa
besarnya dari lingkungan sekitar tempat Anda akan bangun rumah.

Misalnya budget yang dibutuhkan untuk bangun rumah di area tersebut adalah Rp 6 juta per
meter persegi. Dan Anda memutuskan membangun rumah tipe 60 dengan ukuran 60 meter
persegi untuk lantai 1 dan 40 meter persegi untuk lantai 2. Jika ditotal maka luas bangunan
menjadi 100 meter persegi.

Setelah itu, luas bangunan tinggal dikalikan Rp 6 juta dapat didapatkan hasil Rp 600 juta.
Itulah estimasi biaya membangun rumah 2 lantai tipe 60 yang mungkin Anda harus
keluarkan. Anda juga bisa menambahkan biaya pendukung lainnya yang dibutuhkan. Jika
ingin membangun rumah yang lebih kecil misalnya tipe 36, maka jelas biaya bangun rumah 2
lantai tipe 36 akan lebih rendah.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan
Rumah tinggal merupakan tempat untuk melakukan segala macam rutinitas dan
aktivitias sehari-hari dalam kehidupan manusia. Kebutuhn akan rumah tinggal merupakan
salah satu kebutuhan primer bagi manusia dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan
aktivitas manusia. Oleh karena itu keinginan masyarakat untuk membangun rumah pun
semakin tinggi karena fungsinya yang sangat penting dan merupakan kebutuhan.Perencanaan
anggaran dan persiapan yang dilakukan sebelum pembangunan perlu dipikirkan secara
matang agar bisa lebih ekonomis dan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan dalam
pembangunan bangunan rumah tinggal.
Manfaat
1. Dapat meningkatkan ilmu-ilmu arsitektur,material, dll
2. Mendapatkan kesempatan untuk memperoleh gambaran dan juga memahami profesi
estimator dalam kenyataan bekerja

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Rencana Kerja dan Syarat dan Spesifikasi Teknis


Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang bersikan nama
proyek berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasihnya, serta tata cara
pelaksnaan, syarat-syarat pekerjaan, syarat mutu pekerjaan dan keterangan – keterangan
lain yang hanya dapat djelaskan dalam bentuk tulisan. RKS basanya diberikan bersamaa
dengan gambar yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.
DOKUMEN TENDER RENCANA KERJA SYARAT (RKS)
A. Syarat-syarat Umum :
Pasal 1 Penjelasan Umum

1. Kriteria dan syarat-syarat ini, yang selanjutnya disebut dokumen tender. Dokumen
tender adalah petunjuk yang harus diikuti dan dipenuhi oleh pemborong atau rekan
dalam penyusunan dan menyampaikan penawaran serta merupakan syarat-syarat yang
mengikuti dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Pemborong atau rekanan harus membaca dengan seksama semua petunjuk tertulis di
dalam dokumen tender ini.

Pasal 2 Keterangan Mengenai Pekerjaan

1. Pekerjaan yang dimaksud adalah pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai.


Pekerjaan tersebut berlokasi di Jl. Golf Barat III/3A Arcamanik Bandung.
Syarat-syarat Administrasi Pasal 1 Peraturan Umum
1. Pemborong harus mentaati dengan tertib segala peraturan hukum yang berlaku dan
semua syarat-syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan dari pekerjaan sejauh tidak
bertentangan dengan peraturan atau persyaratan yang dikeluarkan oleh jawatan
kesehatan kerja.
2. Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam
dokumen tender ini,berati hanya meminta perhatian khusus dan tidak menghilangkan
hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan suplemen yang ada. Tetapi apabila ada

2
ketentuan yang berlainan, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen tender
ini.
Pasal 2 Surat Perjanjian Pemborong (Kontrak)

1. Untuk melaksanakan pekrjaan, pemberi tugas, dan pemborong akan membuat surat
perjanjian pemborong yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Pada kontrak atau surat perjanjian pemborong dilampirkan dokumen sebagai berikut :
a. Jaminan pelaksanaan
b. Surat Perintah Kerja
c. Seluruh dokumen penawaran untuk pekerjaan ini berserta lampiranlampirannya.
d. Berita acara rapat pemberian penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
e. Dokumen tender beserta lampirannya dan gambar-gambar.

Pasal 3 Jaminan pelaksanaan

1. Sebelum menandatangani surat perjanjian pemborong diwajibkan menyerahkan


jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak berupa jaminan Bank Pemerintah.
2. Apabila pemborong mengundurkan diri setelah menandatangani surat perjanjian
pemborong, maka jaminan pelakasanaan disita dan menjadi hak pemilik.
3. Jaminan pelaksanaan berlaku sampai tanggal yang disapakati dan akan dikembalikan
kepada pemborong setelah pekerjan selesai 100% yang dinyatakan dengan berita acara
serah terima kedua bela pihak.

Pasal 4 Dokumen Tender, Gambar dan Petunjuk-petunjuk

1. Dokumen tender dan gambar rencana pekerjaan berlaku sebagai dasar pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan.
2. Jika terdapat perbedaan antara dokumen-dokumen tender dan gambar ataupun gambar
dengan gambar maka ketentuan yang mengikat adalah yang paling menguntungkan
pemberi tugas dan hal ini akan diputuskan pada rapat koorsidinasi (saat pelaksanaan
berlangsung).
3. Pemborong harus menyediakan sedikitnya 1 (satu) setcopy gambar-gambar dan
dokumen tender di tempat pekerjaan dalam keadaan tetap rapi dan bersih yang dapat
dilihat setiap saat oleh pemberi tugas atau pengawas lapangan.

2
Pasal 5 Pemakaian Ukuran dan Gambar Kerja

1. Apabila dianggap perlu, pemborong harus membuat gambar kerja (shop drawing)
pelaksanaan untuk pekerjaan ini. Gambar-gambar tersebut sebelum dilaksanankan
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pengawas lapangan.
2. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanan pekerjaan menurut ukurna-
ukuran yang tercantum dalam gambar kerja dan RKS ini.
3. Pemborong wajib mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera memberi
tahu kepada pengawas lapangan apabila terdapat perbedaab ukuran antara gambar-
gambar maupun terdapat situasi dilapangan.
4. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap gambar yang ada.

Pasal 6 Hak dan Kewajiban Pemborong

1. Pemborong tidak diperbolehkan mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya atas


pekerjaan yang menjadi tugas kepada pihak lain (sub leetting), tanpa izin tertulis dari
pemberi tugas.
2. Pemborong wajib mempelajari dan mentaati semua ketentuan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang tercantum didalam UU, persyaratan umum dan
suplemennya, persyaratan dalam UU, persyaratan umum dan suplemenya, persyaratan
instantsi teknik yang berwenang.
3. Pemborong wajib mentaati keputusan dan petunjuk-petunjuk dari pemberi tugas dan
pengawasa lapangan sepanjang hal tersebut tidak menyimpang dari dokumen tender
dan gambar-gambar.
4. Pemborong dapat meminta penjelasan kepada pengawas lapangan bila mana menurut
pendapatnya ada bagian-bagian dokumen surat perjanjian pemborong atau hal-hal lain
yag kurang jelas.

Pasal 7 Tanggung Jawab Pemborong

1. Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam dokumen tender dan gambar-gambar.
2. Pemborong berkewajiban meperbaiki kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan dengan pemborong sendiri.

2
3. Bilaan terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka
pemborong wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui
lapangan pengawas lapangan.
4. Pemborng bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
5. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian pemborong dalam melaksanakan pekerjaan
menjadi tanggung jawab pemborong.
6. Pemborong harus bertanggung jawab atas alat-alat yang digunakan, terhadap
kemungkinan timbulnya klaim dan tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga, serta biaya-
biaya yang diperlukan untuk hal tersebut.

Pasal 8 Perizinan

1. Pembayaran dan penembusan seluruh biaya yang diperlukan untuk surat Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), pengurusnya dilakukan pemborong.
2. Surat perizinan dalam persyaratan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
harus diurus oleh pemborong dan atas tanggung jawab dan biaya pemborong.
3. Pemborong harus menyerahkan surat izin yang diperoleh atau yang disyaratkan yang
menyakut pekerjaan ini kepada pemberi tugas.
4. Pemeriksaan, pengujian dan lain-lain berserta keterangan resminya (certificate) yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus diurus oleh pemborong atas
tanggung dan biaya pemborong.

Pasal 9 Pengawal Penyelenggaran dari Pemborong

1. Pemimpin harian pelaksanaan pekerjaan oleh pemborong harus diserahkan kepada


penanggung jawab lapangan yang ahli dan berpengalaman, serta memiliki wewenang
penuh untuk memutuskan segala persoalan peborng ditempat pekerjaan ini.
2. Pemborong harus membuat bagan organisasi pekerjaan dengan lengkap dengan nama –
nama petugasnya.
3. Penanggung jawab lapanggan wajib berada ditempat pekerjaan selama jam pekerjaan
dan setiap saat diperlukan dalam pelaksanaan pekrjaan atau pada setiap saat waktu
yang diaanggap perlu oleh pemberi tugas atau pengawas lapangan.

2
Pasal 11 Resiko Upah dan Harga

1. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah ditunjuk sebagai


pelaksanaan pekerjaan (sejak dikeluarkannya surat perintah kerja), pemborong harus
telah siap dengan bagan rencana kerja (Barchart) dalam skala waktu sesuai dengan
batas waktu maksimum yang ditentukan.
2. Tuntutan (klaim) kenaikan harga borongan hanya diizinkan apabila pemerintah
daerah mengeluarkan edaran tentang kenaikan harga borongan yang disebabkan oleh
kenaikan harga bahan atau upah di dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Jika terjadi hal demikian seperti disebutkan dalam ayat 2 maka perhitungan dilakukan
menurut peraturan tersebut.

Pasal 12 Laporan-laporan

1. Pemborong diwajibkan membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang


memberikan gambaran dan catatan yang singkat dan jelas: a. Paraf berlangsungnya
pekerjaan
b. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong bawahan
c. Catatan dan perintah pemberi tugas dan pengawasan lapangan yang telah
disampaikan, tertulis maupun lisan
d. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai dan yang ditolak)
e. Keadaan cuaca
f. Hal ikhwal mengenai pekerjaan
g. Pekerjaan tambah atau kurang
h. Lain-lain dianggap perlu
2. Berdasarkan laporan harian tersebut maka setiap minggu oleh pemborong dibuat
laporan mingguan yang disampaikan langsung kepada pengawas.
3. Bila mana ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dan tidak serasi didalam pelaksanaan
pekerjaan, pemborong harus melaporkan dan memberi saran secara tertulis kepada
pengawas atau pemberi tugas.
4. Dokumentasi
a. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih 0%
harus diadakan pemotretan ditempat-tempat yang dianggap penting menurut
pertimbangan pemberi tugas dan pengawasan lapangan.

2
b. Setiap permintaan pembayaran atau termin (angsuran) dan penyerahan pertama
harus diadakan pemotretan yang menunjukan prestasi pekerjaan (min. 5 Arah).

Pasal 13 Penyerahan Pekerjaan

1. Rencana tanggal penyerahan pertama maupun penyerahan kedua yang harus di


lanjutkan kepada pemberi tugas selambat lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum
tanggal penyerahan dimaksud.
2. Sebelum penyerahan pekerjaan di lakukan, pengawas lapangan akan mengadakan
pemeriksaan seksama atas keseluruan hasil pekerjaan pemborong. Pemberiksaan dapat
dilakukan lebih dari satu kali sampai memuaskan pemberi tugas yang selanjutnya
menetapkan tanggal penyerahan pekerjaan.
3. Pada saat pelaksanaan maupun penyerahan akan dibuat berita acara, yaitu berita acara
pemeriksaan pekerjaan untuk penyerahan pertama dan kedua dan berita acara
penyerahan pertama atau kedua pekerjaan.

Pasal 14 Masa Pemeliharaan

1. Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan ditetapkan selama 30 (tiga puluh) dari kalender
terhitung sejak penyerahan pertama pekerjaan.
2. Di dalam jangka waktu pemeliharaan pemborong wajib memperbaiki bangunan atau
instalasi yang rusak atas tanggungan dan biaya pemborong sampai hal tersebut
diterima baik oleh pemberi tugas.

Pasal 15 Keterlambatan dan Perpanjangan Waktu

1. Keterlambatan pemborong dalam melaksanakan pekerjaan dan memperbaiki


kerusakan-kerusakan akibat kesalahan pemborong tidak dijadikan alasan untuk
perpanjangan waktu.
2. Keterlambatan akibat dari tindakan pemberi tugas dan keadaan force majeure dapat
dipertimbangkan untuk mendapatkan perpanjangan waktu setelah dinilai dengan
seksama dan atas permintaan dari pemborong.
3. Permohonan perpanjangan waktu tersebut harus diajukan oleh pemborong selambat-
lambatnya 7 hari kalender setelah terjadinya peristiwa-peristiwa dimaksud, jika tidak

2
diajukan dalam jangka waktu tersebut, maka dianggap tidak ada permohonan
perpanjangan waktu.

Pasal 16 Pekerjaan Tambah Kurang

1. Apabila tambah kurang dapat dilaksanakan setelah pemborong menerima perintah


tertulis dari pemberi tugas.
2. Perhitungan biaya pekerjaan tambah kurang didasarkan atas daftar harga satuan
pekerjaan, harga satuan upah, serta harga satuan bahan dan peralatan yang dilampirkan
pemborong dalam surat penawarannya.

Pasal 17 Uraian Umum

1. Pada prinsipnya pemborong harus mengizinkan pihak-pihak lain yang ditugaskan oleh
pemberi tugas dan pengawas pelaksanaan pekerjaan untuk bekerja pada waktu dan
tempat yang sama.
2. Jam kerja adalah mulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 untuk setiap harinya,
kecuali hari libur resmi. Jika pemborong menghendaki lain, maka pemborong harus
mengajukan permohonan secara tertulis kepada pemberi tugas/pengawas lapangan.
3. Untuk kelancaran mekanisme surat menyurat, maka surat pemborong yang di tujukan
kepada pemberi tugas ataupun siapa saja yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini,
diserahkan melalui pengawas lapangan.

C. Syarat-syarat Teknis Pasal 1 Uraian Umum


1. Pemberi pekerjaan meliputi :
Pengadaan, pengolahan mendatangkan, pengangkutan semua bahan, pengerahan
tenaga kerja, mengadakan, mobilisasi alat pembantu dan sebagainya yang pada
umunya langsung atau tidak termasuk didalam usaha menyelesaikan dengan baik dan
menyerahkan pekerjaan yang sempurna dan lengkap.
2. Lapangan pekerjaan dalam keadaan pada waktu penawaran termasuk segala sesuatu
yang berada di dalamnya diserahkan tanggung jawabnya kepada kontraktor dengan
berita acara penyerahan lapangan.
3. Oleh kontraktor, pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan
selesai dimana termasuk pembersihan lapangan dan sebagainya.

2
Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan sub struktur


a. Pekerjaan pondasi
b. Pekerjaan sloof
2. Pekerjaan upper struktur
a. Pekerjaan kolom
b. Pekerjaan balok
c. Pekerjaan tangga
d. Pekerjaan atap, pelat, dan tangga
e. Pekerjaan lain-lain sesuai gambar kerja

Pasal 3 Pengukuran

1. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambargambar.


2. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar-gambar utama dan gambargambar
perincian, maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama. Namun
demikian, hal-hal tersebut harus dilaporkan segera kepada direksi lapangan.
3. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru selama pelaksanaan pekerjaan
adalah tanggung jawab dan resiko kontraktor sepenuhnya.
4. Sebagai ukuran pokok kurang lebih 0.00 (titik duga pokok = titik 0) ditentukan
kemudian oleh tanda-tanda tersebut dari pokok-pokok beton yang permanen di atas
halaman pembangunan. Oleh kontraktor, tandatanda tetap ini harus dijaga dan
dipelihara selama pembangunan.
5. Pelaksanaan pengukuran agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Garis sepadan dan pokok-pokok yang sah dikerjakan oleh kontraktor dan disahkan
oleh pengawas dinyatakan dalam sebuahberita acara.
b. Pelaksanaan ini jika terdapat keterlambatan, tidak akan dapat dipakai alasan untuk
penundaan waktu pembangunan, semua biaya adalah tanggung jawab kontraktor.

2
Pasal 4 Pekerjaan Tanah dan Galian

1. Pekerjaan galian
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-gambar
dan syarat syarat yang ditentukan menurut keperluan
b. Dasar dari semua galian lubang pondasi harus datar
c. Kedalaman semua galian harus mendapatkan semua pemeriksaan dan persetujuan
direksi lapangan
d. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian-galian, baik pada waktu
menggali maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air
atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus untuk
menghindari terkumpulnya air tersebut
e. Bagian yang harus diurug kembali harus diurug dengan tanah bersih dari kotoran

Pasal 5 Urugan

Urugan pasir harus menggunakan pasir yang bersih dan disirami dengan air,
kemudian ditumbuk hingga padat. Urugan pasir dilakukan dibagian dalam dari bekas
galian pondasi, dibawah semua pondasi pasangan batu bata dan dibawah semua lantai
dengan tebal sesuai gambar.

Pasal 6 Pekerjaan Pondasi

1. Pekerjaan persiapan pondasi


a. Lingkup pekerjaan
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-
perlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian, pengurugan dan pembuatan
konstruksi pondasi.
b. Penggalian pondasi
Semua galian dilaksanakan dengan gambar syarat byang ditentukan menurut
keperluan
2. Pengaruh pondasi
a. Lingkup pekerjaan
- Untuk peninggian guna mencapai level konstruksi sesuai gambar

2
- Luas daerah pengurugan sesuai rencana
b. Bahan-bahan
Bila tidak dicantumkan dalam gambar beton bertulang, beton rabat, dan pondasi
atau urugan, di bawah plat beton bertulang, beton rabat dan pondasi harus terdiri
dari urugan pasir, setebal 15 cm padat.

Pasal 7 Pekerjaan Beton Bertulang

1. Pekerjaan beton bertulang dipergunakan pada pelat, tangga, balok, kolom, sloof dan
pondasi.
2. Ukuran-ukuran pembesian dari semua bagian konstruksi beton bertulang diberikan
secara lengkap di dalam gambar dan merupakan patokan dalam perhitungan volume
pekerjaan beton pada perincian harga penawaran.
3. Tidak diperkenan kepada kontraktor untuk melaksanakan pengecoran beton tanpa izin
terlebih dahulu kepala konsultan pengawas untuk diadakan pemeriksaan konstruksi
dan selanjutnya dinyatakan pesetujuan pengecoran secara tertulis.
4. Penyimpanan
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umunya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.
b. Semen harus di datangkan dalam zak yang tidak pecah, segera setelah diturunkan
disimpan dalam gudang yang kering, terlindungi dari pengaruh cuaca, ventilasi
secukupnya dan lantai bebas dari tanah.
c. Beton besi harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan kayu dan bebas
dari zat asing lainnya.
d. Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
5. pelaksanaan pembuatan beton/kualitas beton adukan beton adalah campuran dari
semen Portland, pasir, batu pecah/kerikil dan air. Semuanya diaduk dalam
perbandingan tertentu sehingga didapat kekentalan yang baik dengan kekuatan yang
diinginkan. Mutu beton fc’=25 Mpa digunakan untuk semua struktur beton dengan fy
= 400 Mpa.
6. Cetakan dan acuan

2
a. Untuk mencengah terserapnya air beton oleh cetakan, maka cetakan harus dilapisi
dengan lembaran plastic atau kertas semen yang dihubungkan dengan cermat.
b. Papan batas cetakan hanya boleh digunakan kembali jika masih dalam keadaan
baik dan harus disetujui oleh direksi lapangan.
c. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan dapat menampung beton-beton sementara sesuai dengan
kecepatan pembetonan.
7. Lantai kerja
Untuk bagunan konstruksi beton yang terletak langsung di atas tanah harus dibuat
lantai kerja setebal 5 cm.
8. Cetakan dan acuan
a. Sebelum pengecoran dilakukan, semua pekerjaan acuan, tulangan, instalasi, harus
sudah terpasang dan mendapat pemeriksaan persetujuan tertulis dari direksi
lapangan.
b. Acuan harus dibersihkan dengan cara menyemprotkan air bersih atau
menggunakan kompresor.
c. Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin serelah bidang acuan
dibasahi air dimulai.
d. Bilamana pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus diputuskan
maka tempatnya harus terletak pada batas pelaksanaan, yang akan di tentukan oleh
direkdi lapangan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk konstruksi beton
bertulang.
e. Adukan beton tidak boleh di tuangkan terlalu tinggi yang dapat mengakibatkan
kerikil dan spesinya tidak menyatu. Tinggi maksimal pengecoran tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
f. Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus dipadatkan
dengan alat penggetar (vibrator).
9. Perawatan beton
Perawatan dilakukan dengan cara menyiram beton yang menutupi beton dengan
plastic.

Pasal 8 Pekerjaan Batu

1. Batu bata harus berkualitas baik.

2
2. Pasangan batu bata dipasang lapis berlapis diisi atau diikat dengan adukan 1 PC : 4
Pasir.
3. Batu bata yang dipakai adalah batu bata bertulang denga kerapatan pori yang padat
dan halus.
4. Bersih dari lumpur yang meleat pada waktu pemindahan dan penumpukan sementara
ketempataan pemasangan.

Pasal 9 Pekerjaan plesteran

Semua dinding bagian luar dan dalam diplester dengan ketebalan 1,5-2 cm
dengan adukan 1:4 untuk trasram digunakan adukan 1:2 dan untuk parit digunakan
adukan 1:4.
Pasal 10 Pekerjaan Pembesian

Baja pekerjaan beton digunakan besi yang tidak boleh cacat seperti serpih,
retak, gelembung, lipatan atau bagian bagian yang tidak sempurna. Untuk besi tulangan
menggunakan besi KS. Beton yang digunakan harus bersih dari kotoran, lemak dan
karat yang lepas. Kawat harus berkualitas lunak.

2
SPESIFIKASI TEKNIK

Nama Proyek : Pembangunan Rumah 2 Lantai


Lokasi Proyek : Jl. Golf Barat III/3A Arcamanik, Bandung
2
Luas Lahan : 220 m
2
Luas Bangunan : 340 m
Jenis Kontrak : Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan

PEKERJAAN DESKRIPSI
1. Pondasi = Batu Kali Tengah, Batu Kali Samping, Pondasi Teras, dan Pondasi Footplat
2. Mutu Beton = f'c = 14,5 Mpa (K 175); slump (12±2) cm; w/c = 0,66
STRUKTURAL
3. Ukuran Tulangan = Besi polos U24
4. Ukuran Plat = Plat Lantai 12 cm

1. Dinding = Pasangan Bata Merah, Plester, Keramik dan Finishing Cat


2. Pintu dan Jendela = - Kusen Pintu Kayu Borneo/Meranti
- Daun Pintu Kayu Borneo/Meranti
- Pintu Garasi Kayu Borneo/Meranti
3. Lantai = - Keramik Polos Uk. 60 x 60
- Keramik Polos Uk. 40 x 40
- Keramik Polos Uk. 30 x 30
ARSITEKTURAL - Keramik Tekstur Uk. 30 x 30
- Keramik Polos Uk. 20 x 20
- Keramik Tekstur Uk. 20 x 20
4. Atap = - Konstruksi Kuda-Kuda Baja IWF dan Gording menggunakan Baja Kanal
- Rangka Atap menggunakan Baja Kanal dengan Bahan Penutup Atap Genteng Bitumen
5. Plafon = - Plafond menggunakan Gypsum Board Uk. (120 x 240)cm, tebal 9 mm
- Rangka Plafond menggunakan Besi Hollow 4x4 dan 4x6 cm
- List Plafond menggunakan Gypsum

1. Closet Duduk dan Jongkok = Porselen TOTO, Standar lengkap, warna tua
2. Wastafel
3. Kran Air = Diamater 3/4"
SANITASI 4. Bak Mandi = Fibre Glass, Uk. Kecil
5. Shower
6. Bak Cuci Piring Stainlessteel
7. Pipa PVC Diameter 3/4", 4" dan 3"

1. MCB Box
2. KWH Meter
3. Saklar Tunggal
ELEKTRIKAL
4. Saklar Ganda
5. Stop Kontak
6. Lampu TL

2
2.2. Gambar Denah, Potongan dan Tampak

2
2
2
2
2
2.3. Estimasi Biaya
A. Menghitung Volume Pekerjaan

N
O URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN
  PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI    
1. Pembersihan Lahan 220 m2
2. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank 58,9 m2
3. Pekerjaan Galian Tanah 102,1824 m3
4. Pekerjaan Urugan Pasir 5,322 m3
5. Pekerjaan Anstamping 18,627 m3
6. Pekerjaan Batu Kali 30,6015 m3
7. Pekerjaan Urugan Pondasi 47,6319 m3
  PEKERJAAN BETON    
1. Pekerjaan Pondasi Plat 7,25 m3
2. Pekerjaan Sloof 2,79 m3
3. Pekerjaan Kolom Praktis 4,525 m3
4. Pekerjaan Ring Balk 5,688 m3
5. Pekerjaan Tangga 1,98 m3
6. Pekerjaan Kolom Struktur 10,206 m3
7. Pekerjaan Plat Lantai 196,2 m3
8. Pekerjaan Balk 5,13075 m3
  PEKERJAAN PASANGAN BATA    
1. Pekerjaan Pasangan Bata Campuran 1:3 923,259 m3
2. Pekerjaan Pasangan Bata Campuran 1:5 68,08 m3
3. Pekerjaan Plesteran dan Acian Campuran 1:3 1846,518 m3
4. Pekerjaan Plesteran dan Acian Campuran 1:5 136,16 m3
  PEKERJAAN KUSEN    
1. Pekerjaan Kusen 1,500043 m3
2. Pekerjaan Daun Pintu 31,59863 m2
3. Pekerjaan Daun Jendela 30,72311 m2
4. Pekerjaan Ventilasi 3,0436 m3
5. Pekerjaan Kaca 35,43167 m2
  PEKERJAAN ATAP    
1. Pekerjaan Rangka Atap 175,824 m3
2. Pekerjaan Penutup Atap 144 m2
3. Pekerjaan Lisplang 0,2106 m3
4. Pekerjaan Bubungan 0,0864 m3
  PEKERJAAN PLAFON    
1. Pekerjaan Rangka Plafon 247,759 m2
2. Pekerjaan Penutup Plafon 247,759 m2

2
3. Pekerjaan Lis Plafon 315,15 m2
  PEKERJAAN KERAMIK    
1. Pekerjaan Urugan Pasir 14,8165 m3
2. Pekerjaan Urugan Tanah 44,4495 m3
3. Pekerjaan Lantai Keramik 296,33 m2
4. Pekerjaan Plint Lantai 25,052 m2
  PEKERJAAN ELEKTRIKAL    
1. Pekerjaan Stopkontak 27 bh
2. Pekerjaan Box MCB 2 bh
3. Pekerjaan Meteran PLN 1 bh
4. Pekerjaan Grounding 1 bh
5. Pekerjaan Saklar Single 14 bh
6. Pekerjaan Saklar Double 15 bh
7. Pekerjaan Stop Telepon 1 bh
8. Pekerjaan Antena 3 bh
  PEKERJAAN SANITASI    
1. Pekerjaan Bak Mandi 1 unit
2. Pekerjaan Kran Air 11 unit
3. Pekerjaan Floor Drain 6 unit
4. Pekerjaan Kloset Jongkok 1 unit
5. Pekerjaan Kloset Duduk 4 unit
6. Pekerjaan Septic Tank 1 unit
7. Pekerjaan Kitchen Zink 1 unit
  PEKERJAAN FINISHING/PENGECATAN    
1. Pekerjaan Pengecatan Dinding Eksterior 1129,996 m2
2. Pekerjaan Pengecatan Dinding Interior 852,682 m2
3. Pekerjaan Pengecatan Kusen Pintu dan Jendela 30,00086 m2
4. Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu dan Jendela 124,6435 m2
5. Pekerjaan Pengecatan Lisplang 0,2106 m2
6. Pekerjaan Pengecatan Penutup Plafon 247,759 m2

2
B. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
NO SATUA
. URAIAN PEKERJAAN N HARGA SAT
  PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Rp
2
1. Pembersihan Lahan m 13.875
Rp
2. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank m2 157.365
Rp
3. Pekerjaan Galian Tanah m3 36.320
Rp
4. Pekerjaan Urugan Pasir m3 228.506
Rp
5. Pekerjaan Anstamping m3 339.045
Rp
6. Pekerjaan Batu Kali m3 701.208
Rp
7. Pekerjaan Urugan Pondasi m3 17.672
  Jumlah
  PEKERJAAN BETON
Rp
3
1. Pekerjaan Pondasi Plat m 2.600.000
Rp
2. Pekerjaan Sloof m3 2.550.000
Rp
3. Pekerjaan Kolom Praktis m3 2.600.000
Rp
4. Pekerjaan Ring Balk m3 2.550.000
Rp
5. Pekerjaan Tangga m3 2.550.000
Rp
6. Pekerjaan Kolom Struktur m3 2.600.000
Rp
7. Pekerjaan Plat Lantai m3 2.650.000
Rp
8. Pekerjaan Balk m3 2.550.000
  Jumlah
  PEKERJAAN PASANGAN BATA    
Rp
3
1. Pekerjaan Pasangan Bata Campuran 1:3 m 118.898
Rp
2. Pekerjaan Pasangan Bata Campuran 1:5 m3 112.838
Pekerjaan Plesteran dan Acian Campuran Rp
3. 1:3 m3 45.628
Pekerjaan Plesteran dan Acian Campuran Rp
4. 1:5 m3 38.853
  Jumlah
  PEKERJAAN KUSEN
1. Pekerjaan Kusen m3 Rp

2
3.897.650
Rp
2. Pekerjaan Daun Pintu m2 554.150
Rp
3. Pekerjaan Daun Jendela m2 428.620
Rp
4. Pekerjaan Kaca m2 168.175
  Jumlah
  PEKERJAAN ATAP
Rp
1. Pekerjaan Rangka Atap m3 197.500
Rp
2. Pekerjaan Penutup Atap m2 76.000
Rp
3. Pekerjaan Lisplang m3 138.897
Rp
4. Pekerjaan Bubungan m3 52.052
  Jumlah
  PEKERJAAN PLAFON
Rp
2
1. Pekerjaan Rangka Plafon m 113.725
Rp
2. Pekerjaan Penutup Plafon m2 77.147
Rp
3. Pekerjaan Lis Plafon m2 33.509
  Jumlah
  PEKERJAAN KERAMIK
Rp
1. Pekerjaan Urugan Pasir m3 228.505
Rp
2. Pekerjaan Urugan Tanah m3 176.715
Rp
3. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 60 x 60 m2 180.200
Rp
4. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 40 x 40 m2 195.781
Rp
5. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 30 x 30 m2 183.541
Rp
6. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 20 x 20 m2 196.941
Rp
7. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 15 x 20 m2 94.846
Rp
8. Pekerjaan Plint Lantai m2 73.219
  Jumlah
  PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Rp
1. Pekerjaan Stopkontak bh 337.100
Rp
2. Pekerjaan Box MCB bh 715.344
3. Pekerjaan Saklar Single bh Rp

2
191.000
Rp
4. Pekerjaan Saklar Double bh 196.000
Rp
5. Pekerjaan Stop Telepon bh 76.611
Rp
6. Pekerjaan Antena bh 120.921
  Jumlah
  PEKERJAAN SANITASI
Rp
1. Pekerjaan Bak Mandi unit 348.300
Rp
2. Pekerjaan Kran Air unit 26.790
Rp
3. Pekerjaan Floor Drain unit 29.603
Rp
4. Pekerjaan Kloset Jongkok unit 573.658
Rp
5. Pekerjaan Kloset Duduk unit 1.825.920
Rp
6. Pekerjaan Septic Tank unit 6.780.162
Rp
7. Pekerjaan Kitchen Zink unit 158.476
  Jumlah
  PEKERJAAN FINISHING/PENGECATAN
Rp
1. Pekerjaan Pengecatan Dinding Eksterior m2 29.847
Rp
2. Pekerjaan Pengecatan Dinding Interior m2 29.847
Pekerjaan Pengecatan Kusen Pintu dan Rp
3. Jendela m2 79.095
Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu dan Rp
4. Jendela m2 79.095
Rp
5. Pekerjaan Pengecatan Lisplang m2 64.195
Rp
6. Pekerjaan Pengecatan Penutup Plafon m2 21.320
  Jumlah

2
C. Rencana Anggaran Biaya

NO VOLUM SATUA
. URAIAN PEKERJAAN E N HARGA SAT JUMLAH
  PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Rp Rp
2
1. Pembersihan Lahan 220 m 13.875 3.052.500
Rp Rp
2. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank 58,9 m2 157.365 9.268.799
102,182 Rp Rp
3. Pekerjaan Galian Tanah 4 m3 36.320 3.711.265
Rp Rp
4. Pekerjaan Urugan Pasir 5,322 m3 228.506 1.216.109
Rp Rp
5. Pekerjaan Anstamping 18,627 m3 339.045 6.315.391
Rp Rp
6. Pekerjaan Batu Kali 30,6015 m3 701.208 21.458.017
Rp Rp
7. Pekerjaan Urugan Pondasi 47,6319 m3 17.672 841.751
Rp
  Jumlah 45.863.831
  PEKERJAAN BETON
Rp Rp
1. Pekerjaan Pondasi Plat 7,25 m3 2.600.000 18.850.000
Rp Rp
2. Pekerjaan Sloof 2,79 m3 2.550.000 7.114.500
Rp Rp
3. Pekerjaan Kolom Praktis 4,525 m3 2.600.000 11.765.000
Rp Rp
4. Pekerjaan Ring Balk 5,688 m3 2.550.000 14.504.400
Rp Rp
5. Pekerjaan Tangga 1,98 m3 2.550.000 5.049.000
Rp Rp
6. Pekerjaan Kolom Struktur 10,206 m3 2.600.000 26.535.600
Rp Rp
7. Pekerjaan Plat Lantai 196,2 m3 2.650.000 519.930.000
Rp Rp
8. Pekerjaan Balk 5,13075 m3 2.550.000 13.083.413
Rp
  Jumlah 616.831.913
  PEKERJAAN PASANGAN BATA        
Rp Rp
1. Pekerjaan Pasangan Bata Campuran 1:3 923,259 m3 118.898 109.773.649
Rp Rp
2. Pekerjaan Pasangan Bata Campuran 1:5 68,08 m3 112.838 7.682.011
1846,51 Rp Rp
3. Pekerjaan Plesteran dan Acian Campuran 1:3 8 m3 45.628 84.252.923
Rp Rp
4. Pekerjaan Plesteran dan Acian Campuran 1:5 136,16 m3 38.853 5.290.224

2
Rp
  Jumlah 206.998.807
  PEKERJAAN KUSEN
4,54364 Rp Rp
1. Pekerjaan Kusen 3 m3 3.897.650 17.709.530
31,5986 Rp Rp
2. Pekerjaan Daun Pintu 3 m2 554.150 17.510.381
30,7231 Rp Rp
3. Pekerjaan Daun Jendela 1 m2 428.620 13.168.537
35,4316 Rp Rp
4. Pekerjaan Kaca 7 m2 168.175 5.958.721
Rp
  Jumlah 54.347.169
  PEKERJAAN ATAP
Rp Rp
175,824
1. Pekerjaan Rangka Atap m3 197.500 34.725.240
Rp Rp
144
2. Pekerjaan Penutup Atap m2 76.000 10.944.000
Rp Rp
0,2106
3. Pekerjaan Lisplang m3 138.897 29.252
Rp Rp
0,0864
4. Pekerjaan Bubungan m3 52.052 4.497
Rp
  Jumlah 45.702.989
  PEKERJAAN PLAFON
Rp Rp
1. Pekerjaan Rangka Plafon 247,759 m2 113.725 28.176.392
Rp Rp
2. Pekerjaan Penutup Plafon 247,759 m2 77.147 19.113.864
Rp Rp
3. Pekerjaan Lis Plafon 315,15 m2 33.509 10.560.361
Rp
  Jumlah 57.850.617
  PEKERJAAN KERAMIK
Rp Rp
1. Pekerjaan Urugan Pasir 14,8165 m3 228.505 3.385.644
Rp Rp
2. Pekerjaan Urugan Tanah 44,4495 m3 176.715 7.854.893
Rp Rp
3. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 60 x 60 208,28 m2 180.200 37.532.056
Rp Rp
4. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 40 x 40 70 m2 195.781 13.704.670
Rp Rp
5. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 30 x 30 15,8 m2 183.541 2.899.948
Rp Rp
6. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 20 x 20 2,25 m2 196.941 443.117
Rp Rp
7. Pekerjaan Lantai Keramik Uk. 15 x 20 45,5354 m2 94.846 4.318.851
Rp Rp
8. Pekerjaan Plint Lantai 25,052 m2 73.219 1.834.282

2
Rp
  Jumlah 71.973.462
  PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Rp Rp
1. Pekerjaan Stopkontak 27 bh 337.100 9.101.700
Rp Rp
2. Pekerjaan Box MCB 2 bh 715.344 1.430.688
Rp Rp
3. Pekerjaan Saklar Single 14 bh 191.000 2.674.000
Rp Rp
4. Pekerjaan Saklar Double 15 bh 196.000 2.940.000
Rp Rp
5. Pekerjaan Stop Telepon 1 bh 76.611 76.611
Rp Rp
6. Pekerjaan Antena 3 bh 120.921 362.763
Rp
  Jumlah 16.585.762
  PEKERJAAN SANITASI
Rp Rp
1. Pekerjaan Bak Mandi 1 unit 348.300 348.300
Rp Rp
2. Pekerjaan Kran Air 11 unit 26.790 294.690
Rp Rp
3. Pekerjaan Floor Drain 6 unit 29.603 177.618
Rp Rp
4. Pekerjaan Kloset Jongkok 1 unit 573.658 573.658
Rp Rp
5. Pekerjaan Kloset Duduk 4 unit 1.825.920 7.303.680
Rp Rp
6. Pekerjaan Septic Tank 1 unit 6.780.162 6.780.162
Rp Rp
7. Pekerjaan Kitchen Zink 1 unit 158.476 158.476
Rp
  Jumlah 15.636.584
  PEKERJAAN FINISHING/PENGECATAN
1129,99 Rp Rp
1. Pekerjaan Pengecatan Dinding Eksterior 6 m2 29.847 33.726.991
Rp Rp
852,682
2. Pekerjaan Pengecatan Dinding Interior m2 29.847 25.450.000
Pekerjaan Pengecatan Kusen Pintu dan 30,0008 Rp Rp
3. Jendela 6 m2 79.095 2.372.918
Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu dan 124,643 Rp Rp
4. Jendela 5 m2 79.095 9.858.676
Rp Rp
41,2
5. Pekerjaan Pengecatan Lisplang m2 64.195 2.644.834
Rp Rp
247,759
6. Pekerjaan Pengecatan Penutup Plafon m2 21.320 5.282.222
Rp
  Jumlah 79.335.640

2
NO
D. . URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA Rekapitulasi
Rp Biaya
1. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI 45.863.831
Rp
2. PEKERJAAN BETON 616.831.913
Rp
3. PEKERJAAN PASANGAN BATA 206.998.807
Rp
4. PEKERJAAN KUSEN 54.347.169
Rp
5. PEKERJAAN ATAP 45.702.989
Rp
6. PEKERJAAN PLAFON 57.850.617
Rp
7. PEKERJAAN KERAMIK 71.973.462
Rp
8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 16.585.762
Rp
9. PEKERJAAN SANITASI 15.636.584
PEKERJAAN Rp
10. FINISHING/PENGECATAN 79.335.640
Rp
  Jumlah Total 1.211.126.774
Rp
  Dibulatkan 1.211.130.000

2
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya luas tanah 220 m2 dan luas bangunan 340 m2, maka
didapatkan estimasi biaya sebesar Rp 1.211.130.000

3.2. Saran
Dengan estimasi yang diperoleh dengan biaya tersebut cukup relevan dan proyek
dapat dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai